Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Akibat Minum Alkohol -sebuah kisah nyata

by Nicky_chanid


Cerita bermula ketika saya ditelepon oleh kakak saya memberitahukan bahwa ada teman dekatnya datang berkunjung ke kota saya. Kakak saya seorang wanita, mungkin dia curiga saya gay, tapi dia tetap berharap bahwa saya bukanlah seorang gay. Temannya, entah dia kenal di mana, belum menikah, berusia sekitar 30 tahun atau mungkin di akhir usia 20an. Tingginya sekitar 173, dengan tubuh yang cukup bagus, tidak berotot besar, tapi memiliki bisep yang indah, juga dada dan punggung yang menunjukkan otot-otot yang indah. Menurut pengakuannya dia suka fitness tapi tetap mengeluhkan perutnya (yang menurut saya tidaklah buncit, malah cenderung seperti akan menjadi six pack).

Saya sendiri berusia 23, cukup sering berolah raga, meskipun lebih sering membuka internet dibandingkan berolahraga, badan saya tidaklah gemuk, karena saya tetap menjaga pola makan.

Sekitar jam 12, dia menelepon saya dan mengatakan kalau dia sudah ada di kota tempat saya tinggal (saya tinggal sendiri). Memeberitahukan tempat tinggalnya di salah satu hotel berbintang beserta nomer kamarnya. Kemudian dia menanyakan saya ingin minuman apa dan akan dia belikan karena kakak saya memberitahu dia kalau saya kuat minum alkohol dan dia ingin saya datang minum2 bersama dia malam ini. Saya mengatakan kamu boleh beli sebuah whiskey dengan merk .... dan dia menyetujuinya.

Malam hari kami berjanji bertemu pada pukul 7.00 dan saya datang kurang lebih sekitar waktu tersebut karena saya sangat membenci keterlambatan. Sebelum berangkat saya cukup malas, karena saya tidak mengenal atau mengetahui seperti apa orang yang akan saya temui. Sesampai saya di hotel saya mengebel pintu kamarnya, tapi selang 15 menit tidak ada yang membuka. Hingga kesekian kalinya saya mengebel akhirnya ada yang membuka pintu. Saya sangat terkejut ketika menemukan dia membukakan pintu hanya dengan handuk di pinggangnya. Dia meminta maaf karena dia baru saja selesai mandi, dan tidak mendengar bel saya, kemudian mempersilahkan saya masuk. Di dalam dia memperkenalkan dirinya, dan saya memperkenalkan diri saya, setelah itu menunjuk ke atas meja di mana ada makanan yang telah dibelikannya untuk saya. Dan mengenakan baju kaos ketat tanpa lengan berwarna putih.

Kami makan, sambil ngobrol, tertawa, dan segala macam. Karena saya masih berpakaian lengkap dengan kemeja dan celana kain serta sepatu, dia menawarkan saya untuk menggunakan pakaiannya, tapi dia mengatakan kalau dia tidak memiliki baju lain selain selain baju kaos ketat tanpa lengan berwarna abu dan sebuah boxer berwarna putih. Saya menyetujuinya meskipun dengan cukup bersusah payah menahan diri supaya tidak ereksi.

Setelah itu kami lanjut mengobrol dan dia mengatakan kalau dia mau melepaskan handuknya dan dia hanya mengenakan celana dalam, dan saya menjawab tidak masalah, di kamar ini hanya ada kita berdua. Saya sangat terkejut ketika dia melepas celananya, karena ternyata dia mengenakan celana dalam yang sangat mini berwarna putih, di mana celana tersebut hanya mampu menutupi penis dan buah pelirnya saja. Saya lalu pergi ke kamar mandi dan mengingatkan diri saya kalau dia adalah teman kakak saya, dan saya harus menjaga diri.

Sebelum saya melanjutkan, saya ingin menggambarkan kamarnya. Kamar tersebut dengan view kota, memiliki sebuah tempat tidur king size. Dengan dua tempat duduk dan sebuah kamar mandi yang mewah, meskipun tidak terlalu besar.

