Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Suami-suami Metropolis III: Kisah Luthfi dan Ferry (1)

by Rangga2004


I

Wajah Luthfi keruh saat keluar dari ruangan Pak Sujono, kepala bagian umum kantor tempatnya bekerja. Berjalan menuju basement gedung kantor ia terus terdiam. Rekan-rekan sekantornya yang menegur tak dihiraukannya. Termasuk Grace, sekretaris Kepala Cabang yang sexy. Padahal. Kalau suasana hatinya sedang senang, sekretaris ini tak pernah luput dari godaan mesumnya. Sehari tak ngobrol jorok sekalian menyempatkan untuk mencolek dada montok dan bokong indah milik Grace bisa membuat kepalanya pusing tujuh keliling.

Padahal baik Luthfi maupun Grace sama-sama sudah menikah. Meski demikian keduanya menjalin hubungan perselingkuhan mesum. Memek Grace bukan barang baru lagi buat Luthfi. Seringkali Luthfi ngentotin memek indah milik sekretaris cantik itu. Luthfi memang dapat memberikan kenikmatan duniawi pada Grace dengan kontol perkasanya yang memiliki ukuran luar biasa itu. Kontol gede seukuran terong ungu yang bisa membuat wanita mana saja yang dientotnya keranjingan.

Sebenarnya, bukan hanya Grace yang menjadi objek selingkuhan Luthfi. Ada beberapa pegawai wanita lainnya yang juga keranjingan dengan kontol gedenya itu. Antara lain Bu Mitha, kepala personalia kantor yang janda. Wanita separuh baya berusia hampir lima puluh tahun yang masih montok itu rajin meluangkan waktunya di ruang kerjanya untuk menggapai surga dunia bersama Luthfi. Padahal usia Luthfi yang belum genap dua puluh lima tahun itu hanya berselisih tiga tahun dari putra pertamanya.

Dengan lihai Luthfi bisa menyembunyikan dari istrinya rahasia kebejatannya itu. Bahkan, di lingkungan tempat tinggalnyapun, Luthfi memiliki selingkuhan. Yaitu ibu-ibu muda teman arisan istrinya sendiri. Luthfi ini adalah satu dari sekian laki-laki maniak sex yang pernah ada di dunia ini.

Sangat wajar bila Luthfi mudah untuk memperoleh teman selingkuhan yang cantik dan sexy. Ia memiliki modal yang cukup untuk itu. Fisiknya jauh diatas rata-rata. Wajah ganteng bak artis sinetron, ditunjang dengan tubuh yang tinggi atletis tentu saja dengan mudah bisa menggoda hati wanita. Apalagi bila sudah merasakan keperkasaannya saat bersenggama, wanita-wanita yang gila sex tak akan bisa berpisah lagi dengannya. Entah kenapa Tuhan sedemikian bermurah hati pada makhluk bejat satu ini.

Wanita-wanita yang menjadi pasangan selingkuhnya umumnya yang hidup berkecukupan lagi. Baik yang berkecukupan karena bekerja atau karena suami mereka kaya raya. Karena itu Luthfi bisa sekaligus memoroti duit mereka. Hasilnya, Luthfi jadi seorang suami yang bisa memenuhi kebutuhan materi keluarganya. Pingkan, sang istri yang memang punya hobi hidup mewah tentu saja senang karena suaminya bisa memenuhi segala keinginannya untuk berfoya-foya. Selain kebutuhan materi terpenuhi, kebutuhan biologisnya juga selalu terpuaskan oleh keperkasaan suaminya itu. Karena itu ia tak pernah mencampuri urusan suaminya. Mau suaminya seminggu hanya dua hari nongol di rumah ia tak peduli. Yang penting setiap pulang pasti membawa duit untuknya. Ia tak pernah perduli darimana duit itu diperoleh suaminya. Padahal pekerjaan asli Luthfi hanya seorang supir di kantornya.

Sampai di basement Luthfi langsung masuk ke dalam mobil kantor yang disupirinya. Pintu mobil dibantingnya keras. Tentu saja tingkahnya itu menjadi perhatian dua supir lainnya yang sedang duduk-duduk istirahat sambil ngopi dan ngerokok.

“Kenapa Fi?” tegur Pak Ujang, supir senior kantor pada Luthfi. Ia melongokkan kepalanya ke jendela mobil yang dinaiki Luthfi.

