Gay Erotic Stories

Herman sekarang bekerja di rumahku. Umurnya baru delapan belas tahun - berkulit coklat dan punya wajah tampan. Aku dikenalkan pada Herman oleh seorang temanku yang aktif di suatu LSM atau Lembaga Swadaya Masyarakat, sekitar tiga tahun yang lalu.LSM itu bergerak dibidang perlindungan dan hak anak.Waktu itu Herman umurnya lima belas tahun, kurus dan kotor. Tapi tampak garis-garis ketampanan di wajahnya jelas membias!

Terus terang aku "jatuh cinta" pada pandangan pertama pada Herman. Aku tidak berniat mencabuli dia, tapi aku merasa sayang padanya. Kata teman-ku, Herman akan dimasukkan ke suatu lembaga pendidikan ber-asrama [boarding school] yang biasanya mau menampung anak-anak yang berhasil dibebaskan dari Jermal. Karena itu aku menawar-kan pada temanku itu bahwa aku bersedia menjadi wali [guardian] Herman!

Jermal adalah tempat perbudakan anak. Jermal di Sumatera Utara atau "Bagan" di Sulawesi adalah pondok yang dibangun di lepas pantai untuk menangkap ikan. Bedanya, Bagan tidak digunakan untuk tempat perbudakan dan pelampiasan nafsu sadis dan sejenis seperti Jermal di Sumatera Utara. Perbudakan anak dan pencabulan anak di Jermal di lepas pantai Sumatera Utara tidak akan pernah bisa dibasmi.Karena pemilik Jermal adalah cukong-cukong Cina kaya, yang sebagiannya adalah pemegang paspor asing atau diam-diam memegang dua paspor, seperti paspor Indonesia-Singapura, paspor Indonesia-Taiwan, paspor Indonesia-RRC, atau paspor Indonesia-Australia. Seperti biasa para cukong ini dilindungi aparat keamanan dan pemerintah daerah. Yang dijadikan budak biasanya anak-anak dari pedalaman Sumatera Utara yang miskin dan tak kenal laut, sehingga mereka asing dengan laut, pasti tak bisa berenang, jadi tak bisa kabur.

Perbudakan Jermal ini juga terjadi di Filipina, tapi tak seburuk di Sumatera Utara!Karena secara serius Pemerintah Filipina berusaha memberantas. Sama seriusnya seperti mereka mengurus tenaga kerja Filipina yang bekerja di negara-negara bejat Timur Tengah. Tidak ada pekerja Filipina yang diperbudak, ditipu, disiksa dan dibunuh seperti TKI dan Nakerwan Indonesia! Ta'i!

Anak-anak yang bekerja di Jermal berusia antara 8 sampai 15 tahun.Mereka dipaksa siang-malam untuk menarik jaring ikan teri yang dipasang di Jermal itu. Banyak yang tercebur ke laut, mati dan hilang tak tentu rimbanya. Orang tua mereka yang miskin tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima kenyataan. Apakah anak-anak yang mati dan hilang itu dibunuh atau tercebur ke laut, siapa yang tahu, bahkan siapa yang perduli?!

[Semoga semua cukong,aparat keamanan dan aparat Pemerintah Daerah dan Pusat yang terlibat dalam jaringan Jermal ini dikutuk Tuhan dan sepanjang tujuh turunan, mereka beserta seluruh keluarga dan anak cucu mereka tertular penyakit AIDS - sakit-sakitan, diperbudak orang dan mati dalam kesengsaraan! Amin!].

Sebagian Jermal berfungsi sebagai tempat untuk menangkap ikan dan sebagian lagi juga digunakan untuk tempat mencabuli anak-anak pekerja Jermal. Anak-anak ini juga dihasut para mandor supaya mereka saling bermusuhan dan yang lebih besar diajari untuk memperkosa yang lebih kecil. Jadi Jermal lebih biadab dan lebih cabul dari Sodom dan Gomorrah!

