Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Apa yang lebih nikmat dari menyetubuhi sahabat?

by Abdurrasyid Penyiar


Betapa nikmatnya melakukan hubungan sejenis! Itulah fantasi dan obsesiku sejak awal remaja. Dan sekarang? Semua khayalan sudah jadi kenyataan.Hari-hariku adalah hari untuk menikmati kejantanan tubuh lelaki dari luar dan dari dalam. Apa yang tak bisa kucoba dan kunikmati? Kontol? biji peler? pejuh? jembut? ketiak? puting susu? lobang pantat? mulut? Sebagai tentara dan perwira, semua boleh kunikmati sepuas-puasku. Aku beruntung berteman dengan Suadi. Dialah teman yang memperkenalkan aku pada nikmatnya hubungan sejenis dan juga mengajak aku masuk tentara, dengan mendaftar jadi taruna, setamat kami dari sekolah lanjutan atas. Suadi (pada saat kisah ini ditulis) orangnya ganteng dan berkumis, dia bertubuh tinggi besar. Selain wajahnya yang ganteng, kulitnya yang bersih, dan tubuhnya yang atletis, yang juga jadi favoritku sebagai cowok homo adalah rambut ketiaknya yang lebat! Yang membikin aku makin suka pada Suadi-ku adalah juga giginya yang putih dan tumbuh rapi. Hawa mulutnya segar dan tak pernah tercium olehku bau keringat atau bau keteknya. Yang hampir selalu tercium olehku - sampai hafal baunya - adalah bau parfum deodoran-nya yang tak pernah aku ketahui apa mereknya. Cowok yang bau ketek dan bau jigong, "turn me off", artinya membikin aku tak berselera! Pada waktu kami masih di bangku SLTA, Suadi sudah ganteng. Tapi ketika beranjak makin dewasa, Suadi makin menawan. Apalagi setelah jadi tentara, anggota polisi militer (PM atau POM) pula. Kami satu angkatan selama dalam pendidikan perwira di akademi militer. Ketika tamat, aku ditempatkan di kesenjataan infanteri dan Suadi, cowok-ku itu justru jadi polisi militer! Aku sering bergurau. Ah, Suadi memang cocok jadi polisi militer, karena yang terpilih jadi polisi militer adalah mereka yang dada dan perutnya berbulu (dalam bahasa situs gay disebut "bear" alias " beruang") dan bulu keteknya aduhai.Padahal, Suadi dadanya mulus tidak berbulu, ketat berotot dengan dua puting susu yang nikmat, ketat-melenting seakan siap untuk diisap dan dijilat. Asyiik! Walau pun banyak juga abggota polisi militer yang dada dan perutnya berbulu tetapi berbeda dengan dua orang provos POM di kesatuanku. Orangnya kekar dan berotot, dengan tekstur kulit yang jantan kelaki-lakian. Waktu ada kesempatan mandi dengan mereka, kulihat ketiak keduanya bersih dari rambut. Sedangkan jembutnya tumbuh sekedarnya saja. [Jadi gurauanku tidak tepat]. Nikmat sekali memandang mereka berdua sedang bertelanjang bulat, apalagi kontol mereka besar (gemuk)! Aku kenal Suadi di SMA (sekarang SMU). Waktu masih di kelas satu SMA, pulang sekolah Suadi mengajak aku main di rumah- nya. Kamar tidurnya terletak di atas garasi dan praktis tak pernah didatangi orang kecuali Suadi dan seorang pembantu yang biasa menyapu dan mengepel kamar itu. Mula-mula kami ngobrol dan melihat-lihat majalah sambil berbaring di lantai kamar yang dialasi karpet. Lalu dia mulai membelai dan memeluk aku. Pada awal remajaku aku sudah tahu bahwa aku homo dan aku sudah sering berkhayal tentang hubungan seks sejenis.Oleh karena itu, ajakan manis Suadi aku terima bukan hanya dengan tangan terbuka saja , tetapi juga dengan selangkangan dan lobang pantat terbuka! Pelukannya meningkat jadi ciuman, penelanjangan bersama dan akhirnya isapan pada kontol. Akulah yang memulai menghisap kontol jantannya yang besar dan nikmat. Ah, Suadi memang luar biasa.Kontolnya besar, sunatannya ketat dan jembutnya juga lebat, tak kalah dengan kelebatan rambut ketiaknya yang sedappp! Usia Suadi 2 tahun kebih tua dariku. Saat aku dan Suadi melakukan kecabulan untuk pertama kali, Suadi sudah dua tahun akil balik dan sudah sering keluar