Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

AH Indahnya

by Cpz


PENGALAMAN MENARIK

Setelah pulang kuliah, seperti biasanya aku mampir ke Fitness Center tempat aku biasa meluangkan waktu untuk membentuk tubuh. Fitness Center itu berada pada suatu hotel yang cukup besar di daerah Jakarta Pusat. Sesampainya disana ternyata masih sepi, maklum baru jam 2 siang diamana hari masih sangat panas dan masih banyak member yang masih bekerja. Segera aku meminta kunci locker dan mulai memasuki ruang ganti. Aku mulai melepaskan pakaianku satu persatu sehingga tinggal CD miniku yang tersisa lalu aku mengenakan pakaian fitness ku yang biasa berupa baju lengan buntung berwarna putih dan celana pendek hitam serta sepatu adidas dan kaus kaki berwarna putih. Aku mulai memandang ke kaca, wah ternyata badanku masih ok, terlihat bahu besar, dada terlihat menonjol berotot disertai bulu dada yang cukup banyak keluar dari batas atas kaus, pinggang yang ramping dan leher yang kekar. Aku rasa badanku cukup proporsional untuk seseorang pria. Aku memasuki ruang gym dan memulai pemanasan bagi seluruh otot tubuhku untuk menghindari cidera jika aku mengangkat beban. Tidak berapa lama, masuklah seseorang yang sering kulihat dikampusku. Ia adalah kakak kelasku 1 tahun diatasku, bernama Bram. Dari segi fisik, Bram adalah sosok yang sempurna, paling tidak itu menurutku. Ia memiliki tinggi ° 175 cm dengan rambut hitam legam lurus menutupi dahi, hidung mancung, bibir kemerahan terletak di atas dagunya yang berbelah. Wajahnya putih bersih sehingga pada daerah kumis, dagu dan cambangnya berwarna kehijauan bekas cukur bulu-bulu wajah. Tubuhnya sangat atletis, dadanya terlihat lebar berbentuk segi tiga dengan otot dadanya menonjol di balik kaus putihnya, dan terlihat lebih besar dibandingkan otot dadaku. Otot bahu, Bisep dan trisepnya terlihat menonjol membentuk lengannya sehingga sangat indah dipandang. Ia mengenakan celana aerobik berwarna hitam yang sangat ketat sehingga menonjolkan suatu gundukan sangat besar di atas selangkangannya. Yang paling kusuka adalah pantatnya yang terlihat bulat menonjol, berdiri diatas kedua paha yang berotot sangat besar. Bram terkenal sering berjalan dengan beberapa wanita cantik sehingga dijuluki Play boy campus. Walaupun aku sangat mengaguminya tetapi aku tidak pernah berbicara atau memulai pembicaraan dengannya, karena kawatir ia mengetahui bahwa aku menyukai sesama jenis, sejauh ini setahuku belum ada teman straight yang tahu. Aku pura-pura tidak melihatnya masuk. Tetapi itu menyebabkan aku sering mengimpikannya waktu tidur bahkan sampai ngimpi basah… Ah, buat apa aku menghayal terus,.. lebih baik aku memulai latihan bench press ku. Mulailah aku mengangkat barbel dengan posisi berbaring dari beban yang ringan, kemudian secara bertahap kutambah berat beban, sambil mengangkat barbel kulirik Bram sedang melatih otot bisepnya di sudut ruangan. Pada set yang ke 4 mendadak lengan kiriku terasa kram, wah jantungku berdebar-debar, celaka bisa bisa beban seberat 60 kg menimpa dadaku, aku menjerit “aduuh.. “. Sebelum barbel menipaku, mendadak tangan Bram sudah menopang kedua barbel itu dengan lengannya yang kekar dan membantu menaruh barbel ke tempat penyangganya. “Thanks” kataku kepada Bram, kulihat wajahnya tersenyum manis sehingga memperlihatkan giginya yang putih tersusun rapi dan pada pipinya terlihat lesung pipitnya, kemudia ia berkata. “Nga papa.., tapi