Gay Erotic Stories

Kalau ingat pengalaman sex ku dengan Heru, kejadiaan ini terjadi ketika aku saat itu kelas 3 SMA dan Heru kelas 1 STM.

mungkin bagi yang belum pernah membaca cerita pengalaman ku nama ku vandi, aku dulu tinggal di jakarta sekarang tinggal di Riau Sumatera.

Kejadiaan ini terjadi ketika aku bertemu dengan pemuda tampan bernama heru, dia peranakan arab Betawi.

aku suka dengan logat betawinya yang medok, dan entah kenapa nafsu ku sering bergejolak ketika melihat dirinya atau bersama dengan dia.

akhirnya kau pun merencanakan aku harus bisa mendapatkan dia bagaimananpun caranya, hmmmmmmm mulai deh ide ide liar muncul dikepalaku.

akhirnya aku memberanikan diri mengajak heru kerumahku. dikamarku aku ngobrol ngalor ngidul (walaupun terus terang aja rasanya jantungku mau copot)antara takut, horny, malu campur aduk menjadi satu. akhirnya aku nekat juga aku bertanya kepadanya apakah dia pernah membaca buku any erow (salah satu buku stensilan mengenai sex di jaman aku sma dulu).

eh rupanya dia bilang dia suka dan menurut pengakuannya setelah membaca buku stensilan itu dia lalu melakukan onani.

lalu aku memberanikan diriku bersandar rebahan dekat dengan dia sambil memeberikan buku stensilan ku.

rupanya siasatku berhasil, setelah agak lama dia membaca nampak nafasnya jadi agak berat, dan ada nampak tonjolan mengeras di sekitar celananya.

Aduh rasanya antara nekat dan entah keberanian dari mana aku mengusap tonjolan diselangkangannya.

tanganku ditepis oleh heru dia bilang geli. entah setan dari mana atau nafsu ku yang sudah mengejolak keberatannya tidak aku acuhkan malah aku makin berani dengan memegang lagi dan mulai meremas batang kemaluannya yang tertutup celana yang aku tau sedang tegang tegangnya.

lalu akhirnya dia bilang kepalanya pusing. dan menanyakan aku apa yang ingin aku lakukan kepadanya.

aku bilang aja aku ingin mengisap kemaluannya, awalnya nampaknya dia kaget dan dia bilang dia tidak biasa bermain sex dengan pria.

aku bilang di isap itu enak. dan akhirnya mungkin imannya mulai runtuh atau napsunya yang mungkin sudah tidak tertahan lagi, ia membuka resleting celananya.

dan wow mengacung dengan tegak kemaluannya yang besar dan berurat namun agak bengkok ke kanan.

tanpa membuang waktu lagi aku jilat dan aku hisap batang kemaluannya.

heru mulai meracau dan menjambak rambut ku sambil mendorong kepalaku agar lebih dalam lagi mengisap batang kemaluannya.

ya udah sampai kepangkal batang kemaluanya kupaksa masuk dalam rongga mulutku, itupun aku hampir muntah karena kepala kemaluannya yang besar menyodok amandelku.

kuliat tubuh heru yang putih atletis dan berbulu di dada dan di paha dan kakinya mulai basah dengan keringat.

lalu ia bilang sebentar lagi ia mau keluar. ya aku bilang nembak aja di mulutku.

lalu aku pun melakukan isapan dengan semangkin cepat dan tak lama kemudian di kerongkonganku terpuncrat peju Heru yang sangat banyak memuaskan dahagaku. setelah tiga kali tembakan lalu batang kemaluannya mulai mengecil.

pejunya sangat banyak dan tidak semuanya tertampung dimulutku sebagian menetesa keluar dari mulutku. rasanya asin dan wangi bau lelaki.

setelah itu aku minta dia untuk merahasiakan hubungan kita dan dia pun pulang kerumahnya.