Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

A Love Story, Part 4

by Calvin Mulya


Suasana malam itu terasa begitu hangat dan nyaman. Kami tidur sambil berpelukan di bawah selimut, sementara di luar sana hujan sedang mengguyur dengan lebatnya yang sesekali diiringi dengan suara kilat yang menggelegar bersahutan. Aku rasakan kehangatan tubuh Michael mengalir masuk kedalam dan menyatu dengan kehangatan tubuhku. Hembusan nafasnya menerpa dadaku dengan lembut secara berirama. Kami benar-benar menikmati istirahat malam itu, setelah seharian penuh melakukan aktivitas yang sangat menyerap energi, sehingga benar-benar membuat tubuh kami berdua lemas tak berdaya. Tidaklah salah jika kami berdua tidur sangat pulas pada malam itu sampai keesokan pagi.

Kemudian, antara sadar dan tidak, aku merasakan sesuatu sedang terjadi pada diriku saat itu. Ada sesuatu benda yang lembut dan basah sedang menggerayangi tubuhku. Aku dapat merasakannya dengan jelas sedang merayapi bagian bawah tubuhku. Spontan aku membuka mata untuk melihat apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Aku takut kalau-kalau ada binatang yang masuk di tempat tidurku. Ternyata kudapati Michael yang berada di sana sedang mempermainkan kontolku di dalam mulutnya. Tampak dia sedang menikmati aurat kelelakianku seperti seorang anak kecil yang sedang memakan permen lolipopnya. Kedua buah bijiku juga dijilat-jilat sambil sesekali dihisap lembut, dia berusaha untuk memasukkan keduanya ke dalam mulutnya. Kemudian batang kontolku dibelai-belai dengan ujung lidahnya dengan gerakan melingkar sambil sesekali dicium mesra. Dia berusaha untuk memasukkan seluruh batang itu ke dalam mulutnya secara perlahan-lahan dan menjaga agar jangan sampai tersedak. Aku dapat merasakan nikmatnya saat kontolku berjalan memasuki rongga mulutnya, pelan.... pelan.... batang kontolku mulai hilang ditelan ke dalam mulutnya. Aku dapat merasakan nikmatnya gesekan yang terjadi antara batangku dengan lidahnya yang sesekali berusaha untuk membelitnya, akhirnya kepala kontolku menyentuh dinding kerongkongannya yang hangat dan basah, yang menahanku untuk masuk lebih dalam lagi.

“Say…. Kamu sedang ngapain say…. Ini masih pagi. Ayo sini … tidur lagi gihh....”, kataku sambil mengulurkan kedua tangan ke arahnya.

Namun dia sama sekali tidak menghiraukan ucapanku itu dan terus saja melakukan aksinya, bahkan lebih dahsyat lagi. Mendapatkan pelayanan yang seperti itu, aku hanya dapat menutup kembali mataku dan menikmati sensasi yang sedang diberikan oleh kekasihku itu. Dia memasuk-keluarkan kontolku di dalam mulutnya, pelan-pelan, masuk, keluar, masuk, keluar, masuk, keluar sambil terus dihisap-hisap, benar-benar menimbulkan sensasi yang sangat nikmat.

“Ooohhh…… ooohhh….. ooohhh….. enak sekali say….”, hanya itulah kata-kata yang sanggup aku ucapkan secara perlahan. Beberapa saat kemudian, aku mulai mengangkat wajahku lagi dan melihat ke arahnya,

“Say, sudah say, cukup….”, dia tetap tidak menghiraukan ucapanku dan terus melakukan aksinya.

“Sudah say, please nanti keluar lho…..“, aku segera menarik tubuhnya ke atas dan dia langsung mencium bibirku dengan mesra. Mulut kami saling beradu, saling melumat, saling menghisap air liur masing-masing. Aku dapat merasakan aroma khas mulutnya bersatu dengan aroma mulutku, suatu bau jantan laki-laki di pagi hari yang sangat menggairahkan.

