Gay Erotic Stories

Mengawasi tiga kantor sungguh menyenangkan.Karena aku jadi bisa berkeliaran kesana kemari,sekalian mencari kali-laki yang bisa aku nikmati bool dan kontolnya! Terutama pemuda remaja yang imut-imut tapi tubuhnya sudah "jadi", berkat latihan fisik dan latihan beban yang intens. Jembut dan bulu-keteknya sudah tumbuh dan pejuhnya sudah keluar [sudah mimpi basah atau sudah biasa dan sudah bisa onani].

Tentu saja aku selalu mencari cowok yang berwajah tampan,berkulit putih bersih, berkontol besar dan sunat!Meskipun demikan tidak jarang aku dapatkan cowok yang berkulit coklat atau agak gelap tapi aduhai kontolnya ukuran besar [sudah sunat] dan wah pejuhnya,nikmat sekali!Apalagi wajahnya luar biasa, tampan,jantan, dan menawan. Mana tahaan!

Aku bekerja di sebuah badan PBB yang beroperasi di Timor Leste dan aku menjabat sebagai Kepala Perwakilan yang resminya disebut Representative. Kantor utamaku terletak di kota Dili[Timor Leste] tapi ada dua kantor penghubung di Indonesia,yaitu di Denpasar dan di Jakarta.

Di Denpasar aku punya teman-dekat seorang perwira militer yang namanya Adhidarma tetapi biasa aku panggil Bang Adhi. Bang Adhi tampan [ganteng]. Badannya atletis, maklum tiap hari lari 5 km dan latihan beban intens serta progresif.Itupun masih ditambah lagi dengan push up dan sit up 1000 kali sehari[pagi 250 X,siang 250 X, sore 250 X, malam 250 X].

Waktu aku sedang berada di Denpasar buat mengurus kantor penghubung atau kantor cabang disana, aku sempat dikenalkan oleh Bang Adhi pada seorang cowok yang kemudian aku panggil Bang Sirhan. Saat itu ingatanku menerawang jauh ke sejarah dunia, yaitu peristiwa pembunuhan Senator Robert Kennedy di Amerika Serikat tahun 5 Juni 1968.

Robert [Bob] Kennedy adalah adik dari mendiang Presiden John Kennedy yang seperti abangnya juga mati ditembak. Jika nama pembunuh John Kennedy adalah Lee Harvey Oswald, maka pembunuh Robert Kennedy adalah Sirhan Bishara Sirhan seorang Arab yang lahir di Jeruzalem, yang berimigrasi Amerika Serikat dan beragama Kristen Maronit.

Yang pasti tidak ada hubungan apapun juga antara Sirhan Bishara Sirhan dengan Bang Sirhan yang perwira militer itu. Tetapi yang pasti aku amat terpukau pada penampilan Bang Sirhan yang tinggi ramping, tapi tegap, atletis, dan berotot ketat. Semuanya itu masih ditingkah oleh wajahnya yang tampan dan senyumnya yang simpatik. Penampilan Bang Sirhan sangatlah jantan dan militeristik!

Melihat penampilan Bang Sirhan yang memukau dan menawan itu maka karena aku seorang homosex, aku jadi berkhayal : "Alangkah nikmatnya menyerahkan tubuh dan jiwaku pada Bang Sirhan, bukan hanya untuk dihajar,disiksa,dan diperkosa, tapi bahkan dibunuh Bang Sirhan pun aku rela!".

Seandainya Bang Sirhan membentuk suatu "cult" atau "sekte aliran sesat", mungkin akan banyak orang yang mau jadi pengikutnya. Karena memang Bang Sirhan punya kharisma dan aura yang memukau!

Jangan-jangan aku pun akan terpikat jadi pengikut aliran sialan itu!Bukan karna keyakinanku,tetapi semata-mata karena aku terpukau akan keindahan tubuh dan ketampanan wajah Bang Sirhan yang amat memukau itu! Ta'i!