Cukong,mandor dan aparat keamanan beserta aparat pemerintah daerah yang jadi pelindung sindikat Jermal itu kadang-kadang "meninjau" Jermal itu sekalian mencabuli anak-anak pekerja Jermal.

Kadang-kadang juga, anak-anak itu sebelum diangkut ke Jermal dicabuli dulu.Biasanya anak-anak yang berusia 9 - 15 tahun itu dipaksa mengisap kontol atau lobang pantatnya disodomi oleh babi-babi itu! Tidak jarang orang-orang yang mengaku aktifis LSM juga suka mencabuli anak-anak itu.Ini juga salah satu faktor mengapa perbudakan Jermal tidak pernah bisa dibasmi! Semua doyan lobnag pantat dan mulut anak-anak untuk pemuas nafsu kontol mereka. Iblis! Bahkan di boarding school juga tak jarang mereka masih sering disodomi oleh teman-teman mereka yang lebih besar atau lebih kuat!

Aku kasihan sekali pada Herman. Yang pertama kau lakukan adalah memeriksakan Herman ke dokter. Untung Herman masih sehat dan tidak tertular AIDS, penyakit kelamin atau hepatitis B dan C. Meskipun,menurut Herman,pantatnya sering sekali disodomi dan dia sering dipaksa mengisap kontol oleh orang-orang berseragam dan cukong-cukong Cina! Hanya saja lobang pantatnya sudah dobol, berbentuk corong, karena keseringan disodomi orang dewasa!

Aku bahkan mengkonsultasikan jiwa Herman. Takut kalau jiwanya terguncang! Tapi sepanjang hasil pemeriksaan psikolog dan psikiater katanya jiwa-nya masih sehat.Mudah-mudahan begitu! Sebab, aku kuatir juga,jangan-jangan orang-orang ini melaku-kan pemeriksaan asal-asalan, mentang-mentang Herman orang miskin.Padahal aku disuruh membayar mahal untuk servis mereka. Ta'i!

Tentu saja aku harus memulai kehidupan Herman yang baru dengan rehabilitasi. Aku minta tolong temanku yang psikolog [yang beneran - bukan yang cuma doyan duit].Setelah hasil evaluasi beberapa kali - Herman masih sehat.Hanya saja masih ada pertanyaan - apakah nantinya Herman mempunyai kehidupan sex yang normal? Setelah hampir dua tahun jadi sasaran pemuas nafsu sex dan juga nafsu sadis. Kata Herman ada aparat berseragam yang mencambuki dia dengan ikat pinggang sebelum lobang pantatnya disodomi oleh si aparat babi itu! Iblis!

Di rumah aku punya Dudi!Dudi dulu pembantu rumah tangga.Tapi sekarang sudah aku angkat jadi anak. Sekarang Dudi sedang kuliah di suatu perguruan tinggi swasta, jurusan informatika!Dudi ganteng! ada yang mengira bahwa Dudi itu adikku atau anakku, karena wajah kami mirip.Terus terang aku dan Dudi sering hubungan sejenis! Tapi Dudi yang mulai! Agaknya Dudi sudah jadi homosex sejak lahir. Mula-mula dudi sering mencuri pandang padaku. lama-lama dia sering menyandarkan diri ke tubuhku kalau kami duduk berdekatan. Suatu hari dia bilang "Yah, cium Dudi dong!". Dudi memanggil aku "Ayah". Aku cium dahinya, tapi dia menyerobot bibirku. "Dasar anak kurang ajar", pikirku! Tapi imanku juga runtuh. Dudi saat itu berumur 19 tahun, ganteng, putih,kekar, atletis, mana tahaaaaan?!Gilanya,Dudi yang "memakai" aku. Dia bernafsu sekali. Umur kami berbeda hampir 10 tahun - aku lebih tua! Sejak kejadian itu, Dudi sering mendatangi aku untuk minta jatah sex. Aku menurut saja! Berhubungan sex dengan Dudi memang nikmatnya bukan main. Entah dia belajar dari mana! Aku berharap Herman nantinya tidak disetubuhi Dudi. Ta'i!

[Ngentot]