lain kali kalo mau ngangkat barbel dan ngak ada instruktur, cari teman yang mengawasi dong”. Aku tersenyum sambil meringis menahan sakit lengan yang kram. “Kamu kram ya? Sini aku urut, kebetulan aku bisa” kata Bram. Tanpa menunggu jawaban ia langsung mulai mengurut lenganku yang kram, membuat hatiku berdebar-debar. Bram mengurut dengan begitu lembut membuatku merinding, tanpa disadari penisku mulai membengkak sehingga aku segera menutupnya dengan handuk. Setelah 10 menit mengurut, Bram berkata “sudah coba digerakkan”. Aku mulai menggerakkan lenganku, ajaib langsung tidak terasa sakit. “Sekali lagi thanks..” kataku. “Ok, tapi jagain aku yah.. aku juga ingin ngangkat barbel ini, kita gantian..” jawab Bram. Bram mulai mengangkat barbel dengan posisi terlentang, aku menjaga dari sisi samping tubuhnya. Setelah satu set, kini giliranku mulai mengangkat barbel, Bram mengambil posisi berdiri di posisi kepalaku, sehingga waktu mengangkat barbel aku melihat gundukan besar diatas selangkangannya terlihat jelas tepat diatas mataku, terlihat di atas gundukan itu ada bentuk kepala kemaluan besar yang menonjol, wah aku semakim berdebar-debar, kutekuk kedua kakiku sehingga penisku yang sudah menegang tidak terlihat dengan jelas. Bau wangi parfum Emperio Armani –nya Bram tercium olehku, membuatku semakin horny. Wah aku tidak kuat lagi nih, sehingga aku menolak ketika tiba giliranku mengangkat barbel. “Aku udah capai, kamu aja deh yang mengangkat barbel” kataku kepada Bram. Kembali aku mulai menjagai Bram waktu mengangkat barbel sambil mencuri-curi pandang pada celananya, aku tidak berani berdiri dekat-dekat karena kawatir penisku yang mengelembung super besar di celanaku terlihat olehnya. Setelah beberapa set akhirnya selesai sudah. Sewaktu istirahat aku mulai ngobrol panjang lebar kepadanya, ternyata Bram adalah orang yang enak diajak ngobrol, ia begitu dewasa dan berpandangan luas, maklumlah ia tinggal sendiri di Jakarta sudah sejak lama karena orang tuanya tinggal di luar negri. Setelah beberapa saat, Bram berkata “Aku sudah selesai, mau mandi dulu, kamu ?”. “Aku juga sudah” jawabku. Kita bersama-sama menuju ruang shower, Bram membuka pakaian fitnessnya, sehingga hanya terbalut oleh CD hitamnya, lalu ia melibatkan handuk ke pinggangnya yang ramping dan berjalan menuju ke shower. Aku mengikutinya dan berencana mengambil shower di sebelahnya. Shower disana hanya dibatasi oleh tirai plastik agak transparan. Aku sengaja mengulur waktu agar bisa melihat Bram membuka CDnya di shower. Dari sisi tirai yang terbuka terlihatlah Bram membelakangiku telanjang memamerkan punggung dan pantatnya yang putih mulus sangat indah, mulai menyabuni seluruh tubuhnya seakan acuh pada lingkungan sekelilingnya. Setelah beberapa menit memandangi dari sisi tirai yang terbuka, aku mulai takut ia menyadarinya, sehingga aku juga mulai mengambil shower sebelahnya dan mulai mandi. Sambil mandi aku mulai mencuri-curi pandang ke shower sebelah, walaupun dibatasi tirai, masih terlihat bayangan Bram menyabuni belahan pantatnya kemudian kemaluannya yang menggantung, sudah terlihat besar biarpun masih lemas.. Ah,..aku benar-benar sudah tidak kuat lagi…aku merasakan cairan bening keluar dari lubang penisku. Segera aku menyelesaikan mandiku dan berpakaian. Bram juga selesai dengan mandinya, ia mulai berpakaian. Aku berharap dapat melihat kemaluannya sewaktu ia membuka handuknya, tetapi harpan itu pupus, Bram memakai celana dalamnya dengan ditutupi handuk, kemudian ia memakai T shirt hitam dipadukan dengan blue jeans ketat yang mempertontonkan belahan pantatnya menymbul bulat dan super sexy itu. Terlihat jeans itu mengepres bagian pantat, paha dan betis dengan jelas. Tidak heran ia pernah dijadikan model iklan jeans. Setelah selesai ia berkata kepadaku, “Kamu ada acara nga? Aku mau makanan di restoran bawah, mau join?”