Gay Erotic Stories

Sadisme dan masochisme adalah pedang bermata dua. Seorang yang punya kecenderungan sadistik, biasanya juga masochistik.Hanya saja proporsinya bisa berbeda-beda antar individu.Seperti halnya homosexualitas yang bisa juga bi-sexualitas.

Berapa persen atau berapa besar gradasi dorongan homosexualitas seseorang bisa berbeda-beda dari 0 yang murni heterosexual, 1 sampai 4 yang bi-sexual, atau 5 yang murni homosexual, tidak suka jenis lain - hanya suka sejenis.Seperti aku Erik Estrada, cowok 26 tahun [mantan body guard] yang sekarang kerja rumahan jadi kacung atau pembantu Bang Abdul Rahman Rasyid [Metro - TV] sekaligus jadi budaknya.

Dorongan sadisme biasanya makin hari makin meningkat kekejamannya dan bisa membahayakan partner [sexual] yang bersangkutan.Keadaan itu lah yang sekarang aku hadapi dengan status jadi pembantu, kacung, jongos merangkap budak Bang Abdul [panggilan akrab untuk Master atau Majikan-ku itu]!

Pada awalnya,aku hanya sekali-sekali dihajar dan dicambuk oleh Bang Abdul [tanpa alasan]. Tetapi sekarang, setiap hari aku harus merasakan perih, nyeri, pegalnya ayunan pecut Bang Abdul.Kadang-kadang sampai aku "terpaksa" pingsan, semaput tak sadarkan diri karena dihajar keterlaluan dan gila-gilaan oleh bos-ku itu!

Untunglah fisikku kuat,berkat latihan fisik yang aku lakukan bersama Bang Abdul setiap pagi [tiap dia pulang acara siaran tengah malam - Midnight Show]. Meskipun aku hanya kacung, tapi aku boleh menggunakan perangkat olah raga yang ada di apartemen Bang Abdul. Bang Abdul pria yang kuat fisiknya. Meskipun tiap malam bergadang tapi selalu fit dan kalau di rumah selalu telanjang bulat saja, tidak berpenutup selembar benang pun.Aku kagum akan physical fitness[kesemaptaan jasmani] Bang Abdul.

BANG ABDUL SELALU TIDUR BERTELANJANG BULAT

Bahkan kalau tidur malam pun dia tidur di lantai[tanpa alas] meskipun kepala-nya dialas bantal. Bang Abdul tidur di lantai telanjang bulat, menelentang. Kakinya dikangkangkan lebar-lebar dan kedua lengannya ke atas, sehingga aku bisa melihat kedua bleah ketiaknya yang ditumbuhi bulu ketek hitam, indah, jantan dan merangsang itu. Juga, puting susu, jembut, kontol dan biji pelernya semua!

Tentu saja aku jadi amat terangsang kalau harus melihat Bang Abdul dalam keadaan seperti itu. Tetapi,aku tak bisa berinisiatif untuk menikmati bagian-bagian tubuhnya yang indah itu : kontol, biji peler, jembut, otot yang perut six packs, otot dada yang menonjol ke depan dihiasi dengan dua puting susu yang seakan menancap dan tampak tegang dan melenting : siap untuk dijilat dengan lidahku [Ah.Ta'i!].

Aku juga harus tidur seperti itu, setiap malam : telanjang bulat,di lantai,tanpa alas, tapi boleh pakai bantal.Aku harus tidur di bagian lain dari kamar tidurnya, tidak di sampingnya. Aku 'kan hanya kacungnya!

Setiap pagi aku pasti bangun duluan dan selalu saja [seperti halnya semua cowok normal],kontol Bang Abdul sedang ngaceng berat. Kata dokter, karena pagi hari hormon lelaki meningkat dalam darah dan kandung kencing penuh maka kedua keadaan itu membikin kontol jadi ngaceng pagi-pagi.

Pada pasangan heterosexual dikenal "serangan fajar", yaitu suami atau laki-laki - mengentoti isteri[atau pasangan ceweknya waktu subuh]karena kontolnya ngaceng berat dan sang cowok sedang berselera untuk mengeluarkan pejuh!