Di lapangan tenis, tempat aku berkenalan dengan Bang Sirhan,tak jarang aku mendapati cewek atau cowok yang "mencuri pandang" wajah dan tubuh Bang Sirhan yang teramat indah itu.Sayang sekali Bang Sirhan jadi perwira militer. Seandainya dia jadi bintang film, bintang sinetron atau jadi selebriti, tentulah dia dapat difoto dengan ber-bagai "pose". Termasuk pose telanjang dada atau nyaris telanjang bulat! Beberapa selebriti asal Amerika Serikat, termasuk yang cowok, tidak ragu difoto dalam ekadaan telanjang bulat.Antara lain adalah : Ricky Martin. Ricky Martin yang sering ditengarai sebagai laki-laki homosex itu pernah muncul dalam berbagai pose sexy yang bernuansa homosexual [dalam situs gay]. Antara lain dia tampil dalam pose telanjang bulat,telanjang dada dan telanjang dada sambil mengangkat lengannya ke atas untuk memamerkan pola pertumbuhan bulu-keteknya. Bulu ketek Ricky Martin tumbuh ringan demikian juga jembutnya.Ukuran kontolnya serasi [proporsional] dengan ukuran tubuhnya dan dia sunat! Ricky Martin adalah lelaki yang indah!

ABITUREN [ALUMNI] AKMIL

Sebagai militer Bang Sirhan berpendidikan Akmil [Akademi Militer],seperti Bang Adhi [Adhidarma]seniornya.Waktu Bang Adhi sudah di tahun ketiga, Bang Sirhan baru masuk Akmil. Oleh karena itu sebagai Capratar [Calon Prajurit Taruna], Bang Sirhan sempat merasakan kekejaman dan kesadisan Bang Adhi. Hal ini aku ketahui karena pada suatu waktu, ketika kami sedang ngobrol bertiga dan kedua perwira hebat itu bercerita tentang masa-masa mereka masih di Akmil, Bang Sirhan berkata sambil tertawa-tawa :

"Waktu masih Capratar dan Prajurit Taruna, aku kenyang dihajar Bang Adhi".

"Kalau Bang Adhi mau menghajar aku dengan cambuk, selalu latihan angkat beban dulu didepanku supaya ayunan lecutannya mantap dan langsung merobek kulit", tambah Bang Sirhan pula sambil dia masih tertawa-tawa.

"Aku sendiri sebelum dihajar,selalu dipaksa push up dan sit up telanjang bulat ratusan kali oleh Bang Adhi. Kalau tidak cukup hitungannya harus aku tebus dengan merasakan lecutan tambahan",kata Bang Sirhan dengan enteng tanpa beban,seakan hal yang biasa saja. Sambil ia menggeleng-gelengkan kepala, mengingat kesadisan Bang Adhi waktu itu!

"Karena kau sering dihajar dan disiksa itulah kau sekarang jadi perwira," kata Bang Adhi berseloroh tertawa-tawa dengan nada yang sadis!

Di kalangan Taruna Akmil ada seloroh bahwa jika seorang Taruna Yunior tidak sering-serig dihajar dan disiksa oleh Taruna Senior,maka Taruna Yunior itu tidak akan berhasil jadi perwira!

Dalam tradisi Akmil, Capratar atau Taruna Yunior yang berpenampilan tampan [ganteng],jantan[punya kontol ukuran besar],dan bertubuh atletis,seperti Bang Adhi dan Bang Sirhan sudah pasti akan sering dijadikan sasaran penghajaran dan sasaran siksaan para Taruna Senior.Akibat perlakuan kejam di luar batas perikemanusiaan yang mereka alami sewaktu jadi Taruna Yunior,maka waktu mereka naik tingkat menjadi Taruna Senior, mereka pun "balas dendam" menjadi Taruna Senior yang sadis dan "penyiksa berdarah dingin" terhadap Taruna Yunior,terutama Capratar.Hal ini juga terjadi pada kedua "abang -ku" itu : Bang Adhi dan Bang Sirhan.

Karena aku seorang homosex dan aku penikmat sado-masochist,maka mau tak mau aku sering berfantasi dihajar dan disiksa oleh kedua "abang militer"-ku itu!Pasti nikmatt! Demikianlah khayalan atau fantasi di otakku yang kotor!

Mendengar cerita-cerita tentang perlakuan kejam para Taruna Senior kepada Taruna Yunior, membuat kontolku ngaceng,terangsang,kadang-kadang sampai tubuhku terasa lemess karena amat terangsang!Tak jarang setelah itu aku harus ke WC untuk berpura-pura mau kencing, padahal aku "terpaksa" onani untuk mengentengkan kontolku yang teramat tegang sampai kepala kontolku [glans penis] terasa agak sakit dan bercampur teramat nikmat! Di dalam WC, setelah kontolku aku kocok-kocok sambil tak lupa aku meraba-raba dan mengelus puting susuku, maka tidak lama kemudian pejuhku pun muncrat keluar : CROOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT! Agh!Nikmat bukan buatan!Puass dan lampiass!Ta'i!

