Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

APAKAH AKU GAY 1 ?

by Pangeran212


APAKAH AKU GAY ? Diza melihat arlojinya berkali-kali. Namun orang yang ditunggu belum juga datang. Dibiarkannya angin meniup beberapa helai rambutnya. Saat seperti itu, seorang polisi muda dengan seragamnya mendekati, Diza. ”Ada yang bisa dibantu ?”tanya polisi muda itu dengan ramah. Dengan seragam yang digunakan, polisi itu tampak gagah dan tampan. ”Aku lagi menunggu teman, pak,”ujar Diza. Polisi itu manggut-manggut dan duduk disisinya. ”Kenalkan, namaku Zafry Daviano. Aku baru dinas di kota ini. Baru satu minggu...,”ujar polisi yang mengaku bernama Zafry Daviano itu ramah. ”Aku Diza Pradiva Oktara... Keduanya saling berjabat tangan. Untuk sementara waktu, Diza merasakan enjoy dan melupakan kepenatannya menunggu teman. Apalagi Zafry sang polisi muda itu asyik dan enak diajak ngobrol. ”Kamu masih kuliah ya ?”tanya Zafry. ”Iya... ”Semester berapa ? ”Semester terakhir. Ini juga aku menunggu teman untuk menyelesaikan skripsi di rumah dosen,”jelas Diza. ”Kamu asli sini ?” tanya Zafry ”Bukan. Aku dari Pontianak. Di sini aku kos.... ”Ooo....kos dimana ? ”Di jalan Sudirman... ”Wah...boleh dong aku main ke rumah ? “Tentu saja boleh… “Aku suka kesepian di sini. Maklum orang baru,”ujar Zafry tersenyum. ”Bapak sudah berkeluarga ?”tanya Diza memberanikan diri. ”Sudah. Tapi, aku sudah cerai. Dan statusku kini menjadi duda... Zafry tersenyum. Diza hanya mengerutkan dahinya. Polisi muda itu tampan dan gagah. Tentu banyak wanita yang mendambakan sosok sepertinya, pikir Diza. ”Boleh aku sering main ke kos kamu nggak ?”tanya Zafry. ”Boleh.... Dari seberang jalan, Gilang Kusuma teman yang ditunggu-tunggu Diza datang tergopoh-gopoh. ”Sorry Za, terlambat. Kamu sudah lama menunggu ? ”Sudah satu jam tahuu !!”jawab Diza ketus. ”Jangan marah dong. Ntar, aku traktir kamu deh...he...he...he... Karena waktu sudah terdesak, akhirnya Diza dan Gilang pun pergi. Tapi, sebelumnya Diza sempat meninggalkan nomor HP untuk Zafry.