pejuh. Sedangkan, aku baru satu tahun biasa keluar pejuh. Meskipun sejak kecil aku sudah sering merangsang kontolku sampai ngaceng, jadi merah dan berkilat, walaupun saat itu belum memancarkan pejuh. Bahkan ketika aku baru sembuh sunat, aku bisa merasakan kehilangan kulup. Sebab di kontolku tidak ada lagi bagian kulup yang jika dirangsang rasanya senikmat rasa kulup, khususnya di bagian frenulum. Jika taruna disunat secara militer (tanpa anestesi), maka bagian frenulum itulah yang paling pedih saat digunting tanpa anestesi. Karena banyak sekali ujung syaraf di situ. Di akademi militer, waktu acara sunat militer taruna (bagi taruna yang belum sunat), maka waktu frenulum digunting, dengan sengaja direkam wajah taruna yang kesakitan dengan movie-camera pada proses pengguntingan frenulum. Adegan itu "paling indah", karena biasanya taruna yang disunat terkaget, menggelinjang kesakitan dengan tarikan mukanya yang kesakitan, tampak amat menderita karena rasa pedih yang luar biasa! Nikmat sekali aku melihatnya dan sangat membikin kontolku jadi ngaceng sampai memancarkan mazi (pre-cum)! Setelah mengajarkan aku melakukan kecabulan sejenis, Suadi juga mengajak aku meningkatkan kesemaptaan jasmani agar lulus testing taruna. Dia pula yang mengajarkan aku untuk mengenakan kancut minim atau supporter waktu sedang loncat tali, push up dan sit up, angkat beban maupun oleh raga lainnya yang dilakukan di kamar tidurnya. Jika kami sudah mandi keringat akibat olaharga yang intens maka Suadi akan memeluk dan merangsang aku, kemudian diakhiri dengan saling kocok kontol atau saling isap kontol, bahkan sampai ke saling sodomi lobang pantat masing-masing! Pendeknya jika masuk kamar Suadi, rasanya tidak pernah pejuhku tidak muncrat berceceran kemana-mana di lantai atau karpet kamar Suadi! Jogging, berenang, fitness, angka beban, belajar kami lakukan secara teratur dan kadang-kadang diseling dengan acara bercinta. Walaupun mempersiapkan diri secara cabul, tapi kami berhasil juga diterima jadi taruna di akademi militer. Kami jalani semua pembentukan yang selalu berbau penyiksaan dan perkosaan sepanjang tiga tahun penuh! Ketampanan Suadi membuat dia sering jadi bulan-bulanan dan penyiksaan para senior. Berkali-kali aku melihat Suadi sedang bergantung di rantai penyiksaan atau di tiang penyiksaan dengan tubuh lebam dan lecet. Nikmat sekali! Sekarang, setelah jadi anggota POM, Suadi sempat belajar menyunat. Keterampilan inilah yang kelak dipakai untuk menyiksa tahanan. Dengan alasan yang dicari-cari dia biasanya berhasil mendapatkan data kesehatan tentang siapa tahanan yang belum sunat. Lalu sambil telanjang bulat ia akan menyunat tahanan yang belum sunat tanpa anestesi. Para tahanan itu juga disunat dalam keadaan telanjang bulat SEDDAPP!


###

Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

2 Gay Erotic Stories from Abdurrasyid Penyiar

Aku amat suka menyiksa dan menyetubuhi tentara!

Dalam umur 30 tahun ini aku belum menikah karena aku hanya terangsang oleh laki-laki saja. Lebih parah lagi karena aku hanya terangsang jika sudah disiksa atau menyiksa laki-laki. Suatu dorongan iblis yang rendah penuh kebinatangan! Kecenderungan homoseks dan sado-masochis dalam diriku bukan dibikin-bikin atau akibat pengalaman masa kecil akan tetapi sudah muncul sejak masa kecilku.

Apa yang lebih nikmat dari menyetubuhi sahabat?

Betapa nikmatnya melakukan hubungan sejenis! Itulah fantasi dan obsesiku sejak awal remaja. Dan sekarang? Semua khayalan sudah jadi kenyataan.Hari-hariku adalah hari untuk menikmati kejantanan tubuh lelaki dari luar dan dari dalam. Apa yang tak bisa kucoba dan kunikmati? Kontol? biji peler? pejuh? jembut? ketiak? puting susu? lobang pantat? mulut? Sebagai tentara dan perwira, semua boleh

###

Web-02: vampire_2.1.0.01
_stories_story