Terus terang saja melihat lengan kedua "abang"-ku yang besar,kekar,dan berotot itu saja kontolku sudah jadi ngaceng!Bayangkan bagaimana terangsang -nya aku jika aku dihajar dengan cemeti dalam keadaan telanjang bulat oleh kedua perwira hebat itu? Apalagi kalau mereka menghajar aku sambil bertelanjang bulat! Wah! Pasti nikmat! Agh! Ta'i!

KEKEJAMAN DAN KESADISAN DI AKMIL

Seperti semua perwira militer abituren [alumni] Akmil, kedua perwira hebat itu juga suka sekali mengenang kejadian-kejadian selama mereka masih jadi taruna dan kekejaman-kekejaman yang mereka pernah lakukan atau pun yang mereka rasakan.

Ternyata,perlakuan dan tindakan kejam yang mereka alami dan rasakan sewaktu di Akmil mereka anggap sebagai sesuatu yang "lucu" dan "jenaka". Tidak- lah mengherankan jika mereka menceritakan atau mengenang kejadian-kejadian itu sambil tertawa-tawa bersama! Seringkali mereka sampai tergelak-gelak jika menceritakan bagaimana Taruna Yunior yang mereka siksa sampai berlumuran darah [yang mereka sebut sebagai : "kecap"]. Apalagi kalau Taruna Yunior itu sampai semaput, jatuh pingsan, dan tidak sadarkan diri, akibat disiksa dengan amat keterlaluan!

Wajah Taruna Yunior yang menarik rona wajah amat kesakitan sewaktu sedang disiksa dalam keadaan telanjang bulat dan gelinjang tubuh mereka yang kaget dan kesakitan saat dicambuk dengan ayunan keras lecutan cemeti atau diberi sengatan listrik atau disundut rokok menyala atau diselomot dengan besi panas yang merah membara agaknya juga jadi momen-momen favorit mereka berdua! Jika aku sedang kumpul bareng dengan para perwira itu maka topik masa-masa mereka masih berstatus sebagai Plontos,Capratar,dan Taruna Yunior sering menjadi topik yang [agaknya] sangat menarik bagi mereka berdua. Suatu kali Bang Sirhan berkata :

"Waktu masih taruna, aku punya catatan harian. Jadi, aku gampang mengingat kejadian-kejadian yang aku alami".

"Maksud Abang, diary ya?",tanyaku coba memasti-kan maksud Bang Sirhan.

"Ya, diary. Malah,ada kejadian yang aku potret", tambah Bang Sirhan pula.

"Kalau begitu, kapan-kapan aku boleh ikut lihat, ya Bang?",kataku coba-coba.Aku ingin juga melihat dan membaca apa yang dialami abang militerku yang ganteng itu sewaktu dia masih di Akmil.Pasti menarik pikirku.

"Boleh saja.Tapi kau datang ke rumahku. Kau boleh lihat dan baca di rumahku saja",kata Bang Sirhan.

Bang Adhi dan Bang Sirhan selalu menganggap aku lebih muda atau lebih rendah dari mereka, karena aku dianggap "orang sipil" [bukan militer]. Oleh sebab itu mereka menggunakan [addressing] kata ganti "kau" atau "kamu" jika bicara dengan aku.

Padahal tingkat pendidikanku pasti lebih tinggi dari mereka [aku berijazah S-3, mereka hanyalah setingkat sarajana muda - Akmil], aku juga orang asing[aku Warga Negara Australia] jadi aku bukan bagian dari orang sipil, dan jabatanku adalah Representative suatu badan PBB. Di samping itu, umurku pun lebih tua dari mereka. Tapi semua itu tidak terlalu aku hiraukan, karena aku menikmati keberadaanku dekat-dekat kedua lelaki hebat itu!Apalagi aku berharap bahwa pada suatu saat aku akan dapat menikmati tubuh dan kontol mereka ter-masuk pejuhnya!Syukur-syukur aku juga akan bisa menikmati peluh [keringat], iduh [air liur], dan uyuh [air kencing] mereka,untuk dijilat, diminum, dan ditelan. Agh! Pasti nikmatt!

