Gay Erotic Stories

Di hadapannya, aku berkata agar dia memapah dan membawaku ke dokter.. ketika dia menggendongku, aroma dari tubuhnya tercium dan membuatku horny, rasa-rasanya ingin kucium dia... Tapi apa boleh buat tubuhku lemas banget. Sesampai di dokter, saya pun diinfus dan disuntik, tiba-tiba saya merasa sudah sembuh.. Lalu saya pun diantar ulang... Ketika di mobil, aku berkata supaya supirku menemani saya di rumah sore ini karena semua orang di rumahku keluar dengan alasan saya masih kurang enak badan...

Sorenya, ia pun ke kamarku dan menemaniku. Tiba-tiba ia mengantuk.. Aku menyarankan nya untuk tidur di kamarku.. Awalnya ia menolak tapi mungkin karena sudah ngantuk, ia pun berbaring dan tidur. Lalu ia pun tertidur. Tak kusia-siakan kesempatan itu, aku langsung melepaskan kancing bajunya, kuelus-elus badannya yang lumayan berotot dan kekar. Kucium dia dan kumainkan lidahnya di putingnya. Lalu aku membuka tali pinggangnya.. Entah ia bermimpi atau apa, ketika kubuka celananya, tiba-tiba tangannya sendiri membuka celana serta celana dalam sehingga pada saat itu ia telanjang bulat.

Lalu aku menelanjangi diriku dan aku menindihnya. Kucium dia dan bermain di tubuhnya selama beberapa menit. Ketika aku di posisi 69 hendak mengemut penisnya, tiba-tiba tangannya mengelus aku dan baru kusadari ia terbangun.. Lalu kamipun saling mengemut milik kami dan akhirnya ia duluan memoncratkan spermanya yang kemuadian aku minum. Hal itu dilanjutkan dengan mengocok penisku karena meskipun sudah lama mengemut spermaku tak kunjung datang...

Tak berapa lama setelah itu, telepon berdering ternyata nyokapku menelepon dan mengatakan bahwa ia hendak pulang. Kami pun mengakhirinya dan aku berkata agar ia merahasiakannya... Dan memang benar ia merahasiakannya sampai pada suatu hari... (berlanjut ke ceritaku yang berikutnya)