Gay Erotic Stories

Sebagai Country Director suatu organisasi dibawah PBB- Perserikatan Bangsa-Bangsa [UN Agency] aku punya kekuasaan besar.Seperti halnya dengan semua UN agency[UN body and entity] yang dijamin pasti punya administrasi buruk, kacau-balau dan ambur-adul, maka UN agency tempatku bekerja pun tidak kalah bobroknya. Dengan situasi seperti itu maka aku jadi punya peluang untuk menyalah-gunakan kekuasaanku[power abuse] sebagai Country Director yang resminya jabatanku disebut "Representive" [Kepala Perwakilan].

Bukti nyata dari bobroknya UN agency adalah waktu ada pejabat lelaki UNICEF[United Natrons Children Funds] yang terbukti sangat suka mencabuli dan memperkosa anak laki-laki [pedofil] dan ketika Direktur Jenderal UNESCO [Ahmadou Moukhtar Mbow] yang harus dipecat karena terbukti korupsi berat.

Presiden Bank Dunia[World Bank]yang bernama Paul Wolfowitz [mantan Dubes Amerika di Jakarta dan mantan Wakil Menlu Amerika]terpaksa harus dipecat karena terbukti melakukan korupsi untuk membiayai pacar gelapnya [Shaha Riza] yang orang Iraq.

Daftar ini masih ditambah lagi dengan pejabat dan staf WHO[World Health Organization/Organisasi Kesehatan Sedunia]yang lebih sering memakai uang WHO buat membiayai rapat, pertemuan, konferensi yang bernilai jutaan US dolar dengan alasan akan membahas masalah kesehatan.Uang jutaan dolar itu habis digunakan untuk membeli tiket pesawat dan membayar upah[honor] untuk "ahli-ahli" bule dari Amerika dan Eropa, yang pada kenyataannya bukan ahli.Seharusnya uang itu digunakan untuk membeli obat-obatan dan membangun sarana kesehatan di negara miskin.

Itulah sebagian kecil bukti tentang kebiadaban, kebejatan, dan amoralitas pejabat dan staf yang bekerja di jajaran PBB [UN body and entity].Tidak heran jika Kurt Waldheim yang mantan Perwira Nazi dari Austria, sempat terpilih sebagai Sekretaris Jenderal PBB. Berkat kebobrokan administrasi dari organisasi tempatku bekerja dan dengan berbagai alasan yang aku cari-cari dan aku karang-karang, aku diizin-kan Head Quarters [Kantor Pusat] membuka cabang[kantor perwakilan] di Denpasar. Dengan adanya kantor cabang ini maka aku dapat sering-sering ke Denpasar dengan biaya kantor.Padahal aku pergi ke Denpasar sebetulnya untuk melampiaskan nafsu sex sejenisku dan syukur-syukur aku punya kesempatan melampiaskan nafsu sadisku pada lelaki yang aku sukai!

ALFREDO PEMUDA YANG SERING AKU CABULI

Dengan dibukanya kantor cabang di Denpasar maka aku diizinkan merekrut satu orang staf tambahan. Kebetulan di hotel tempat aku menginap di Dili aku naksir seorang pelayan hotel bernama Alfredo.

Alfredo memang ganteng. Maklum lah dia berdarah campuran Timor dan Portugis.Alfredo hanya tamatan high-school yang aku ragukan kualitasnya,maklum-lah kualitas Timor Leste. Bahasa pengantar yang dipakai disekolahpun kacau.Entah bahasa Portugis, entah bahasa Indonesia, entah bahasa Tetun.

Alfredo sering aku suruh menyelinap kedalam kamar -ku untuk aku cabuli!Sebagai upahnya aku beri dia tip US $ 50,- sampai US $ 100,-.Uang sebesar itu sangat menolong Alfredo untuk melanjutkan hidup di negara yang kacau balau dan tak bertuan macam Timor Leste itu! Tentu saja uang itu juga untuk membiayai kedua orang-tuanya dan adik-adiknya. Berapalah gaji pelayan hotel [room boy] di Dili? Alfredo memang luar biasa tampan.Tingginya sedang tapi badannya bagus,atletis.Alfredo memang rajin lari pagi dan angkat besi.Dia menggunakan barbel buatan sendiri yang terdiri dari batangan besi yang ujungnya dipasangi kaleng diisi semen. Umur Alfredo sekitar 20 tahunan. Jika Alfredo masuk kamarku sudah pasti dia aku telanjangi lalu aku cabuli.