. Dengan tanpa berpikir panjang aku langsung meganggukkan kepala, berharap bisa lebih lama ngobrol dengannya. Sesampai di restoran kita memesan pizza, lasagna, dan coke. Sambil makan aku membuka pembicaraan dengan menanyakan kabar pacar Bram saat ini. Diluar dugaan Bram mengungkapkan isi hatinya, bahwa ia baru berpisah dengan pacarnya yang terakhir. Bram berkata “Dari beberapa hubungan dengan wanita, aku belum menemukan wanita yang benar-benar aku sayang, mereka memang cantik, tapi dari segi karakter belum ada yang aku kagumi”. Terliahat wajah Bram muram, pancaran wajah yang segar terlihat pudar. Melihat wajah itu, aku jadi iba, aku memulai mengalihkan pembicaraan seputar perkuliahan. Bram sudah sampai pada tingkat akhir dimana ia sedang mengerjakan tesis akhir. Bram berkata “Aku terbentur kesulitan dalam bidang statsitik penelitianku, kamu bisa bantu? Kudengar kamu sangat pintar”. Wajahku memerah mendengarnya, “Oke deh aku bantu kamu” kataku. “Kalau ada waktu hari ini, abis makan kamu bantu aku, oke? Besok kan hari libur”. Aku menganggukan kepala mengiyakan. Setelah selesai makan, aku kendarai mobilku mengikuti BMW hijaunya Bram menuju condominiumnya di daerah Semanggi. Sesampai di tujuan, kami memarkirkan mobil di basement dan naik lift ke lantai 24. Terlihat condominium Bram tertata rapi dan nyaman. “Aku ganti baju dulu” segera Bram menyalakan AC dan memasuki kamar tidurnya. Keluar dari kamar ia mengenakan kaus legan buntung warna hitam dengan celana pendek putih tipis, karena badanya padat, celananya terlihat ngepres. Setelah ia membawakan minuman kaleng, kemudian kami bersama-sama mengerjakan statistik untuk tesisnya. Kita duduk di karpet, secara tidak disadari kadang aku memperhatikan celananya, sepertinya Bram tidak memakai celana dalam, karena kadang terlihat kepala kemaluannya yang besar berwarna kemerahan menggantung ke bawah dan menonjol dibalik celana tipisnya yang berwarna putih. Sambil mengerjakan tugas kita bercanda seperti sudah kenal lama sehingga tak terasa waktu cepat berlalu, sudah jam 12 malam, terlihat Bram sudah menguap. Bram berkata “Aku ngantuk banget nih, kamu tidur disini aja, besok baru pulang, udah tengah malem, rumahmu kan jauh?”. “Boleh aja tapi aku nga bawa baju ganti” jawabku. “Udah pakai pakaianku aja”. Segera ia mengambil sepotong baju lengan buntung dengan celana pendek seperti yang dikenakannya tetapi berwarna hitam. Aku masuk ke kamar mandi dan membuka seluruh pakaianku. Karena aku tidak membawa CD cadangan, kukenakan celana pendek yang diberikan Bram tanpa mengenakan CD, kupikir toh Bram juga tidak pakai CD. Setelah selesai ganti baju, kulihat di cermin ternyata kemaluanku yang panjang terlihat bentuknya menggantung dari luar, ah tapi masa bodoh, Bram juga tidak akan memperhatikannya. Aku berbaring si sisi kanan Bram di atas spring bednya yang besar. Kemudian Bram meredupkan lampu, dan mulai tidur dengan posisi terlentang. Tidak beberapa menit terdengar nafas Bram sudah dalam menandakan ia sudah