Segera aku pegang tubuhnya dengan kedua tanganku, lalu kurebahkan dia di atas kasur. Saat ini aku yang berada di atas tubuhnya, menindihnya sambil kulingkarkan tanganku diatas kepalanya. Aku belai-belai rambutnya dengan ujung jariku sambil menatap matanya dengan mesra,

“Kamu nakal ya, mengganggu orang yang sedang tidur. Aku pikir tadi ada binatang apa yang merambat di kakiku. Eeehh nggak tahunya kamu.... Pagi-pagi sudah bikin orang kaget... harus diberi hukuman seberat-beratnya nih. Sekarang pilih sendiri hukuman apa yang kamu inginkan“, kataku sambil menjentikkan jariku di hidungnya.

Michael hanya tersenyum saja mendengar celotehanku itu, tangannya segera dilingkarkan di leherku sambil terus menatap ke arahku. Kemudian kucium kembali bibirnya dengan sangat lembut, aku sapukan bibirku di seluruh permukaan bibirnya. Bibir yang tipis dan berwarna merah itu adalah salah satu tempat favoritku diantara bagian tubuh miliknya. Aku rasakan desah nafasnya yang hangat menghembus masuk ke dalam rongga mulutku. Lama sekali kami saling menikmati lumatan masing-masing di pagi itu. Tiba-tiba dia melepaskan ciumannya dari mulutku dan memandangku dengan sorot mata yang tajam sambil berkata,

“Aku sekarang mau menagih janji yang kemarin pagi kamu ucapkan sewaktu kita mandi di bawah shower. Aku tidak mau mendengar alasan yang lain lagi ya.... Sekarang adalah hari Sabtu dan kita sama-sama tidak bekerja. Jadi hari ini tersedia banyak waktu luang untuk kita berdua. Aku mau menghabiskan weekend ini bersama-sama dengan kamu dan aku mau minta hadiah yang paling indah darimu.“

Aku tatap kedua matanya dengan mesra, dari sorot matanya aku dapat mengetahui bahwa dia bersungguh-sungguh dengan ucapannya barusan. Sorot mata yang penuh dengan perasaan cinta yang sangat dalam.

“Apakah kamu serius dengan ucapanmu tadi, say... Bukannya aku menolak atau berusaha untuk mencari-cari alasan, tapi aku cuman nggak mau menyakiti kamu. Aku tahu perbuatan ini cukup membuat orang menderita apalagi bagi mereka yang belum pernah melakukannya sama sekali.“

“Aku serius dengan kata-kataku ini, Vin. Aku ingin kamu memasuki diriku, merasakan kamu berada di dalam tubuhku, aku ingin tubuhku menjadi satu dengan tubuhmu, Vin..... Aku rela melakukan ini semua karena aku sangat mencintaimu. Please.… turuti permintaanku ini kalau kamu betul-betul mencintaiku.“

Aku langsung mengecup bibirnya kembali dengan sangat lembut sambil kupegang dagunya dengan ujung jariku. Aku lumat bibirnya habis-habisan, aku nikmati bibir tipisnya itu sekali lagi. Aku tak mau ada bagian yang terlewati barang sedikitpun. Bibirku menyapu lembut di permukaan kedua bibirnya atas dan bawah, sambil sesekali kugigit-gigit dengan mesra. Dia sangat menikmati sensasi yang kuberikan itu sambil memejamkan kedua matanya dan membuka sedikit mulutnya. Kemudian kubisikkan kata-kata mesra di telinganya,

“Aku juga mencintaimu, Mike. Aku bahkan sangat mencintaimu. Aku mau membuatmu bahagia. Aku akan memberikan kepadamu sebuah pengalaman yang terindah, yang tidak akan pernah kau lupakan seumur hidupmu“, kataku sambil melumat daun telinganya.