Kadang-kadang aku cemburu juga jika ada cewek-cewek bule yang coba mendekati Alfredo.Untunglah Alfredo tidak pernah menanggapi godaan[atau juga tawaran?] cewek-cewek bule yang umumnya adalah pegawai dari organisasi internasional atau LSM[Lembaga Swadaya Masyarakat] internasional atau NGO [Non Government Organization] itu.

Bisa jadi Alfredo punya hambatan bahasa, karena Alfredo tidak fasih bahasa Inggris maupun bahasa Portugis.Dia hanya bisa bahasa Indonesia dan juga sedikit Tetun.Karena Alfredo lahir dan dibesarkan waktu Timor Leste masih bagian dari Indonesia.

Mungkin juga Alfredo takut kehilangan hubungan baik dengan aku.Karena aku royal dan aku sering memberinya tip, membelikan, pakaian, sepatu, dan barang-barang keperluan lainnya untuknya. Kalau ada angota keluarganya yang sakit atau perlu uang aku juga sering membantu. Maklum lah uang bukan masalah bagiku dan pada dasarnya aku sayang pada Alfredo yang ganteng dan masih remaja itu! Meski-pun pada awalnya dia belum sunat!

Tubuhku lebih besar dan kekar dibandingkan tubuh Alfredo. Aku juga merasa punya wibawa, aura, dan kharisma terhadap orang lain termasuk Alfredo! Meski Alfredo pernah jadi anggota geng brandalan di Dili tetapi Alfredo segan dan hormat kepadaku.

Apalagi [meskipun aku homosex] tetapi aku rajin latihan King Fu. Aku memang melanjutkan latihan Kung Fu [yang sudah aku mulai sejak aku masih di Singapura] ketika aku pindah ke San Francisco.

Aku suka melihat dada Alfredo yang menonjol ke depan dihiasi sepasang puting susu yang ketat, tegang, melenting! Perutnya rata membentuk six packs. Ada bulu perut ringan yang menjalar dari pusarnya kebawah,terus bergabung dengan jembutnya yang hitam tebal dan tumbuh luas. Bulu keteknya tumbuh ringan memanjang di kedua belah dataran ketiaknya.Seakan sekedar untuk bukti kelaki-laki-an dan kedewasaannya yang sempurna. Sebetulnya kontol dan biji-peler Alfredo cukup besar.Sayang-nya semula Alfredo tidak sunat [kontolnya masih kulup, uncut] sehingga aku jadi "tidak sreg" dan kurang berminat untuk memain-mainkan kontolnya atau mengisapnya. Apalagi seperti umumnya lelaki di daerah itu kulupnya panjang.

Lengan Alfredo[biseps] juga besar,bagus, berotot indah. Aku sering membelikan baju kaos yang agak ketat untuk Alfredo sehingga otot-otot tubuhnya yang indah jadi tampak nyata dan bermakna serta terkesan sexy dan jantan sekali!Dengan kaos yang ketat itu maka lengan baju kaosnya juga kelihatan sesak [kekecilan] dan tampak amat merangsang!

Orang Timor Leste umumnya badannya kurus-kurus akibat buruknya status gizi dan supplai makanan sejak zaman penjajahan Portugis selama 400 tahun sampai tahun 1975. Meskipun begitu generasi pasca tahun 1975 mempunyai gizi agak baik[juga termasuk Alfredo], terutama mereka yang tinggal di kota Dili.Oleh karena itu penampilan Alfredo lumayan.

Di Timor Indonesia ada tradisi sifon. Sifon ada-lah tradisi lelaki dewasa untuk sunat, kemudian segera setelah sunat lelaki itu mengentoti nonok perempuan [yang pernah menikah atau sudah pernah dientot termasuk pelacur]agar luka sunatnya cepat sembuh dan sekaligus menghilangkan "panas" atau membuang sial.Sayangnya di Timor Leste tidak ada tradisi sifon atau tradisi sunat seperti di Timor Barat,Papua dan masyarakat Aborigin Australia.Itu lah sebabnya kontol Alfredo kulup [tidak sunat] atau uncut!

Biasanya kalau Alfredo masuk ke kamarku paling-paling mulutnya aku cipok atau boolnya aku entot. Padahal aku paling suka pada kontol.Waktu mula-mula aku membujuknya agar dia mau sunat Alfredo tetap menolak padahal aku menjanjikan mengajak-nya jalan-jalan keluar negeri asal dia mau sunat.

