Sementara Tomi dan Iwan sedang asik dengan kesibukan mereka memacu asmara dan birahi, pada saat yang sama, Johan juga tak kalah sibuknya dengan kenikmatan onani seorang diri. Johan siang itu tampak tidur terlentang di taman belakang rumahnya yang luas dan asri. Siang itu matahari bersinar terik. Kolam renang dengan air yang jernih seolah tak mampu mengurangi teriknya matahari. Apalagi, siang itu Johan memang sedang benar-benar sangat horny. Sudah beberapa hari terakhir, kontolnya tidak memuncratkan peju segar dan hangat. Dan sejak pagi hingga siang itu kontolnya terus menerus ngaceng meminta penyaluran hasrat birahi.
Sebenarnya pagi harinya, di sekolah Johan nyaris saja melakukan onani di kamar mandi sekolah, usai pelajaran olah raga. Saat usai olah raga, seperti biasa, para murid kelas 2A1-2 segera berebut memasuki kamar mandi untuk berganti pakaian sekaligus membersihkan badan dari keringat usai olah raga. Karena jumlah kamar mandi hanya terbatas, dan ruang ganti tidak terlalu luas, maka sekitar 23 cowok ABG berusia 16-an tahun ramai-ramai menelannjangi dirinya masing-masing. Tanpa rasa risih dan malu, masing-masing bergegas membersihkan badan dan berganti pakaian. Alhasil dalam satu kamar mandi bisa diisi 3 - 4 cowok sekaligus. Yang kalah cepat, otomatis harus bersabar menunggu giliran menggunakan kamar mandi.
Beruntung, pagi itu Johan tidak kalah cepat. Dan yang lebih membuatnya bahagia adalah, dia berada dalam satu kamar mandi bersama dua sobat kentalnya, Tomi dan Iwan. Sudah sejak lama, Johan ingin melihat dua tubuh sobatnya itu dalam keadaan telanjang bulat. Dan pagi itu, keinginnannya menjadi kenyataan, dia bisa memandangi sepuasnya tubuh mulus dan seksi milik Tomi dan Iwan. Sambil sembunyi-sembunyi, mata Johan berkali-kali melirik ke arah selangkangan Tomi dan Iwan, menyoroti kontol dua sahabatnya yang tampak indah dan anggun menggelantung lemas di antara dua paha mulus masing-masing.
Dan akibatnya, jelas membuat kontol Johan menjadi ngaceng. Johan baru menyadari kontolnya yang ngaceng, ketika ia menyabuni selangkangannya. Saat itu kontolnya sudah benar-benar keras. Buru-buru ia membalikkan badannya menghadap tembok kamar mandi. Untunglah, dua sahabatnya tidak menyadari perubahan kondisi kontol Johan, karena mereka pun sedang sibuk membersihkan badannya masing-masing karena beberapa teman yang sedang menunggu giliran mandi terus berteriak-teriak dan menggedor pintu kamar mandi, mendesak agar mereka segera keluar dari kamar mandi.
Saat pelajaran kimia, kepala Johan benar-benar pusing. Bukan karena sakit, tapi karena kontolnya terus menerus ngaceng. Benak Johan memang sedang dipenuhi oleh bayangan kontol Tomi dan Iwan yang tadi dilihatnya di kamar mandi. Akibatnya, Johan tidak dapat konsentrasi mengikuti pelajaran kimia. Padahal kimia merupakan pelajaran favoritnya. Sementara Tomi dan Iwan yang duduk di bangku samping kanannya, tampak tenang-tenang saja, tekun menyimak pelajaran kimia. Karena tak tahan lagi, begitu pelajaran kimia usai, Johan segera menghambur keluar dan berlari menuju kamar mandi lagi.
Di dalam kamar mandi itu, dia segera membuka celana abu-abu seragam sekolahnya, dan segera mengocok kontolnya dengan cepat. Tapi sial, belum sempat kontol itu menyemburkan pejunya, tiba-tiba pintu kamar mandi tempatnya onani digedor seseorang. Rupanya bagian cleaning service yang menggedor karena dia harus segera membersihkan kamar mandi sebelum bel istirahat berdentang. Akhirnya, dengan bersungut-sungut, Johan menghentikan onaninya sebelum dia mencapai orgasme, dan segera kembali ke ruang kelas.