terlelap. Aku mencoba memejamkan mata, tetapi entah mengapa aku tidak bisa tidur, pikiranku melayang mengingat kejadian tadi siang bersama Bram sambil menghayal lebih jauh. Karena tidak bisa tidur aku mulai memandangi wajah Bram, wajahnya sewaktu tidur menggambarkan pancaran kepribadian yang lembut, tenang dan dewasa. Dari sisi samping terlihat hidungnya yang mancung lurus dengan ujung yang agak lancip berada diatas bibir kemerahan dan dagu berbelah sangat indah, kemudian aku mengalihkan pandanganku ke dadanya, terlihat bulu-bulu hitam pada dadanya yang bidang. Aku mulai memandangi perutnya yang rata, dari kausnya yang tersibak terlihat bulu perutnya yang lebat berjalan sampai ke batas atas celana pendeknya. Pandanganku mulai turun lebih bawah lagi, mataku terbelalak melihat gundukan dibalik celananya, ternyata kemaluannya sudah menegang sangat besar sehingga dari samping sudah terlihat bentuknya. Kepala kemaluannya sangat besar berwarna merah jambu, berbentuk gelembung indah sekali. Dibawahnya terlihat batang kemaluannya yang sangat besar dengan diameter kurang lebih 4,5 cm dan panjang 15 cm terlihat berwarna agak kecoklatan dengan bayangan bulu-bulu berwarna kehitaman. Testisnya juga sangat besar terlihat menggantung dibawah batang kemaluannya. Aku memandangnya dengan menelan air liur, terasa celana pendekku sudah basah dengan cairan pre-cum, penisku sudah sangat tegang dari tadi, karena panjang sekitar 18 cm dan diameter 4 cm ujung kepala kemaluanku sudah menyembul keluar dari celanaku. Karena sudah tidak tahan, aku mulai mengelus batang kemaluan Bram. Kemudian terlihat batang kemaluannya semakin membesar sampai diameter kurang lebih 5 cm dan sangkin besarnya, kepala kemaluannya juga mulai keluar dari celana pendeknya. Melihat kepala kemaluannya keluar, jantungku semakin berdebar-debar, warna kepala kemaluannya merah muda teregang kuat dengan ujungnya memerbentuk 2 lekukan mengapit lubang kencingnya. Aku nekat mendekati kepala kemaluan itu dan mulai meraba dan menjilatinya, terlihat dari lubang kencingnya keluar cairan pre-cum bening. Mendadak Bram terbangun kaget, aku ikut kaget bercampur takut menyadari apa yang sedang aku lakukan. Tetapi tidak lama Bram tersenyum manis sambil mengelus kepalaku, lalu ia berkata “ kalau mau teruskan saja”. Bagai tersambar petir aku mendengarnya, tak kusangka Bram menyukainya. Tanpa berkata langsung aku turunkan celana pendeknya sampai terlihat seluruh kemaluannya. Sangat indah kemaluannya itu, begitu besar, sampai kulit kemaluannya yang tipis dan mulus terlihat sangat teregang seperti kepayahan membatasi batang kemaluannya yang sudah menegang. Kepala kemaluannya melebihi besar batangnya, berbentuk seperti buah jambu air, sehingga kulit kulupnya tertarik ke belakang karena tak dapat membendung besarnya kepala kemaluan itu. Buah zakarnya yang juga besar terlihat menggantung ditumbuhi bulu-bulu halus, dilipatan selangkangannya banyak sekali ditumbuhi bulu-bulu hitam legam. Aku mulai menjilat kepala kemaluannya yang besar itu, kutelusuri seluruh kepala itu dengan lidahku kemudian kebawah sampai ke batang kemaluannya, terlihat Bram mengerang-ngerang kecil. Setelah puas menjilati seluruh bagian, aku mulai menggulum seluruh kepala kemaluan beserta batangnya, memang agak sulit memasukannys untunglah mulutku cukup besar menampung seluruh kepala dan separuh batang kemaluannya. Batangnya walaupun sangat besar berasa lembut