Gay Erotic Stories

Kemarau akhirnya berlalu. Rintik hujan pertama jatuh di senja hari Khamis , saat orang pada umumnya berada di rumah. Menikmati ulangtahun kemerdekaan negara tercinta bersama keluarga dan rakan . Awan yang menjanjikan hujan sebenarnya sering bergantung - gantungan di langit sepi . Tetapi baru sekarang gerimis benar-benar menyiram tanah gersang ini . Mulanya hanya rintik-rintik , seperti tidak sungguh - sungguh hendak turun ke bumi .Tanah yang telah lama kering, segera menghisap air dengan gelojoh, dan bau bumi yang basah segera memenuhi udara . Semalu galak bermandi hujan . Rasa sedih yang meyelubungi diri telah menjadikan aku Putera Semalu . Tetapi kemudian segalanya kembali seperti semula , dan aku kembali ceria , aku hantarkan abang kata - kata gembira , setiap hari setiap ketika .. Akhirnya ...hujan turun juga...Seperti dicurahkan dari langit tinggi , untuk tanah kekeringan ini .Aku suka air hujan ,Aku tidak suka terik berpanjangan.Rasanya badanku mengering di saat kemarau, dan segala sesuatu hendak berubah menjadi bencana , syukur kerana hujan telah datang... Namanya Az******, panggilan abang mesra bagiku .Kulit Abang Aj** cerah ,Abang Aj** pejal , padat berisi , macho gila , umurnya dalam lingkungan 36 tahun ,rambutnya disisir rapi , kehadiran uban ala Dato'disisi menambahkan lagi kemachoannya . Misai yang digunting rapi membuatkan jantung aku berhenti seketika . Senyuman dan gelak tawa Abang Aj** membawa aku keawangan .Pertama kali melihat Abang Aj** , hatiku terpikat . Abang Aj** sudah berumahtangga dan mempunyai sepasang cahayamata . Wa** dan Fa*** , sedap namanya .Aku impikan keluarga seperti itu juga . Kalau aku kawin . Dari luaran , Abang Aj** sememangnya terlalu hebat .Siapa yang memandang pasti terpikat . Luar dah hebat . Dalaman lagilah hebat . Sekali berjumpa , tiada berubat . Penawar hanyalah suara ala DJ . Pasal tu ramai peminat . Membuat hati aku makin cemburu , makin rindu , makin sayang . Berhati jujur , pekerti mulia ,berpengalaman luas , berpengetahuan tinggi . Berfikiran terbuka . Abang Aj** Satu dalam sejuta ... Namaku Az**** , Aku dan Abang Aj** ibarat merak dan pipit . Aku lebih gelap ,tidak sesasa , sehebat Abang Aj** . Tiada berisi kurus melidi . Kalau bersua pasti mahu lari . Kacamata tebal kalahkan saintis , rupanya diri belajar tak habis . Masih bujang walaupun sudah melebihi 25 tahun . Peristiwa silam tidak kusalahkan . Sejarah dihari bersejarah ketemukan aku dengan Abang Aj** tersayang . Pucuk dicita ulam yang datang . Aku gembira dengan Abang Aj** . Tiada kata - kata indah yang dapat aku lafazkan , tiada bait - bait puitis yang dapat aku coretkan . Biar orang berkata , aku mengejar bayang - bayang , biar orang kata aku ingin memeluk everest . Aku tetap sayangkan Abang Aj** .Biar dunia kata aku gila , biar dunia kata aku angau . Biar dunia kata aku penagih kasih . Biar dunia kata aku pengemis cinta .Biar dunia kata aku kemaruk suami orang .DENGARLAH DUNIA - AKU SAYANG ABANG TERSAYANG - AKU RINDU ABANG TERSAYANG - ABANG TERSAYANG MEMBERIKU HIDUP BARU . TIADA APA YG DAPATKU BERI . HANYA INGATAN KASIH DAN SAYANG . Mohon ribuan maaf kepada pembaca semua . Longkorn jadikan ruangan ini sebagai tempat meluahkan perasaan . Longkorn sememangnya sudah buntu . Tidak dapat hidup dalam dunia fantasi lagi . Juga jutaan maaf kepada DINAMA5 tersayang .....jika melukakan hati abang , mencoretkan isi hati ditempat yg tidak sepatutnya . Bukan niat dihati kepohkan pada dunia . Mungkin terlalu gembira , tidak sendirian lagi . " DINAMA5 , KAU KEJAM " . Tajuk ini tidak akan dikarang oleh Longkorn . Terima Kasih buat ' Insan Terpilih ' kerana sudi layan chat hati tu , walaupun seperti tak nak layan . Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet