Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Warnet penuh peju

by Ivanhandoko


WARNET PENUH PEJU

Semua cerita ini adalah fiksi belaka, bila terjadi beneran ya syukurlah…. Seluruh warung internet sudah kujelajahi. Dari yang browsingnya cepat sampai yang leletnya minta ampun. Untuk membuka satu email saja butuh waktu sampai 15 menit, jelas tidak bermutu kelasnya. Kalau dapat warnet macam begini paling hanya sekali saja dan tidak perlu kuulangi. Dalam memilih warnet biasanya aku melihat tempatnya. Di samping aksesnya lumayan cepat, asal tidak lambat aku sudah memasukkan dalam kategori pilihan. Namun yang lebih kupentingkan adalah privacy ruangannya terutama di mana aku bisa mengakses situs-situs kesayanganku seperti Motnes ini. Karena selalunya aku melakukan onani habis-habisan bila membaca cerita-cerita di Motnes ini. Batang kontolku akan memberontak kencang dan meledakkan isinya dengan menyemburkan airmani berkali-kali sehingga lantai ruangku becek….tapi aku tidak peduli… Aku paling suka satu warnet, tempatnya sih lumayan jauh dari keramaian tapi banyak juga pemakainya terutama anak-anak muda, anak kuliahan gitu. Aku suka karena ada sekat yang memisahkan antara pemakai satu dengan lainnya. Namun sekat-sekat itu ada lubang-lubang menganga yang dapat kita intip untuk melihat pemakai samping kita. Terkadang sembari menunggu penggantian tampilan di layar atau menunggu jawaban teman chatting, aku mengintip user di sampingku. Seperti di warnet manapun, biasanya file-file yang tersimpan di hard-disk seringnya penuh dengan gambar-gambar porno, baik itu heterosex maupun yang homo, begitu pun di warnet ini, penuh dengan gambar-gambar nudis cewek berbagai ras dan juga cuplikan-cuplikan video/movie bokep. Aku paling demen kalo di sampingku cowok yang suka membuka file-file itu, file porno maksudku. Seringnya mereka melihat cuplikan-cuplikan movie itu dan akhirnya tanpa mereka tahan lagi, tangan mereka mulai meremas-remas batang kontol mereka. Bila sudah tidak tertahankan lagi, maka batang kontol itu akan segera melongok keluar dari celana panjang mereka… Aku sering menahan napas melihat kontol-kontol anak muda itu, begitu besar dan panjang, nampak bersih dengan kepala kontol yang mengkilat karena precum mereka. Ingin rasanya lidahku memainkan kepala kontol itu dan melahap hingga ke pangkal batangnya. Namun aku hanya dapat melotot menyaksikan kontol itu menyemburkan airmaninya. Dan setelah itu mereka menyeka dengan saputangan atau terkadang dengan baju mereka, sisanya ditempelkan pada dinding sekat. Pada sore hari setelah makan malam biasanya banyak anak-anak muda yang kebanyakan cowok yang asyik ngenet di situ. Dan hal ini yang membuat aku betah berlama-lama ngenet di situ. Tapi hari ini aku lagi kehabisan waktu, banyak pekerjaan yang harus kulakukan sehingga untuk keluar pergi ke warnet tidak bias pada jam-jam prime time… Yah apa boleh buat deh, aku agak malam sekalian, karena warnet langgananku itu buka 24 jam nonstop, jadi bisa kapan saja. Aku sampai di warnet itu sudah jam 10 malam lebih. Tinggal beberapa orang di situ. Aku tahu dari pintu sekat yang tertutup, ada beberapa yang tertutup, walau tidak banyak. Berarti mereka belum pada pulang atau mungkin yang baru saja datang kayak aku. Aku kembali memilih tempat seperti biasanya, kamar no 5, di mana aku bisa mengintip ruang 4 dan 6. Kamar 6 ternyata ada cowok, lumayan juga tampangnya, bodynya slim, lagi asyik browsing rupanya, biasa melihat situs-situs porno. Sedangkan kamar sebelah masih kosong. Kulihat cowok no 6 ini belum mengeluarkan aksinya, tetap masih asyik melihat-lihat, padahal bila kutaksir, pasti deh kontolnya lumayan gedhe. Aku lalu membuka email yang harus kujawab, biasa dari beberapa rekan bisnis dan juga rekan ranjang yang biasanya ingin mengulang adegan porno denganku. Mereka selalu ketagihan dengan gaya bersetubuhku dan juga dengan ukuran kontolku yang menurut mereka luar biasa gedenya. Sembari membalas email aku juga browsing beberapa situs kegemaranku dan biasanya aku bisa membuka situs-situs itu melalui password curian yang kudapat dari beberapa rekan ataupun situs lainnya. Entah berapa lama waktu bergulir ketika kudengar pintu kamar 4 berderit. Aku mencoba mengintip melalui celah kecil yang pas dengan tempat duduk orang sebelah. Ada cowok muda, wajahnya lumayan ganteng, terkesan imut, anak mahasiswa, pikirku. Aku menyempatkan mengintip beberapa kali ke dia dan berusaha melihat juga apa yang dibuka oleh dia. Wow...ternyata anak ini sedang membuka situs porno di mana cowok lagi asyik ngemut kontol, wah..gay juga rupanya. Asyik juga nih ada sesama jenis dan sesama dunia lain yang lagi ngenet di sini. Dia nampak masih mencari-cari gambar yang menurut seleranya. Aku mencoba mengintip di bilik sebelah yakni bilik no 6, ternyata cowok ini sudah mulai beraksi. Malam yang larut membuat dia mulai berani mengeluarkan batang kontolnya dan tepat seperti dugaanku, kontolnya besar dan panjang dengan kepala kontol yang merah kecoklatan nampak memancing selera birahiku untuk dapat melumat dan mengemut itu kontol. Dia menggunakan tangan kirinya mengocok perlahan naik turun kontolnya, sedangkan tangan kanannya asyik memegang mouse, melakukan browsing gambar-gambar porno yang menggugah birahinya. Aku melihat ke jam tanganku, sudah hampir jam 24.00. Gila sudah lama juga rupanya aku di sini, kok gak terasa ya, pikirku. Musik yang mengalun di ruang warnet itu lumayan juga, lagunya dari mp3 yang campur baur, ada lagunya Slank, Dewa, Padi dan lainnya. Namun aku mendengar juga ada suara yang membuat aku horny, yakni desahan-desahan dari video klip porno. Memang aku tahu kalau adegan seks Jepang pasti deh ceweknya minta ampun ributnya ketika kontol besar mengaduk-aduk memeknya. Jeritannya bisa melengking, entah karena sakit atau nikmat yang tidak ketulungan, kurasa yang terakhir yang benar. Apabila lagu MP3 itu berhenti, maka suara dari film porno itu jelas terdengar, jeritan-jeritan kenikmatan itu sungguh membuat birahi meluap bagi yang mendengar. Namun nampaknya penjaga warnet sudah terbiasa dengan hal itu dan tidak ada respon apapun, buktinya suara desahan-desahan itu makin keras dan beragam. Rupanya tidak satu user saja yang membuka film-film seperti itu, bahkan lenguhan cowok juga begitu nyata ketika mereka mencapai hasrat seksual mereka. Aku sendiri jadi semakin terangsang dengan suasana seperti itu. Kuintip kembali cowok di kamar 6, dia semakin kencang mengocok kontolnya sehingga precumnya semakin banyak dan membuat batang kontolnya nampak mengkilat. Amboi...jika seandainya saja batang kontol itu bisa kulumat dan kuhisap alangkah enaknya. Aku membayangkan air mani cowok itu menyembur di mulutku pasti aku akan melahapnya serta merta. Ketika aku ganti mengintip kamar 4, kulihat cowok gay ini juga telah mengeluarkan batang kontolnya...wow...aku sampai sulit menelan airliurku ketika melihat batang kontolnya. Begitu besar dan panjang dengan kepala jamur yang merekah berwarna kemerahan, sungguh mengundang selera untuk mencicipi batang ‘pisang’ itu. Kulihat cowok ini lagi asyik melihat film gay yang ada, tapi tunggu dulu, itu bukan klip-klip film yang ada karena film yang ada di komputer biasanya tidak lama, paling hanya hitungan detik, tapi film yang dilihatnya panjang dan tidak terputus. Pasti dia melihat vcd yang dibawanya sendiri, dan memang di warnet ini juga ada cd rom yang bisa digunakan. Aku sendiri pernah mendownload film porno gay ke harddisk warnet ini beberapa kali. Namun beberapa waktu pasti dihapus penjaganya. Mungkin terlalu besar filenya sehingga bisa membuat akses internet jadi lambat. Ketika aku asyik memperhatikan aksinya, kulihat dia bergerak berdiri, mau tidak mau aku pura-pura memfokuskan ke komputerku lagi. Ketika kulirik lagi betapa terkejutku, dari lubang yang kugunakan mengintip itu menjulur batang kontolnya yang panjang dan besar itu. Rupanya aku tidak memperhatikan kalau lubang pengintipanku itu, dibawahnya ada lubang yang lebih besar, karena ditutupi oleh kertas yang sewarna dengan sekat jadi tersamar olehku. Lubang ini lebih besar sehingga batang kontolnya dapat menerobos! Aku menahan napas... Kontol muda yang kuharapkan telah ada di depan mata, tanpa menunggu waktu lagi batang kontol muda itu segera kupegang dan segera kulumat... Terdengar desahan dari bilik sebelah. Aku semakin nafsu dan batang kontol itu kuhisap semakin kuat. Dan desahan di kamar sebelah tidak lagi menjadi desahan tapi jeritan tertahan... Lidahku mengaduk-aduk batang kontol itu,ujung kepalanya kumainkan dengan ujung lidahku. Precumnya semakin banyak membuat segalanya makin licin dan asyik. Batang kontol itu kugenggam dan kukocok dengan penuh nafsu. Ingin kurasakan airmani dari cowok muda ini. Kutahu pasti batang ini akan menyemburkan airmani bergalon-galon ke mulutku yang sedang kehausan akan batang kontol lelaki seperti dia. Tapi...tunggu dulu...aku tidak ingin hanya menjadi pelampiasan semata dari cowok cakep seperti dia. Memang aku suka dapat menikmati kontolnya, tapi bukankah lebih asyik jika aku dapat menikmat tubuhnya secara utuh... Maka serta merta kulepaskan batang kontolnya, dan kutunggu reaksinya. Dia juga menunggu kelanjutan permainanku, tapi karena aku mendiamkan saja, dia mulai penasaran. Kontolnya ditarik ke dalam dan dia menjulurkan jari telunjuknya yang mengisyaratkan aku mendekat kembali. Aku mendekati lubang itu dan melongok ke bilik sebelah. “ Hisap lagi..” bisiknya. Kutatap wajah ganteng itu, aku tersenyum. “ Boleh...,” jawabku, “ tapi tidak lewat lubang ini. Aku yang ke situ atau kamu yang ke tempatku? Gimana?” tanyaku. Dia balas tersenyum, lalu mengangguk. Kemudian dia membenahi celananya dan keluar menuju ke bilikku. Aku berdebar sekarang. Aku akan menikmati tubuhnya bukan saja kontolnya yang ranum dan segar itu tapi seluruhnya..... Begitu masuk, kudekap tubuhnya dan kulumat bibirnya. Dia membalasnya dengan penuh nafsu. Bibir kami saling melumat, lidah kami saling memilin... begitu nafsu...begitu nikmat... Kemudian aku menciumi lehernya, telinganya sehingga dia mendesah. Lalu turun ke dadanya. Bajunya segera kulepaskan sehingga nampaklah tubuhnya yang memang slim tapi padat dengan pectoral yang membentuk indah. Pasti dia ini rajin olahraga, hanya saja kurang berisi. Setelah berhasil melepaskan bajunya aku segera beraksi melepaskan celana jeansnya, tidak perlu waktu lama maka segera saja batang kontolnya yang panjang dan besar itu telah menyembul di depanku. Serta merta tanpa membuang waktu lagi, kulumat batang kontol yang nikmat itu dan kuhisap dengan kuat dan dalam. “Aaaahhh.....,” tanpa ditahan dia menjerit lirih. Aku sempat kawatir jika jeritannya akan terdengar oleh lainnya, tapi syukurlah suaranya tersamar oleh suara musik MP3 dan film-film yang diputar. Kembali aku melakukan aksiku sebelumnya. Sembari mulutku asyik menyelomoti batang kontol yang nikmat itu, tanganku meremas-remas dadanya dan memainkan puting susunya. Dia menggeliat sedikit. Memang tidak memungkinkan baginya untuk menggelinjang terlalu kencang karena