Gara-gara semua itu, sesampainya di rumah dia segera berniat melanjutkan kembali pelampiasan nafsu birahinya. Begitu masuk ke kamar tidurnya, dia segera menelanjangi dirinya, dan dalam kondisi telanjang dia berdiri di depan cermin besar, mengamati seluruh lekuk liku tubuhnya. Johan memang senang berdiri telanjang berlama-lama di depan cermin, menikmati dan mengagumi keindahan tubuhnya sendiri. Apalagi bila kontolnya sedang ngaceng total seperti siang itu, bisa membuatnya bertahan lebih dari setengah jam berkaca di depan cermin besar itu. Puas bercermin dan mengamati keanggunan kontolnya sendiri, ia pun segera mengenakan celana boxer biru tanpa celana dalam, dan melenggang menuju kolam renang di belakang rumahnya. Setelah puas bermain air kolam renang sekitar 15 menit, Johan naik dan berbaring di rerumputan hijau di bawah rindangnya pohon kenari.
Siang itu, Johan benar-benar tidak punya pilihan lagi. Dia sudah tidak dapat menahan dan mengendalikan nafsu birahinya lebih lama lagi. Maka tak lama setelah berbaring, Johan mulai merangsang dirinya sendiri. Dan tentu saja, bersamaan dengan itu, fantasinya mulai bekerja. Ia membayangkan tubuhnya sedang dirangsang oleh dua pasang tangan milik dua sahabatnya, Tomi dan Iwan yang selama ini selalu dikaguminya karena ketampanan mereka.
Johan memang selalu ingin bisa bermain sex dengan dua sahabatnya itu. Maklum, Tomi berwajah putih mulus dengan rambut hitam lurus belah tengah. Mata Tomi yang hitam tampak jernih dengan hidung mancung menghiasi wajahnya. Dan wajah itu semakin manis bila bibir merah Tomi sedang tersenyum. Sedangkan Iwan memiliki rambut yang agak merah, karena dia memang berdarah campuran Perancis, Cina, dan Jawa. Matanya yang biru semakin membuat Johan selalu tergila-gila. Sedangkan bibirnya yang tipis sangat sensual membuat Johan selalu bermimpi dapat mengecup dan melumatnya. Sedangkan Johan memiliki rambut hitam lurus yang agak panjang hingga melewati tengkuknya. Wajah Johan sendiri memang tak kalah manis dibanding dua sahabatnya itu.
Bayangngan dua wajah manis dan tampan itu membuat Johan semakin bernafsu. Johan makin bernafsu saat membayangkan kontol dua sahabatnya itu dalam kondisi sedang ngaceng. Johan berpikir, tentu kontol dua sahabatnya akan sangat panjang dan besar serta keras bila sedang ngaceng. Kontol Johan sendiri memang panjang untuk anak remaja berusia 16 tahun. Dengan bulu-bulu jembut yang selalu tercukur rapi, kontolnya tampak semakin gagah dan anggun baik saat sedang lemas, apalagi bila sedang ngaceng. Oh sungguh akan menyenangkan bila Johan benar-benar bisa mengadu keperkasaan kontolnya itu dengan dua kontol milik Tomi dan Iwan. Dan dia benar-benar sangat menginginkannya saat ini.
Sambil membayangkan keindahan tubuh dua sahabatnya, Johan terus meransang tubuhnya. Tangan kirinya mulai menggelitik dan memilin dua puting susunya bergantian. Sementara tangan kanannya, mulai bergerak turun ke arah selangkangannya. Dengan cepat, gerakan jemari kirinya pada kedua puting susunya segera mengalirkan sensasi kenikmatan pada tubuhnya. Dan tangan kanannya, sudah menyusup ke balik boxer birunya. Di dalam boxer birunya itu, tangannya segera menemukan batang kontolnya yang sudah ngaceng sepanjang 17,5 Cm, lebih panjang 9 Cm dibanding bila kontol itu sedang dalam keadaan lemas.