Pelan-pelan aku sapukan lidahku di lehernya kemudian turun ke puting susunya yang berwarna coklat kemerahan itu, puting yang sangat ketat dan berisi, yang sedang menonjol keluar menandakan bahwa dia sudah dalam perjalanan ke puncak. Aku sapukan ujung lidahku di sekitar putingnya dengan gerakan melingkar memusat dan berakhir dengan hisapan mesra di tonjolan putingnya. Berulang kali aku lakukan seperti itu secara bergantian kanan dan kiri. Setelah puas dengan permainan lembut, aku mulai permainan kasarku. Aku kenyot putingnya dengan kasar, sambil sesekali kugigit-gigit dengan menggunakan gigiku, sementara tanganku yang satunya meremas-remas dadanya yang satu lagi sambil memuntir-muntir putingnya. Dia sangat menikmati permainanku itu dan mulai mengerang perlahan disertai desahan nafas yang mulai memberat.

Aku segera beralih ke kontolnya yang sudah dalam keadaan full ngaceng itu. Tampak ada cairan yang membasahi kepala kontolnya. Segera kusentuhkan ujung lidahku di lubang kontolnya, kusapukan lidahku untuk membersihkan cairan itu. Cairan kental yang berwarna bening dan berasa asin-asin nikmat itu segera menjalar di seluruh indra pengecapku. Kemudian perlahan-lahan kumasukkan kepala kontolnya ke dalam mulutku sambil sesekali kuhisap dengan lembut. Aku mencoba untuk membuka lobang itu dengan ujung lidahku dan berusaha untuk mencari cairan pre-cum yang lebih banyak lagi. Segera kutarik batang itu keluar dari mulutku kemudian kumasukkan lagi, terus menerus seperti itu, keluar, masuk, keluar, masuk, semakin lama semakin cepat. Secara reflek Michael berusaha mengimbanginya dengan menyodok-nyodokkan pinggulnya ke dalam kerongkonganku seirama dengan gerakan mulutku, semakin lama semakin keras sambil mengacak-acak rambutku dengan kedua tangannya. Mulutnya sudah mengeluarkan erangan-erangan yang tidak berirama. Sementara itu air liurku sudah membanjiri pangkal kontolnya, mengalir turun ke arah buah pelernya dan masuk ke sela-sela kedua pantatnya. Aku berusaha untuk merabanya, aku sapukan ujung jariku di sepanjang belahan itu naik turun. Dia berusaha untuk mengangkat pinggulnya dan membuka kakinya guna memberikan keleluasaan bagi jariku untuk meraba belahan itu.

Aku lepaskan kontolnya dari dalam mulutku, kuangkat pinggulnya dengan kedua tanganku dan segera kubawa mulutku ke lubang pantatnya. Aku melihat sebuah lubang yang masih perawan, berwarna merah muda, tertutup rapat dan ditumbuhi beberapa bulu halus di sekitarnya. Aku melihat kilatan ludahku sudah membasahi sepanjang daerah itu dan membuatnya menjadi semakin menantang. Segera kubentangkan kedua kakinya, kemudian kudekatkan mulutku ke arah lubang itu. Dapat kucium suatu bau yang sangat khas keluar dari tempat itu, bau khas seorang laki-laki dewasa yang sangat menggoda dan menggairahkan. Kujulurkan lidahku dan mulai menyapukan ujungnya di lubang itu. Begitu menyentuh permukaannya, Michael langsung menjerit kecil. Dia mencari kepalaku kemudian menjambak rambutku dan menariknya untuk memasukinya lebih dalam lagi. Begitu melihat reaksinya yang seperti itu, aku segera saja menyerbu lubang itu dan berusaha untuk melumat bibir anusnya. Aku semprotkan ludahku ke dalamnya kemudian kuhisap dalam-dalam, aku sedot-sedot sambil menyapukan lidahku di dalamnya. Berulang kali aku lakukan hal itu. Sesekali aku berusaha untuk memasukkan ujung lidahnya kedalam lubang itu sedalam mungkin. Namun hanya bisa masuk sedikit saja, karena lobang itu masih perawan dan tertutup dengan rapat. Michael semakin mengerang tak karuan menikmati aksiku itu, dia terus memegangi kepalaku dan menyodok-nyodokan pantatnya ke arah mukaku. Dari suara erangannya tampak jelas bahwa dia sangat menikmati pelayanan yang sedang aku berikan.

