Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Ridwan And Yudistira, Part 2

by Omsakti


Sambil melirik ke arah Yudistira yang berdiri di sebelahnya, Ridwan membetulkan posisi alat kelaminnya yang selalu mengacung ke arah pusarnya dalam balutan cawat renang segitiga minimnya. Yudis sedang berjalan ke arah kolam dan menangguk air kolam untuk membasahi tubuh kekarnya. Ridwan berusaha keras untuk berkonsentrasi penuh ke pertandingan yang akan segera diterjuninya: 200m Dada! Dia tidak ingin mengenang pengalamannya kemarin di isap tititnya oleh Yudis. Ridwan ogah ngaceng! Semalaman ia mimpi basah gara-gara kejadian kemarin di ruang ganti. Cuma di mimpinya dia yang menyeruput peler Yudis dalam mulutnya yang perawan. Edan! Dia harus menang. Tak sudi dia di kalahkan Yudis yang sebentar lagi akan menaiki blok no.4, blok untuk perenang yang catatan waktu terakhirnya paling cepat. Dalam hati ia jujur mengaku kalau untuk mengulum alat vital musuh bebuyutannya yang ganteng dan berbadan super atletis itu ia mau-mau saja, tapi bukan karena kalah taruhan di lintas kejurnas. Nggak deh! "Awasss...!" terdengar teriakan pemberi aba-aba. Kedelapan atlet menaiki blok start masing-masing. Ridwan segera mendaki blok start no.5 dan membatin sekali lagi, dia kudu menang lagi! Ia langsung terjun dengan mulus ketika letupan pestol start mengudara, dia menyelam sejauh-jauhnya dan siap-siap untuk muncul di permukaan dan mulai berenang......! Agung mengawasi jalannya pertandingan dari tribun penonton dengan tegang. Tadi malam ia tidak bisa tidur terkenang kembali akan apa yang disaksikannya di ruang ganti kemarin sore. Yudis menyedot kontol Ridwan! Mantan perenang nasional yang sekarang assisten pelatih itu begitu terrangsang akan apa yang dilihatnya, ia tergoda untuk berhubungan homosex dengan kedua atlet juniornya yang kece-kece itu. Hasil pertandingan ini akan memberinya kesempatan untuk menyaksikan lagi peristiwa seperti kemarin. Masalahnya siapa yang bakal menyelomot penis siapa? Sorak-sorai penonton menderu-deru, lima puluh meter terakhir! Agung memejamkan matanya sejenak. Kedua atlet di kolam tanding begitu dekat saling mengejar. Siapa? Siapa? Siapa? Untuk sejenak suasana kolam agak gaduh sedikit begitu pertandingan usai. Pengawas lintasan tampak mondar-mandir. Baik Yudis maupun Ridwan sama-sama memandangi papan penunjuk waktu elektronik. Untuk beberapa detik tidak ada apa-apa di sana. Sampai akhirnya catatan-catatan waktu yang dibuat kedelapan atlet muncul juga. Yudis dan Ridwan sama-sama mencatat waktu 1:47,35! Mereka adalah juara bersama! Seisi kolam renang riuh rendah lagi. Segemuruh hati Agung.......... (rupanya Yudis dan Ridwan pun ikut rusuh jantungnya). Ruang ganti yang sudah sepi itu cuma diisi tiga orang saja. Yang dua telanjang bulat, berdiri saling berhadapan. "Kalian harus tiduran di atas bangku panjang sana," tegas Agung dengan suara yang agak bergetar. "Bareng-bareng mulai ngisapnya ya," sambungnya. Batang kontol kedua jagoan gaya dada itu sudah sama-sama ngaceng total! Taruhan ya taruhan juara kembar harus saling mengisap kemaluan dalam posisi 69! Ridwan merebahkan tubh perkasanya di atas bangku panjang. Akhirnya sebentar lagi ia akan mencicipi alat vital Yudis, namun setidaknya miliknya sendiripun akan dicumbu lagi oleh mulut Yudis pada saat yang sama! Dengan agak tersenyum ia memandangi badan Yudis yang mulai mengambil posisi 69 di bawah pengarahan Agung. Selangkangan Yudis sudah berada diatas wajahnya, sedangkan muka saingannya itu sudah aman diantara kedua pangkal pahanya. "Mulai...!" perintah Agung. Yudis langsung saja menjulurkan lidahnya dan menjilati kantung buah-buah zakar Ridwan membuat bulu-bulu halus di paha remaja 17 tahun itu berdiri. Ridwan sendiri sibuk memasukkan ujung kontol Yudis kedalam mulutnya. Ridwan berusaha untuk tidak mual dicekoki batang kontol segede dan sepanjang itu. Yang dia tahu dia ingin terus menjilat-jilat dan menjilat...! Agung benar-benar tegang total menyaksikan kedua perenang tangguh itu saling mengisap. Ia ngiler sekali ingin ikut serta. Yudis dan Ridwan tambah rakus memuluti kelamin jantan lawan masing-masing. Tubuh keduanya sama-sama bergetar hebat. Suara hisapan dan sedotan mulut dan lidah keduanya beegitu ribut seperti anjing sedang menggerogoti tulang. Slurp.....slurppppp.......Cesss......! Hampir dua puluh menit keduanya saling mengulum sampai akhirnya dari dalam mulut Ridwan mulai keluar buih kental tanda Yudis sudah menunaikan orgasmenya dengan sempurna. Tak lama kemudian giliran Ridwan yang menghujamkan seluruh batang kemaluannya kedalam isapan Yudis, membuat Yudis kelabakan berusaha menelani semburan peju idolanya sekaligus saingannya itu. Kedua perenang jantan itu untuk sejenak berusaha mengatur nafas. Ketika keduanya sudah bangkit dari bangku panjang giliran Agung langsung membukai seluruh pakaiannya, membuat kedua atlet nasional remaja itu kebingungan. "Nah, sekarang giliran kita bertiga jadi juara bersama. OK? Demi terjaganya kerahasiaan taruhan ini," Ridwan dan Yudis merasa Agung akan mepererat persahabatan diantara mereka menjadi suatu hubungan yang sangat intim! Komentar dan saran/ide langsungkan ke: omsakti@hotmail.com