“Kesal Pak Ujang,” sahut Luthfi. Suaranya tinggi.

“Kesal kenapa?” tanya Pak Ujang lagi dengan suara rendah. Supir senior ini memang senantiasa berpenampilan bijak di hadapan rekan-rekannya sesama korps supir. Karena itu supir-supir yang lebih muda seringkali menjadikannya sebagai tempat curhat segala masalah.

“Fuhhh..,” Luthfi menghela nafas dalam. “Gimana gak kesal pak, harusnya saya kan cuti selama tiga hari mulai besok. Bu Mitha sudah mengijinkan sejak jauh-jauh hari. Eh, Pak Sujono malah membatalkannya. Katanya saya harus mengantarkan tamu dari kantor pusat untuk rekreasi selama tiga hari itu. Padahal saya udah punya acara, makanya saya ambil cuti itu,” katanya menjelaskan kekesalannya pada Pak Ujang panjang lebar.

“Mmmm, gitu ya. Emangnya kamu ada acara apa Fi?” tanya Pak Ujang.

“Ada deh pak. Urusan keluarga. Gak bisa saya jelaskan pada bapak,” sahut Luthfi. Mana mungkin ia menjelaskan acara apa yang akan dijalaninya pada supir bijak itu. Soalnya acaranya adalah acara mesum. Bu Mitha bermaksud mengajaknya ke luar kota untuk berpesta sex bersamanya. Meskipun rekan-rekan kantornya udah tahu rahasia kebejatannya, namun khusus perselingkuhannya dengan Bu Mitha, kepala personalianya itu, disimpannya rapat-rapat. Ia tak mau kewibawaan Bu Mitha menjadi hancur karenanya. Bisa berabe. Jangan-jangan ia bisa dipecat nanti. Bu Mitha memang punya wewenang penuh untuk mengusulkan pemecatan seorang pegawai rendahan seperti dia kepada pimpinan pusat di Jakarta.

“Terus Bu Mitha sudah kamu beritahu?” tanya Pak Ujang lagi.

“Udah. Tapi dia juga gak bisa buat apa-apa. Soalnya tamu dari Jakarta ini orang penting alasannya,” sahut Luthfi.

“Iya, saya dengar juga begitu. Kalo gak salah yang datang itu Pak Ferry ya? Dia itu kepala pemeriksa internal Fi. Kalo servis kantor cabang kita ke dia gak oke, bisa gawat. Entar laporan hasil pemeriksaannya miring lagi soal kantor kita. Pak kepala cabang kan bisa repot,”

“Huh, kayak gak ada orang lain aja sih pak. Masak kalo tamu-tamu dari mana aja, harus saya yang bawa jalan-jalan?” kata Luthfi kesal.

“Gimana ya Fi. Kamu itu emang cocok urusan begituan. Pengalaman kamu soal itu kan banyak. Maaf lho, saya bukannya mengejek, kamu kan tahu apa yang dicari orang kantor pusat kalo ke daerah. Paling-paling urusan hura-hura. Nah, kamu kan paling ngerti urusan begitu,” kata Pak Ujang. Dia berusaha berbicara sesopan mungkin. Kuatir kata-katanya menyinggung perasaan Luthfi yang sedang kesal.

Luthfi terdiam mendengar kata-kata Pak Ujang. Meskipun merasa tersindir tapi apa yang dikatakan Pak Ujang memang tidak salah. Sejak dia bekerja di kantor itu memang urusan entertainer buat tamu-tamu kantor selalu diserahkan ke dirinya. Sebenarnya dia senang mengurusi hal seperti itu. Bersama-sama tamu yang dibawanya dia juga punya kesempatan untuk bersenang-senang. Hanya saja waktunya kali ini kurang tepat dirasakannya. Jauh-jauh hari ia sudah merencanakan kepergiannya dengan Bu Mitha. Rencananya kepala personalianya itu akan mengajak beberapa temannya sesama janda genit atau tante-tante haus sex lainnya. Sudah dibayangkan oleh Luthfi betapa nikmatnya apa yang akan terjadi nantinya bersama rombongan Bu Mitha itu. Ditambah lagi berapa banyak duit yang akan diperolehnya dari wanita-wanita binal itu. Sekarang semua harapannya itu sirna jadinya.