Agaknya, walaupun era pemerintahan militer sudah berlalu di Indonesia,tapi mentalitas dan mind-set menganggap Militer lebih tinggi daripada Sipil masih mendarah daging pada mereka berdua!Berbeda dengan teman-temanku di Timor Leste dari kalangan militer,baik dari kalangan Tentara Australia atau Tentara Yordania atau Tentara Malaysia. Mereka selalu menempatkan orang sipil sejajar dengan orang militer.Tak ada dikhotomi atau diskriminasi sipil-militer seperti di Indonesia atau seperti di Mynamar [yang berada di bawah kekuasaan Rezim Diktator Militer(Yunta Militer)].

AWAL KEHIDUPAN MILITER BANG SIRHAN

Demikianlah pada suatu hari aku datang ke rumah dinas Bang Sirhan untuk main dan ngobrol.Seperti umumnya para perwira muda yang masih lajang arti-nya tidak atau belum menikah,jika sedang berada di rumah dinas atau di mess perwira,mereka ber-telanjang saja! Telanjang-bulat di antara sesama perwira "is not a big deal",bukan sesuatu masalah besar dan bukan hal yang luar biasa atau hal yang istimewa!

Apalagi dipermasalahkan! Sewaktu masih di Akmil pun mereka sudah terbiasa dan dibiasakan untuk telanjang bulat. Dengan maksud agar para Taruna tetap sadar akan kelaki-lakian mereka dan supaya tubuh-militer mereka terlatih menghadapi alam dan cuaca, baik panas, mau pun dingin, teduh mau pun hujan.

Ketika aku berkunjung pertama kali ke rumah dinas Bang Sirhan itulah aku mulai menyempurnakan dan melengkapi "pengetahuanku" tentang tubuh Bang Sirhan yang teramat indah bagaikan patung Dewa Apollo dalam Mytologi Yunani.Wajahnya yang tampan dan kulitnya yang putih-bersih itu ditingkah oleh tubuh kelelakiannya yang telanjang bulat dengan otot dada yang amat menonjol kedepan dihiasi oleh sepasang puting susu yang tegang dan melenting.

Perutnya yang rata dan kencang itu dihiasi oleh lekukan otot perut membentuk six-packs yang indah dihiasai di bagian bawahnya oleh jembutnya yang lebat,tumbuh luas, hitam dan terkesan tebal.

Kontolnya yang panjang dan besar diameternya itu tersunat ketat dengan kepala kontolnya [glans penis] yang tampak memerah! Di bawah kontolnya tergantung sepasang biji-peler yang ukurannya proporsional dengan ukuran kontolnya yang seakan bersaing dengan ukuran kontol kuda atau kontol pengusaha swalayan Ricardo Gelael itu!Jika olehku terpandang kontol Bang Sirhan maka seakan secara reflex aku langsung berbisik :"Kontol..!".Akibat aku terpana [stunned] oleh keindahan, kejantanan, dan ukuran - kontol Bang sirhan yang aduhai itu!

Aku yakin pastilah volume pejuh Bang Sirhan juga banyak dan kualitas pejuhnya pasti baik: kental, lengket dan banyak spermatozoanya serta rasanya ledzat jika diminum dan ditelan! Karena, ukuran biji peler Bang Sirhan juga proporsional dengan ukuran kontolnya yang perkasa itu! Lengan dan tungkainya atletis dan berotot.Dibawah lengannya yang besar,kekar,dan berotot indah itu terjepit bulu-keteknya yang tumbuh sekedarnya - seakan hanya sebagai bukti kejantanannya dan kedewasaannya yang sempurna!

Aku amat terpana dihadapkan pada keindahan tubuh Bang Sirhan dan ketelanjangannya yang sempurna! Tapi aku pura-pura bersikap biasa saja. Padahal jantungku berdebar keras, darahku berdesir-desir, kontolku ngaceng dan tubuhku terasa lemess! Mau rasanya aku berlutut untuk mengisap dan menjilati kontol Bang Sirhan yang besar itu atau bahkan mau aku merebahkan diri,menelungkup,supaya aku dapat menjilati jari kaki Bang Sirhan! Ketelanjangan Bang Sirhan yang tampan dan menawan itu telah membuat aku ingin menghambakan diri dan menyerah-kan badan dan jiwaku kepadanya [submission]! Bang Sirhan menerima aku sambil tetap telanjang bulat. Aku mencium harum sabun mandi,after shave dan deodoran dari tubuhnya. Agaknya Bang Sirhan baru saja selesai mandi di hari Sabtu pagi itu. Hari itu Bang Sirhan libur.Dia tidak tugas piket dan tidak ada kegiatan olah-raga di kesatuannya.