Setiap Bang Abdul bangun pagi, aku dapat order [perintah]untuk mengisap kontolnya sampai pejuh-nya keluar.Aku juga dipaksa, wajib harus menelan pejuhnya, juga menjilati ceceran pejuhnya kalau ada yang belepetan keluar mulutku atau tercecer di perut, paha, atau jembut Bang Abdul, atau bahkan di lantai! Memang sadis! Tapi, yach [!] bagaimana lagi? Itu sudah NASIBKU!

Tidak selalu aku yang harus mengisap pejuhnya. Terkadang Bang Abdul ingin "variasi", maka dia menelengkupkan diri telanjang bulat, kemudian menggesek-gesekkan kontolnya ke ubin. Lalu dia merasa makin nikmat, makin nikmat, makin nikmat dan akhirnya : CROOOOT! CROOOOT CROOOOT!, pejuh Bang Abdul [Penyiar Metro TV yang ganteng itu] muncrat berceceran ke lantai. Bagaimana pun, aku juga akhirnya yang harus membersihkan ceceran pejuh Bang Abdul dengan mulut dan lidahku sampai ubin itu bersih dari pejuh dan kering lagi!

Pada kesempatan lain,Bang Abdul memilih untuk mengocok-ngocok kontolnya sambil berlutut atau berdiri Dengan kedua tangannya,Bang Abdul asyik merangsang dan memainkan kontolnya.Sekali-sekali dia memainkan dan merangsang kedua puting susu-nya dengan jemarinya.Setelah sampai puncak, maka Bang Abdul tidak tahan lagi dan dengan sangat terpaksa [sebetulnya dia masih ingin menikmati puncak syahwatnya lebih lama, tapi desakan pejuh untuk keluar dari lobang kencingnya tidak bisa ditahan lagi] pejuhnya pun harus dimuncratkan keluar : CROOOOOOOOOT! CROOOOOOOOT! CROOOOOOOT! banyak sekali,seakan pejuhnya tidak akan pernah berhenti muncrat. Muncratan pejuhnya pun cukup jauh. Ini adalah bukti bahwa Bang Abdul memang lelaki sejati, jantan, perkasa dan subur! Tapi, buntut-buntutnya,aku juga yang harus menjilati ceceran pejuhnya di lantai dengan mulutku dan lidahku. Juga pejuh yang masih meleleh [meler] diujung kontolnya itu!

Setiap kali Bang Abdul sedang ngeloco [ngocok kontol,coli, masturbasi] aku wajib untuk melihat perbuatannya itu. Terkadang aku dipaksa ngeloco bareng, terkadang aku tidak boleh ngeloco. Tentu saja aku jadi blingsatan! Kontolku terngaceng-ngaceng sampai mazie-ku keluar [cuuur..cuuur... cuuur], melihat cowok gagah, jantan, sexy macam Bang Abdul Rahman Rasyid[Presenter Metro TV itu] ngeloco di depan mata kepalaku sendiri! Gila!

Karena aku juga dipaksa tidur bertelenjang bulat setiap malam oleh Bang Abdul, maka kalau sedang melihat Bang Abdul ngeloco pun aku masih dalam keadaan telanjang bulat. Karena itu Bang Abdul juga tahu bahwa aku jadi terangsang melihat dia sedang ngeloco. Karena kontolku pun jadi ngaceng berat.Sampai kepala kontolku [glans penis merah ungu dan berkilat-kilat].Sementara itu lobang kencingku membasah oleh cairan mazie [pre-cum] yang mendesak keluar tak tertahan.

SETIAP HARI DIHAJAR DENGAN PECUT

Belakangan ini tugasku menjadi "tambah berat", karena setiap kali akan ngeloco,Bang Abdul mau-nya menghajar tubuhku dulu dengan pecut. Bang Abdul punya koleksi bermacam-macam pecut, cambuk dan cemeti dan macam-macam alat penyiksa yang disimpan rapi di lemari khusus di kamar tidurnya.

Sekarang, sebelum Bang Abdul ngeloco aku harus berlutut, menghadap tembok dan Bang Abdul akan melecuti bagian belakang tubuhku semau-maunya, sekeras-kerasnya, sekuat ototnya dan sekejam-kejamnya!