“Benar juga sih Pak Ujang. Habis yang lain sok alim semua sih. Padahal saya rasa banyak juga pegawai disini yang bejat. Hehehe,” kata Luthfi sambil tertawa sinis pada Pak Ujang. Mau tak mau Pak Ujang ikut tertawa. Tertawa miris. Soalnya ia juga merasa tersindir dengan kata-kata Luthfi.

II

Pingkan mengerang-erang keras tanpa terkendali. Nafasnya tersengal-sengal. Tubuh sintalnya yang bersimbah keringat ditindih keras oleh Luthfi. Jemari Pingkan mencengkeram kuat-kuat punggung berotot suaminya yang juga bersimbah keringat seperti dirinya itu. Kedua suami istri itu sedang mengentot di atas ranjang mereka. Pantat keduanya bergoyang keras menghentak-hentak berbalasan.

“Ahh.. ahhh… ahh… ahh… ahhh… ahhh….ahhh..,”

“Ohh.. ohhh… ohhh… ohh….ohh..,”

Baik Luthfi maupun Pingkan sama-sama sedang berusaha keras untuk segera menuntaskan persenggamaan mereka yang sudah berlangsung hampir satu jam itu. Tak lama tubuh keduanya sama-sama mengejang. Pantat mereka saling menekan kuat. Keduanyapun orgasme bersamaan.

Bibir Luthfi menciumi bibir istrinya dengan ganas. Mereka berpagutan mesra. Jemari Pingkan membelai-belai penuh kasinh sayang rambut pendek suaminya yang basah oleh keringat cinta mereka.

”I love you honey,” bisik Luthfi mesra. Bukan hanya Pingkan saja yang dibisikinya kata-kata mesra seperti itu. Semua wanita yang ditidurinya selalu diucapkannya kata-kata mesra itu. Dan seperti wanita-wanita yang lain pula, Pingkan merasa sangat bahagia mendapatkan bisikan kata-kata itu. Ia merasa tersanjung. Dalam perasaannya, suaminya itu benar-benar mencintainya sepenuh perasaan. Dalam perasaannya juga, kontol gede suaminya yang perkasa itu hanya miliknya seorang. Hanya memberikan kepuasan pada memeknya saja. Tak pernah ia mengetahui bahwa kontol suaminya itu sudah bak piala bergilir. Bukan hanya memek dan mulutnya saja yang pernah menikmatinya. Tapi juga memek dan mulut wanita lain. Pun juga memek dan mulut Pinta, adik perempuannya yang masih duduk di bangku SMU yang tinggal bersama mereka karena biaya sekolahnya mereka yang menanggung.

“I love you too darling,” jawab Pingkan penuh perasaan. Dilumatnya bibir Luthfi sepuas-puasnya.

Setelah itu Luthfi berguling dari atas tubuh istrinya. Ia berbaring telentang disisi Pingkan penuh kepuasan. Dengan nakal jemarinya mengelus-elus puting susu istrinya yang masih setengah bengkak.

“Sayang,” kata Luthfi lembut.

“Apa?”

“Besok, mas harus pergi ke luar kota. Ada tamu dari kantor pusat yang harus mas bawa jalan-jalan,” kata Luthfi.

“Berapa hari mas?” tanya Pingkan.

“Tiga hari,”

“Ya udah. Gak papa. Yang penting hati-hati ya,”

“Iya sayang. Doain ya,”

“Selalu,” sahut Pingkan mesra. Dikecupnya pipi Luthfi lembut. “Mas selalu Pingkan doain yang baik-baik,” sambungnya.

“Makasih sayang,” sahut Luthfi tak kalah mesra. Selanjutnya keduanya terdiam.

“Sayang,”

“Ya,”

“Haus,”

“Hmmmm.. mau minum ya,”

“Iya. Tapi sayang capek banget ya. Biar mas ambil sendiri di dapur aja deh,”

“Iya mas. Capek banget. Pingkan tidur ya. Gak papa kan mas amil sendiri?”

“Gak papa. Ya udah tidur aja deh,” kata Luthfi. Kemudian ia bangkit dari ranjang. Suara dengkur halus istrinya mulai terdengar. Istrinya sudah tertidur karena kelelahan usai persenggamaan mereka yang dahsyat.

Luthfi memungut celana pendeknya yang terserak di lantai. Tanpa emmakai celana dalam dikenakannya celana pendek itu. Kemudian ia berjalan ke luar kamar menuju dapur.