Dengan gerakan cepat, Johan menarik turun dan melepaskan boxer biru itu dari badannya. Dengan begitu, tangannya menjadi lebih bebas memberikan perhatian penuh pada kontolnya yang disunat dengan sempurna itu. Telapak tangan kanannya segera menggenggam kontolnya yang panjang, dan mulai meremas dan memijit batang kontol yang berdiri mengacung dengan keras itu. Kontolnya terasa hangat, dan lembut dengan kulit yang halus. Beberapa saat kemudian, tangan kanannya mulai bergerak naik turun sepanjang batang kontolnya, dan dia pun sudah asik dengan kegiatan onaninya dengan bebas tanpa ada gangguan apapun dari orang lain.
Johan semakin jauh terbang dalam kenikmatan onaninya seiring dengan gerakan-gerakan ritmis tangan kanannya pada kontolnya. Kocokan lembut dan pelan kemudian berubah menjadi cepat dan sesaat kemudian berubah pelan, menghadirkan kombinasi sensasi kenikmatan sex pada dirinya. Sementara gerakan jemari tangan kirinya yang terus menggelitik dan memilin lembut dua puting susunya melengkapi sensasi kenikmatan sex itu. Di sela merasakan kenikmatan itu, benak Johan pun tak berhenti membayangkan kehadiran dua tubuh mulus milik Tomi dan Iwan di sisinya. Benak Johan terus dipenuhi bayangan keindahan tubuh dua sahabatnya yang selalu membuatnya bergairah itu.
Johan berkhayal, Tomi dan Iwan sedang sibuk merangsang tubuhnya. Dalam benaknya tergambar, mulut Tomi dan Iwan tampak sibuk mengenyot puting susunya, masing-masing di sebelah kiri dan kanan. Lidah dua cowok cakep itu tampak sedang aktif menggelitik puting susunya bersamaan, diselingi dengan kecupan dan kenyotan lembut pada susunya hingga menimbulkan bercak kemerahan di sekitar kedua puting susunya. Sementara tangan kanan Tomi tampak sedang meremas dan mengocok kontolnya. Sedangkan tangan kiri Iwan bertugas meremas-remas lembut dua buah zakarnya diselingi dengan rangsangan nikmat berupa gelitikan lembut jemari Iwan di sekitar anus Johan. Sungguh kombinasi rangsangan seks yang sangat nikmat, membuat Johan makin dalam tenggelam dalam arus kenikmatan seks.
Tak lama, imajinasi Johan bergerak dengan membayangkan mulut Tomi dan Iwan bergantian memberikan kenikmatan sex melalui kontolnya. Mulut Tomi sedang menghisap kontolnya, dan mulut itu tampak bergerak naik turun sepanjang batang kontolnya yang menimbulkan gesekan penuh nikmat antara kulit penisnya dengan bibir lembut Tomi. Pada saat yang sama, lidah Iwan sedang sibuk menggelitik dua buah zakar Johan, dan sekali-sekali mulut Iwan mengulum dua bola zakar yang membuat Johan memekik kenikmatan. Sesaat kemudian, lidah Iwan bergerak turun ke arah mulut anus Johan. Tanpa ragu, Iwan menjulurkan lidahnya dan menggelitik daerah sekitar bibir anus Johan. Mulut Johan segera mendesis dan mendesah tiada henti saat merasakan kenikmatan yang berbeda dari gelitikan lidah Iwan pada daerah sekitar bibir anusnya. Dan, tiba-tiba tubuh Johan menggelinjang agak keras serta mulutnya memekik penuh nada erotis, saat ujung lidah Iwan menyentuh tepat mulut dan bibir anusnya. Itulah kenikmatan terindah yang belum pernah dirasakannya selama ini. Melihat reaksi tubuh Johan, Iwan semakin bersemangat lagi menggelitik permukaan anus Johan. Lidahnya semakin liar mengusap dan menjilati anus itu, yang membuat tubuh Johan makin kuat menggeliat menahan rasa nikmat yang begitu deras mengaliri saraf pada sekujur tubuhnya.
