“ OK class, I think that’s all for today and don’t forget that we’re gonna have a test next week, take care… “ Itu kata-kata terakhir dari Mr. Lion setiap kali dia menakhiri kelasnya. Gue les bahasa Inggris di salah satu lembaga bahasa di Jakarta. Kebetulan di level gue sekarang , gue dapet guru yang namanya Mr. Lion, sebenernya dia orang Indonesia, tapi dia paling nggak suka kalo ngomong pake bahasa Indonesia sama muridnya sendiri, katanya sich biar lidah kita jadi terlatih. Mr. Lion itu orangnya sich asik, ramah , baik, dan bahasa Inggrisnya juga bagus, tapi yang bikin gue rajin dateng ke kelasnya karena dia hobi banget pake permanent press pants kalo lagi ngajar, di tambah dengan kemejanya yang selalu colorfull dan selalu disertai dengan dasi. Pokoknya he’s the most perfect English teacher I’ve ever had. Hari itu gue ada test, ya lumayan gampang sich, jadi gue yang keluar pertama. Waktu gue mau turun tangga, tau-tau ada yang nahan tangan gue dan ternyata itu Mr. Lion. “ Ucha, are you in hurry?” “ No, why?” “ I kinda have something to talk about, could you wait for me at the office?” “ sure, why not .” Waah ini kesempatan langka , kapan lagi gue bisa ngobrol sama guru gue yang ganteng ini. Sekitar sepuluh menit gue tunggu di ruangannya yang tertata rapih itu. Di sudut ruangan ada fotonya lagi di rangkul sama cowok guanteng buanget, pikiran gue jadi macem-macem dech, tapi tiba-tiba dia masuk. “ Sorry I made you wait too long.” “ That’s OK . So is there anything I can do?” “ Well, actualy I have to go out of town tomorrow and if you don’t mind, I need you to help me to check all these tests, is that OK ? “ “ Sure, but I gotta call my mother to tell her that I’m ganna be late.” Asli, gue seneng banget, gue bakalan sama dia di kantor yang udah sepi, khayalan gue udah terbang kemana-mana. “ Who is that guy in the picture ? “, gue nanya. “ Oh, he was my best friend “ “ Was ? “ tanyaku bingung. Tapi dia kayanya nggak minat jawab dan langsung ngalihin pembicaraan. Sekitar jam 20.30 kerjaan kita udah selesai dan gue langsung pamitan pulang. Gue kecewa banget nggak kejadian apa-apa waktu di kantor tadi. Pas gue lagi nunggu taksi, tiba-tiba dia lewat pake mobilnya dan dia bilang “ Need a ride ? “ Jadilah gue pulang sama dia, kebetulan kita searah. Di awal perjalanan belum ada yang membuka pembicaraan , kita berdua cuma diem sambil dengerin radio. Tapi tiba-tiba dia matiin radio. “ Do you realy wanna know about that guy in the picture ? “ “ If you don’t mind, yes. “ “ Tapi kamu janji ya nggak bakalan lompat keluar dari mobil kalo aku ceritain. “, akhirnya dia bisa ngomong pake bahasa yang satu itu. “ Emang kenapa , iya aku janji.” “ He is my x-boyfriend.” Aku terdiam, perasaan kaget dan seneng nyampur di kepalaku, tapi aku nyoba tenang. “ What happened ? “ gue balik nanya. “ Lho, kamu nggak kaget ? “ “ Kenapa harus kaget, so, what happened ? “ “ I found out he slept with another guy in my house. “ dia ngejawab sambil tersenyum lirih. “ Gosh !!! , He’s an asshole. Oops, sorry “ “ That’s OK, in fact he is a bastard. “ “ Well , my x-boyfriend is also a bastard, but the difference is I found out he slept with a girl. “ Dia keliatan kaget banget aku cerita kaya gitu. “ So, you are also gay ? “ “ Damm right. “ kita sama-sama ketawa begitu kita tau kalo kita sama-sama gay. Nggak lama kita udah sampe di depan kompleks rumah gue, pas gue mo turun dia nahan tangan gue. “ Can you stay, please, just for tonight… “ gue langsung mengiyakan. Terus gue nelpon nyokap dan bilang gue mo nginep di rumah temen karena harus ngerjain tugas bareng. Akhirnya kita sampe di rumahnya, emang nggak terlalu gede sich, ya dia khan cuma tinggal sendiri. Dia mempersilakan gue untuk masuk. “ Mau minum apa Cha ? “ “ Oh,… air putih aja “ “ Mmm… Mr. Lion…” “ Just Lion please. “ katanya. “ OK, Lion, kamu tinggal sendiri ? “ “ Iya, kenapa, kamu mau temenin aku di sini ? “ jawabnya sambil tersenyum tanda dia lagi bercanda. Nggak lama dia dateng dari dapur bawa segelas air puih dan di tangan kirinya secangkir kopi, mungkin buat dia sendiri. Waktu dia minum kopinya kayanya masih panas banget jadi dia kaget dan kopinya tumpah ke kemeja putihnya. Dia kaget dan cepet-cepet buka kemejanya. Gue yang kaget reflek ngebantuin dia untuk ngebuka kemejanya, sampai akhirnya dia cuma tinggal pake celana doang. Gue langsung ke dapur buat cari handuk kecil. Setelah dapet gue berdiri di depannya terus ngelapin bekas kopi di dada dan perutnya. Bisa dibilang badannya well built, kayanya dia rajin ke gym. Tau-tau dia narik badan gue jadi gue jatoh ke pangkuannya dan dia langsung nyium bibir gue. Ciuman lembut dengan sedikit lidah itu membuat gue terbang, tapi nggak lama dia nyabut bibirnya. “ I’m sorry, I shouldn’t do that. “ “ No, that’s ok,” gue langsung berdiri dan balik duduk di samping dia. Buat beberapa detik kita nggak ada yang ngomong. Tapi itu nggak lama, tiba-tiba dia langsung nidurin gue dan nyiumin gue dengan ganas, gue bales ciumannya juga dengan buas, tapi pada saat dia mau buka celana gue, gue ngedorong pundaknya. “ No, please, I don’t want this relation begins with wild sex, I hope you can understand that. I just want this relation ship begins with love and will end with love too. ‘ “ Sure, I’m sorry, I’m so so sorry, it was my fault. “ Jadi malem itu kita tidur di sofa ruang tengahnya, gue ngerebahin kepala gue ke dadanya dan dia selalu belai rambut gue. Kita saling cerita tentang hidup kita masing-masing dan sejak saat itu kita resmi jadi sepasang kekasih. And that night ends with no sex at all. THE END PS : gue minta maaf kalo cerita ini SEXLESS , tapi gue bener-bener pengen pertemuan gue yang pertama dengan cowok bakal kaya gini. Tapi jangan khawatir, di bagian kedua cerita ini bakal FULL OF SEX. Bagi yang masih mau e-mail silakan di sukacowoq@hotmail.com