“Vin, eennaaakk Vin.... ooohhhh…. Yeesss….. yeeess…. teruuuss saayy…. Masukiin yang dalam, saayy….”, Michael hanya bisa menggoyang-goyangkan kepalanya sambil memejamkan kedua matanya.

Kemudian tiba-tiba aku sodokkan jari telunjukku ke dalam lubang itu. Michael sangat terkejut dengan aksiku itu, terasa sekali lubang itu langsung menjepit jariku dengan sangat erat, seakan berusaha untuk menahan suatu benda asing masuk lebih dalam lagi. Aku diamkan jariku untuk beberapa saat, setelah dia mulai merasa rileks, aku tarik keluar, kemudian aku sodokkan lebih dalam lagi, kutarik, sodok, tarik, sodok....begitu seterusnya. Lama kelamaan lubang itu mulai terbiasa dengan permainanku, segera saja kumasukkan juga jari tengahku ke dalamnya bersama-sama dengan jari telunjukku. Sekarang dua jariku secara bersama-sama berada didalam lubang sempit itu. Seperti reaksi yang pertama tadi, kedua jariku dijepit dengan sangat erat oleh lubang itu. Sulit sekali untuk menggerakkannya, aku diamkan saja untuk beberapa saat. Setelah beberapa saat kemudian, lubang itu mulai dapat menyesuaikan dengan kedua jariku. Segera saja aku keluar masukkan kedua jariku dari lubangnya, masuk, keluar, masuk, keluar, sambil sesekali kusemprotkan ludahku untuk memperlicin geraknya. Setelah beberapa saat kemudian, Michael mulai menarik badanku keatas dan mengambil posisi 69. Aku tertelungkup diatas tubuhnya, aku sodorkan kontolku ke arah mukanya sementara kontolnya berada didepan mulutku. Segera saja kami saling melumat kontol masing-masing yang ada di hadapan kami. Aku memasukkan punyanya kedalam mulutku, demikian juga dia melumat habis kepunyaanku itu. Kami keluar masukkan batang itu di dalam mulut kami sambil menyodok-nyodokkan pinggul seirama dengan keluar masuknya kontol masing-masing. Sementara itu kedua jariku tetap saja bermain-main di lubang pantatnya. Aku keluar masukkan terus di dalamnya.

Beberapa saat kemudian aku segera berdiri, membuka laci meja di samping tempat tidurku dan mengambil baby oil yang tersimpan disitu. Aku lumasi kontolku dengan baby oil itu dan segera mengambil posisi jongkok di bawah kaki Michael. Michael memandang ke arahku dan berusaha untuk mengikuti semua aktivitasku selengkap mungkin. Aku tatap matanya dengan pandangan binal dan menggoda, segera kuangkat kedua kakinya dan kuletakkan di kedua pundakku, kemudian aku tarik pinggulnya ke arahku dan kutaruh di pangkuanku. Dihadapanku terpampang huruf V besar sesuai dengan posisi kakinya. Kubuka kedua pantatnya dengan tanganku dan kuarahkan kepala kontolku yang sudah siap tempur itu tepat di depan pintu lubangnya.

“It’s show time, honey. I’ll do it very gentle. Please let me know if you are feeling so hurt. I will stop it. Okay.”

Kemudian pelan-pelan aku sodokkan kepala kontolku untuk mencoba menembus lubangnya. Namun gagal, sedikitpun aku tidak dapat menembusnya, lubang itu tertutup sangat rapat. Kucoba lagi usaha yang kedua dan berakhir sama, lubang itu tetap tertutup dengan rapat, tak terbuka sedikitpun.