Kemudian saya kembali ke kamar dan dia bertanya bila saya ingin minum whiskey yang dibelinya, saya bilang saya mau, dan kami pun minum. Awalnya dia mengatakan kalau dia tidak mau minum terlalu banyak, maka itu dicampurnya whiskeynya dengan minuman soda dan es, sedangkan saya hanya meminum whiskey tanpa tambahan apa. Kami terus mengobrol sambil minum whiskey dan tiba-tiba dia mengatakan kalau dia akan ereksi bila minum minuman beralkohol, tetapi berdasarkan pengalamannya tidak semua temannya akan mengalami ereksi kalau minum minuman beralkohol. Saya hanya menjawab dengan saya juga ereksi, nih kamu bisa lihat. Lalu saya meraba-raba penis saya. Cerita kemudian berlanjut ke temannya yang kecanduan putaw dan rela memberikan dirinya kepada seorang gay untuk putaw, lalu dia menambahkan kalau dia tidak ingin melakukan hal tersebut. Dia merasa hal tergila yang pernah dilakukan di dunia adalah berhubungan seks dengan sesama pria.

Kami terus minum dan sampe pada saat dia mengatakan kalau dia sudah mulai mabuk dan ingin mandi. Saya mengatakan kalau saya mau kencing, dan juga ikut masuk ke dalam kamar mandi. Di kamar mandi dia langsung membuka pakaiannya dan langsung mandi. Saya dengan gugup segera keluar dan sekali lagi mengingatkan diri bahwa dia adalah teman kakak saya. Tidak lama dia keluar, sekali lagi dengan handuk, dan baju kaos ketat yang tadi dipakainya. Duduk di sebelahku di ranjang, dia mengatakan dia sudah tidak mau minum lagi, tiba-tiba dia bertanya apakah dia sudah menggunakan celana, dan dia membuka handuknya dan ternyata dia belum menggunakan apa-apa. Terkejut dan tanpa berpikir panjang saya langsung meraba burungnya yang sedang ereksi, dan dia hanya diam. Tidak lama kemudian saya memberinya whiskey lagi hingga whiskey di dalam botol habis, dan kemudian saya mulai menghisap penisnya. Dia hanya mengerang dan mengatakan sangat enak. Bahkan lebih enak dari yang pernah didapatkannya dari seorang wanita.

Saya kemudian naik dan mencium bibirnya dan dia menciumku kembali, lalu dia bertanya apakah saya gay, kemudian saya hanya bilang, saya rasa dia gay, dia hanya mengatakan, masakan dia ini gay, tapi ternyata hebat juga dunia ini. Dan kemudian kami saling berciuman dan saling berpelukan lagi. Saya menjilat putingnya dan dia menghisap penis saya. Akhirnya dia memasukkan penisnya ke dalam anus saya dan kemudian mencium saya lagi. Hingga akhirnya dia mencapai orgasme dan tak lama setelah itu tertidur. Saya pun tertidur.

Keesokan paginya dia bangun setelah muntah, dan kemudian mencari pakaiannya. Saya pun bangun dan berpakaian. Kami tidak membahas kejadian semalam dan akhirnya berpisah ketika dia akan kembali ke ibukota. Sejak saat itu dia tidak pernah menghubungi saya lagi, meskipun dia mungkin masih serign ke kota saya untuk urusan bisnis. Terkadang saya masih berharap hal itu masih dapat terulang kembali, dan dalam keadaan sadar.

Cerita ini adalah kisah nyata, bila ada ingin mengirimkan pendapat anda, silahkan ke nicky_chanid@yahoo.com

###

1 Gay Erotic Stories from Nicky_chanid

Akibat Minum Alkohol -sebuah kisah nyata

Cerita bermula ketika saya ditelepon oleh kakak saya memberitahukan bahwa ada teman dekatnya datang berkunjung ke kota saya. Kakak saya seorang wanita, mungkin dia curiga saya gay, tapi dia tetap berharap bahwa saya bukanlah seorang gay. Temannya, entah dia kenal di mana, belum menikah, berusia sekitar 30 tahun atau mungkin di akhir usia 20an. Tingginya sekitar 173, dengan tubuh yang cukup bagus,

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story