Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Nikmat

by Noir


Aku hanya bisa memejamkan mata dan menikmatinya, ketika tiap jariku dimandikan oleh lidahnya. Lidahnya bergerak lincah diantara jari-jariku persis seperti anjing. kadang-kadang dia menghisap jariku ke dalam mulutnya. Aku suka melihatnya melayaniku dengan penuh gairah, betapa indah lekukan-lekukan ototnya yang berkilauan karena keringat. Kutendang perutnya yang rata sampai ia meringkuk kesakitan. "Sekarang yang kiri!" perintahku. Dengan menghiraukan rasa sakit yang masih bersarang di perutnya dia segera melayani kaki kiriku dengan mulutnya sama seperti kaki kananku.Ketika lidahnya sedang berdansa di antara jari kakiku, aku menjepitnya keras-keras sehingga dia mengerang kesakitan, kemudian kulepaskan lagi supaya dia bisa menyelesaikan tugasnya. Setelah kakiku puas dimandikan kusuruh dia berhenti. Dia segera menghentikan jilatannya dan berdiri. Kutendan buah zakarnya sekeras tenaga hingga dia terjatuh kembali ke lantai dan mengerang kesakitan. "Lancang kau, siapa yang menyuruhmu berdiri?!" Sekali lagi kutendang tubuh kekarnya. "Kembali ke posisi tadi!" Perintahku sambil menarik rambutnya supaya dia kembali berdiri di atas kedua lutut dan tangannya, seperti anjing. Kuambil batangan rotan dan memukul bokongnya yang bulat. "WHACK!" Semua otot di tubuhnya mengejang menahan sakit, erangan kecil keluar dari mulutnya. Strip merah mulai terlihat akibat perlakuanku yang kasar pada dagingnya. "WHACK!" sekali lagi kupukul bokongnya, kemuadian punggungnya yang lebar, kemudian pahanya yang kokoh, kemudian punggungnya lagi, sekali lagi, dua, tiga, empat, sepuluh! Aku terus memukulinya sampai dia berteriak-teriak memohon belas kasihanku, tetapi yang di dapatinya adalah beberapa puluh pukulan lagi. Aku sudah kehilangan hitunganku ketika nafasku habis dan jatuh dia atas punggungnya yang penuh dengan bilur-bilur merah, namun posisinya masih tetap kokoh seperti semula. Kumasukan kejantananku ke dalam anusnya sekali tusuk. Dia mendesah nikmat, kusandarkan tubuhku ke atas punggungnya, sehingga dia menopang berat kedua tubuh kami. tanganku menjelajahi setiap senti dari tubuhnya yang berotot, menyelusuri kulitnya yang licin karena keringatnya, tanganku melingkari dadanya yang besar berkali-kali, aku selalu kagum pada otot dadanya, dan juga pentilnya yang menggiurkan, aku meremas-remas, mencubit, menarik, mencakar dada dan pentilnya sampai ia mengerang-erang penuh nafsu ,lalu akhirnya kutanamkan jari-jariku sedalam yang aku bisa ke dalam daging dadanya yang tebal dan mencengkramnya sekuat tenaga! Teriakan kesakitannya terdengar sangat merdu di telingaku. Setelah aku mendapat pegangan yang mantap, aku mulai memompa 'batang'ku ke lubangnya sekuat tenaga dengan ritme teratur. Kami berdua mendesah-desah dan mengerang bak hewan binal, aku melepaskan tangan kananku dari dadanya yang malang dan mulai memainkan penisnya yang besar. Sementara tangan kananku sibuk meremas dan menampar-nampar kemaluannya,penisnya yang tegang itu terasa hangat dan keras dalam gengamanku, tangan kiriku masih mantap menggengam dadanya, mulutku mulai menggigiti leher dan pundaknya yang kekar, beberapa menit kemudian aku mulai mengunyah telinganya. Setelah penisnya merasa telah cukup dimanipulasi oleh tanganku yang gatal, monster itu berdenyut-denyut dengan cepat, aku bisa meraskan seluruh ototnya menegang, bergetar.Kemudian dengan erangan yang sangat nikmat ia menyemprotkan air maninya ke lantai dan ke tanganku. Kuoleskan air maninya ke sekujur tubuh depannya hingga licin dan lengket. Rasanya jauh lebih nikmat saat dielus. Aku kembali berkonsentrasi pada lubang pantatnya. Sekuat tenaga memompanya. Tak lama kemudian kubenamkan gigi-gigiku ke lehernya menahan teriakanku dan kuku-kuku jari tanganku ke dadanya, kusemprotkan spermaku ke dalam lubang pantanya berkali-kali. Aku terjatuh lemas ke atas punggungnya yang kokoh. Dia berbalik terlentang ke lantai, nafasnya terengah-engah, ia menarikku ke dalam pelukannya lalu menciumku dengan penuh kasih sayang, aku menjilati sisa air mani yang melekat di otot-ototnya, hingga tubuhnya berganti dilapisi oleh salivaku, kemudian aku kembali pada pelukannya yang hangat dan berbaring di dadanya, berangsur-angsur terlelap menghitung detak jantungnya. ** ini cerita pertama gue, dan gue nulias berdasarkan libido gue, bukan akal sehat gue...so kalo ada kritik dan saran (atau mo kenalan...asiiik) let me know..OK?! e-mail gue di guesukaglay@hotmail.com

###

1 Gay Erotic Stories from Noir

Nikmat

Aku hanya bisa memejamkan mata dan menikmatinya, ketika tiap jariku dimandikan oleh lidahnya. Lidahnya bergerak lincah diantara jari-jariku persis seperti anjing. kadang-kadang dia menghisap jariku ke dalam mulutnya. Aku suka melihatnya melayaniku dengan penuh gairah, betapa indah lekukan-lekukan ototnya yang berkilauan karena keringat. Kutendang perutnya yang rata sampai ia meringkuk

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story