Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Yayang-ku 2

by Yanto


Saat yang lain dengan Yayang, mungkin bisa jadi reference buat para pembaca. Ada sebuah tempat yang asyik dari Bandung ke arah Lembang sebelum IKIP, namanya Cipaku. Dari arah Bandung ada belokan ke kanan. Disitu ada cotage dengan kolam renang. Tempatnya sejuk pemandangan cukup bagus dan udaranya segar. Waktu itu sabtu sore, kira-kira Aku dan Yayang baru dua atu tiga bulan hidup bersama. Setelah muter-muter di Bandung hari mulai gelap. Kira-kira hampir jam enam sore kami check in dan memarkir mobil di garasi cotage yang kami sewa. Tempatnya bagus, dua ruang satu ruanmg depan dengan dapur disudut satu lagi kamar tidur kira-kira 4m x 4m ada kamar mandi dengan shower air panas, tempat tidur king size cendela menghadap ke bukit yang kelap-kelip. Yayang agak lama berdiri di depan jendela memandangi kelap-kelip di bukit seberang. ku peluk ia dari belakang, kuusap rambutya dengan pipiku. hangat di antara kami begitu terasa. Room boy mengantar handuk dan lain-lain memaksaku melepas pelukan. " Kolam renang buka sampai jam delapan pak, kalau mau berenang masih ada waktu" begitu katanya. Dan kami turun untuk makan Yayang tak melewatkan kesempatan ini untuk berenang. Aku duduk saja di restoran di atas kolam air panas yang beratap. Musik disko menggetarkan seisi tempat itu. Sambil menunggu pesanan aku asyik memandangi tubuh Yayang yang meluncur bolak-balik di kolam. Sungguh indah lekuk-lekuk itu, pahanya yang molek panjang berisi sedikit berotot, betisnya....cah bagus. Celana renangnya yang basah membentuk pertemuan dua tungkainya jadi semakin menggemaskan. Hasratku mulai bangkit.......untuk itulah diantaranya kami berada di sini. Dan pesanan kami satu-satu terhidang di meja. Aku melambai memberi isyarat dan Yayang segera naik bergabung setelah berbilas dan berpakaian. Nasi goreng dan roti bakar pesanan di meja tanpa terasa sambil ngobrol telah habis, kopi susu yang tadi hangat itu juga tinggal ampasnya saja, sudah jam delapan lebih. Dan disela dinginnya udara menjelang malam kami berjalan ke cotage. Kelap-kelip di sana makin indah, dibelakangnya langit berhias bintang dan bulan hampir bulat. Iyang kembali terpaku memandangi, " Indah ya Pa ", kupeluk lagi ia seperti sore tadi, rambutnya basah. Biar tirai itu tetap terbuka, kumatikan lampu besar, temaram lampu didalam berbaur dengan sinar-sinar indah diluar itu.....romantis..... " Mau mandi....,hm.." " Yah " " Bareng ? " sambil kukecup pelipisnya. Ia hanya tersenyum. Tanpa melepas pelukan kubawa ia berjalan ke kamar mandi. kubuka kran, mengisi bath tube dengan air panas. perlahan kulucuti pakaiannya, semua, udara dingin sehabis berenang menyusutkan bola-bola dan batang nikmatnya, ia tampak sangat lembut dengan semua yang lemas kecil menggantung di antara dua pahanya itu. Duluan ia masuk ke air panas lalu aku lepas juga bajuku dan bergabung dengannya berendam. Kami berhadapan, satu kakinya menginjak selangkangku dan begitu juga satu kakiku menginjak punya-nya. injakan demi injakan, menggoyang, memutar, menggencet lama-lama yang kami injak inipun mengeras dan bangkit.Kami saling menggosok sabun menyeka di setiap sela-sela di seluruh tubuh kami dan shampo di rambut......dengan segenap sayang. Bergantian, saling gosok, seluruh permukaan dan tiap helai rambut tidak ada yang terlewat. Dan kami teruskan berendam seperti tadi, main injak-injakan lagi. Aku jadi ingat dulu sewaktu aku masih kecil teman-teman yang lebih besar sering mengerubutiku, salah seorang menarik kedua kakiku, memelorotkan celanaku dan menginjak tepatnya di serangkaian otot yang terletak di belakang bola-bola dengan keras berulang-ulang, sementara yang lain memegangi kuat-kuat tangan dan tubuhku. Aku meronta tapi apa artinya kekuatanku mereka lebih besar dan lebih kuat. Mereka baru berhenti setelah cairan putih kental keluar dari sana dan aku terkulai lemas. Diam-diam aku menikmatinya sehingga aku selalu berharap dan menunggu itu terulang dan terulang lagi. Saat mereka mulai memegangku aku pura-pura berontak dan meronta, begitulah. Kurasa Yayang juga akan menikmati diperlakukan seperti itu. Kucoba kupegang kedua kakinya dengan kedua tanganku, Yayang tak tahu apa yang ingin kulakukan. Lalu kutarik dan kutekan injakanku pelan kuulang lagi agak lebih kuat, Yayang memejamkan matanya. lagi agak keras, ia agak kaget dan berusaha menahan kakiku." Pa....", kuulang lagi lebih cepat dan berirama." Papa..., Pa..pa.., Pa...ah, Pa..ah, Pah, pah, pah..., ah, ah, ah..." Aku