Gay Erotic Stories

Di dekat rumahku ada tanah kosong.Tanah kosong itu berpagar tembok tinggi.Di daerah elite itu[Segitiga Emas] memang harga tanah selangit dan di negara tanpa ada kepastian hukum ini,hak milik pribadi bisa diserobot orang lain,apalagi tanah. Sudah amat sangat sering terjadi bahwa sertifikat asli sebidang tanah bisa dimiliki beberapa orang.Memang betul dengan menyogok para pejabat atau karyawan/ karyawati atau petugas cleaning service Badan Pertanahan Nasional [BPN] orang dapat membuat sertifikat dimana saja atas tanah yang entah milik siapa [ Ta'i ! ] Oleh sebab itu,tidak aneh jika pemilik tanah kosong di dekat rumahku memagari tanahnya dengan pagar tembok tinggi. Tetapi rupanya itu dianggap belum cukup, si pemilik tanah itu masih menempatkan beberapa penjaga [security] di lokasi tanah kosong. Untuk para penjaga itu dibangun pos jaga permanen yang nyaman dan dengan kualitas baik.

PETUGAS SECURITY

Meskipun para petugas security itu mengenakan seragam Satpam,tapi aku tidak tahu pasti, apakah mereka itu hanya Satpam atau anggota aparat berseragam [tentara atau polisi].Bukan rahasia lagi bahwa berbagai satuan aparat pertahanan - keamanan sering "mengkaryakan" anggotanya menjadi security. Dengan tujuan mencari duit untuk kantong pribadi jajaran komandonya dan hanya sebagian kecil untuk kesatuannya. Yang pasti aku suka sekali melihat para petugas security itu ! Mereka bukan hanya tegap, jantan, atletis dan berotot tapi mereka juga terkesan bersih. Sebagian berwajah tampan seperti Satpam Hotel Mulia Senayan.Tidak heran,jika aku sering sengaja lewat di lokasi tanah kosong itu untuk menikmati pemandangan tubuh atletis dan wajah tampan petugas security sialan yang ada disitu.Jika hawa sedang panas [jika aku beruntung] ada yang telanjang-dada atau kebetulan ada yang sedang mengangkat tangannya ke atas untuk melakukan sesuatu sehingga aku dapat melihat dengan kepala sendiri pola pertumbuhan bulu keteknya.Pemandangan seperti itu menjadi andalanku berfantasi sewaktu aku onani [ masturbasi, coli, ngocok kontol, merancap, melancap ] .Tentu saja sampai pejuhku terpancar keluar :CROOOTT! CROOOTT! CROOOTT! Agh! Nikmat tak terkira seperti di Surga Darussalam !

Suatu pagi,aku jalan-jalan di komplex perumahan tempat tinggalku.Tentu saja aku tidak lupa memanfaatkan kesempatan itu untuk lewat di lokasi tanah kosong itu. Waktu itu masih sekitar pukul 06:00 pagi, tapi hari sudah terang. Aku lihat ada seorang petugas security di gerbang tanah kosong itu. Petugas security, putih bersih, tampan dan bertubuh atletis, agak berotot Aku bukan orang yang suka bertegur-sapa dengan orang yang tak kukenal,tapi aku tak mau melewatkan kesempatan emas untuk membuka komunikasi dengan para petugas security di situ.Apalagi yang sedang ada di situ adalah type lelaki yang aku sukai. Tujuanku tentu hanya satu,yaitu mencari peluang untuk berkenalan dengan para petugas security sialan disitu. Syukur-syukur ada di antara mereka yang mau diajak main cabul alias sex-sejenis! Agh,pasti nikmat!Maka aku pun nekat menyapa, petugas security sialan itu :"Piket Mas?",kataku berbasa-basi.Sambil aku memperlambat langkahku berjalan kaki.

Karena petugas security menyambut sapaanku dengan ramah, aku pun sengaja berhenti untuk mengajaknya ngobrol. Aku bertanya tentang siapa pemilik tanah kosong itu dan ngobrol ke barat ke timur.Waktu seorang tukang kopi keliling yang naik sepeda lewat,aku panggil dan aku mengajaknya minum kopi bareng.Dia tidak menolak.Tentu saja aku yang bayar.

Tukang kopi itu juga julaan pisang goreng dan kue basah, maka akupun membeli beberapa untuk sarapan. Petugas security bernama Wendy. Aku tahu dari name tag yang ada di seragam Satpam-nya. Mas Wendy orangnya ramah,bersih,dan tercium bau harum dari badan atau pakaiannya.Boleh jadi dia baru mandi pagi di pos jaga itu.Mungkin dia sedang menunggu aplusan,setelah dia piket semalaman. Menurut Mas Wendy, dia jaga berdua. tapi temannya minta izin pergi duluan setelah subuh,karena dia mau mengantarkan isterinya periksa kehamilan anak pertama.

MINUM KOPI BARENG

Demikianlah kami minum kopi berdua sambil duduk-duduk di pos jaga yang cukup luas itu dan dilengkapi kamar tidur dan kamar mandi .Aku lihat lengan Mas Wendy kekar berotot,tapi bagus dan mulus.Aku suka sekali melihatnya,alangkah bahagia -nya kalau aku boleh memeluk lengannya itu,menciumi atau menjilatinya [Ha Ha Ha .... arm fetish ].Aku merasa betah berdua-duaan dengan Mas Wendy yang ganteng dan kekar itu di pos jaga. Akhirnya, aku tak tak tahan lagi ! Lengan Mas Wendy aku tarik pelan,kemudian aku peluk dan tempelkan ke dadaku.

Anehnya Mas Wendy diam saja tak bereaksi, bahkan dia melanjutkan obrolannya. Akhirnya, aku nekat bangkit dan memeluk tubuh Mas Wendy dan melumat bibir- nya. Dia cukup tanggap, kami berpelukan seperti sepasang kekasih yang sedang pacaran sambil kiss-kisan [cipokan].Tapi sayang sekali, ketika kami sedang asyik cipokan,terdegar suara mesin sepeda motor mendekat ke pintu gerbang tanah kosong itu. Satpam yang aplusan Mas Webdy sudah tiba. Mau tidak mau kami terpaksa menghentikan perbuatan cabul kami pagi itu. Aku berharap lain waktu aku bisa main cabul lagi dengan Mas Wendy-ku [Ta'i]

[ KISAH NYATA JOHAN SEBASTIAN ]