Gay Erotic Stories

Lama sudah saya, Jon, tidak praktek lagi, semua urusan klinik sudah saya lepas sepenuhnya kepada temanku, sekarang saya hanya sibuk mengikuti seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan manajemen untuk menjalankan usaha konsultasiku yang baru, tidak terlalu beda ketika aku masih jadi tenaga perawat di klinik dulu, dimana tugasku juga melayani orang, mengobatinya dan kadang menjadi lebih dari itu. Usaha konsultasi yang sedang saya rintis ini juga memungkinkan saya ketemu dengan banyak orang, orang-orang pintar dan banyak dari mereka yang benar-benar percaya sama saya karena latar belakang saya yang mendukung, jadi kadang mereka juga minta konsultasi medis gratis, walaupun saya bergerak di bidang konsultasi non medis.

Suatu ketika saya di telpon oleh seorang teman yang menanyakan apakah saya bias membantu temannya untuk mengelola atau membantu pelatihan usaha assistance, yaitu usaha untuk memberikan pelayanan tambahan kepada klien perusahaannya, baik secara perorangan atau grup usaha dan saya menyanggupinya. Dari sinilah pengalaman lainku dimulai………………..

Saya dipertemukan dengan orang yang membutuhkan sistim pelatihan ini di salah satu hotel di Jakarta, dia masih muda, rapih, keren, ganteng untuk ukuran asia, karena dia campuran Cina dan Padang, atletis dan kelihatan sekali bahwa dia pintar dan dia relatif masih muda sekitar 27 – 28 tahun umurnya dan sudah menikah. Kami terlibat dengan pembicaraan yang seru dan berkwalitas sehingga tak terasa kami sudah berdiskusi selama kurang lebih 4 jam non-stop, sampai akhirnya dia setuju untuk menggunakan jasa saya. Karena waktu untuk realisasi program ini tidak banyak, kita langsung mengatur waktu untuk dimulainya training dan dia minta kesediaan saya untuk ikut dengannya ke Bandung keesokan harinya, saya menyanggupinya.

Pagi-pagi dia jemput saya di kantor dan dia menyetir mobilnya sendiri, ternyata ada perbedaan yang menyolok darinya hari ini, dia lebih santai tidak sekaku kemarin, lebih handsome karena dia menggunakan polo shirt dan tight jeans yang menonjolkan semua lekuk badannya yang atletis,, wah perjalanan yang menyenangkan, pikir saya. Selama perjalanan dia jauh lebih ramah dan banyak bicara dari hal-hal yang formal sampai hal-hal yang pribadi, dia sudah menikah 3 tahun belum punya anak dan istrinya juga berkarier, kehidupan rumah tangganya baik tapi agak hambar menurutnya, saya Tanya mengapa, dia hanya bilang masih banyak hal yang harus dia gali terlebih dahulu, saya tidak emmperjelasnya lagi, kami lewat puncak karena dia ada villa di sana sekalian lewat untuk mengeceknya, saya mah ikut saja kan dia boss nya. Dia sempat menanyakan kepada sya perihal kehidupan pribadi saya dan terus terang saya ceritakan mengenai kehidupan saya, karena saya pikir sampai kapan saya harus terus bersembunyi apalagi dia menarik, siapa tahu saya bias ngelaba ehehehehehe, ternyata dia amat sangat tertarik dengan cerita saya dan dia banyak menanyakan apa rasanya? Bagaimana prosesnya? Dan lain sebagainya, saya merasa hanya seperti gayung bersambut dan tanpa dia sadari, saya perhatikan mulai ada tonjolan berarti disela selangkangannya, saya makin panas bercerita padanya, sampai pada akhirnya saya tidak tahan untuk tidak mengomentari tonjolan yang makin membesar tersebut.

Btw, namanya Helmy, saya bertanya,” Maaf Pak Helmy apakah ada terangsang dengan cerita saya, karena saya melihat tonjolan diselangkangan bapak makin mengeras”, saya nekat saja karena penasaran, ternyata responnya positif, mukanya agak memerah dan dia katakan,” ya memang benar dan terus terang ini hal baru baginya dan dia merasa hal ini yang selalu dia rasakan sebagai kekurangannya sehingga membuat perkawinannya hambar.” Pertama saya tidak mengerti maksudnya, tapi saya mempunyai perasaan bahwa kalau tidak salah Pak Helmy ini seorang bisex tetapi tidak pernah punya kesempatan untuk melampiaskan nafsunya ke pria lain sehingga kehidupannya hambar. Perjalanan ini makin lama makin panas, sampai akhirnya dia minta saya memegang tonjolan di selangkangannya tersebut, wah dengan senang hati, pikir saya dan kelihatan sekali dia menikmatinya dan pada saat itu saya juga sudah ereksi keras apalagi ketika menyentuh tonjolan Pak Helmy, akhirnya saya menarik tangan kirinya untuk memegang penis saya, dia amat menikmatinya, sampai akhirnya kita di villanya.