sangat menikmati rintihannya. Tangannya yang tadi berusaha menahan dan menyingkirkan kakiku kini satu mencengkeram tirai dan yang satu digigit-gigitnya jari jemarinya. "Ah..., ah..., auhhh, auuuh, ouuh" rintihannya makin merangsang beradu dengan suara percik air yang teraduk-aduk. Berulang, berulang, berulang dan akhirnya jebol juga pintu itu, boy-juice melarut dalam air hangat tempat kami berendam. Dan kakiku sekarang menekan dan mengurut berputar-putar memelintir bola-bolanya, Yayang terkulai, terengah-engah,bibirnya sedikit menganga sexy sekali. Munkin sekitar 10 menit kunikmati cah bagus yang lemas terkulai didepanku ini sambil memijit-mijit ujung-ujung jari kakinya. Kami keluar dari Bath-tube, kupegang tangan Yayang ketika ia melangkah turun dari Bak mandi itu, anggun sekali geraknya, sungguh....cah bagus. Kami mengeringkan badan dan telanjang ia berjalan ke ranjang kuikuti di belakangnya sambil menikmati goyang dan bokongnya yang mulus,....tanganku menggenggam barangku ini yang masih nyut-nyut hangat. Wajah innocent Yayang memandang setengah kosong ke TV, sambil memainkan remote memindah-mindah saluran. Ia masih telanjang dengan selimut diselungkupkan ke badannya bersimpuh menyandar di ranjang. Aku juga masih telanjang tengkurap persis didepannya memandanginya sambil mengelus dan mengagumi bulu-bulu jantan di betisnya. aku hanya perlu menunggu beberapa menit sampai hasratnya bangkit lagi dan cah bagus ini akan melayaniku lagi dengan liar seperti biasanya. kusibak sedikit selimut yang menutupi pahanya, ia segera menutupnya kembali sambil menggumam dan tersenyum manja. Aduh....Yayang, kamu semakin menggairahkan. Sekilas aku sempat melihat batang itu sudah lempeng lagi walau masih lembek. Satu kecupan di mata kakinya mengawali kecupan-kecupan berikutnya dan jilatan....lalu bisa kurasa asin dan harum betis indah ini. Lalu naik sedikit demi sedikit. Tahukah pembaca bagian paling kusukai adalah di belakang lututnya sedikit diatas lekukan sendi lutut bagian belakang. Kuisap kuat-kuat, yah...mungkin nanti akan meninggalkan bekas merah yang akan jadi kenang-kenangan hingga seminggu sampai bekas itu hilang sendiri. Selimut yang menutupinya tak lagi ditutupkan kini ia tengkurap mendekap bantal dan menggigit ujung selimut, memejamkan mata menikmati. Begitulah ia selalu mencari sesuatu untuk didekap saat aku hampir memasuki dirinya. Apa yang tampil di layar TV tak lagi kami perhatikan,....kami sibuk. Sayang kalau dilewatkan, aku berhenti dulu dan kuelus-elus lekukan bokongnya yang mulus, kuraba dengan jari-jariku celah yang mengatup rapat ini. Sungguh ia memang hot, celah ini sudah puluhan mungkin ratusan kali kulalui tapi masih mengatup rapat, hanya kadang lecet dipinggirnya kalau aku agak kasar, and biasanya aku harus libur dulu. Ahhh.. dan kini santapanku ini sudah terhidang, otot-otot punggungnya menambah geram hasratku. Lalu kuelus lembut, kukecup dan kurengkuh sambil kurebah diatasnya. harum rambutnya merasuki rongga hidungku menyentuh saraf penciuman dan semacam nikmat menjalar diseluruh tubuhku. batang keras ini sudah menyelinap disela pahanya. tanganku menyelinap ke dadanya dan cubitan di ke dua putingmenyulut rintihannya. Ohhh...rintihan itu masih saja mampu memberiku rasa jantan, semacam perasaan memiliki dirinya, dirinya secara utuh. sedikit kuangkat tubuhku dan ku acak-acak rambutnya dengan jemariku. Pahanya kini membuka mengangkang memberi jalan agar aku segera menyudahi dan memberinya puncak sayangku.Yayang....Yayang, pelan kuraih botol baby oil di sebelah tubuhnya dan kubasahi tombak kejang ini. Sekarang...sedikit demi sedikit seperti itulah cara yang disukainya. Nafas Yayang makin cepat dan dalam, disertai erangan ketika bulu-bulu di dasar batangku mulai menempel di bokong mulusnya. Sekonyong-konyong kujambak rambutnya kuat-kuat dengan kedua tanganku dan mulai kuberikan pukulan pukulan berirama, pinggulnya terangkat mengikuti. " Papa.....ouuuhhh". dentuman demi dentuman terus menghajarnya." Paaa...ah...ah...ah...ah...terus paah...ah...ah". Entah berapa puluh atau barangkali lebih dari seratus siklus sampai aku tak kuat menahan lagi, ledakan-ledakan hangat didalam sana memaksaku memejam mata menikmati nikmat ini."ohhh sungguh indah. Tetesan kental hangat pula membasahi sprey saat ia menggigit bantal kuat kuat dan rebah kutindih. Kupeluk Yayangku erat, peluh dan keringat kami engga banyak keluar karena udara dingin bukit Cipaku ini. Kami tidur berpelukan, masih telanjang.