ruangan warnet yang sempit, membuat dia mau tidak mau menahan segala kenikmatan yang ada sekuat mungkin. Dan bila tidak tahan maka terdengarlah jeritan-jeritan lirihnya. Aku semakin bernafsu, lidahku memilin-milin batang kontolnya hingga akhirnya kudengar desahan tertahannya, “ Aah...keluar..ah...” Croott..crottthhh.. Berkali-kali aku merasakan tenggorokanku disemprot air hangat yang nyaman. Bau khas dari air mani itu membuat aku lahap sekali menelannya. Tubuh cowok ini bergetar menahan sensasi yang luar biasa yang didapatnya, hingga badai orgasme itu berlalu. Batang kontolnya melemas namun belum kulepaskan dari mulutku. Walaupun aku tidak menghisap batang kontol itu lagi, tetapi lidahku masih mempermainkan ujung kepalanya sehingga cowok ini berkali-kali menggeliat kegelian. Cowok ini akhirnya tidak dapat menahan lagi rasa yang didapat, maka ia menarik batang kontolnya keluar dari mulutku, yang terasa hampa, tidak ada lagi yang dapat aku hisap dan permainkan. Ia tersenyum dan menunduk, mencium bibirku. Aku balas melumat bibirnya. Beberapa saat bibir dan lidah kami saling berpagutan. “Thanks,” bisiknya. Aku tersenyum dan mengangguk. Ia segera merapikan celana dan bajunya, setelah itu keluar dari ruanganku kembali ke ruangannya. Aku pun asyik kembali ke layar komputerku, namun sesaat kemudian aku dikejutkan oleh adanya lemparan kertas kecil melalui lubang di sekat dinding, dari ruang 6! Kuambil kertas itu dan kubaca, Aku melihat yang kamu berdua lakukan, aku ingin kamu juga melakukan pada diriku! Mau gak mau harus mau! Kamu ke sini saja! Wah...tidak kusangka bila apa yang aku lakukan dengan cowok gay tadi ternyata diam-diam disyuting oleh cowok ruang 6 ini, dan sekarang dia juga minta service dariku. Kenapa tidak? Justru itu yang kuharapkan ! Malam ini aku bisa mendapatkan dua batang kontol yang besar dan panjang serta ranum secara bergantian, sungguh luar biasa. Aku mematikan komputerku dan segera keluar membayar ongkosnya. Tapi tidak pulang, aku kembali ke arah bilik 6! Kudorong pintunya dan kulihat cowok itu tersenyum padaku. Aku membalas senyumannya. Dia nampak kikuk, aku semakin tertarik dengan kekikukannya itu. Aku duduk di sampingnya, karena memang di warnet ini bukan kursi yang untuk satu orang namun berbentuk bangku panjang yang dapat memuat 3 orang walau tentu saja berdesakan. Untuk 2 orang lumayan nyaman juga. Tanganku segera memegang pahanya. Untung dia tidak memakai celana jeans jadi tidak begitu ketat. Tanganku mulai bergerilya, menggerayangi bagian bawah pusarnya yang nampak keras! Kuremas-remas kontolnya, dia masih berusaha cuek dan tetap fokus pada komputernya. Tetap asyik membuka situs-situs porno yang ada. Aku sendiri tidak peduli dengan kelakuannya itu. Bahkan aku telah menarik retsluiting celananya merogoh ke dalam mencari benda yang sangat kusuka itu! Dia menggerakkan tubuhnya mencari posisi yang nyaman sehingga tanganku dengan mudah masuk dan menemukan benda yang kucari itu. Begitu besar, panjang dan keras. Terasa kenyal, sungguh mengasyikkan bila dapat kulumat benda itu. Kubuka kancing celananya sehingga nampaklah kepala kontolnya menyembul dari balik celana dalamnya. Rupanya celana dalamnya tidak mampu menampung batang kontol yang besar dan panjang itu. Seharusnya dia hanya memakai sarung saja, biar leluasa itu kontol, pikirku. Dia kembali mengubah posisinya sehingga aku semakin leluasa melorotkan celana panjangnya hingga ke pahanya. Kutarik celana dalamnya dan...twink...kontol yang besar, panjang dan keras itu nampak begitu perkasa. Precumnya membasahi kepala kontolnya sehingga ditimpa lampu warnet yang agak remang membuatnya mengkilat. Sungguh nampak nikmat jika kulumat dan