"Kau mau sarapan?", tanya Bang Sirhan, kombinasi antara menanyakan dan menawarkan.

"Terima kasih Bang.Aku sudah sarapan", jawabku.

"Kalau begitu aku sarapan dulu.Kalau kau mau baca -baca diary-ku ada di rak buku itu", kata Bang Sirhan sambil jarinya menunjuk pada setumpuk buku harian yang bentuknya seragam.

Kelihatannya Bang Sirhan punya kepribadian yang terbuka[transparan].Nyatanya dia tidak keberatan aku membaca diary-nya. Rasa percaya dirinya juga yang besar yang ditunjukkan dengan sikap relax-nya bertelanjang-bulat di hadapanku!

Sementara Bang Sirhan berlalu ke ruang makan[dia masih saja telanjang bulat],aku membuka-buka dan membaca diary Bang Sirhan ketika dia masih duduk di bangku pendidikan Akmil. Berikut ini adalah penggal-penggal pilihan dari isi buku cacatan harian atau diary Bang Sirhan [aku pilihkan yang penting-penting saja] :

[HARI PERTAMA: ..Hari ini kami mulai masuk kawah Candradimuka.Kami dibawa dengan beberapa bis dari Asrama Transito. Setibanya di kampus Akmil kami diperintahkan berbaris masuk gerbang lalu menuju suatu gedung.Disana kami diperintahkan melepaskan seluruh penutup tubuh kami,telanjang bulat! Lalu kami harus menyerahkan semua bawaan kami : koper, pakaian, surat-surat, arloji,ke gudang dan harus menanda-tangani surat penyerahannya ke petugas.

Dua orang teman kami yang tiba duluan di tempat itu bertugas mengurus penerimaan barang-barang kami.Mereka berdua sudah bertelanjang bulat.Kedua Capratar yang diberi tugas menerima barang-barang kami itu bertubuh atletis dan berotot. Aku yakin mereka pasti amat rajin melakukan latihan fisik dengan intens! Tapi yang menarik perhatianku dan teman-teman lainnya adalah kontol mereka berdua besar dan jembut mereka lebat.Bahkan yang seorang perutnya ditumbuhi rambut mulai dari bagian bawah pusarnya terus "menjalar" ke bawah dan bergabung dengan hamparan jembutnya! Sungguh mereka berdua punya penampilan laki-laki ideal dan cocok untuk jadi taruna dan kelak jadi perwira!Mereka berdua terkesan amat jantan dan perkasa! Kadang-kadang mereka harus mengangkat tangannya ke atas untuk melakukan sesuatu,sehingga aku dapat melihat pola pertumbuhannya bulu-keteknya yang hitam,lebat dan jantan. Amat serasi dengan jembutnya yang tumbuh lebat dan kontol serta biji-peler mereka yang besar dan tubuh mereka yang atletis ketat, dan berotot indah! Mereka berdua tidak tampak risih bertelanjang bulat.Mungkin karena kami semua juga bertelanjang bulat

Beberapa orang perwira dan bintara efektif tampak mengawasi kami. Sekali-sekali mereka memberikan perintah bersuara keras dan terkesan membentak!

Tubuh para perwira dan bintara efektif itu amat kekar dan berotot. Mereka semua tinggi besar dan berdada bidang.Aku menilai,mereka semua berwajah tampan dan berpenampilan jantan!Amat kelaki-laki-an dan menawan!