*****

Diza terjaga, saat Hpnya berdering. Sebenarnya malas Diza mengangkat Hpnya, karena rasa kantuk masih membuatnya ingin melanjutkan mimpi indahnya. Jam dinding menunjukkan pukul 15.00. Dengan malas, Diza mengambil Hpnya. Yang tampak nomor tak dikenal. ”Halloo... ”Dengan Diza ? ”Ya, aku sendiri. Ini dengan siapa ?”tanya Diza. ”Aku Zafry, polisi yang kemarin ngobrol sama kamu... ”Ooo...bapak,”Diza kembali ingat. “Boleh aku ke kos kamu sekarang nggak ? Aku dinas pagi. Kalo pulang langsung ke rumah, malas banget. Pengen punya temen ngobrol neh !!”Cerocos Zafry di seberang. ”Boleh...,”jawab Diza malas. Sebenarnya ia ingin melanjutkan istirahat siangnya. Dengan lambat, Diza masuk kamar mandi untuk basuh muka. Sekalian kencing. Diza sangat kagum dengan kontolnya sendiri. Ukurannya hanya 17 cm. Entah mengapa, Diza jadi membayangkan bagaimana bentuk dan ukuran kontol Zafry sang polisi muda itu. Diza tersenyum sendiri. Walau bagaimana pun ia lelaki normal, masih suka sama cewek. Amit-amit deh ! Tak berapa lama pintu kamar diketuk. Diza melihat, Zafry masih memakai seragam kepolisiannya. Celana coklat yang ketat sangat menampakkan dengan jelas tonjolan yang tersembunyi diselangkangan polisi itu. ”Silahkan masuk !”Diza mempersilahkan masuk. ”Beginilah nasib anak kos-kosan... ”Aku juga kos koq...hehehe Diza mengakui, enak ngobrol dengan Zafry. Walau usia Zafry sudah 30 tahun, tapi tetap tampak fresh. Baru diketahui, kalau isteri polisi itu selingkuh dengan lelaki lain. Sehingga hal itu yang menyebabkan perceraian. Dan tampak jelas Zafry sangat membenci wanita. Sejak kejadian perceraian itu, Zafry tak mau berhubungan dekat dengan siapa pun. ”Jadi Bapak nggak punya niat menikah lagi ?”tanya Diza. Zafry hanya menggelengkan kepalanya. ”Jangan panggil aku Bapak dong ! Aku kan masih muda... ”Mas Zafry aja yah ? ”Itu lebih bagus... ”Boleh aku ke kamar mandi ?”tanya Zafry ”Silahkan... Diza mendengar dengan jelas, suara kucuran air kencing Zafry. Entah mengapa ada keindahan tersendiri. Diza mulai mengira-ngira berapa ukuran kontol Zafry. Tidak lama kemudian Zafry keluar kamar mandi sambil merapihkan ritsluiting celananya. Diza terpana memandang ke arah selangkangan polisi ganteng itu. “Koq bengong ? Kamu lihat ini aku yaa ?”celetuk Zafry sambil menunjuk tonjolan kontolnya. ”Kamu suka ? ”Eh...ng..nggak koq...aku.... ”Nggak apa-apa koq. Kalo kamu mau lihat kontol polisi..,”ujar Zafry sambil membuka kembali ritsluiting celananya. Diza jadi gelisah tak menentu. ”Jangan....aku... ”Ya udah. Tapi, kalo memang kamu mau lihat, aku nggak keberatan koq,”Zafry tersenyum. ”Aku pulang dulu yah ! Kalo kamu mau main, atau nginep di tempaku, aku sangat senang sekali... Sepulangnya Zafry, Diza merasakan sesuatu yang aneh. Ia gelisah tak karuan. Ada rasa sesal kenapa tadi ia menolak, saat Zafry ingin memperlihatkan kontolnya. ”Ya ampuuun, ada apa dengan diriku ini ? Aku kan lelaki normal ? Tapi, kenapa wajah dan sosok Zafry terbayang terus ? Diza hanya menggerutu sendiri.