Di dapur ternyata ia menemukan Pinta, adik iparnya. Gadis SMU itu sedang minum air es dari kulkas.

“Lho, belum tidur gadis kecil?” kata Luthfi sambil mencoel pipi adik iparnya yang cantik itu. Gelas Pinta diambilnya, kemudian ditenggaknya sisa air minum yang masih ada dalam gelas itu. Air minum bekas adik iparnya. Tanpa sepengetahuan Pingkan, Luthfi dan Pinta memang biasa seperti itu. Gimana gak biasa? Wong tukar menukar ludah saat saling berpagutan saja mereka sering kok. Hehehe.

“Gimana mo tidur? Suara dari kamar Mas Luthfi heboh banget. Pinta jadi terganggu,”

“Masak sih seheboh itu?”

“Iya. Kayak perang dunia ketiga aja,”

“Duh, kesiannya gadis kecil ini sampe gak bisa tidur. Maaf ya udah terganggu,”

“Terganggu banget. Pinta jadi terangsang,”

“Terangsang? Hehehe,”

“Iya. Terangsang banget. Makanya kemari. Habis kalo coli sendiri gak enak,”

“Mau mas coliin?” bisik Luthfi mesum.

“Ya mau dong. Emang udah nungguin dari tadi,” sahut Pinta nakal.

“Mau dicoli pake apa?”

“Ya pake kontol Mas Luthfi dong,”

“Doyan ya kontol mas Luthfi?” tanya Luthfi. Saat ini ia sudah mendekatkan wajahnya ke telinga Pinta.

“Doyan banget,”

“Masak doyan sih?”

“Habis enak,”

“Trus sekarang mau apa?”

“Pinta mau dientot Mas Luthfi, sekarang,”

“Mau apa? Mas gak denger,”

“Mau dientot. Entot Pinta mas. Entot Pinta. Puasin memek Pinta,” kata Pinta. Suaranya bergetar menahan nafsu.

“Mau apa? Mas kurang denger,”

“Entot Pinta mas. Memek Pinta udah gatel. Pinta gak tahan lagi nih. Masukin kontol Mas Luthfi ke memek Pinta sekarang,”

“Mas masih capek sayang. Tadi baru ngentotin memek mbakmu,”

“Gak peduli. Pinta mau kontol Mas Luthfi. Ayo mas. Puasin memek Pinta,”

Luthfi terkekeh. Ditariknya tubuh adik iparnya yang sedang dilanda birahi itu ke kamar mandi yang terletak di dapur. Begitu keduanya masuk, Luthfi langsung mengunci pintu kamar mandi. Setelah itu ia langsung menyuruh Pinta untuk menungging dengan berpegangan pada tepi bak mandi. Diangkatnya daster putih bersih adik iparnya keatas. Buah pantat Pinta yang mulus tanpa ditutupi celana dalam langsung terpampang jelas dihadapan Luthfi. Jari tangan Luthfi langsung menggapai memek Pinta. Diremasnya memek Pinta yang ditumbuhi memek lebat itu dengan penuh nafsu. Dirasakannya memek itu sudah sedemikian beceknya. Pinta sudah benar-benar terangsang.

Berdiri di belakang Pinta, Luthfi menggesek-gesekkan kontolnya yang masih tertutup celana pendek ke bokong adik iparnya itu. Pinta mendesah seperti orang kepedasan.

“Masshh.. entot Pintahh… udah gak tahan masshhh..,” kata Pinta.

Luthfi menurunkan bagian depan celana pendeknya yang berkaret itu sampai kebawah buah pelirnya saja. Kontolnya sudah membengkak. Keras, gemuk, dan panjang. Dari lobang kencingnya sudah menetes cairan precum yang bening kental. Dibantu dengan tangannnya yang menggenggam batang kontolnya, Luthfi memasukkan kepala kontolnya ke memek Pinta. Selanjutnya seluruh batang kontolnya ditanamkannya ke lobang memek Pinta hingga mentok sampai Pinta bisa merasakan jembut lebat Luthfi yang kasar menggelitik bibir memeknya.

“Ohhh masshhhhhh…,” desah Pinta. “Cepetan mashhh.. nanti Mbak Pingkan tahu,” kata Pinta.

