Gay Erotic Stories

Kadang-kadang aku bosan juga tinggal di apartemen meskipun semuanya tersedia. Aku menyewa [kontrak] sebuah apartemen di Jakarta dan sebuah rumah di Denpasar.Karena aku punya dua kantor penghubung, masing-masing di Jakarta dan di Denpasar. Justru di Dili,Timor Leste, yang merupakan basis atau tempat kedudukan utamaku,aku tinggal di hotel.Hal ini terjadi karena situasi keamanan [security] di Dili khususnya dan di Timor Leste pada umumnya masih buruk. Itulah sebabnya semua orang asing lebih suka memilih tinggal di hotel.Kecuali bagi mereka yang kantornya menyediakan akomodasi dalam camp.

Jika orang asing menyewa atau mengontrak rumah di Dili maka dia harus siap, bahwa setiap saat rumahnya bisa dihancurkan pengacau, berandalan atau demonstran. Membayar security juga tidak akan menolong.Bayangkan saja, sedangkan Presiden Ramos Horta pun [yang rumahnya dikawal Tentara PBB] masih sempat ditembak di depan rumahnya.Apa lagi orang asing. Dalam suatu liburan panjang, karena aku mengambil hak cuti [on leave], aku memilih untuk cuti di Jakarta dan tinggal di suatu hotel bintang lima yang terkenal. Aku hafal situasi beberapa hotel berbintang di Jakarta dalam hal,apakah hotel itu menyimpan cowok-cowok ganteng dan atletis yang bisa aku nikmati tubuh, kontol, dan pejuhnya.

Cowok-cowok itu biasanya karyawan hotel.Ada yang setingkat manajer [eksekutif muda],ada juga room -boy atau security officer[Satpam] atau karyawan lainnya.

Cowok-cowok Indonesia zaman sekarang banyak yang berwajah tampan, bertubuh menawan,dan berkontol besar [sunat] yang nikmat untuk dijilat, disedot dan diisap sampai pejuhnya muncrat!

Karena aku pejabat tinggi suatu badan PBB yang setingkat Representative [Kepala Perwakilan]maka aku berhak atas kamar setingkat 'suite'. Suatu 'suite', selain mempunyai kamar tidur, biasanya juga dilengkapi dengan kamar tamu dan meja makan dan tarifnya di Jakrata rata-rata di atas Rp 5 juta semalam. Bagiku uang tidak masalah, karena semua biaya ditaggung oleh badan PBB tempatku bekerja. Dengan menyewa 'suite' aku bisa mendapat pelayanan 'butler' pribadi [room-boy pribadi].

Kadang-kadang aku dapat memilih sendiri butler itu dari suatu daftar yang ada fotonya.Kalau aku beruntung butler itu bisa dinikmati tubuhnya dan aku bisa cabuli kontol dan boolnya! Asyik bukan? Seperti para pejabat Pemerintah dari negara maju dan negara berkembang, pejabat-pejabat badan PBB juga suka korupsi! [Contohnya : Paul Wofowitz mantan Presiden Bank Dunia dan Ahmadou Mohtar Mbow - mantan Direktur Jenderal UNESCO].

Tinggal di suite hotel bintang-5 selama cuti [on leave] seperti yang aku biasa lakukan, adalah salah satu contoh bentuk korupsi di badan-badan PBB [UN bodies and entities].Belum lagi menerima komisi dari pengadaan barang [procurement] dan "memakan" discount pembelian tiket pesawat jalur internasional.Justru, sebagian besar koruptor di badan PBB adalah orang kulit-putih dari negara maju[seperti Paul Wolfowitz asal AS].Karena lebih dari 80% pegawai badan PBB di seluruh dunia ada lah orang kulit-putih [bule].Tidaklah berlebihan jika ada orang yang mangatakan bahwa badan PBB adalah "lembaga ta'i".Oleh karena itu sebaiknya PBB dibubarkan saja!