Tapi karena Bang Abdul maunya melecuti tubuh-ku setiap hari,maka dia terpaksa "berhemat". Misal-nya,hari ini punggungku yang jadi target ayunan cambuk, besok bokongku, besok lagi pahaku, besok lagi betisku, besoknya lagi dadaku, perutku dan seterusnya!Bang Abdul hanya mau menghajar bagian tubuhku yang sudah mulus atau paling tidak sudah sembuh dari lecet-lecet akibat lecutan pada hari sebelumnya. Mungkin mencambuki aku sama seperti makan nasi dengan sambal[Bang Abdul perlu sambal penyedap makanan] dan sambalnya kalau dia mau ngeloco adalah melecuti tubuhku!

Bagian tubuhku yang aman dari sasaran pecut Bang Abdul hanyalah : wajah, kontol, biji peler dan kedua lenganku. Tetapi kalau Bang Abdul sedang berselera ingin menyiksa dengan sengatan listrik [setrum],tetesan lilin panas,atau sundutan rokok menyala, maka kontol dan biji peler,puting susu dan kedua belah ketekku jadi sasaran utama. Bang Abdul sangat hobby membakar jembut dan bulu kaki-ku dengan lilin dan rokok menyala.Dia tidak bisa membakar bulu ketekku karena aku rajin mencabuti bulu ketekku sampai bersih dan klimis!

Aku sebetulnya amat menderita dan kesakitan jika dihajar dan disiksa Bang Abdul. Ternyata tidak sama rasanya antara khayalan dan kenyataan.

Sewaktu dikhayalkan, siksaan terasa nikmat, tapi jika dirasakan betulan, maka lain lagi. Tetapi suasana yang amat kelaki-lakian,yaitu tubuh dan ketelanjangan Bang Abdul,kontolnya yang ngaceng, suara nafasnya yang memburu waktu sedang asyik mengayunkan cemeti ke tubuhku, membikin kontolku ngaceng.Lama kelamaan aku terbiasa dan terlatih, setiap melihat pecut, kontolku langsung ngaceng.

Apalagi,setiap habis disiksa oleh Bang Abdul aku dipaksa harus ngeloco sampai pejuhku keluar ber-ceceran.Selain itu, aku wajib melihat Bang Abdul sedang ngeloco! Proses itu membikin jiwaku jadi terlatih, yaitu bahwa setiap siksaan Bang Abdul merupakan proses menuju puncak syahwat yang akan berakhir dengan kemuncaratan pejuhku! [Ta'i!]

LOBANG PANTAT DISODOMI

Pada kesemapatan tertentu, Bang Abdul tidak mau ngeloco atau diisap kontolnya agar pejuhnya bisa muncrat.Melainkan dia minta lobang pantat [bool]-ku untuk disodomi dengan kontolnya yang besar, indah dan disunat ketat itu.Sakitnya bukan main! Tetapi aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menyerahkan apa yang aku punya pada Bang Abdul!

Aku dipaksa mengambil posisi merangkak, Bang Abdul berlutut dan menghajar lobang silitku dengan kontolnya : dorong [sakit!], dorong lagi [sakiit!] dorong lagi [sakiiiit!], dorong lagi [bless masuk menembus sphincter anusku] dan dia menarik mendorong, menarik mendorong bolak-balik kontolnya kedalam lobang pantatku seperti sedang mengentoti nonok perempuan : sakit, enak, perih, bercampur baur. Satu tangannya juga mengocoki kontolku. Mungkin supaya aku merasakan sedikit kenikmatan[Kalau boolku sedang diembat oleh Bang Abdul dalam posisi seperti itu, maka kami berdua tak ubahnya seperti dua ekor anjing yang sedang ngentot. Ah!Ta'i!].

Kalau dia sudah akan muncrat pejuhnya, maka dia mengocok-ngocok kontolku lebih cepat,merangsang puting susuku, dan sekali-sekali dia menggampar bokongku dengan keras [!] supaya aku terangsang. Biasanya pejuh kami berhasil juga dimuncratkan bareng [paling-paling hanya beda beberapa detik saja].

SESUDAH DIHAJAR, MASIH HARUS OLAH RAGA

Bang Abdul fisiknya memang kuat. Setiap pagi, selepas dia ngeloco atau aku isap kontolnya atau menyodomi lobang pantatku, dia masih kuat untuk olah raga pagi. Tentu saja aku harus menemani. Maka setelah kami ganti baju dengan pakaian olah raga, kami lari 5 km.Sesampai dirumah kami masih latihan beban, menggunakan alat-alat atau mesin olah raga yang tersedia di apartemen Bang Abdul dilanjutkan dengan pendinginan.