Bergantian Tomi dan Iwan mengulum kontol dan menjilati permukaan anus Johan. Sementara dua sahabatnya itu sibuk memberikan kenikmatan pada dirinya, dua tangan Johan juga tidak tinggal diam. Tangan kanan dan kirinya masing-masing sibuk mengocok kontol milik Tomi dan Iwan. Dua kontol panjang itu terasa hangat dan keras dalam genggaman tangannya. Johan membayangkan, mulutnya juga tak kalah sibuk mengulum bergantian kontol milik Tomi dan Iwan. Sesekali lidahnya juga menggelitik kepala kontol yang merah dan basah itu. Mulut Tomi dan Iwan sesekali terdengar melenguh dan menggumam keenakan akibat sentuhan lidah dan bibir Johan pada batang kontol mereka yang ranum dan anggun itu.
Siang itu, Johan benar-benar tenggelam dalam bayangan dan fantasi seksnya yang liar. Ia habis-habisan menumpahkan seluruh energi seksnya dalam khayalan birahi dan kenikmatan onaninya. Dan sejalan dengan keliaran fantasi seksnya, Johan makin mempercepat gerakan tangan kanannya memompa dan mengocok batang penisnya yang ujungnya sudah basah kuyup oleh lendir bening yang mengalir tiada henti. Pre cum itu menjadi pelicin alami yang membuat aktivitas onaninya makin terasa nikmat. Sementara tangan kirinya tak putus menggelitik dan memilin lembut dua puting susunya.
Desahan lembut dari mulutnya telah berubah menjadi erangan dan rintihan keras penuh nada erotis. Tubuhnya makin kuat menggeliat menahan kenikmatan besar yang melanda tubuhnya. Dan saat itu detak jantungnya makin terasa cepat, dengan nafasnya yang makin terengah-engah. Wajahnya sudah memerah, sementara kepala kontolnya makin keras berdenyut, menandakan Johan sudah semakin dekat dengan puncak kenikmatan onaninya. Dan benar saja, setelah sekitar 12 menit mengocok kontolnya, tiba-tiba dari celah sempit pada kepala kontolnya menyembur peju dengan dahsyatnya.
Saat itu, Johan masih membayangkan kontolnya sedang dihisap bergantian oleh mulut Tomi dan Iwan. Dan saat semburan pejunya yang pertama, kontolnya sedang berada dalam sekapan kehangatan mulut Iwan. Sehingga pejunya dengan deras mengalir memenuhi rongga mulut Iwan. Dengan penuh semangat birahi, Iwan mereguk setiap tetes peju Johan yang mengisi rongga mulutnya. Tetapi Iwan segera melepaskan kontol Johan dari sekapan mulutnya, setelah kontol itu menyemburkan peju yang ketiga. Dan dengan cepat kontol itu berpindah ke dalam mulut Tomi, tepat saat terjadi semburan peju yang keempat. Dan Tomi pun dengan antusias dan penuh semangat segera mereguk peju itu untuk menghilangkan dahaga seks yang terus mengaliri tubuhnya. Hingga semburan yang kedelapan, kontol Johan masih terus dihisap dan dikulum mulut Tomi.
Setelah kontol itu tidak lagi mengeluarkan pejunya, lidah Tomi dan Iwan bersama-sama menjilati sisa-sisa peju yang meleleh pada sepanjang batang kontol Johan. Johan pun tergeletak lemas namun penuh kepuasaan membayangkan kenikmatan yang sesungguhnya bisa dirasakan bila Tomi dan Iwan benar-benar hadir secara nyata di sisinya saat itu. Dan sambil terengah-engah, Johan masih terkapar di rerumputan lembut menghabiskan sisa-sisa kenikmatan onaninya siang itu.
Tapi, fantasi Johan tak juga berhenti. Sembari tangan kanannya yang belepotan pejunya terus mengocok dan meremas-remas kontolnya yang masih keras, Johan membayangkan giliran mulutnya yang kini memberikan puncak kenikmatan pada kontol Tomi dan Iwan. Dia membayangkan, tak lama setelah dirinya mencapai orgasme dan kontolnya terjadi ejakulasi dahsyat, tiba-tiba Iwan melenguh dan mendesah panjang. Rupanya Iwan juga akan segera mencapai orgasmenya. Dengan cepat Johan mengarahkan kontol Iwan yang sedang dikocoknya ke mulutnya. Mulut itu dengan lahap mengulum dan mengisap kontol Iwan yang kemudian segera menyemburkan air mani dengan dahsyat. Begitu dahsyatnya semburan air mani Iwan, sampai-sampai Johan gelagapan menampung semua air mani yang terasa hangat, gurih dan segar itu. Tapi Johan cukup terampil dalam oral sex. Dengan cepat ia segera menelan setiap semburan air mani Iwan yang jumlahnya sekitar 9 kali semburan.