JUMPA MARKO MAHASISWA PARIWISATA

Teryata dari daftar 'butler' yang ditawarkan oleh manajemen hotel itu tak ada yang menarik tampang-nya,sehingga aku pun tidak jadi minta pelayanan butler pribadi.Mungkin nanti aku akan "berburu" Satpam atau karyawan lainnya [atau mungkin room- boy] untuk diajak main cabul sex-sejenis. Soal-nya waktu itu aku sedang berselera ingin memeluk cowok ganteng yang atletis dan telanjang bulat!

Aku sedang tidak in the mood kalau hanya sekedar ngeloco [onani, masturbasi, coli, ngocok kontol] saja! Kalau bicara sex, seleraku memang tinggi!

Kadang-kadang waiter di restoran atau cafe hotel ada juga yang cowok dan putih bersih - dengan wajah tampan dan bertubuh atletis [seperti salah seorang waiter yang bekerja di Hotel Horison - Bekasi]. Meskipun belum tentu semua waiter bisa diajak main cabul untuk aku entot boolnya atau aku isap kontolnya! Ta'i!

Tapi dasar hokkie-ku [peruntungan, luck] sedang bagus, tiba-tiba aku dengar suara bel. Ternyata room-boy yang akan merapikan kamar minta izin untuk masuk. Room-boy kali ini orangnya ganteng. Tinggi besar ramping dan dadanya bidang seperti Prajurit TNI. Di dada room-boy itu terbaca oleh-ku tulisan di papan-namanya : "Marko". Mungkin orang-tua Marko mau meniru nama Marco van Basten. Marco itu nama Jerman [atau mungkin Belanda?]. Aku ingat, aku pernah main cabul dengan seorang Prajurit TNI yang bertugas di suatu bandara di Pulau Kalimantan!Wah,nikmatnya luar biasa!Pangkat -nya memang "hanya" Prajurit!Tapi badan, kontol, dan pejuhnya?HMM..!Kalau aku bukan pejabat badan PBB,mau rasanya aku bolak-balik kesana itu untuk main cabul dengan Sang Prajurit Perkasa itu!Ta'i!

Sebetulnya aku suka tantangan. Kalau hanya men-cabuli room-boy, aku merasa tantangannya kurang!Aku ingin mendapatkan cowok yang ada tantangan- nya atau ada usaha[effort].Lebih asyik lagi kalau aku harus melakukan perkelahian, pemaksaan atau perkosaan terhadap cowok tersebut. Barulah main-cabul terasa nikmat dan asyik!

Aku jadi teringat pada seorang Menteri Pariwisata yang mengganggu seorang room-boy di New Zealand. Lalu room-boy itu melaporkan pelecehan-sex yang dialaminya kepada manajer hotel dan Pak Menteri diancam akan dilaporkan ke Polisi. Terpaksalah esok paginya Pak Menteri dijemput dengan pesawat pribadi yang dikirimkan dari ibu-kota negaranya, untuk kabur pulang ke Tanah Airnya!Di negaranya, Pak Menteri membuat pernyataan maaf di depan pers dan katanya tanpa sengaja dia menyenggol lutut si room-boy [Lutut? Mungkin bukan lututnya yang ter-senggol. Jangan-jangan kontol room-boy??].Kabar- nya room-boy itu asal Samoa dan berwajah ganteng dengan tubuh aduhai. Maklum dia hobi main rugby. Memang benar, banyak pemuda-asli dari Kepulauan Pasifik [seperti Samoa],yang berpenampilan jantan dan sexy dan punya kontol besar!Mana tahaan?