Terkadang aku sengaja "melipat" kulup Alfredo kemudian memfiksasi dengan cellotape, sehingga tampak seakan Alfredo sudah sunat.Biasanya akibat kontolnya aku manipulasi begitu dan kulupnya aku pegang-pegang maka Alfredo jadi amat terangsang.

Kontolnya tegang,kepala kontolnya jadi "nongtot", berkilat dan memerah-ungu dan setelah aku kocok-kocok kontolnya sedikit, maka pejuhnya langsung muncrat keluar : CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOT! Pejuhnya lumayan banyak. Apa lagi aku sering memberi Alfredo telor ayam, obat- obat perangsang,dan ramuan-ramuan pemacu produksi sperma[pejuh}!Itulah sebabnya Alfredo setiap hari harus ngeloco!Karena kontolnya sering tegang dan amat terangsang! Pejuhnya minta dikeluarkan dari dalam biji-pelernya!

Kalau Alfredo sedang mengeluarkan pejuh maka dia berusaha agar bisa menikmati sepuas-puasnya. Oleh karena itu dia tidak "care" apakah pejuhnya akan menceceri seprei tempat tidur atau lantai. Pada saat pejuhnya muncrat maka Alfredo akan spontan langsung menelentang dan mengangkangkan pahanya sementara kontolnya memancarkan pejuhnya. Kedua tangannya dibiarkan relax keatas matanya terpejam dan dari wajahnya ia tampak merasa amat sangat nikmat! Tentu saja Alfredo tidak mengenal mandi junub.Biasanya dia cukup menghapus ceceran pejuh-nya dengan tangannya, dengan tissue atau dengan sapu tangannya!

ALFREDO DISUNAT SECARA MILITER

Dengan adanya peluang bagi Alfredo untuk direkrut bekerja di kantorku maka aku bisa negosiasi agar Alfredo mau sunat.Karena aku iming-iming akan dijadikan pegawai di kantorku dengan gaji sekitar US $ 1000,- per bulan,akhirnya Alfredo mau sunat. Untuk itu aku mengajak Alfredo ke Jakarta untuk disunat.

Aku punya teman seorang dokter di Jakarta yang sehari-hari biasa menyunat dan punya klinik. Aku sudah janjian dengan Freddy temanku yang dokter itu. Dia bersedia menyunat Alfredo di kliniknya.

Aku minta pada Freddy agar sewaktu dia menyunat Alfredo, dia mengurangi dosis anesthesinya sampai serendah mungkin agar tidak memberi efek hilang rasa sakit sedikit pun. Sehingga Alfredo benar-benar dapat merasakan proses pengguntingan kulup [sunat] yang luar biasa nyeri itu dan agar supaya Alfedo akan terus ingat proses perubahan dirinya menjadi laki-laki dewasa - "passage to manhood".

Freddy tidak keberatan dan dia akan mengusahakan agar Alfredo dapat merasakan proses sunat yang senyeri mungkin dan sepedih mungkin. Kebetulan Freddy seorang dokter militer yang sudah biasa melakukan "sunat militer" yaitu menyunat anggota tentara secara militer - tanpa anesthesi!Dengan maksud agar proses sunat itu terasa militeristik.

Kata Freddy, di Amerika bayi-bayi disunat tanpa anesthesi sama sekali.Jadi,sudah selayaknya jika anggota militer yang adalah lelaki dewasa, yang lelaki pilihan dan yang terlatih fisik dan mental harus mampu menahan rasa nyeri yang amat sangat saat kulupnya dipotong tanpa anesthesi.Meskipun Alfredo bukan tentara, apa salahnya jika dia juga merasakan pedihnya sunat tanpa anesthesi? Begitu lah pandanganku dan pandangan Freddy. Ternyata kami sepaham dan tidak berbeda pendapat. Akhirnya Freddy memutuskan akan menyunat Alfredo secara militer - tanpa anesthesi! Demikianlah pada suatu hari aku mengajak Alfredo ke Jakarta naik pesawat.Setibanya di bandara,kami langsung berangkat ke rumah Freddy. Sebab, aku khawatir kalau Alfredo berubah pikiran dan tidak mau disunat.Freddy merubah rencana, yang semula Alfredo akan disunat di kliniknya,dipindahkan ke rumah Freddy.Kebetulan Freddy tinggal sendirian, sebab dia tidak [belum?] berkeluarga.