*****

Gerimis mengundang. Mendung masih kelam mencekam. Angin lebih kencang dari biasanya. Diza mempercepat langkahnya. Jangan sampai kehujanan. Ia baru saja pulang dari dosennya untuk minta bimbingan skripsinya. Ia mengejar bulan Agustus ini sudah sidang dan Oktober wisuda. ”Teet...teeet !! Suara klakson motor membuat Diza terkaget-kaget. Di lihatnya pemilik motor itu ternyata Zafry. Lelaki itu tersenyum. Masih menggunakan seragam polisi lengkap. Bagai tersihir, mata Diza beralih ke arah tonjolan diantara selangkangan Zafry. Celana coklat ketat itu sangat menampakan tonjolan pusaka milik Zafry. ”Dari mana, Diza ?”tanya Zafry dengan ramah. ”Eh...dari rumah dosen Mas... ”Sebentar lagi hujan, mari aku antar.... ”Nggak usah Mas, aku... ”Ayo naik, jangan nolak deh... Akhirnya Diza pun tak bisa menolak. Selama berada dalam boncengan, Diza merasakan ada ketenangan, dan anehnya kontol miliknya berdenyut keras. Diza tak mengerti dengan dirinya. Kenapa setiap berada di sisi polisi muda ini, pikirannya jadi tak normal. Tiba-tiba hujan turun deras. Zafry menjalani motornya lebih cepat. Hujan membuat tubuh keduanya basah kuyup. ”Ke tempat aku aja dulu yah ?”Nggak jauh dari sini koq...,”ujar Zafry. Diza hanya menganggukkan kepala. Ia sudah kedinginan. Ternyata Zafry menyewa rumah yang lumayan luas. Zafry mempersilahkan Diza untuk masuk. ”Inilah tempat ku.... ”Luas sekali. Mas, tinggal sendirian ?”tanya Diza penasaran. “Ya. Aku sendirian di sini... Hujan belum juga reda. Angin masih bertiup kencang. Membuat tubuh yang basah kuyup menggigil kedinginan. ”Kita mandi dulu. Ada air panas koq....,”ujar Zafry. Kita mandi bareng aja... “Mandi bareng ?”Diza kaget. “Dari pada kita kedinginan seperti ini, kan mendingan mandi bareng aja ? Kamu keberatan ? “Eh...nggak koq. Cuma nggak terbiasa aja.... Di dalam kamar mandi, Zafry tanpa sungkan-sungkan membuka seluruh pakaiannya hingga bugil. Diza hanya terpana. “Koq diam aja ? Mau aku bukain baju kamu....,”Zafry tersenyum nakal. Akhirnya Diza membuka seluruh bajunya. Kontolnya sudah mengeras dari tadi. Diza berusaha menyembunyikan kontolnya agar tidak dilihat Zafry. ”Kontol kamu ngaceng ya ? ”Eh...nggak koq... ”Tenang aja, punya aku juga ngaceng neh ! Lihat aja neh !!”Zafry memamerkan kontolnya yang besar dan panjang di atas rata-rata itu. Dan Diza, hanya terpana melihat kontol Zafry. ”Kaget ya lihat kontolku ?”Zafry memamerkan kontolnya yang memang sudah mengeras. Ukurannya 19 cm. Zafry mendekati, Diza yang terpaku. Tangan kekar Zafry memegang kontol Diza dan dielus-elusnya dengan lembut. ”Mas...ahhh... ”Kamu lagi horny yah ?” ”Tapi...aku...aku normal Mas...ahhh...,”Diza mengerang. Zafry masih mengelus-elus kontolnya. Nikmat. ”Punya kamu ngaceng.... Diza lebih kaget, saat Zafry memeluknya dan kontol besar dan panjang milik polisi ganteng itu. ”Mas.... ”Diza...ohhh...kamu ganteng sekali...,”bisik Zafry sambil lidahnya menjilat telinga Diza. ”Jangan Mas....ahhh.. Zafry menggesek-gesekkan kontolnya ke kontol Diza. Pelukannya sangat erat dan sekali-kali tangan kekar itu meremas-remas pantat Diza. Diza tak mampu berbicara lagi. Kenikmatan dan kehangatan menjalar begitu saja ke seluruh tubuhnya. Tangannya pun tak berdiam diri. Merayap ke selangkangan Zafry dan akhirnya kontol ukuran 19 cm itu ia pegang dan elus-elus. ”Kamu suka kontol kan ?”tanya Zafry. Tanpa menunggu jawaban Diza, Zafry melumat bibir tipis Diza dengan liar. Diza sangat susah bernafas. Permainan Zafry sangat liar. Deru nafasnya menandakan polisi itu sedang dilanda nafsu birahi yang membara. ”Isap kontol aku, Diza...,”pinta Zafry. Entah mengapa Diza tak bisa menolak keinginan lelaki tampan dan gagah itu. Ia mulai jongkok dan wajahnya menghadap tepat di depan kontol Zafry. Dengan gemetar Diza memegang kontol itu. Kepala kontol itu tampak seperti topi baja tentara. “Jangan ragu-ragu Diza, isap kontolku....,”Zafry memajukan kontolnya dan kontol itu tepat menyentuh bibir