Gay Erotic Stories

Ayah, tak kira siang malam suka sangat berkain pelikat. Adakala dia tidak sedar bila mengankang, aku hendak tak hendak di lihatkan betis yang berurat yang menyorot aku masuk ke dalam kain nya. Dari saat itu aku sering terfikir apakah rahsia yang tersimpah disebalik kain pelikatnya yang bergitu membuat aku gairah hingga menitik - nitik air mazi mengalir...

Malam itu hujan lebat sekali aku kesejukan tapi nafsu aku meronta berahi, setiap permukaan kulit menginkan,tekak aku teramat kering aku dahaga tapi bukan air yang aku inginkan. Kain pelikat yang aku pakai bagaikan mengajak aku beromen ...ia asyik terlorot kebawan menyentuh pusat, berpusar - pusar di kemaluan yang berkelodak dan bermain - main menyapa punggung yang membukit gersang dan juga menginginkan.

Malam itu juga ibu tiada kata ayah kerumah emak saudara.Otak aku bermain denga segala satu kemukinan akan ayah yang keseorangan. Aku tidak membayangkan apa - apa cuma rahsia disimpan ayah disebalik kain pelikatnya..teramat lagilah dahaga aku.

Petir berdentum kuat aku yang hampir separuh bogel cuba menutup segala tingkap yang ada hingga terlondeh kain pelikat yang menutupi aurat punggung.Dalam kilas cahaya petir aku terlihat ayah berdiri.Dadanya bidang berbulu halus,tegap berurat . Aku tergamam dalam keaadaan telanjang. Ayah kaku melihat aku sebegitu mahu saja dia keluar tapi aku pandang ayah tepat ...aku terlalu dahaga untuk melepaskan gelora yang ada.

Aku kembali ke atas katil melihat ayah . 'Ayah..' aku berkata. Ayah melihat aku dan terdiam. Aku menuju kearahnya , aku letak kan kepala aku ke dadanya .Dia memandang tajam .Aku buka kain pelikatnya aku teramat gairah dengan apa yang aku pandang ..aku ramas, ayah menjadi rimas.Aku ingin sangat saat ini ,,,aku ambil batangnya yang mengeras dan aku nyoyot sedalam -dalam nya ...

Malam itu teramat hebat buat satu pengalam yang penuh seksual. Aku terhayut bersama ayah, buas aku buas lagi ayah .Aku menagis perit dikerjakan ayah tapi aku tak puas -puas aku nak lagi dan lagi..biar pon menitik peluh ayah mengajar aku malam itu . Petir malam itu kuat tapi tak sekuat hilaian aku yang mengerang kesedapan...