“Santai aja say, jangan terlalu tegang. Aku akan melakukannya dengan sangat lembut“, kemudian aku condongkan badanku ke depan dan kudekatkan bibirku ke bibirnya dan kulumat dengan mesra. Dia segera membalasnya dengan melumat bibirku juga, setelah dia mulai terbuai dengan ciuman bibirku itu, aku segera berusaha memasukinya untuk yang ketiga kalinya. Aku dorong pinggulku dengan keras dan kusodokkan kepala kontolku untuk masuk ke dalam lubangnya itu dengan sekali hentakan keras, bleesss...... akhirnya kepala kontolku berhasil menembus masuk kedalam. Michael segera saja menggigit bibirku dengan keras begitu merasakan hal itu sementara cincin otot anusnya menjepit kepala kontolku dengan saat erat. Dia memejamkan kedua matanya dengan tidak melepaskan ciumannya. Tampak di wajahnya ada perasaan kesakitan yang sangat hebat. Terasa bibirku agak berdarah akibat gigitannya itu. Namun aku tetap saja terus melumat bibirnya dengan kuat dan dia juga mulai membalas lagi ciumanku itu. Aku diamkan sebentar kepala itu didalam anusnya, sambil menunggunya untuk menyesuaikan diri dengan kontolku yang lumayan gemuk itu. Setelah beberapa saat, kurasakan lubang itu mulai rileks, aku mulai mendorong pinggulku kembali secara perlahan-lahan untuk memasukinya. Inci demi inci, pelan-pelan, aku memasuki lubang anusnya, terasa sekali lubang itu masih sangat ketat dan perawan. Akhirnya setelah beberapa saat, berhasil juga pantatnya menelan seluruh batang kontolku yang lumayan panjang itu. Aku dapat merasakan ujung kontolku dijepit dengan sangat erat oleh otot cincin prostatnya, kontolku terasa seperti dipijit-pijit dan dibungkus dengan hangat dan ketat di dalam pantatnya. Aku diamkan beberapa saat lagi.

Setelah dia mulai agak rileks, segera saja kutarik keluar kontolku secara perlahan-lahan. Perpaduan antara gesekan batang kontolku dengan cengkeraman cincin otot dinding anusnya menimbulkan sensasi yang sangat nikmat. Dengan susah payah aku berusaha untuk menarik kontolku keluar dari dalam lubang itu. Kemudian setelah tinggal hanya kepala kontolnya saja, aku hentakan lagi masuk ke dalamnya. Begitu seterusnya aku maju mundurkan pinggulku di dalam pantatnya. Sementara itu Michael mulai dapat menikmati permainanku itu dan merancau tidak karuan. Kedua tangannya memegangi kedua pantatnya dan berusaha untuk membukanya lebih lebar lagi sementara kedua kakinya menggantung di pundakku yang semakin mempermudah sodokan keluar masukku.

“Aaahhhh..... aaahhhh...... yeessss..... oooohhhh... enaaakkk sekali saaayyy..... enaakkk.... masukkkiiinnn yang dallaaamm sayyy.....“

Mendengar reaksinya yang seperti itu, aku segera mempercepat gerakanku. Aku hajar lubang pantatnya habis-habisan dengan sodokan-sodokan yang keras, dalam dan berirama sehingga menimbulkan suara-suara akibat tamparan pahaku dengan pantatnya. Pllookk.... pllookk.... pllookk.... pllookk.... Buah pelerku berayun-ayun menghantam kedua pantatnya seirama dengan sodokanku.