###

Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

11 Gay Erotic Stories from Omsakti

Bahari Ingin Jadi Penerbang (Eh, Petinju), Part 1

Bahari Ingin Jadi Penerbang (Eh, Petinju), Part 1 Kedua anak muda yang cuma koloran itu meninju sansak dengan tekunnya. Yang kolornya merah bergaris kuning di pinggir kiri-kanannya bernama Bahari. Umurnya 19 tahun 4 bulan. Waktu kecil,karena keseringan nonton iklan di TV dia ingin jadi penerbang tapi setelah mendengar sendiri bagaimana teman sekampungnya yang pernah

Dipalak

Sore itu Angga madol dari kursus bahasa Inggrisnya. Bukannya les tuh anak kelas 1 SMU Negeri malah ke mal, mau cuci mata judulnya. Waktu dia ada di lantai 4 mal di kawasan Jakarta Barat itu, taunya ada anak muda pake jaket en berrambut gondrong (pokoknya potongan preman deh!) ngeliatin dia aja. Angga jadi agak ngeri sendiri apalagi mal sedang nggak gitu rame, maklum hari kerja. Angga

Ngerjain Phillip

Kerjaan gue di rumah duta besar Kerajaan Inggris untuk Jakarta. Tugas gue sebagai kepala rumah tangga mengharuskan gue untuk tinggal di rumah bertingkat dua berkamar delapan itu. Belum lama ini anak tunggal majikan gue dateng ke Jakarta nengokin ortunya. Namanya Phillip, umur 18 tahun en masih sekolah SMU di London. Anaknya kece berat. Rambutnya pirang berombak, bibirnya merah banget.

