I love U, Tom
Tom McGodart adalah seorang teknikal support urusan komputer di perusahaan internet tempat saya bekerja. Tom orang Scotland yang lama di singapura dan sekarang kerja di Jakarta. Saya suka dia sejak pertama kali melihatnya di kantor. Badannya tidak terlalu atletis seperti kebanyakan bule di Jakarta. Sedikit kurus dengan tinggi 180an. Bibirnya dan cara bicaranya seperti Ben Affleck, rambutnya seperti rambut Jude Law di Talented Mr. Ripley. Saya tidak berani menduga Tom gay atau bukan, tapi akhirnya Tom tahu kalau saya punya rasa spesial ke dia karena saya selalu grogi jika harus berurusan dengannya. Satu hari ketika semua orang kantor sudah pulang dan saya sengaja pulang belakangan, Tom datang ke meja kerja saya, duduk di atasnya dan bertanya kenapa saya selalu nervous kalau diajaknya bicara. Wow! (Urusan begini bukanlah hal pertama saya, tapi kalau menyangkut kantor saya selalu nggak berani macam-macam dan berpikir 1201 kali.), Saya tak menjawab pertanyaan Tom, tapi mata saya terus memandang matanya. Tiba-tiba Tom membuka kancing kemeja saya, kemudian ikat pinggang dan zipper saya. Kemudian Tom membuka zippernya sendiri. Tanpa basa basi saya langsung memegang 'his dick', terus Tom bilang "semoga setelah ini kamu nggak akan nervous lagi kalau ketemu saya". His dick panjangnya lebih dari sejengkal. Bagian kepala lebih merah dari yang lain, diameter pangkal 'his dick' lebih besar dari lingkar kepala. Rambut kemaluan tidak terlalu lebat tapi menyebar sampai ke pusar. Saya terus memegangnya dengan perasaan, tapi Tom lebih hebat dengan memasukkan 'my dick' ke mulutnya. Suara pinsil jatuh, kabel komputer copot, kertas-kertas berjatuhan, sudah nggak dipedulikan lagi. Oh my god, orang sejantan ini suka menghisap 'dick' juga. Dia bilang I have a beautiful dick....., yang bener aja pikir saya,... kata 'beautiful' itu kan hanya cocok untuk Jennifer Lopez. ah entahlah... Akhirnya sperma saya muncrat duluan ke mulut Tom, dia sangat menikmatinya, dia telan habis sambil menjilati tubuh saya sampai ke bibir, kita berciuman lamaaa sampai saya lupa harus gantian mengeluarkan sperma milik Tom. Kemudian saya bilang 'Now is your turn', Tom langsung berbaring di meja saya yang sudah luluh berantakan. Kaki Tom yang panjang mendarat di meja sebelah, meja teman baik saya Roslina. Saya masturbasiin dia pakai tangan saja, 'it's coming... begitu teriak Tom, sperma putih yang lembut tiba-tiba muncrat sampai ke mata Tom. Tom menyeka sperma nya dan memolesnya ke pipi saya, " Do you like the smell?" tanya Tom, saya bilang "I always do". Kita berciuman lagi, french kiss, enaaaak banget. Besok paginya saya bekerja lebih semangat..., tapi setiap kali memandangi meja kerja saya ini saya selalu berpikir..."ich, meja haram ini!" Terus kalau melihat meja Roslina di sebelah saya, saya pikir ... aduuh kalau Roslina tahu mejanya juga ikut terlibat pasti dia ngamuk besar dan minta resign dari kantor karena begitu jijiknya. "Maaf Ros... maaf!" Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet
###