Sementara Johan sibuk mengulum dan menelan sperma Iwan, tangan kanannya tetap mengocok kontol Tomi. Sedangkan Tomi sendiri masih sibuk menjilati dan menciumi kontol Johan yang mulai lemas. Sesaat setelah Iwan menghabiskan puncak kenikmatannya, giliran kontol Tomi yang akan menyemburkan peju. Dengan cepat, Johan mengalihkan mulutnya pada kontol Tomi yang mulai berdenyut keras hendak memuntahkan sperma segar. Tak lama setelah Johan mengulum kontol itu, Tomi benar-benar mengalami orgasme. Seperti halnya yang terjadi pada Iwan, Tomi pun mendesah panjang, dan badannya mengejang kaku beberapa saat setiap kali kontolnya menyemburkan sperma. Dan setiap semburan spermanya selalu disambut dengan antusias oleh hisapan mulut Johan, hingga semua sperma Tomi habis ditelan Johan.
Johan membayangkan, setelah ketiganya puas dengan puncak kenikmatan seks oral itu, mereka pun terkapar berdampingan sambil saling berpelukan. Kemudian, jari Johan iseng mencolek pejunya yang jatuh berhamburan di dada dan perutnya. Lidahnya kemudian menjilati jemarinya yang berlumuran pejunya itu. Dia membayangkan peju itu milik Tomi dan Iwan. Setelah puas dengan fantasinya, Johan pun bangkit. Dengan senyum penuh kepuasan, tanpa mengenakan boxernya lagi, ia melenggang telanjang bulat menuju shower di samping kolam renang pribadinya, dan dia segera membersihkan tubuhnya yang belepotan air maninya.
Usai membersihkan badannya dari sperma yang belepotan dan kemudian mengeringkan badannya, Johan segera mengenakan boxer birunya lagi. Sambil bertelanjang dada, dia melangkahkan kakinya menuju kamar tidurnya. Dia pun segera membaringkan badannya dan mencoba untuk tidur. Onani yang baru dilakukannya membuatnya merasa sedikit lemas, namun juga memberikannya kepuasan. Sambil menunggu kantuk datang, Johan teringat bahwa hari Sabtu besok, dia harus mengikuti pelajaran ekstrakurikuler renang. Ini merupakan kegiatan yang paling digemarinya. Bukan soal olah raga renangnya, tetapi kesempatan untuk dapat menikmati tubuh-tubuh mulus rekan-rekan cowok satu sekolahnya. Selama lebih dari 3 jam dia akan mendapat kesempatan memanjakan matanya memeloti sekitar 60 orang cowok keren di sekolahnya. Dan yang paling membuatnya selalu semangat mengikuti ekstrakurikuler renang ini adalah, kehadiran Tomi dan Iwan di tempat yang sama. Ya, Tomi dan Iwan tercatat di antara siswa yang mengikuti kegiatan tersebut.
Mengingat kehadiran dua cowok idamannya itu, segera kembali terbayang di benak Johan kehangatan dan kejantanan dua penis mereka. Dan bayangan itu membuat birahi Johan kembali terangsang. Dengan cepat kontolnya yang semula terkulai lemas di balik boxer birunya kembali menegang dan berdiri tegak sepanjang 17,5 Cm yang membuat bagian depan boxernya membusung. Kalau sudah demikian, maka Johan tidak bisa menahan dirinya lebih lama lagi. Kontol itu akan tetap dan terus ngaceng selama belum mendapatkan kesempatan untuk kembali memuntahkan air maninya hingga tuntas. Dan Johan memang sangat menyayangi kontolnya itu. Itu sebabnya dia selalu memanjakan otot kejantanannya, dengan selalu memberikan kocokan penuh nikmat hingga ia mencapai puncak kepuasan sex.
