Men On The warNet's
Ini merupakan pengalaman aku yang sering main internet di Warnet. Hari Selasa, jadwalnya Les Inggris. Pulang les jam 8 malam, sekalian aja check email. Kebetulan warnet langgananku hanya berjarak 100 meter dari tempat les. Sampai di Warnet ternyata penuh. Terpaksa nunggu sebentar. Jam 9.30 baru kebagian. Setelah check email dan membalasnya, aku mulai membuka men On The Net's. Biasalah untuk pemanasan. "Mas Amie, udah malem nih. Mau tutup." kata si Andri, penjaga warnet yang berbadan tegap, kulit putih dengan jenggot di dagunya dan bibir yang merah merekah. Ternyata hanya tinggal aku sendirian. "Bentar deh Dri... lagi tanggung nih." "Cepet ah, ntar kemaleman. Emang lagi asyik apaan sih?" Andri nyamperin mejaku. Dia ngelihat apa yang ku baca dan dianya turut baca. "Ih... kok ada sih cerita yang kayak gitu." sambil ngeloyor pergi Andri berkomentar. "Mas amie... ada gambar cowok telanjang nggak?" teriaknya. "Lho kok? Buat apaan? Emangnya kamu suka cowok ya?" pancingku. "Nggak, buat perbandingan aja." "Ih.. nggak level dong ngebandingin kontol kamu sama kontol bule." ejekku. Tapi Andri meralat... "eh... boleh dilihat tuh" katanya sambil memperlihatkan kontolnya yang gede meski masih tidur. Aku terkesiap melihat kontolnya. Aku pegang malah ngaceng kontolnya si Andri.Gila bener... kontolnya gede panjang. "Nah ayo...kalo udah ngaceng gini, paling pantang aku masukin celana lagi tanpa dikeluarin," dia malah nantang. "Ya emang gede lah kontol kamu Dri. Enak kali yeeee?" Tanpa pikir panjang aku isap kontolnya. Aku jilatin kontol yang panjang dengan rambut yang malu-malu kucing. Aku yakin jembutnya sering dicukur. Kontolnya wangi sekali. Bentuknya yang panjang berurat dan berwarna coklat muda dengan Big Headnya yang memerah makin membuat aku horny.Dengan batang yang besar dan panjang aku susah untuk memasukkan kontolnya semua dalam mulutku. Kontolnya menusuk masuk ke kerongkonganku, membuat aku tergaga-gaga. Tak hanya di kepala dan batang, aku mulai mempermainkan balls nya, mengulumnya sampai masuk dalam mulutku dan mempermainkannya dengan lidahku. Andri mengeluh dan aku yakin dia keenakan. Makin asyik lah aku mengerjainya. Aku nggak membiarkan kesempatan lewat. Aku telanjangin dia dan diapun membuka bajuku. Badannya sangat bagus, putih mulus dengan puting yang berwarna gelap dan sangat mancung. Aku permainkan putingnya dengan jari-jariku. Si Andri malah keenakan. Kontolnya makin keras. Kontolku sudah ngaceng sejak tadi. Andri memegang kontolku dan melecinya. Makin keras aku hisap kontolnya dan diapun mengayunkan badannya maju mundur. Terasa bagian kontolnya mengeras, urat-uratnya menegang dan dengan hisapan yang kuat akhirnya muncratlah air maninya. AHHHHHHHHMMMMMMHHHHHHHUUUUUUUUGGGGGGHHH Andri berteriak pada saat puncaknya. Maninya mancut memenuhi mulutku. Aku telan dan lubangnya aku hisap kuat-kuat sampai tubuh Andri bergelenjotan. Dia tersenyum dan terduduk lemas di kursi. Tak disangka, dia menarik tubuhku dan mulai mengarahkan kontolku ke mulutnya. Dihisapnya kontolku dan dipermainkannya puting susuku. Rupanya Andri lebih pintar dari yang aku bayangkan. Dijilatinya seluruh tubuhku. Setelah puas, dia menyuruhku duduk dan dia menindihku dari atas. Diarahkannya kontolku ke pantatnya dan... Blessekkkk akhirnya kontolku masuk sedikit demi sedikit dan amblas sampai ke akar-akarnya. Pantat Andri sangat ketat. Aku bisa merasakan denyutan-denyutannya. Sangat erat mencengkeram kontolku. Tarik tancap tarik tancap... enak sekali. Andri seperti menunggang kuda australi. Dipacunya pantatnya naik turun diatas kontolku. Aku pun menaikturunkan pantatku mengimbangi gerakannya. Dan setelah lama... akhirnya..."Dri.... aku mau keluar." "Keluarin di dalam aja Mas...." dan AMMHHHHGGGGGFFFFFAAAAAGGGGGHHHHHH akhirnya dengan satu hentakan muncratlah air mani dari kontolku membasahi pantat Andri. Lima pancutan mani ku keluarka ke lubang berharga milik Andri. MMMMMMMMUUUUUAAAGGGHHHHHHH..... Aku terduduk lemas dan Andri bangkit dari tubuhku. Dia mencium bibirku dan melumatnya. Nggak tahan dengan rangsangannya lagi, kontolku bangkit lagi dan kontol dia pun sudah ngaceng. "Dri... udah malem, kita terusin di rumahku aja yuk?"... Andri setuju, dan dia bergegas mematikan semua komputer. Setelah mengunci warnet kami pun pulang. Rumahku tidak jauh dari Warnet itu. Kami hanya memerlukan waktu 10 menit untuk sampai di kamarku. "Masuk Dri...Santai aja ya... Anggap di rumah sendiri. Aku mau mandi dulu." .... Andri nurut. Dia menyalakan TV. "Dri kalo mau nonton, di laci bawah ada film, tonton aja." Aku ngambil handuk dan segera menghilang di balik pintu kamar mandi. Selanjutnya....... sorry yah mesti nyambung..... Komentar, saran dan yang mau kenal, ditunggu di amie-dekaff@mailcity.com Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet
###