Gay Erotic Stories

Cerita berikut ini adalah tentang pengalamanku pertamakali dipijat oleh pria yang akhirnya aku ketahui sebagai pijat plus2. Saat ini aku berumur 24 tahun, tinggi dan berat badanku 176/75. Aku agak “kuper”/kurang pergaulan karena proteksi kedua orang tuaku yang sangat ketat. Aku berbadan stocky/montok karena suka kegym dan renang. Aku mempunyai bakat untuk tertarik dengan sesama jenis/gay karena pengalaman masa kecilku, tetapi sampai saat ini aku tidak mempunyai kesempatan untuk “making love” dengan lelaki karena kesibukanku dan juga aku masih takut. Jika nafsu mendesakku untuk melampiaskan syahwatku biasanya aku hanya onani saja. Pada waktu itu aku mendapat tugas kerja untuk mengaudit anak perusahaan diyogyakarta. Aku pergi sendiri dan menginap disebuah hotel bintang 3 didaerah Malioboro. Aku ditarget oleh manajemen untuk menyelesaikannya dalam waktu 3 hari tetapi kenyataannya pekerjaan dapat aku selesaikan hanya dalam waktu 2 hari saja. Kemudian malam kedua aku gunakan untuk istirahat dan refreshing karena badanku capek banget karena beberapa hari sebelumnya disibukkan oleh pekerjaan yang menumpuk. Sambil santai dikamar aku baca-baca koran lokal dan timbullah ide untuk pijat. Saat membaca Koran local tersebut, tampaklah iklan jasa yang menawarkan jasa tukang pijat. Akupun langsung menelpon salah satu nomor yang tertera untuk menanyakan jenis pijat dan tarifnya. Akhirnya aku setuju untuk memanggil tukang pijat tersebut untuk datang kehotel. Saat memanggil tukang pijat tersebut aku tidak berpikiran untuk “making love” karena kondisi badanku yang capek berat. 1 jam kemudian ada suara yang mengetuk pintu kamar hotelku. Lalu aku buka dan ternyata orang tersebut adalah tukang pijat yang aku telepon sebelumnya dating dengan menggunakan T-shirt dan celana pendek 3/4. Orang tersebut tampak berumur 35 tahun dengan tinggi 170 dan badan berisi, bantet kira2 beratnya 70kiloan. Saat melihat dia sempat terbersit dipikiranku keinginan2 syawatku tetapi karena kecapekanku maka keinginan tersebut tidak begitu kuat mendorong. Setelah berkenalan kira2 lima menit, mulailah aku bersiap2 untuk pijat. Aku kekamar mandi untuk melepas pakaianku dan hanya menggunakan boxer tipis saja. Setelah itu aku menuju ketempat tidur dan tidur tengkurap. Sambil ngobrol2 dia duduk disampaing dan mulai memijit telapak kakiku kemudian naik kepahaku. Demikian juga untuk kedua kakiku.Sekitar 30menit kemudian pijatan kedua kakiku hampir selesai dan dia mulai naik memijat pantatku. Saat itu aku mulai mengantuk walaupun samar2 aku merasa pijatannya mengarah pada lubang pantatku. Sampai akhirnya dia menyelesaikan pijatan punggungku. Dia membangunkanku dan menyuruhku terlentang karena pijat bagian belakang telah selesai. Akupun terlentang. Diapun memulai pijat kaki bawah sampai keatas paha. Hal ini juga dilakukan pada kedua kakiku. Aku sempat terhenyak saat dia memijit pangkal pahaku karena aku merasa geli. Diapun melunakkan pijatnnya. Tetapi saat itu aku merasa pijatan tangannya juga pengarah pada batang kemaluanku. Kemaluankupun mulai sedikit beraksi. Setelah pijat kedua kakiku dia meminta ijin untuk memijat dada dan perutku. Saat memijat dadaku, gerakan tangannyapun selalu mengarah pada kedua puting susuku bahkan seperti meremas2nya dan karena hal ini sepertinya diapun tahu hahwa kemaluanku sudah ½ menegang. Setelah selesai dia “menggarap” dadaku dia mulai memijat perutku. Saat memijat perutku, dia menurutkan boxerku sampai rambut kemaluanku nampak keluar dan tangannya sempat menekan kemaluanku yang sudah ½ menegang. Mungkin hal ini untuk meyakinkan dia bahwa kemaluanku masih beraksi. Dia mulai mengurut perutku dari atas kebawah sampai turun diatas kemaluanku. Karena pijatan ini akhirnya pertahananku untuk tidak membiarkan kemaluanku tegang 100% jebol. Aku gak tahan dan saat tengah pijatan bagian perutku, kemaluanku tegang 100%. Saat aku melihat muka tukang pijat tersebut hanya tersenyum, mungkin dia berpikir siasatnya berhasil. Diapun berkata: “Adiknya cukup besar ya Mas”, jwbku” gak tertalu kok mas”, katanya sambil membuka boxerku “Segini cukup besar mas” sambil dia pegang2 kemaluanku yang sudah menegang. Akhirnya tanpa kendali dia mulumat kemaluanku. Akupun hanya bias pasrah dia melumat habis kemaluanku. Sambil melumat kemaluanku dia membuka T-shirt dan celananya. Kitapun sama2 telanjang. Dia memainkan kemaluanku dimulutnya sampai akhirnya dia memposisikan diri jongkok diatasku. Sambil mengambil handbody, dia usapkan dilobang pantatnya dan dikemaluanku. Tanpa diperintah dia memasukan kemaluanku yang sepanjang 16cm kelobang pantatnya. Terus sambil dia goyang naik turun mengocok kemaluanku. Akupun Mendesis desis dan dia meracau keenakan. “Ohhh….yesss….ahhh….” racauanku. Sampai 5 menit belum ada tanda yang menunjukankan pejuku mau keluar. Akupun bangun dan mengganti posisi. Aku minta dia menungging dan aku tembak dari belakang atau doggy style. Terus aku pompa pantatnya dari belakang sambil mengerang-erang. Diapun seperti merasa keenakan. Akupun mengambil posisi agak berdiri sambil menembak pantatnya. Saat aku mulai merasakan maniku akan keluar aku minta dia mengocok kemaluannya sendiri. Diapun mengocok kemaluannya. Saat kemaluannya tegang terasa juga oleh kemaluanku lobang pantatnya menyempit. Aku semangati dia untuk keluar terlebih dahulu. Akhirnya maninyapun keluar duluan sambil diikuti erangan suaranya. Mengetahui hal tersebut, aku menarik kemaluanku sampai keluar lobang pantatnya lalu dengan cepat aku masukan kembali. Hal ini untuk merasakan sempitnya lobang pantatnya. Aku terus melakukan hal ini sampai akhirnya aku tak tahan menahan maniku yang mau keluar. Dengan menekan kemaluanku dalam2 aku muncratkan maniku kedalam lobang pantatnya sambil mengerang keenakan :”ackhh…….” Kamipun sama2 lemas. Setelah itu kami kekamar mandi untuk membersihkan diri. Inilah moment pertamakali aku merasakan lobang pontat lelaki, dan setelah itu aku semakin ketagihan untuk mencobanya sesampainya dikota asalku. Demikianlah kisah pertamaku merasakan lobang pantat lelaki. Pembaca, mohon komentarnya ke: dennysby0110@yahoo.co.id. Terima kasih atas perhatiannya. God Bless.