Sementara Bang Abdul istirahat [sambil telanjang bulat], aku menyiapkan makan pagi, disesuaikan dengan permintaan Bang Abdul: bisa nasi goreng, roti panggang, atau yang lain.

Selesai menyiapkan makan pagi, Bang Abdul masih mewajibkan aku menjilati seluruh keringat di tubuhnya. Terkadang dia masih berselera untuk aku isap kontolnya dan sampai pejuhnya muncrat lagi.Bang Abdul mampu memuncratkan pejuh 3 - 5 kali sehari [luar biasa memang}.Semua itu berkat obat-obat dan ramuan aphrodisiac[obat perangsang sex] yang aku siapkan untuk bos-ku itu!

Kalau tak ada acara atau tak ada siaran pagi dan siang,atau tak ada cara lain,biasanya Bang Abdul tidur lagi. Terutama kalau malam sebelumnya ada acara Midnight Show.

Maka aku melanjutkan hidupku sebagai pembantu rumah tangga: menyapu, mengepel,mencuci pakaian, menggosok [setrika], belanja, mencuci mobil dan lain-lain pekerjaan rumah tangga. Sebelum jam 12:00 semua pekerjaanku sudah selesai. Biasanya aku tidak mengurus makan siang untuk Bang Abdul, kecuali kalau aku disuruh untuk itu! sewaktu menyapu dan mengepel lantai, aku akan banyak menemukan rontokan jembut, bulu ketek dan bulu kaki Bang Abdul dan mungkin bercampur dengan rontokan jembut dan bulu kakiku. Karena Bang Abdul selalu telanjang bulat di rumah.

Maka aku pergi ke Dojo untuk latihan karate dan melatih karate murid-muridku, juga latihan bela diri lainnya.Semua ini untuk mengasah profesiku yang asli sebagai body guard dan Satpam. Jam 17:00 aku kembali ke apartemen Bang Abdul dan memulai lagi hidupku sebagai pembantu, kacung merangkap budak sex Bang Abdul Rahman Rasyid Sang Presenter Metro TV yang tampan dan jantan itu!

Kalau Mas Tommy kebetulan menginap di Apartemen Bang Abdul, maka aku juga wajib "melayaninya". Tentu termasuk melayani hasrat sexualnya dengan mulut dan lobang pantatku. Juga melayani nafsu sadisnya dengan menyerahkan seluruh tubuhku jadi sasaran penghajaran dan penyiksaan Mas Tommy [Tommy Tjokro]. Hobby Mas Tommy adalah menjepit puting susu, kulit kontol dan kulit biji pelerku dengan berbagai alat penjepit [termasuk dengan tang] - yang jika dijepitkan sakit dan nyerinya, aaagh [!] luar biasa!

Puting susuku sering pecah berdarah jika dijepit Mas Tommy Tjokro dengan penjepit bergerigi tajam [penjepit buaya].Mas Tommy juga suka sekali menempeli pahaku dengan besi yang dipanaskan.

"Hobby"-nya yang lain adalah menyundut kulit perut dan puting susuku dengan rokok menyala. Tentu saja kulitku yang disundut jadi melepuh, rasanya: nyeri, panas dan lukanya lama sembuh-nya.

Acara wajib yang lain adalah menetesi kedua puting susuku, kontol, biji peler dan ketekku dengan lilin panas. Sebetulnya tidak terlalu sakit,kecuali kalau Mas Tommy sengaja meneteskan lilin panas itu di lobang kencingku.

Ah! Cowok ganteng seperti Mas Tommy Tjokro tapi sadisnya bukan main. Mungkin itu bukti bahwa Mas Tommy Tjokro memang lelaki beneran.Lelaki sejati memang harus sadis,kejam,tak berperi-kemanusiaan dan berdarah dingin waktu menyiksa partner sex-nya, baik sesama jenis maupun lain jenis! Agak-nya Presenter Metro TV [yang cowok], terutama yang ganteng, pada sadis-sadis semua!

[Ta'i!]