Luthfi tersadar dengan kata-kata Pinta. Padahal ia masih ingin menggoda adik iparnya itu dengan kontolnya. Namun ia tak mau keasikan mereka terganggu kalau seandainya Pingkan terbangun. Segera saja ia menggenjot dengan keras dan menghentak-hentak. Pinta kelojotan. Sekuat tenaga ia menahan erangannya agar tidak keras kelua dari mulutnya. Ia tak mau suara erangannya terdengar ke luar kamar mandi.

Keduanyapun segera sibuk mengadu alat kelamin mereka. Pinta sangat menikmati dientot oleh abang iparnya itu. Sejak Luthfi memperawaninya ketika ia masih duduk di kelas satu SMU dulu, Pinta selalu ketagihan pada kontol gede abang iparnya itu. Dan tak pernah bosan untuk selalu mengulang dan mengulang lagi melakukan senggama dengan Lutfi. Sejak ia sudah tak perawan lagi, Pinta jadi ketagihan ngentot. Enam kali berganti cowok sampai saat ia duduk di kelas dua SMU sekarang ini, seluruh cowoknya itu sudah diajaknya ngentot. Namun dari keenam cowoknya itu tak ada satupun yang bisa memberikannya kenikmatan seperti apa yang diberikan Luthfi padanya.

Setelah berganti posisi tiga kali atas permintaan Pinta, terakhir adalah posisi dimana Luhfi menggendong Pinta sambil mengentotnya, akhirnya keduanya pun orgasme bersamaan. Saat orgasme dalam gendongan Luthfi, Pinta memeluk leher abang iparnya itu erat-erat. Mulutnya melumat bibir Luthfi dengan buas. Tubuh mereka kelojotan saat cairan kelamin mereka menyembur dan kemudian bercampur menjadi satu dalam memek Pinta.

“Spiralnya masih dipake kan sayang?” bisik Luthfi dengan suara tersengal-sengal.

“Masih masshh.. masih… supaya gak hamil,” jawab Pinta bergetar.

“I love you honey,” kata Luhf lembut.

“Huh, gombal,” kata Pinta. Kemudian ia turun dari gendongan abang iparnya itu. Luthfi nyengir. Ditariknya bagian depan celana pendeknya menutupi kontolnya yang masih tegang dan berlumuran spermanya dan cairan kelamin Pinta. Kemudian dia meninggalkan adik iparnya itu sambil berpesan,” jangan lupa, habis ini langsung itu tidur,” katanya.

Pinta tak menyahut. Setelah Luhfi keluar kamar mandi ia langsung membersihkan memeknya yang belepotan cairan kelamin mereka berdua.

[BERSAMBUNG...]

###

19 Gay Erotic Stories from Rangga2004

Aladin II : Pembalasan Jafar (1)

Pernikahan Aladin dengan Putri Jasmin menorehkan luka di hati Jafar. Setiap kali melihat pasangan pengantin baru itu bermesraan, hati Jafar terasa sangat perih. Keinginannya untuk bisa mempersunting Putri Jasmin kandas karena Aladin. Sejak pernikahan Aladin dan Putri Jasmin tak ada yang dipikirkan oleh Jafar selain bagaimana cara untuk memisahkan keduanya. Jafar mulai menyusun rencana untuk

Cerita Remaja, Part 1

BAB I PERKENALAN Siapa yang tak kenal Andre? Si cowok populer di SMU Dwi Warna. Tinggi, ganteng, atletis, ramah, kaya namun tidak sombong. Jabatannya banyak mulai dari Ketua OSIS, Komandan Paskriba, Ketua PMR, sampai Ketua Kelas pun dia pegang. Andre jago segala jenis olah raga yang ada di sekolah. Basket dia bisa, voli juga, sepak bola apalagi, renang top, dan, belum pernah ada yang sanggup

Cerita Remaja, Part 2

Setiba di rumahnya, Calvin tak mampu memandang wajah Andre saat menyuruhnya masuk. Ia takut Andre menyadari perbesaran ukuran kontolnya sepanjang perjalanan mereka. Andre sendiri kelihatan sangat cuek. Sepertinya ia tak menyadari apa yang terjadi dengan Calvin sepanjang perjalanan tadi. Seperti juga kemaren sore. Rumah Calvin terlihat sepi. Saat itu jam menunjukkan pukul 18.30 wib. Pada Andre,

Konsekuensi : Behind The Scene II (1)