Diza. Dan akhirnya Diza memberanikan diri menjilat dan mengemut kontol itu. Masih kaku, tapi tetap saja membuat Zafry kenikmatan. Kontol itu mulai masuk keluar mulut Diza. Dan Diza sendiri mulai menikmati hal itu. ”Aku mau jilat pantak kamu Diza,”pinta Zafry. Diza memunggungi Zafry setengah menungging dengan tangan bertumpu pada pinggiran bak mandi. Dengan posisi jongkok, Zafry dengan nafsu memandangi sexynya pantat Diza. Lalu kedua tangannya meremas-remas pantat yang padat dan berisi itu. Lalu, Zafry membuka belahan pantat itu sehingga, terlihatlah lubang anus Diza yang masih virgin. Tanpa ada rasa jijik Zafry menjilat lubang anus itu. ”Ohhhh....ahhhhh...Masss !!”Diza terangsang hebat saat lidah Zafry mempermainkan lubang anusnya. Setelah puas menjilat lubang anus Diza, Zafry mengambil sabun cair. Lalu lubang anus itu ia lumuri dengan sabun itu sebagai pelumas. Zafry sudah tidak tahan lagi ingin menikmati lubang anus itu. Dalam posisi setengah nungging itu, Zafry mulai mengarahkan kontolnya ke lubang anus Diza. Diza belum menyadari apa yang akan dilakukan Zafry sang polisi. Kontol Zafry mulai menyentuh lubang anus itu. Dengan menggunakan sabun cair sebagai pelumas, Zafry berusaha menembus kevirginan ”Akhhh...ss..akiiit Mas...!! Jangannn...!!”Diza kaget. Zafry memegang erat Diza agar jangan meronta. Kontolnya harus berhasil menembus liang kenikmatan itu. ”Tahan yah, sedikit lagi neh ! ”Jangan...oooohhhh.... ”Bleesss !!” Kepala kontol Zafry berhasil masuk. Lalu dengan perlahan-lahan Zafry menekan pantatnya hingga kontolnya bablas masuk semuanya. Diza menjerit kesakitan. ”Maaass !! Kamu jaahhaat !!”Maki Diza. Diza tak bisa berbuat apa-apa. Kontol Zafry sudah masuk semuanya. Yang ia rasakan saat ini lubang anusnya perih dan sakit. Zafry tersenyum penuh kemenangan. Kontolnya mulai ditarik perlahan-lahan hingga tercabut, lalu kembali ia masukin secara kasar hingga kembali terbenam. Lalu genjotannya semakin cepat. Kontolnya keluar masuk tanpa memperdulikan Diza kesakitan. “Aakkkkhhhhh !! Massss....ssssaakkkiiitt !! Hentikaan !! Oooohhh !! “Tanggung sayaang !!”Zafry terus mengentot Diza dengan nafsu yang membara. Selama 15 menit, Zafry melakukan penitrasi. Hingga akhirnya ia merasakan puncak klimaksnya akan tiba. Di benamkan seluruh kontolnya ke dalam lubang anus Diza dengan sekali hentak. Hal itu membuat Diza menjerit histeris. Aliran sperma mulai mengalir menuju lubang perkencingannya. Dan akhirnya.... “Crooot....crooot !! Spermanya tumpah berkali-kali memenuhi lubang anus Diza. Zafry memeluk Diza dari arah belakang, tanpa mencabut kontolnya yang masih bersemayam di lubang anus Diza. Diza menangis. Hatinya perih. Mimpi apa ia semalam, hingga hal ini terjadi. Rasa sesal berkecamuk dalam dirinya. Dia sendiri bingung, apakah ia menikmati permainan itu atau tidak. Ia sama sekali tidak orgasme. Saat kontol itu menembus kevirginannya, kontolnya yang tadi ngacengpun menjadi layu. “Maafkan aku, Diza. Aku..aku tak bisa mengendalikan nafsuku,”bisik Zafry. “Tak kusangka, Mas jahat pada ku...hu...hu.... Zafry mencabut kontolnya, lalu membalikkan tubuh Diza. Dengan penuh kasih sayang, Zafry mendekap Diza. ”Kenapa Mas lakukan ini padaku ? ”Karena aku sayang padamu. Aku menyukaimu, Diza.... Diza langsung mengenakan kembali pakaiannya, dan pergi meninggalkan Zafry begitu saja. Hujan masih belum reda. ”Diza !! Tunggu !! Diza berlari tanpa arah tujuan. Hatinya kacau. Tubuhnya kuyup oleh hujan yang deras. ”Aku masih normaaallll !! Aku lelakiiii normaaalll !!”Jerit Diza. Nasi telah menjadi bubur. Semua terjadi begitu saja. Sebenarnya Diza sendiri bingung akan dirinya. Sebelumnya ia sempat menikmati permainan Zafry. Ia menikmati sekali. Terbukti, kontolnya sempat ngaceng. Dan saat ia mengemut dan menjilat kontol polisi itu pun, ia juga sangat menikmati. Tapi, ia tak menyadari sama sekali kalau Zafry menginginkan lebih. Lubang anusnya....ahhh....lubang anusnya kini telah jebol.