Office Boy

Di kantorku ada office boy baru, namanya Santosi. Dia masih muda, baru 22 tahun umurnya. Untuk cowok yang baru datang dari kampung (Jawa Tengah), dia bisa dibilang ganteng. Penampilannya yang lugu malah bikin tuh anak terkesan kyut abis. Rambutnya dipotong cepak, gaya taruna TNI. Badannya termasuk atletis menjurus sexy. Pokoknya pantes dikata macho, Bo! Aku sendiri nggak sengaja

Petualangan Sex di Sekolah Atlet Ragunan (1)

Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet Petualangan Sex di Sekolah Atlet Ragunan (1) Nanang benar-benar kepanasan! Padahal di malam pertamanya tidur di asrama sekolah khusus atlet di Ragunan itu ia

PON (Pekan Olahraga Ngaceng), Part 3

PON (Pekan Olahraga Ngaceng), Part 3 "Terang bulan, terang di Ancol... Terus terang gue ingin ngisep kontol...!" Masih terngiang-ngiang pantun kocak Vito waktu atlet polo air yang sekampung dengan si Doel Anak Sekolahan itu mengemut urat kejantanan di selangkangan Obie yang belum pernah ke pantai Ancol dan masih bego masalah sepong-sepongan burung itu.

PON (Pekan Olahraga Ngaceng), Part 1

PON (Pekan Olahraga Ngaceng), Part 1 Pertama kali Vito melihatnya waktu ia sedang antri buang air kecil di WC di luar Stadion Utama Senayan, mereka persis bersebelahan dari lambang di jaketnya Vito tau kalau atle muda yang tampan itu berasal dari Sumatra Selatan. "Dari Sumsel, ya?" Vito mengawali percakapan. "Iya," jawab anak itu sambil senyum. Kece

PON (Pekan Olahraga Ngaceng), Part 2

PON (Pekan Olahraga Ngaceng), Part 2 Di bawah cahaya bulan (ikut-ikut lagu keroncong) Vito takjub memandangi tubuh liat berotot Obie yang kini tidak berpenutup sama sekali itu. Pesenam Sumsel yang dipelototi penuh nafsu itu cuma menunduk jengah. Padahal pelernya berdiri mengacung gagah ke arah pusar tanpa rasa malu sama sekali. Otot paling jantan Obie benar-benar sudah

Ridwan And Yudistira, Part 1

Semua perenang tahu persis persaingan sengit antara kedua atlet spesialis gaya dada kelompok umur Senior (17 tahun ke atas) Ridwan dan Yudistira. Sejak masih di KU IV dulu mereka selalu bergantian saling mengalahkan. Kadang-kadang mereka harus saling berbagi juga: Ridwan merebut emas 100 m sedangkan Yudistira yang 200m-nya. Dan minggu ini di Purwokerto keduanya bakal ketemu lagi di

Ridwan And Yudistira, Part 2

Sambil melirik ke arah Yudistira yang berdiri di sebelahnya, Ridwan membetulkan posisi alat kelaminnya yang selalu mengacung ke arah pusarnya dalam balutan cawat renang segitiga minimnya. Yudis sedang berjalan ke arah kolam dan menangguk air kolam untuk membasahi tubuh kekarnya. Ridwan berusaha keras untuk berkonsentrasi penuh ke pertandingan yang akan segera diterjuninya: 200m Dada!

Teguh Kukuh, Keras Sekaleee...!

Hari Senin hari gilanya Teguh, teman sebangku Epi di 3-IPA-6. Bukan apa-apa seperti hari-hari Senin yang lalu Teguh mengenakan celana dalam garis-garis warna oranye, jelas sekali menerawang di balik celana seragam putihnya. Dan jam ke 5 itu Epi bukannya konsentrasi ke pelajaran Kimia Pak Andriwan tapi malah mikirin cel-dalnya Teguh. Epi sudah bersahabat dengan Teguh sejak mereka masih

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story