Setibanya di rumah Freddy,Alfredo langsung dibawa ke kamar kerja Freddy lalu dia disuruh telanjang bulat dan disuruh berbaring terlentang setengah duduk dimeja operasi yang ada disitu.Kedua tangan Alfredo keatas dan pergelangan tanganya difiksasi dengan borgol dan rantai ke arah besi ditepi meja operasi. Begitu juga kedua pergelangan kakinya diborgol dan dirantai. Bagian pinggang Alfredo difiksasi dengan sabuk kulit!Alfredo benar-benar telanjang bulat sempurna saat itu.Seluruh bagian depan tubuhnya yang paling pribadi,yaitu: kontol, biji peler, jembut, bulu ketek, dan puting susu-nya, exposed [terpapar] kepada kami yang hadir!

Wajah Alfredo yang tampan tampak nanar. Mungkin karena dia masih pre-occupied dengan perjalanan dan kota Jakarta yang ramai dan macet, tahu-tahu langsung ditelanjangi,diborgol dan dirantai! Apa lagi Alfredo baru pertam kali naik pesawat dan juga baru pertama kali keluar dari Timor Leste.

Freddy sendiri saat itu mengenakan singlet hitam dan celana jeans hitam.Tubuhnya yang putih, kekar dengan wajahnya yang tampan militeristik tampak kontras dengn pakaiannya yang hitam-hitam itu!

Lengannya yang kekar tampak indah berotot. Jika tanpa sengaja Freddy mengangkat tangannya keatas tampaklah bulu keteknya yang hitam, lebat tetapi menyempurnakan penampilan Freddy menjadi tambah dewasa,jantan,dan kelaki-lakian!Sempurna!Perfect! Freddy melatih Alfredo untuk mengatur nafas dan sementara Alfredo melakukan latihan nafas, Freddy cuci tangan dan memasang sarung tangan karetnya [handschoen]. Aku diberi tugas untuk melakukan massage tungkai dan lengan Alfredo untuk melancar -kan aliran darah dan agar Alfredo lebih relax!

Freddy, dokter militer yang tegap tampan dan ber-tubuh atletis itu mulai membersihkan kontol,bij-peler, dan jembut Alfredo dengan cairan putih, lalu dengan cairan coklat. Lobang pantat Alfredo juga dibersihkan. Setelah itu Freddy mengatakan :

"Sekarang tarik nafas dalam-dalam lalu keluarkan"

Sementara Alfredo sibuk menarik dan mengeluarkan nafas,Freddy mulai menggunting kulup Alfredo yang sebelumnya sudah dijepit dengan suatu alat untuk menjepit:SRET!Keratan itu cepat dan agak disentak -kan.Tampak Alfredo kaget tergelinjang dan wajah-nya yang tampan menarik rona amat kesakitan yang diikuti dengan suara jerit kaget kesakitan tapi tertahan : AGH! Freddy menuntun nafas Alfredo :

"Tarik nafas lagi,ya. Sakit sedikit. Tahan!"

Alfredo mencoba menarik nafas lagi tetapi rasa nyeri yang amat sangat di kulupnya mengacaukan konsentrasinya. Alih-alih malahan tubuhnya jadi berkeringat menahan rasa sakit yang amat sangat itu. Butiran-butiran keringatnya muncul di dada, wajah,dan lehernya,butiran peluh itu menyatu lalu mengalir ke berbagai bagian tubuhnya yang lebih rendah. Tubuh Alfredo yang telanjang bulat itu tampak mandi keringat dan berkilat-kilat. Bulu ketek dan rambut kepalanya tampak mulai membasah! Pemandangan di ruangan itu jadi terkesan teramat indah,jantan,kelaki-lakian,sadis,dan merangsang! Diam-diam kontolku jadi ngaceng,tegang,mengeras, dan nikmat!Lobang kencingku terasa basah, lengket ke kain kancutku yang minim dan ketat itu.Cairan mazieku[pre-cum] memancar karena rangsangan yang intens itu!

Rona wajah Alfredo yang tampan dan kesakitan itu sama sekali tak membangkitkan rasa kasihan dalam diriku!Justru membangkitkan rasa nikmat dan sadis luar biasa di dalam otak dan kontolku!

Freddy menepati janjinya untuk membuat proses sunat itu agar dirasakan senyeri mungkin oleh Alfredo.Freddy bukan hanya melambatkan keratan dikulup Alfredo,tapi juga sekali-sekali menghapus darah yang keluar dengan kapas alkohol, sehingga Alfredo merasakan sakit yang amat sangat di luka keratan kulupnya itu!Jika Alfredo sudah tidak tahan maka dia akan menjerit tertahan : AGH! Sekali-sekali Alfredo tampak mengejangkan tubuh-nya yang terlentang,telanjang bulat,dan terantai itu,untuk sekedar mengurangi rasa pedih di kulup-nya!