Keringat mulai mengucur membasahi tubuh kami berdua, mengalir deras seperti aliran sungai. Aku juga mulai mendesah-desah keenakan sambil mengocok batang kontol Michael yang sudah full ngaceng itu sementara tangan yang lain terus memuntir-muntir puting susunya. Michael hanya bisa menggelinjang keenakan menikmati pelayananku. Dia terus mengerang-erang tak karuan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Setiap kali aku menghujamkan sodokanku dengan keras ke dalam lubangnya, dia langsung menjepit kepala kontolku dengan otot cincin prostatnya, begitu terus berulang-ulang dilakukannya, kontolku terasa dipijit-pijit nikmat oleh otot anusnya,

“Oooohhhh…… oooohhhhh….. enak sekalliii pantatmu sayy….. enaakkk sekaalliii….”

Setelah beberapa saat, Michael mulai mengerang-erang tak karuan, dari mulutnya keluar kata-kata yang tak jelas bunyinya,

“Viinnn….uuugghhh….uuuuggghhhh…..aaahhhh…. enaakkk Vin…. Aaahhh... aahhhh…..aku sudah nggak kuattt lagi Vinnn…. Akuuu sudah mau keluaaarr saaayyy…..”

“Akuuu juga sudaaahh nggak kuaat saayyy…. Aku juga mau keluaarrr…. Keluaarinnn sama-sama yaaa... aahhh.....ooohhhh....aahhhh.......“

“Vinnn.... akuuu keeluaaar Vinnn.... akkkuuuu keluarrr..... aaahhhhh..........“, semakin kupercepat kocokanku dan tiba-tiba,

“Aaahhhh......aaahhhh.....aaahhhhh......“, ccrroooot.....ccrroooottt....ccrroootttt.....ccrrooottt.... Michael memuntahkan pejuhnya berkali-kali dengan sangat kuat, sebagian mengenai dadaku, sebagian lagi jatuh di perutku, sebagian lagi meleleh di tanganku. Segera saja aku oleskan pejuhnya yang ada di tanganku ke batang kontolku dan lubang pantatnya sehingga semakin memperlancar gerakanku, aku hujamkan sodokanku berkali-kali dalam-dalam ke lubang anusnya, dan tidak lama setelah itu.....

“Mike.... I’m ccuuumming.... I’mm cuummingg….. ooohhh yyyeesss heeerreee issss….. hheeerree iis….honeyyy….aaahhh….aaahhh…aaahhhhh….aaahhhh……”

“Semprotkan di dalam sayang…. Semprotkan di dalam Vin……..” Aku segera menghujamkan kontolku untuk terakhir kalinya sekuat-kuatnya masuk ke dalam lubang anusnya menembus cincin prostatnya, segera cairanku maniku menyemprot banyak sekali melesak masuk ke dalam anusnya, tembus sampai ke dalam usus besarnya.... crooott…. ccrroottt….. crroootttt…. ccrroootttt…. ccrroootttt….

Segera kulumat bibirnya dengan sangat kuat dan dia membalasnya dengan kuat juga. Setelah 9-10 kali semprotan yang cukup dahsyat, akhirnya tubuhku langsung rebah di atas tubuhnya, lemas, tak berdaya, sementara kontolku masih terbenam di dalam anusnya. 5 menit kemudian, setelah nafas kami berdua mulai kembali normal, aku segera mencabut kontolku dari dalam lubangnya.... plookkk..... cairan maniku sebagian tumpah keluar turun membasahi pantatnya dan jatuh ke atas seprei. Aku segera mengambil posisi tepat diatasnya, dia segera merangkul punggungku dengan sangat erat sambil membelitkan kedua kakinya di pahaku. Aku tatap matanya dengan sangat mesra sementara tanganku membelai-belai rambutnya.