kuhisap benda itu. Kugenggam batang kontol itu dan mulai kuhisap batang kontol itu. Kepalaku naik turun memuluti dengan penuh nafsu. Tadi sewaktu aku mengoral batang kontol cowok gay tadi aku tidak mendapatkan orgasme, namun kali ini aku ingin dapat menikmati bersama cowok ini. Sembari menghisap kontolnya aku membuka celanaku dan mulai mengonani kontolku yang telah tegang sedari tadi. Cowok ini berbeda dengan cowok yang pertama. Dia berusaha untuk tidak memperlihatkan ekspresi seksualnya sama sekali. Ia masih dengan tenang menikmati gambar-gambar sambil diselingi menonton video porno yang ada. Aku sendiri tidak peduli dengan hal itu. Aku asyik saja dengan kontol itu, dari kujilat, kuhisap dan kukocok dengan penuh nafsu. Memang cowok ini mungkin jaga image untuk tidak mendesah apalagi menjerit kenikmatan seperti cowok pertama, namun aku tahu bahwa dia menahan rasa nikmat itu mati-matian. Berkali-kali batang kontolnya berdenyut-denyut dengan kencang dan kakinya mengejang menahan ejakulasi. Rupanya dia ingin tidak cepat-cepat keluar karena masih ingin menikmati tontonan yang ada. Aku semakin berani bertindak. Dengan tangan kiri yang asyik mengonani kontolku sendiri, tangan kananku menelusuri tubuhnya. Dadanya kuremas-remas, putingnya kumainkan dengan jariku, sedangkan mulutku masih dengan kencang menghisap kontolnya. Segera saja kurasakan efek dari seranganku itu. Cowok ini menyandarkan tubuhnya lebih ke belakang sehingga hampir posisi tidur. Dengan posisi ini aku semakin mudah mengeksplor tubuhnya. Aku menjilati tubuhnya, dadanya dan menghisap putingnya, sedangkan kontolnya kukocok dengan ritme yang cepat dan mantap. Dengan adanya air liur yang membasahi batang kontolnya, mudah saja batang kontol itu terkocok dengan sempurna. Cowok ini berusaha untuk tidak mendesah, namun dia menutup matanya dan menggigit bibirnya hingga akhirnya dia mendesah juga. “Ahh..mau..keluar,” bisiknya. Aku sendiri sudah dari tadi menahan orgasme yang akan menerjangku. Aku ingin dapat memuntahkan laharku bersamaan dengan dirinya, dan moment inilah yang kutunggu. Aku segera memasukkan batang kontol itu ke dalam mulutku dan menghisapnya kuat-kuat. Cowok ini menggeliat kencang dan kurasakan semburan-semburan hangat kembali menerjang tenggorokanku. Namun aku sendiri tidak mampu merasakan kehangatan itu dengan sempurna karena ada rasa lain yang kudapatkan yakni orgasmeku! Tubuhku bergetar kuat! Maniku menyembur berkali-kali membasahi lantai warnet. Terjangan badai orgasme itu begitu dahsyat. Tubuhku hampir limbung, sungguh nikmat tak terkatakan. Begitu juga dengan cowok ini. Tubuhnya menggeliat berkali-kali seiring semburan demi semburan air maninya ke dalam mulutku. Setelah badai itu mereda, kulepaskan batang kontolnya, yang masih saja berdiri tegak seolah-olah menantang untuk dihisap sekali lagi. Aku sendiri merasa lemas setelah mengalami orgasme yang begitu hebat. Aku bangkit berdiri dan membenahi celanaku. Begitu juga dengan cowok itu, airmaninya dilapnya dengan menggunakan tisue yang rupanya dia bawa. Aku akan melangkah keluar ketika cowok itu menarik tubuhku sehingga aku jatuh terduduk di sampingnya. Tangannya meraih pundakku dan tanpa terduga dia melumat bibirku, begitu dalam... Aku membalasnya sehingga bibir dan lidah kami beradu menimbulkan bunyi kecipakan. Setelah beberapa saat, dia melepaskan aku. Aku menatapnya dan mencoba tersenyum. Dia membalasnya. “Terima kasih...servicemu enak sekali, aku ingin dapat mengulang lagi yang seperti itu. Boleh kan?” Wah...siapa takut... Tak perlu kuceritakan pada kalian, tapi sejak itu aku mendapatkan seorang cowok straight yang mau memberikan kontolnya untuk kuhisap kapan saja aku mau.