****

Gilang melihat perubahan pada diri sahabatnya itu. Tak seceria kemarin. Diza lebih sering melamun. ”Kamu sakit ?? Wajahmu koq pucat ? ”Aku nggak apa-apa koq... ”Sepertinya kamu lagi ada masalah ya ?”tebak Gilang. ”Maaf, aku hanya nggak enak badan aja. Kemarin kehujanan....jadi.... ”Kring...kring !! HP Diza berdering. Ternyata ada SMS masuk. SMS dari Zafry. ”MAAFKAN AKU ATAS KEJADIAN KEMARIN. JUJUR, AKU SAAT ITU SANGAT MEMBUTUHKAN SYAHWATKU TERSALURKAN. KAMU KAN TAHU, AKU SUDAH MENDUDA. AKU ADALAH LELAKI KESEPIAN. SAAT MENGENALMU, AKU...AKU TAK BISA MENGENDALIKAN NAFSUKU. AKU TAK INGIN PERSAHABATAN KITA PUTUS BEGITU SAJA.” Wajah Diza berubah saat membaca SMS itu. Ia segera menghapus SMS itu. Wajah tampan Zafry mengimbas ingatannya. Kejadian kemarin sore tak mungkin terlupakan begitu saja. Rasa nyeri, perih dan sakit di lubang anusnya masih belum hilang juga. Bisa dibayangkan kontol segede dan sepanjang milik Zafry menerobos masuk ke lubang anus yang masih sempit dan virgin. “Ada apa, Za ?”tanya Gilang membuyarkan lamunan Diza. ”Eh..nggak ada apa-apa koq... “Bener nih ?? Kalo kamu ada masalah, aku siap membantumu... “Makasih Lang... “Okey, aku pamit dulu aja yah ?”Gilang pamit. Diza segera mengunci diri di dalam kamarnya yang sempit. Bayangan Zafry dan kejadian kemarin belum juga hilang dari benaknya. Airmatanya mengalir membasahi kedua pipinya. Dia bingung, kenapa dirinya menjadi cengeng. ”Polisi brengsekkk !! ”Kring...kriiing....kring !!”HP nya kembali berbunyi. Nama Zafry muncul di Hpnya. Diza membiarkan Hpnya berdering begitu saja.