Scene 01 Aditya memperhatikan layar atm. Senyumnya langsung mengembang. Saldo tabungan dollarnya bertambah lagi bulan ini. Ada transfer baru dalam jumlah yang cukup besar. Transfer yang Aditya tahu persis darimana datangnya. Darimana lagi kalo bukan dari Praha. Tepatnya dari International Male Video, produsen film porno yang pernah mengontrak Aditya untuk membintangi beberapa judul film

Suami-suami Metropolis I : Kisah Indra (1)

I Adalah Indra. Seorang suami baik hati. Saking baiknya, segala kemauan istrinya dituruti. Mirna, istri Indra, emang terkenal garang dan ceriwis. Segala urusan Indra diaturnya. Bila Indra tak mengikuti aturannya, maka Mirna akan betah untuk ngomelin suaminya itu seharian. Daripada pusing dengerin omelan istrinya yang bak radio rusak itu, Indra akhirnya lebih memilih untuk mengalah dan

Suami-suami Metropolis I : Kisah Indra (2)

IV “Mir, gue harus ke luar kota Jum’at depan. Mungkin baru pulang hari Minggu sore,” katanya dengan suara pelan pada istrinya yang sedang ngos-ngosan usai “memperkosanya”. “Mau ngapain emangnya?” tanya Mirna mendelik sewot. “Bos nyuruh gue ikutan out bond. Dengan temen-temen sekantor,” sahut Indra. Itulah alasan yang diciptakannya dalam beberapa minggu ini. “Apa gak bisa nolak?”

Suami-suami Metropolis II : Kisah Kamal (1)

I “Ouhhh… ahhhh…… ahhhhhh…….ahhhhhhhh………. goddhhhhhh…,” tubuh sintal Yayuk menggelepar. Kedua lengannya mengepit erat-erat punggung lebar berotot milik Yosep, laki-laki muda yang sedang menyenggamainya dengan liar. Jemari Yayuk mencakar punggung bersimbah keringat itu. Matanya terpejam. Selangkangannya ditekannya sekuat tenaga ke atas. Menyatukannya dengan selangkangan milik Yosep. “Ohhh..

Suami-suami Metropolis II : Kisah Kamal (1)

I “Ouhhh… ahhhh…… ahhhhhh…….ahhhhhhhh………. goddhhhhhh…,” tubuh sintal Yayuk menggelepar. Kedua lengannya mengepit erat-erat punggung lebar berotot milik Yosep, laki-laki muda yang sedang menyenggamainya dengan liar. Jemari Yayuk mencakar punggung bersimbah keringat itu. Matanya terpejam. Selangkangannya ditekannya sekuat tenaga ke atas. Menyatukannya dengan selangkangan milik Yosep. “Ohhh..

Suami-suami Metropolis II : Kisah Kamal (2)

III “Mas, gue pergi dulu ya,” kata Budi pamit pada Kamal. Ia terlihat rapi dengan setelan jean, kaos oblong, plus jaket kulit yang ngepas ditubuhnya yang ramping berotot. “Mo kemana kamu?” tanya Kamal yang sedang asik menonton siaran berita di televisi. “Biasa mas, ngapel ke rumah Fiona,” sahut Budi cengengesan. “Jangan kemalaman pulangnya,” pesan kamal. “Beres boss,” sahut Budi

Suami-suami Metropolis III : Kisah Luthfi dan Ferry (3)

VI “Kok kamu marah ke gue Rul?” tanya Luthfi tanpa merasa bersalah. “Pake nanya lagi kenapa gue marah. Kelakuan kamu itu yang bikin gue marah!” sahut Rully dengan suara tinggi. “Gak sopan banget kamu itu. Gini-gini grade gue jauh lebih tinggi dari kamu Luth,” Rully benar-benar berang. “Sabar Rul, sabar. Gue kirain kamu emang suka maen begituan, maka…,” kata-kata Luthfi terpotong karena

Suami-suami Metropolis III: Kisah Luthfi dan Ferry (1)

I Wajah Luthfi keruh saat keluar dari ruangan Pak Sujono, kepala bagian umum kantor tempatnya bekerja. Berjalan menuju basement gedung kantor ia terus terdiam. Rekan-rekan sekantornya yang menegur tak dihiraukannya. Termasuk Grace, sekretaris Kepala Cabang yang sexy. Padahal. Kalau suasana hatinya sedang senang, sekretaris ini tak pernah luput dari godaan mesumnya. Sehari tak ngobrol jorok