dimulutku, lalu aku putar-putar kepala kemaluannya di dalam mulutku, Sambil kumainkan dan kukocok-kocok kepala kemaluannya, terdengar Bram mengerang-ngerang semakin keras. Precum kurasakan di mulutku menandakan ia samakin terangsang. Setelah beberapa menit, tiba-tiba Bram menarik kemaluannya karena ia takut akan ejakulasi. Kemudian aku mulai permainan yang lain, aku mulai menindih tubuhnya dan mulai menciumi lehernya, terasa lengan Bram yang berotot besar mulai memelukku dengan erat, aku merasakan jantungku berdebar semakin keras, kurasakan pelukan hangat yang tidak pernah kurasakan sebelumnya dari lawan mainku. Tubuh Bram yang berotot dan harum parfum itu memeluk tubuhku dengan erat, otot dadanya menekan otot dadaku dengan lembut sedangkan kemaluan kita yang besar-besar beradu mengganjal diantara tubuh kita, kemudian kaki kami saling bersilangan sehingga memberikan gesekan-gesekan nikmat pada daerah kemaluan dan paha, darahku seperti berputar-putar cepat di seluruh tubuh. Baru kali ini kurasakan hal seperti itu, indah sekali jika kita bersetubuh dengan orang yang benar-benar kita sayangi. Sambil berpelukan erat aku mulai menatap matanya yang penuh dengan pandangan kehangatan, aku mulai mencium bibirnya yang merah, terasa sangat lembut sekali, Bram juga mulai memberi respons dengan melumat bibirku, baru kali ini aku menyukai berciuman. Setelah puas berciuman aku mulai bergerak ke arah puting susunya, keduanya berwarna merah jambu menonjol keluar karena otot dadanya yang besar dan terlihat menegang. Aku mulai menjilati disertai hisapan-hisapan kuat, sambil kupeluk dia dengan erat, terasa kemaluannya mengesek-gesek perutku dengan kuat, tubuh Bram mulai mengejang merasakan kenikmatan dari permainan lidahku. Tak berapa lama Bram mengambil alih permainan, ia berbali berada di atas tubuhku, aku menjepit pinggangnya yang kecil dengan kedua pahaku, ia mulai juga menghisap puting susuku yang sudah mengeras sambil tangannya yang lain mengelus-elus putingku yang lain, bekas cukuran kumis dan dagunya menyentuh dareah sekitar putting. Hisapan mulutnya semakin kuat dan cepat menimbulkan rasa yang nikmat sehingga tubuhku mulai mengelepar-gelepar. Kemudian Bram mulai mengulum kemaluanku, pada awalnya ia menghisap dengan keras sehingga aku merasakan agak ngilu, aku bisa mengerti, mungkin karena dia tidak pernah mengoral kemaluan pria. Tetapi melihat wajahku meringis ia segera mengerti dan mulai menyedot dengan lembut. Aku baru merasakan nikmatnya, penisku terasa hangat di mulutnya disertai rasa geli yang nikmat ketika lidahnya menyapu kepala kemaluanku, ternyata Bram dapat cepat sekali belajar. Beberapa menit kemudian aku mulai merasakan maniku akan menyembur, segera kucabut kemaluanku dari mulutnya. Kali ini aku mulai menjilati buah zakarnya. Mendadak Bram berkata “Kamu mau penetrasi?”. “Kalau kamu ngak keberatan..” jawabku. Bram menggeleng dan mulai membuka selangkangannya sehingga terlihat bulu-bulu di lipatan paha sampai ke lubang anusnya yang berwarna coklat kemerahan. Lalu kuambil gel pelumas dan mulai kulumuri jariku dengan gel, sambil menghisap kemaluan Bram yang seperti mentimun itu aku mulai memasukkan jariku ke anusnya. Pada awalnya terasa sempit sekali, tetapi lama-lama agak melonggar, terlihat wajah Bram tidak menunjukkan rasa sakit, mungkin karena ia menikmati penisnya yang aku hisap secara bersamaan. Setelah cukup terasa longgar, kedua betis Bram kuangkat sehingga