*****

Zafry bingung sendiri. Berkali-kali ia menelpon Diza tak diangkat. Bahkan SMSnya pun tak pernah dibalas. Ia sadar, Diza sangat membencinya. Kalaupun pertemanannya dengan Diza putus, Zafry tak pernah menyesal. Setidaknya ia pernah merasakan kehangatan dari brondong itu. Sudah 2 pekan sejak kejadian ia merenggut kevirginan Diza, anak itu tak pernah muncul lagi. ”Kriiing...kriiing !! SMS masuk. ”SMS dari Diza !!”Zafry tersenyum gembira. “AKU BINGUNG HARUS BENCI ATAU MARAH. KEJADIAN 2 MINGGU YANG LALU MASIH ADA DI MEMORI INI. DAN ANEHNYA AKU TAK BISA MELUPAKANMU. RASANYA AKU INGIN SELALU DISISIMU. AKU BINGUNG.... Zafry tersenyum membaca SMS itu. Sepertinya Diza mulai menyukainya. Ia pun segera membalas SMS itu yang isinya ; “AKU MERINDUKANMU DIZA. AKU JUGA TAK PERNAH MELUPAKAN KEJADIAN 2 MINGGU YANG LALU. AKU SANGAT MENIKMATI KEHANGATAN DARIMU. AKU INGIN BISA MENGULANGINYA LAGI…. “AKU MASIH TAKUT SAKIT. TAPI, AKU TAK BISA MELUPAKANMU. MAU KAH KAMU DATANG KE KOS-KOSANKU ?”Balas SMS Diza. ”TENTU AKU MAU. SEKARANG ? ”YUPS !! Zafry tersenyum penuh kemenangan. Ia telah mampu meluluhkan hati Diza, mahasiswa ganteng itu. Mana mungkin ia menolak ajakan Diza. Ia bergegas menuju kos-kosan Diza. Ternyata Diza gelisah menunggunya. ”Ku kiran Mas nggak bakal datang.... ”Aku tentu saja akan datang....,”tanpa sungkan-sungkan Zafry mengecup dan memeluk Diza. Dan Diza tak menolak. Ada kedamaian dalam pelukan Zafry.

**BERSAMBUNG**

###

5 Gay Erotic Stories from Pangeran212

3 Some

Aku terus sibuk mengatur lalu lintas. Tak ku pedulikan peluh yang sejak tadi membasahi tubuh kekarku. Memang sudah 3 tahun aku menjalani kehidupan ini sebagai polisi. Dan memang sangat menyenangkan. Menjadi polisi adalah cita-citaku sedari kecil. ”Priiiit....!!”Aku membunyikan peluitku. Seorang pengendara motor tidak memakai helm. Pengemudi motor itu berhenti dan mendekatiku. Ku lihat wajahnya

Aku Cinta Kakak Iparku

Sejak pernikahan Mbak Ratri, kakak perempuan ku dengan Mas Riza, baru kali ini aku mengunjungi rumah mereka yang berada di Bandung. Itu juga karena aku melanjutkan S2 di ITB. Mas Riza yang mengurus semua pendaftaranku di ITB. Ia sangat baik, aku mengaguminya. Kedekatanku dengan Mas Riza, membuat Mbak Ratri senang. Mas Riza yang kini berusia 31 tahun itu memang sosok yang sempurna dalam

APAKAH AKU GAY 1 ?

APAKAH AKU GAY ? Diza melihat arlojinya berkali-kali. Namun orang yang ditunggu belum juga datang. Dibiarkannya angin meniup beberapa helai rambutnya. Saat seperti itu, seorang polisi muda dengan seragamnya mendekati, Diza. ”Ada yang bisa dibantu ?”tanya polisi muda itu dengan ramah. Dengan seragam yang digunakan, polisi itu tampak gagah dan tampan. ”Aku lagi menunggu teman, pak,”ujar

Apakah Aku Gay 2

Diza menundukkan pandangannya. Tatapan mata elang Zafry seakan menembus tajam. Zafry memegang dagu Diza, hingga keduanya saling tatap. Zafry melihat mata Diza berkaca-kaca. ”Kenapa kamu menangis sayang ? Apakah kamu masih membenciku ?”tanya Zafry lembut. ”Aku bingung mas. Terkadang aku membenci diriku sendiri... ”Kenapa ? ”Karena aku tak bisa melupakanmu. Aku menyadari, bahwa aku telah

Impian Nyata

Ezad pulang tampak letih sekali. Sesekali ia menyibakkan rambut ikalnya yang menempel di dahinya. Wajah turkinya sangat kentara sekali. Dengan tinggi badan 175, ia kelihatan macho dan atletis. Ia segera memasuki kamar dan merebahkan tubuhnya ke kasur yang empuk. AC kamar terasa menyejukkan. Beberapa kali Ezad menarik nafasnya dan mengeluarkannya secara perlahan-lahan. Jam dinding telah

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story