###

3 Gay Erotic Stories from Yanto

Yayang-ku

Kisah ini sebagai terima kasihku untuk Versus yang telah memberi tanggapan atas kisahku terdahulu. Terima kasih Ver, semoga kita bisa terus berteman. Pulang sore itu aku begitu rindu rumah. Hampir dua minggu aku hanya saling sapa saja dengan Yayang "cah bagus" yang menjadi pendampingku. Serangkaian ujian semester dan praktikum praktis merebut Yayang-ku, selain itu aku sendiri beberapa

Yayang-ku 2

Saat yang lain dengan Yayang, mungkin bisa jadi reference buat para pembaca. Ada sebuah tempat yang asyik dari Bandung ke arah Lembang sebelum IKIP, namanya Cipaku. Dari arah Bandung ada belokan ke kanan. Disitu ada cotage dengan kolam renang. Tempatnya sejuk pemandangan cukup bagus dan udaranya segar. Waktu itu sabtu sore, kira-kira Aku dan Yayang baru dua atu tiga bulan hidup

Yayang-ku, Bag 3

Terima kasih sekali untuk para pembaca, ternyata banyak yang suka ceritaku. Dan aku minta maaf karena tak bisa menjawab semua respon para pembaca. ==== Saat ini aku terbaring bersandar diranjang, Yayang masih memelukku, entah mungkin belum tertidur dan masih menikmati yang barusan kami berdua, dua gundukan pantatnya yang mulus masih berlepotan "tajin" yang meleleh hingga pahanya. Dan

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story