Suami-suami Metropolis III: Kisah Luthfi dan Ferry (2)

III Ferry membereskan berkas-berkas hasil pekerjaannya dan mengumpulkannya semua ke dalam satu map. Berkas-berkas itu adalah data-data keuangan dan kegiatan usaha kantor cabang yang sedang diperiksanya. Sebagai pemeriksa internal, setiap akhir tahun ia memang bertugas untuk memeriksa perkembangan usaha dan keuangan kantor cabang perusahaan mereka yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

Suami-suami Metropolis IV : Cerita Yona (1)

I “Ohhhh… paaa.. pahh.. ohhh… ohhh… aku nyampe pahh.. ohh..,” aku mengerang keras. Seluruh tubuhku bergetar hebat. Orgasmeku meledak sudah. Sementara itu Hendra, suamiku, terus saja menggenjotkan pantatnya turun naik dengan cepat dan menghentak-hentak. Ia belum juga menyudahi aksinya mengentotiku. Padahal sudah hampir satu jam kami melakukan persenggamaan ini, tubuhku sudah dibolak-balik

Suami-suami Metropolis IV : Cerita Yona (2)

VII Berkali-kali aku dan Yasmin sudah orgasme. Namun suami-suami kami masih juga perkasa. Yah inilah akibat obat perangsang itu. Selama ini tidak pakai obat perangsang saja meraka sudah perkasa. Apalagi ditambah obat seperti ini. Tubuhku dan Yasmin sudah terasa remuk. Rasanya aku pengen segera menyudahinya. Namun kedua suami kami sepertinya masih ingin terus dan terus. akhirnya pada pukul

Suami-suami Metropolis V : Rahasia Hendra dan Vito (1)

I Hendra segera meninggalkan kantor setelah jam kerjanya usai. Istri tersayangnya, Yona, hari ini berulang tahun. Sesuai dengan pesan istrinya tadi pagi, ia harus pulang segera malam ini karena ada pesta kecil-kecilan yang akan diadakan nanti malam. Sepasang suami istri, sahabat istrinya akan datang juga untuk ikut merayakan ulang tahun istrinya malam ini. “Kok buru-buru sih pak? Mau

Suami-suami Metropolis V : Rahasia Hendra dan Vito (2)

V Yona dan Yasmin sudah sangat lelah. tubuh meraka terasa remuk dientoti oleh Vito dan Hendra tanpa henti. Sementara itu suami-suami mereka masih belum terpuaskan juga. masih ingin lagi dan lagi. “Udah mas, udah. Capek nih,” kata Yasmin menghiba pada Vito yang masih menggenjot memeknya. Padahal saat itu Hendra sudah berdiri di samping mereka minta gantian setelah dia berhasil mengalahkan

Suami-suami Metropolis V : Rahasia Hendra dan Vito (3)

VII Yasmin sudah tertidur lelap. Sementara itu, Yona merasa matanya berat. Meski sangat ingin menyaksikan juga bagaimana keperkasaan suaminya menggempur Vito, namun ia sudah tak sanggup lagi menahan kantuknya. Tak lama kemudian, Yona jatuh tertidur. Vito masih rebahan diatas tubuh Hendra. Entah mengapa Hendra merasa nyaman dalam posisi seperti itu bersama Vito. Apalagi setelah mengetahui

Suami-suami Metropolis VI : Cerita Merry (1)

I Sebenarnya aku sangat malu menceritakan hal ini. Karena apa yang akan kuceritakan nantinya adalah aib bagi diriku. Selama ini cerita itu aku simpan saja di batinku yang membuatku akhirnya jadi tertekan batin seperti ini. Aku tak tahu harus bagaimana. Aku benar-benar bingung. Sebelumnya kuperkenalkan dulu diriku. Namaku Merry. Usiaku dua puluh empat tahun. Aku menikah pada usia dua puluh

Suami-suami Metropolis VI : Cerita Merry (2)

III Aku benar-benar tak habis pikir mengapa mereka bisa melakukannya. Kok bisa-bisanya suami melakukan sodomi pada Darwin dan keponakanku itu bersedia. Malah kulihat dia sangat menikmatinya. Apa tuh bocah gak kesakitan lobang pantatnya diobok-obok kontol suamiku yang gemuk panjang bak timun itu? Kepalaku jadi pusing. Tapi meski begitu aku tetap terus mengintip apa yang mereka lakukan. Aku

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story