Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Pengalaman pertama di daerah terpencil

by GusRah


Tak pernah sedikitpun aku menyangka akan mengawali tugasku sebagai seorang dokter di suatu daerah terpencil. Aku ini sejatinya orang rumahan. Tidak pernah merantau. Tapi gara-gara aku ingin jadi pegawai negeri, akhirnya aku pilih juga lowongan buat mengisi formasi di daerah terpencil tepatnya di Sumba Barat, salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Timur. Sumba barat dengan ibukotanya Waikabubak merupakan daerah hijau. Lain dengan kabupaten tetangganya, Sumba Timur yang kering kerontang. Aku mendapat sebuah rumah dinas di lingkungan rumah sakit daerah tersebut. Beruntung sekali. Biasa, karena aku masih seorang dokter yang baru tamat, aku ditugaskan di poliklinik dulu. Belum bertugas di bangsal. Minta ampun ! Setiap hari pasien poli berfjibun. Jumlahnya bisa 30- 100 orang. Sebagian besar memang menderita penyakit malaria. Tapi jumlahnya itu, kadang2 membuat kita harus mempersiapkan tenaga ekstra. Kalau tidak, bisa mabuk kita setelah melayani semua itu. Entah mengapa suatu hari aku merasa tertarik dengan seorang pasien. Seorang pelajar pria yang berwajah manis. Ada juga anak Sumba Barat yang ganteng, pikirku. Waktu itu dia mengeluh nyeri perut kanan bawah. Karena pasien banyak, aku tidak sempat memeriksanya secara detail. Aku katakan padanya supaya datang ke rumah dinasku besok sore untuk kuperiksa lebih lanjut. Aku tidak begitu yakin kalau dia akan meluluskan permintaanku. Tapi ya Tuhan ! Dia datang sore keesokan harinya. Singkat cerita kami telah berada di kamar periksa rumah dinasku. Kusuruh dia melorotkan celananya saat telah berbaring terlentang. Raut mukanya agak bertanya-tanya tapi dia menurut. Lalu kutraik sebuah pelirnya untuk tujuan pemeriksaan. Dan dia merasakan nyeri. Dengan menyatukan pemeriksaan lainnya berarti dia positip mengidap radang usus buntu. Ow...aku terlongong. Betapa tidak ? Batang kemaluannya ternyata menegang dengan perkasa. Memang tidak begitu besar tetapi lumayan. Apalagi ditumbuhi bulu-bulu halus di sekitarnya. Aku menanyakan kenapa tegang. Dengan malu-malu dia menggeleng. Kupegang dengan genggamanku. Mataku menatap matanya. Kami sama-sama tersenyum. Entah kenapa, kemudian aku mengocok batang kemaluannya. Mula-mula perlahan, makin lama makin cepat. Nafasnya terpacu dan bersuara ah ah ah....Aku juga menikmatinya. Kutahu, batang kemaluanku juga menegang di balik celana sana. Kocokanku makin kesetanan. Nafas dan suara nafasnya juga kian menggemuruh. Dari bibirku keluar suara, " Come on babe...come on." Selang beberapa saat, tubuhnya tampak mengejang. Satu dua tiga dan akhirnya crottt...crott....crottt pejuh membanjiri mukaku dan perutnya. Semburannya cukup kencang dan terasa hangat di wajahku. Ohhh....itulah pengalaman pertamaku di daerah terpencil. Tidak pernah aku lupakan !

###

1 Gay Erotic Stories from GusRah

Pengalaman pertama di daerah terpencil

Tak pernah sedikitpun aku menyangka akan mengawali tugasku sebagai seorang dokter di suatu daerah terpencil. Aku ini sejatinya orang rumahan. Tidak pernah merantau. Tapi gara-gara aku ingin jadi pegawai negeri, akhirnya aku pilih juga lowongan buat mengisi formasi di daerah terpencil tepatnya di Sumba Barat, salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Timur.Sumba barat dengan ibukotanya Waikabubak

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story