Tapi penduduk asli Kepulauan Pasifik keringatnya bau!Karena itu sebelum dicabuli harus dimandikan dulu dengan sabun wangi,badannya disemprot dengan parfum,dan keteknya[kiri-kanan] diolesi deodoran! Baru sip! Mereka juga ukuran kontolnya besar dan banyak yang punya tradisi sunat! Terlalu berisiko jika aku harus ngajak-ribut dulu sebelum main cabul!Apalagi kali ini ada room-boy yang berwajah tampan, berkulit putih bersih, di hadapanku.Sebetulnya Marko cocok juga kalau main sinetron. Sayang dia "hanya" jadi room-boy.

Aku mencoba mengajak ngobrol Marko.Marko orangnya ramah.Ternyata dia mahasiswa yang sedang praktek -kerja di hotel itu.Katanya dia mahasiswa jurusan pariwisata [?] suatu perguruan tinggi di Jakarta. Aku menanyakan berapa lama Marko akan bertugas mengurus kamarku. Marko menjawab :

"Tiga hari,Pak.Sampai lusa".

Aku menyelipkan uang kertas US $ 100,-, di saku bajunya untuk sekedar tip.Untunglah uang itu agak sukar dimasukkan ke saku Marko, sehingga nilai uang yang untuk level Jakarta lumayan besar itu terlihat oleh Marko.Tanpa sengaja aku juga dapat merasakan kerasnya otot dada Marko dan terpandang olehku pinggangnya yang ramping dan sexy itu.Aku makin terpikat pada Marko yang tampan itu. Marko mengucapkan terima kasih atas pemberian tip itu.

Aku mencoba mengexplore jadwal harian Marko dan aku juga mencoba menilai apakah Marko bisa aku pakai atau tidak.Sambil berbuat begitu aku terus menanyakan berbagai hal dan Marko menimpali dan menjawab pertanyaanku dengan ramah.Akhirnya, aku pura-pura pada Marko bahwa aku jarang ke Jakarta dan ingin ditemani sekedar jalan-jalan. Seperti umumnya para room-boy,Marko juga mau menemani aku asal tidak ketahuan manajer hotel dan tidak ter-lihat oleh teman-temannya.Mungkin ada aturan ter-tentu di hotel itu yang melarang karyawan kontak dengan tamu hotel di luar tugasnya atau ngobyek tamu hotel? Aku tidak tanya pada Marko mengenai hal itu.Akhirnya,kami sepakat janjian akan ketemu di hotel lain yang tidak jauh dari hotel itu.Aku akan jalan-kaki ke hotel itu dan Marko menunggu di lobbynya. Cara ini sering aku lakukan jika aku ingin menikmati tubuh [dan pejuh] seorang room-boy yang bekerja di hotel tempat aku menginap!

Di lobby hotel yang dijanjikan aku jumpa dengan Marko dan aku mengajaknya ngobrol dulu di cafe. Tiba-tiba hujan turun lebat sekali dan di jalan raya depan hotel itu tampak lalu lintas mulai mecet berat. Sementara senja mulai turun. Akhir-nya kami memutuskan untuk ngobrol saja di cafe dan tidak jadi jalan tidak keluar. Dengan pakaian biasa [bukan pakaian seragam room-boy], Marko tampak makin tampan saja. Apalagi Marko mengenakan pakaian yang modis[fashionable]. Lengannya yang besar dan kekar itu tampak nyata. Bisepsnya berotot indah,sehingga aku merasa ingin memeluknya.Pinggangnya yang ramping,kencang, dan berotot itu juga membangkitkan seleraku untuk berpelukan dengan Marko.

MENGAPA MARKO BATAL MASUK AKMIL

Malam itu aku ngobrol panjang-lebar dengan Marko, Marko bercerita bahwa sebetulnya semula dia ingin masuk ke akademi militer.Tetapi tidak jadi.Sejak kecil Marko ingin sekali jadi tentara.Marko rajin melatih fisiknya agar dia bisa lulus test fisik. Tidak heran jika tubuh Marko tampak atletis,ketat dan berotot. Marko juga sudah mempersiapkan diri untuk tes-akademik maupun psikotest.