“Terima kasih sayang, lubang pantatmu benar-benar hebat. Kamu suka dengan permainanku barusan?“

“Aku bahagia sekali Vin, karena aku dapat merasakan kehadiranmu di dalam diriku. Sekarang cairan tubuhmu sudah mengalir di dalam tubuhku, masuk ke dalam aliran darahku, mengikuti seluruh aktivitas metabolisme tubuhku. Itu berarti apapun yang sedang aku lakukan, kamu selalu berada bersamaku, sayang. Selalu hadir menyertaiku.“

Segera kucium bibirnya dengan sangat lembut. Ciuman mesra sepasang kekasih yang saling mencintai. Sejak hari itu, aku selalu menghabiskan waktuku berdua bersama dengan Michael. Setiap ada kesempatan, kami selalu melakukan hubungan sex, dimanapun dan kapanpun. Di atas karpet, di bawah pancuran shower, di dalam bath-tub, di dalam mobil, di halaman belakang, di dapur dan lain sebagainya. Aku berusaha untuk mewujudkan semua fantasiku yang ada di kepalaku bersama dengan kekasihku itu. Dan kelihatannya Michael juga dapat mengimbangi semua permainanku gilaku itu, bahkan kadang-kadang dia yang memberikan ide-ide baru. Benar-benar pasangan yang sempurna buat diriku.

Any comments, send email to: calvin_sby@yahoo.com

###

6 Gay Erotic Stories from Calvin Mulya

A Love Story, Part 1

Perkenalkan, namaku Calvin, umur 27 tahun, orang Surabaya asli. Sebagai anak pertama dalam keluarga keturunan, aku dituntut untuk segera meneruskan garis keturunan ayahku. Untuk melimpahkan kewajiban tersebut kepada adikku satu-satunya tidak memungkinkan karena dia adalah seorang cewek. Dalam tradisi kami, hanya anak laki-laki saja yang dapat meneruskan garis keturunan keluarga. Itulah sebabnya

A Love Story, Part 2

Suasana jalanan di kota Surabaya malam itu terasa sepi dan lengang, di beberapa jalan tertentu terlihat sedikit genangan air akibat hujan yang baru saja turun mengguyur kota. Jam sudah menunjukkan angka 21.30. Michael menyandarkan kepalanya di pundakku, sementara aku masih mendekap erat tangan kanannya di dalam dadaku, sesekali kucium rambutnya yang menyentuh pipiku, rambut yang sangat indah,

A Love Story, Part 3

Malam itu kami berdua tidur nyenyak sekali, entah pukul berapa kami terlelap setelah saling memuaskan. Keesokan paginya, tiba-tiba mataku terasa silau. Segera kubuka mataku dengan agak malas dan kulihat sinar matahari masuk dari jendela langsung menyinari tempat tidur kami berdua. Ternyata aku lupa menutup tirai jendela kamarku semalaman. Jam meja yang ada di samping tempat tidurku menunjukkan

A Love Story, Part 4

Suasana malam itu terasa begitu hangat dan nyaman. Kami tidur sambil berpelukan di bawah selimut, sementara di luar sana hujan sedang mengguyur dengan lebatnya yang sesekali diiringi dengan suara kilat yang menggelegar bersahutan. Aku rasakan kehangatan tubuh Michael mengalir masuk kedalam dan menyatu dengan kehangatan tubuhku. Hembusan nafasnya menerpa dadaku dengan lembut secara berirama. Kami

Sopir Papaku, 1

Sore itu sepulang dari bandara mengantarkan kedua orang tuaku ke Jakarta, aku merasa sangat lapar sekali. Kulirik jam yang ada di dashboard mobil menunjukkan pukul 19.30. Pantas saja perutku terasa keroncongan. “Pak Mat, kita makan di Restaurant Kemuning dulu ya. Saya kelaparan nih.” “Baik mas, mau di tempat yang baru atau yang lama?” “Yang baru aja Pak, dingin, ada AC nya.“ Pak Mat

The Love

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan kebahagian kepada pasangan yang, mungkin, sedang mengalami masalah, atau mungkin juga kepada pasangan yang baru yang ingin menikmati dan menjaga kehidupan bahagia anda. Jika memang benar masalah itu ada atau anda ingin menikmati kehidupan yang lebih bahagia lagi, berikut ini adalah beberapa saran yang terbaik yang bisa saya berikan: 1.

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story