Tanpa menunggu lebih lama lagi, Johan segera melepaskan boxer birunya hingga ia kembali telanjang bulat. Dengan cepat pula tangan kanannya meraih kontolnya itu, untuk kemudian dengan pelan mulai memberikan pijatan-pijatan erotis. Tak kurang dari lima menit ia memijat kontolnya, hingga ia yakin kontolnya sudah benar-benar dalam kondisi ereksi total. Setelah itu, jemari kanannya ganti memberikan rabaan penuh sensasi kenikmatan pada dua buah zakarnya, diselingi dengan remasan-remasan lembut yang membuatnya kembali dialiri rasa nikmat dan memaksa mulutnya untuk mulai mendesah lembut berkepanjangan. Desahan mulutnya makin keras dan nafasnya makin kencang, ketika jemari kirinya mulai turut beraksi menggelitik permukaan anusnya. Gelitikan pada anusnya menambah aliran kenikmatan yang membuat matanya harus terpejam menahan kenikmatan.
Puas dengan permainan awal selama sekitar 10 menit, Johan mulai memusatkan perhatiannya kembali ke batang kontolnya yang sudah mulai berlendir bening pada bagian ujungnya. Tangan kanannya telah menggenggam batang penisnya, sementara jemari kirinya sudah pula memilin dan menggelitik dua puting susunya secara bergantian. Dengan segera tangan kanannya menyusul beraksi dengan melakukan gerakan naik turun sepanjang batang penisnya. Mula-mula gerakan mengocok itu berlangsung dengan pelan. Tetapi beberapa saat kemudian gerakan naik turun itu semakin cepat dan terus meningkat kecepatannya. Sejalan dengan gerakan tangannya yang mengocok dengan cepat itu, pinggul Johan juga telah menggeliat-geliat erotis akibat desakan kenikmatan sex yang mengalir dengan deras pada seluruh syaraf di sekujur tubuhnya. Mulut Johan juga makin keras mendesah dan mengerang-ngerang penuh nada erotis.
Tak kurang dari 10 menit Johan mengocok kontolnya dengan cepat, sampai ia mulai merasakan adanya desakan yang sangat kuat dari dalam tubuhnya. Johan sudah makin mendekati tahap puncak kenikmatan sexnya. Dan desakan itu berlangsung dengan cepat, hingga Johan tak mampu lagi menahannya. Tiba-tiba tubuh Johan mengejang kaku, dan mulutnya mengerang panjang. Bersamaan dengan itu, dari lubang pada ujung penisnya menyemburkan air mani dengan cepat dan deras. Semburan air mani itu sangat kuat dan tanpa kendali lagi langsung menyemprot ke arah dadanya. Tetesan air mani yang kental dan hangat itu langsung dengan bebas jatuh di seluruh dada, perut, dan pinggannya. Pada semburan yang ketiga yang disertai teriakan lirih dari mulutnya, pejunya menyembur paling dahsyat dan jatuh tepat di bibirnya. Dengan cepat, lidah Johan menjilati bibirnya merasakan kehangatan dan gurihnya pejunya sendiri.
Kontol itu menyemburkan peju tak kurang dari 9 kali, yang membuat sekujur tubuh Johan kembali belepotan air maninya. Dan sembilan kali semburan itu kembali memberikan puncak kenikmatan pada diri Johan. Setelah tuntas kontolnya menyemburkan air mani, Johan pun kembali tergolek lemas dengan nafas terengah-engah. Dibiarkannya air maninya yang membasahi badannya hingga mengering sendiri, dan menimbulkan aroma sperma yang nikmat serta membangkitkan birahi di dalam kamarnya. Meskipun kamar tidurnya dilengkapi dengan kamar mandi yang dihubungkan dengan pintu pada kamarnya, tetapi Johan benar-benar malas untuk kembali membasuh badannya. Air mani yang membasahi badannya pun mengering dengan sendirinya. Dan sebelum air mani itu mengering semuanya, ternyata Johan sudah tertidur lelap dengan telanjang bulat. (Bersambung)
PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua
PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua
PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua
PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua
PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua
PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua
PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua
PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua
PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua
PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua
PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua
PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua
PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua
PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua
© 1995-2024 FREYA Communications, Inc.
ALL RIGHTS RESERVED.