Villa itu kosong tidak ada siapa siapa, dia membawa kuncinya sendiri dan membuka pintu pagarnya sendiri dan villa tersebut amat sangat terawat dan masih baru. Ketika mobil sudah masuk pagar dan pintu sudah ditutup, dia minta ijin untuk boleh melihat penis saya sebelum masuk ke villanya, saya tidak keberatan dan langsung saya membuka ritslting didepannya dan meluncur keluarlah perlatan perang saya yang sedari tadi minta dikeluarkan, dia memekik, karena ternyata selama ini perasaan itu dia pendam dan tnapa menunggu aba aba dia langsung menyerbu penis tersebut dan menghisapnya dengan penuh nafsu, di satu sisi saya kaget tapi senang, perlahan lahan saya juga membuka celananya dan tanpa perlawanana sama sekali dan ternyata penisnya indah sekali, dia tidak bersunat tetapi sudah seperti bersunat, diameternya besar dan panjangnya da kira kira lebih dari 20 cm, merah agak purple dan ereksinya kuat sekali , saya juga tidak kuasa menahannya dan saya langsugn juga menyerbu penisnya, kita melakukannya masih di dalam mobil dan tidak perduli kalau kalau sampai ada orang sekitar yang melihat karena masih pagi, kemudian kita pindah ke bangku belakang, mobilnya SUV, jadi kita tidak perlu keluar pintu untukpindah kebelakang, kita teruskan permainan itu dengan penuh nafsu, dia menggelinjang, melenguh, berteriak teriak kecil dan saya merasa nafsunya besar sekali tidak henti hentinya dia mempermainkan penis saya seperti orang kelaparan, kadang sampai terasa sakit tapi nikmat, setengah jam tak terasa kita bermain dalam mobil sampai akhirnya dia menjerit kecil dan menyemprotlah semua peyuh yang selama ini sudah dipersiapkan untuk acara hari ini, peyuhnya muncrat kemana mana, ke karpet mobil, bangku dan kaca dan dia tidak perduli, katanya tinggal kirim ke salon mobil saja, tak lama kemudian sayapun menyerah dan hebatnya di minum semua peyuh saya seperti orang dahaga yang amat sangat, gila rasanya nikmat sekalil dia hisap semua tetes peyuh saya sampai kering dan terus dia jilati, wah perasan ini nikmat sekali, setelah puas kita masuk ke villanya dan mandi.

Mandi itupun dia minta berdua, wah mulai keranjingan dia, tapi benar badannya bagus sekali dan atletis sekali dan setelah dia telanjang bulat baru saya lihat proporsi dari atas, kepala, leher jenjangnya, torsonya yang atletis, dadanya yang bidang, paha dan betisnya yang kencang, amat cocok dan serasi dengan gantungan penis ditengahnya yang cukup besar walau tidak ereksi, wah pemandangan indah ini tidak akan terlupakan. Setelah puas bermandi mandi dan bermain main, dia keluar dan menelpon temannya, ternyata dia membatalakan kunjunganya ke Bandung hari ini dan bilang akan menginap di villa untuk semalam, wah malam yang sibuk……………………..

Malam itu itu kita lalui dengna romantis dan tanpa sehelai benangpun, udara yang dingin tidak membuat kita kedinginan karena ada kehangatan-kehangatan yang terpancar dari nafsu kita berdua, malam itu kita tidak makam malam, hanya saling memakan, kita bercinta disemua ruangan yang ada di villa tersebut mulai dari ruang tamu, dapur, setiap kamar tidu, akmar mandi, pokonya Pak Helmy menjadi amat liar, seperti macan keluar kandang, semua posisi yang pernah dicoba dengan istrinya juga dicoba malam ini, sampai dia melakukan penetrasi dalam, gila rasanya, barang besar itu serasa mengoyak semua otot sphincter anus saya, rasa sakit dan nikmat menjadi satu, ternyata dia pemain cinta yang ulung, rugi bagi istrinya kalalu tidk bisa menikmatinya, kita berdua telah dibanjiri keringat tapi permainan tak kunjung usai, rasa penat dan lelah hilang karena dikalahkan nafsu birahi yang tinggi.

Malam itu sampai pagi kita bermain 5 kali….. gila lima kali, belum pernah saya bermain satu malam sebanyak itu, tapi sama Helmy semuanya berubah, bodynya yang bagus, aromanya yang menyenangkan, hunjamannya yang mantap, lenguhannya yang menantang birahi dan desahan serta keringatnya yang tiada henti menjadikan malam itu adalah malam yang paling memuaskan dalam hidup saya.

Sampai sekarang saya adalah konsultan tetapnya baik di usahanya maupun di tempat tidurnya, usahanya maju pesat dan ternyata dia orang yang setia, dia tetap hanya membagi peyuhnya hanya sama istrinya dan saya, oh betapa bahagianya …………

Sampai disini dulu pengalamanku, pengalaman-pengalaman lain akan menyusul setelah saya mengalami yang baru ok.