bertumpu pada bahuku. Aku lumuri kepala penisku dengan gel dan mulai menusukkannya dengan sangat perlahan ke dalam anus Bram, karena kepala penisku termasuk besar walaupun tidak sebesar milik Bram. Wajah Bram terlihat menikmati saat kemaluanku sudah masuk seluruhnya, sambil memaju mundurkan pantatku terlihat Bram juga mengikuti iramaku. Penisku terasa diperas-peras didalam anusnya yang hangat dan sempit, dan kemaluan Bram pun juga terlihat menegang. Setelah beberpa menit terasa kemaluanku mulai berdenyut-denyut tanda akan ejakulasi, karena mau lebih lama menikmati permainan ini, aku cabut penisku sebelum memuntahkan mani. Mendadak aku ingin Bram merasakan seperti yang baru saja aku rasakan. Aku tawarkan Bram untuk pentrasi, dan Bram mengangguk. Dalam hati aku pikir, gila aku belum pernah dipenetrasi kenapa aku menawarkan diri, apalagi oleh kemaluan Bram yang sangat besar itu, mungkin aku pikir karena aku sayang sama Bram. Segera Bram melakukan hal yang sama denganku yaitu mengolesi gel ke sekitar anus dan kemaluannya. Perlahan kurasakan 1 jari memasuki anusku, kemudian 2 lalu 3 jari, ah ternyata tidak sakit. Setelah itu Bram memposisikan tubuhku dalam posisi dogy style, ia mulai menusukkan kepala kemaluannya kedalam anusku, mula-mula agak sulit karena kepala kemauannya sangatlah besar. Saat kepala kemaluannya masuk ke lubang anusku, kurasakan nyeri sampai aku berteriak, sehingga penisku mengecil. Mendengar teriakan itu Bram berhenti dan hendak mencabut penisnya, tetapi aku tolak, karena aku ingin Bram menikmatinya. Lalu ia mulai mendorong penisnya dengan lebih perlahan, aku mulai merasakan nikmatnya, dan penisku mulai mengegang kemabali. Setelah masuk seluruhnya Bram mulai mengejot pantatnya dengan perlahan sambil ia memelukku dari belakang dan bibirnya menciumi tengkukku. Aku mulai merasakan sensasi yang luar biasa, mungkin karena kemaluan Bram sangat besar sehingga waktu mengenjot kemaluannya menggesek-gesek prostatku. Semakin lama kemaluanku semakin kuat meneggang karena merasakan nikmatnya gesekan kemaluan Bram, dalam beberapa menit kemaluanku mulai berdenyut-denyut tanda akan ejakulasi. “Bram aku akan keluar….” kataku. Lalu Bram berbisik “Aku juga, kita keluarkan sama-sama..”. Bram mulai mempercepat genjotannya, kurasakan kepala kemaluan Bram semakin hebat menggesek-gesek prostatku, dan kurasakan penisnya berdenyut-denyut. “Aku keluarrrr….” kata Bram. Aku pun sudah tak sanggup membendung air maniku, dan muncratlah cairan maniku membasahi bed cover, bersamaan itu kurasakan pelukan lengan kekar Bram semakin erat dan diikuti semburan air mani hangat dalam anusku. Kita tetap berpelukan beberapa saat sebelum Bram mencabut kemaluannya dari anusku, kemudian kita mandi bersama-sama sambil saling menyabuni kemaluan satu sama lain. Sejak kejadian itu aku dan Bram sering melakukan hal itu lagi dan kami menjadi sahabat dekat sampai sekarang.

deanchain@yahoo.com

###

1 Gay Erotic Stories from Cpz

AH Indahnya

PENGALAMAN MENARIK Setelah pulang kuliah, seperti biasanya aku mampir ke Fitness Center tempat aku biasa meluangkan waktu untuk membentuk tubuh. Fitness Center itu berada pada suatu hotel yang cukup besar di daerah Jakarta Pusat. Sesampainya disana ternyata masih sepi, maklum baru jam 2 siang diamana hari masih sangat panas dan masih banyak member yang masih bekerja. Segera aku meminta kunci

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story