###

4 Gay Erotic Stories from Ivanhandoko

NGESEK??? MUDAH AJA

NGESEKS????....MUDAH AJA…. Bagi sementara orang, untuk ngeseks itu sulit…tapi gak tuh untuk aku…Untuk nyari kontol untuk diemut sih gampang banget… Yang sulit di dunia hombreng begini adalah nyari hati yang setia…itu sulit cing..!!! Aku kenal anak itu sebagai loper koran yang biasa mengantar koran ke tempatku tiap hari. Namanya Parman, anak desa, wajahnya cakep sih, apalagi kalau

Warnet penuh peju

WARNET PENUH PEJU Semua cerita ini adalah fiksi belaka, bila terjadi beneran ya syukurlah…. Seluruh warung internet sudah kujelajahi. Dari yang browsingnya cepat sampai yang leletnya minta ampun. Untuk membuka satu email saja butuh waktu sampai 15 menit, jelas tidak bermutu kelasnya. Kalau dapat warnet macam begini paling hanya sekali saja dan tidak perlu kuulangi. Dalam memilih

Warnet Penuh Peju 2

Masih ingat dengan kisah warnet yang dulu? Ini merupakan kejadian yang sama di tempat warnet itu. Dan benar-benar tidak kuduga jika aku mengalami kembali kejadian yang memuaskan birahiku. Setelah merasakan nikmatnya kontol dua orang pemuda secara bergantian di warnet itu, aku jadi semakin sering ke warnet itu. Bila membayangkan kontol-kontol yang segar itu maka spontan batang kontolku

Warnet penuh pejuh

Warnet penuh pejuhCerita ini cerita khayalan belaka.... Sebenarnya cerita ini didasari dari kejadian yang pernah kusaksikan di warnet favoritku. Timbul sensasi..dan keinginan untuk mengulang dan mengulang lagi dengan bumbu2 lain yang lebih hot. Warnet favoritku adalah warnet yang disekat oleh tirai bambu yang biasa orang Jawa menyebutnya

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story