Setelah puas melihat penderitaan Alfredo maka Freddy pun menyelesaikan tugasnya dan menjahit luka-luka sunat Alfredo agar tidak mengeluarkan darah lagi.Setiap kali jarum menusuk kulit kulup, tampak tubuh Alfredo agak tergelinjang kesakitan! Indah,jantan dan sadis sekali tampaknya! Akhirnya siksaan itu pun selesai. Fiksasi,borgol dan rantai dilepaskan dari tubuh Alfredo.Lalu dia didudukkan perlahan. Wajahnya yang tampan masih tampak amat kesakitan.

Aku memberikan air es pada Alfredo untuk diminum dan untuk mengurangi rasa sakit yang masih dirasa -kan di bekas keratan kulupnya. Kemudian Alfredo aku bantu turun dari meja operasi sialan itu dan aku papah untuk berbaring ditempat tidur yang ada di situ.

Alfredo berbaring terlentang telanjang bulat dan dia mengangkangkan pahanya lebar-lebar seakan untuk mengurangi rasa sakit yang amat sangat di kontolnya! Alfredo tampak sudah lupa pada rasa malu bertelanjang bulat, akibat rasa nyeri yang amat sangat itu!

Alfredo beristirahat di kamar itu sampai esok harinya dan Freddy menyuruhnya tetap telanjang bulat sampai rasa nyeri di kontolnya benar-benar hilang. Esok paginya barulah Alfredo mengenakan pakaian.Untuk sementara Alfredo mengenakan celana dalam yang longgar dan kami pindah untuk menginap di hotel.Freddy memberikan obat agar Afredo tidak sering ngaceng sehingga jahitan di luka kulupnya bisa lepas sehingga luka sunatnya terbuka lagi.

Sebelum sunat Alfredo sudah disuruh onani setiap hari selama seminggu agar biji-pelernya kosong dari pejuh dan supaya kontol Alfredo tak terlalu sering ngaceng.

Setelah tiba di kamar hotel,Alfredo memilih untuk telanjang bulat lagi.Karena luka sunat di kontol-nya masih terasa pedih!Hari ketiga setelah sunat, barulah Alfredo berpakaian lagi buat seterusnya!

Luka sunat Alfredo baru kering benar tiga minggu setelah sunat.Freddy memotong cukup banyak kulup Alfredo sehingga pola sunat Alfredo ketat : high and tight! Seperti pola sunatnya anggota pasukan khusus Amerika Serikat : The Green Berrets!

EPILOG

Setelah disunat, Alfredo aku tugaskan di Denpasar sebagai staf administrasi di cabang kantor kami. Setelah Alfredo menjadi seorang staf di kantorku maka aku memperlakukan Alfredo dengan cara yang berbeda. Aku merasa makin berkuasa atas dirinya.

Sejak itu aku bukan hanya makin sering mencabuli Alfredo tetapi aku juga sering menyakiti Alfredo dengan tamparan, pukulan, tendangan, dan lecutan cemeti. Meskipun diperlakukan seperti budak sex seperti itu tapi Alfredo tidak pernah melawan.

Setelah Alfredo sunat, aku mulai sering mengisap kontolnya yang besar dan indah itu.Setiap kali Alfredo mengeluarkan pejuh,aku usahakan agar tiap tetes pejuhnya dapat aku sruput sampai kontolnya bersih!

Aku juga mulai memasangkan brongsong kontol dari logam di selangkangan Alfredo.Dengan begitu kalau Alfredo mau onani,dia harus minta kunci brongsong kontolnya kepadaku. Dengan mengenakan brongsong itu Alfredo tetap bisa kencing, tetapi dia tidak bisa onani. Kecuali kalau brongsong kontolnya dilepas.

Dengan berjalannya waktu, aku makin sering saja menghajar dan menyiksa Alfredo.Tentu saja dengan alasan yang aku cari-cari dan aku buat-buat.

Motifku menghajar Alfredo hanya satu, yaitu untuk melampiaskan nafsu sadistik-ku. Yah! Kebetulan yang ada hanya Alfredo.Jadi apa salahnya Alfredo aku hajar kapan saja aku suka.

Itu sah-sah saja bukan? Sebetulnya kasihan juga Alfredo jadi pelampiasan nafsu sex sejenis dan nafsu sadis-ku. Tetapi itulah gunanya budak sex -That is a sex slave for!

[TA'I]