Mereka mengenakan pakaian lapangan bersepatu boot[laars] dan di pinggang mereka tergantung cemeti besar.Satu dua orang di antara mereka tampak ada yang menggenggam sebilah pecut rotan berdiameter sekitar 1 cm. Waktu salah seorang di antara kami Capratar mencoba menutupi kontol dengan kedua tangan [ mungkin karena malu belum terbiasa ber -telanjang bulat di hadapan orang banyak], salah seorang dari perwira efektif itu membentak :

"DISINI SEMUA LAKI-LAKI! JANGAN MALU JADI LAKI-LAKI KALAU MAU JADI TENTARA! KEDUA TANGAN SELALU DI SAMPING BADAN. KALAU PERLU OBAT MALU BOLEH MERASAKAN LECUTAN INI!!",

setelah membentak begitu itu,perwira itu kemudian melecutkan cemeti itu ke lantai yang dekat sekali dengan kaki Capratar itu :

"CETTARR!!!",

suaranya keras bagai letusan pistol.Capratar itu gemetar ketakutan dan cepat-cepat dia melepaskan kontolnya dari pegangan tangannya dan dia berdiri tegap, sikap sempurna, dengan kedua tangan di samping!

Setelah kami semua menyerahkan barang-barang yang kami bawa,kami langsung diperiksa ulang kesehatan -nya dalam keadaan berdiri telanjang bulat.Hanya ada satu dokter yang memeriksa kami.Semua bagian tubuh kami diperiksa.Kadang-kadang dokter menanya -kan sesuatu pada Capratar yang sedang diperiksa. Hal yang sering ditanyakan dokter adalah :

"Kau sudah sunat?"

Kalau dijawab Capratar itu :

"Sudah dokter",seringkali dokter itu mengatakan :

"Terlalu sedikit kulup kau yang dipotong. Nanti tahun depan kau harus sunat lagi!"

"Siap dokter!",jawab Capratar sialan itu!

Suara pertanyaan dan jawaban Capratar dimasukkan ke pengeras suara,sehingga semua yang hadir dapat mendengar dengan jelas pembicaraan mereka.Setiap Capratar yang sudah selesai diperiksa diharuskan menyerahkan air-kencing dan pejuhnya. Pengeluaran air-kencing dan cairan-pejuh itu harus dilakukan di hadapan semua yang hadir.Banyak Capratar yang dengan tenang tanpa malu mengocok-ngocok kontol-nya sampai pejuhnya keluar: "CROOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOT!Bahkan tampak jelas Capratar itu amat menikmati perlocoannya.

Tetapi ada juga Capratar yang tampak agak susah-payah mengacengkan kontolya - walaupun dia sudah mengocok dan meloco kontolnya!Mungkin karena rasa malunya! Tapi bagaimanapun setiap Capratar harus berusaha mengeluarkan air-kencing, lalu pejuhnya.

Ada juga Capratar yang terpaksa menggesek-gesek-kan kontolnya ke lantai (dengan gaya orang push up) agar pejuhnya keluar.Mungkin begitulah cara-nya dia sehari-hari melakukan dia onani.......]

"Asyik sekali kau membaca", tiba-tiba aku dengar suara Bang Sirhan memecah keheningan dan sekali-gus mengganggu kesasyikanku membaca diary-nya.

Bang Sirhan sudah berpakaian. Dia mengenakan T-shirt hitam dan jeans warna hitam.Amat serasi dan kontras dengan kulit tubuhnya yang putih bersih. Lengan bajunya terkesan sesak [kekecilan] akibat otot biseps Bang Sirhan yang besar dan kekar itu.

Tonjolan otot tubuhnya "membayang" di T-shirtnya yang ukurannya "ngepas" itu! Agh!Amat jantan dan sexy!

"Iya Bang",jawabku sekenanya,sambil aku meletak-kan diary Bang Sirhan.Bang Sirhan duduk di kursi didepanku dan kami ngobrol.Aku terpaksa berhenti membaca.

EPILOG

Sebetulnya aku masih ingin terus membaca, sambil kontolku ngaceng, nafasku memburu dan jantungku berdebar!Karena aku amat terangsang! Tetapi apa daya? Masakan aku tidak acuhkan Bang Sirhan yang tampan-menawan itu ada di dekatku? Ternyata, itu lah kesempatan yang pertama dan terakhir aku bisa membaca diary Bang Sirhan.Sebab,setelah itu,yaitu sekitar dua minggu kemudian, Bang Sirhan pindah [mutasi] ke kesatuan lain di luar Pulau Bali dan di luar Pulau Jawa. Setelah kunjunganku ke rumah dinas Bang Sirhan saat itu, sampai waktu cerita ini aku tulis,aku tak pernah jumpa atau mendengar kabar tentang Bang Sirhan. Aku juga tidak pernah tanya pada Bang Adhi tentang Bang Sirhan yang perkasa itu! Ta'i!

[KONTOL]