Tetapi pada suatu hari ibu Marko mengatakan bahwa dia tak keberatan jika Marko tentara.Ibunya juga rela jika kemudian Marko gugur sebagai tentara karena membela bangsa dan negara. Tetapi ibunya tidak akan pernah rela jika Marko kemudian mati akibat disiksa oleh Taruna Senior karena dijadi-kan sasaran pemuasan nafsu sadis! Menurut Marko dengan amat serius, ibunya mengatakan :

"Ingat Marko!Ibu akan membalas dendam siapa saja yang berani membunuh anak yang Ibu kandung dalam rahim Ibu selama sembilan bulan. Ibu tidak rela anak Ibu dijadikan pemuasan nafsu sadis orang gila atau manusia biadab manapun juga! Ibu rela kamu gugur untuk membela bangsa dan negara ini! Tapi Ibu tidak akan pernah rela kalau kamu mati akibat disiksa senior gila!"

Menurut Marko, dia belum pernah melihat ibunya berkata dan bersikap seperti itu. Sehingga Marko jadi khawatir, jika terjadi apa-apa pada dirinya selama jadi Taruna Akmil, ibunya berbuat nekat. Akhirnya, demi kecintaan Marko pada ibunya dia memutuskan untuk tidak ikut mendaftar testing di akademi militer.

Apalagi ibunya menunjukkan contoh-contoh tentang pembunuhan yang dilakukan Praja Senior IPDN [d/h STPDN] terhadap Praja Yunior di Jatinangor yang masih terus berlanjut dan justru dibiarkan dan di -lestarikan oleh Departemen Dalam Negeri RI.Juga peristiwa yang dialami Taruna Akpol di Semarang yang ditelanjangi lalu disetrum kontolnya oleh Taruna Senior sampai kejang-kejang dan akibatnya kepalanya membentur tembok sampai gegar otak.

Hebatnya lagi semua Taruna Senior yang menyiksa justru bebas dari sanksi apapun juga. Belum lagi peristiwa di IIP[Institut Ilmu Pelayaran] dan di Sekolah Penerbang Curug,dimana Taruna Yunior mula -mula ditelanjangi lalu disiksa oleh para Taruna Senior untuk memuaskan nafsu sex-sejenis serta dorongan nafsu sadis mereka yang biadab! Ta'i!

Ibunya juga mengingatkan tentang peristiwa di Palu, Sulawesi Tengah, dimana anggota Polri yang baru-masuk [new rcruits] dipaksa lari puluhan kilometer sambil dihajar dan dipukuli anggota Polri senior, sehingga banyak di antaranya yang mati! Kata Marko kepadaku :

"Saya tidak takut disiksa. Tetapi saya tidak mau mengecewakan dan membahayakan keselamatan Ibu saya.Saya tak dapat membayangkan jika kelak saya mati karena disiksa Taruna Senior, kemudian Ibu saya mengamuk di Akademi Militer mencari Taruna Senior yang menyiksa saya! Apalagi di negara ini tidak ada kepastian hukum".

Demi cintanya pada Ibunya dan agar dirinya tidak dijadikan pemuasan nafsu-bejat para Taruna Senior maka Marko batal ikut testing di akademi militer. Alih-alih,Marko malah mendaftar kuliah parwisata di suatu perguruan tinggi swasta. Kata Marko :

"Saya juga kebetulan minat pada pariwisata".

MEMPERKOSA DAN MAIN CABUL DENGAN MARKO

Malam itu hujan terus turun. Aku mengusulkan pada Marko agar aku di-booking-kan kamar di hotel itu. Alasanku, aku malas untuk kembali ke hotelku ber-hujan-hujan malam itu.

Setelah mendapat kamar[standard],kami pun pindah ngobrol di kamar. Marko duduk di sofa dan aku duduk di kursi di seberangnya. Kami melanjutkan ngobrol selama setengah jam. Aku mulai berpikir bagaimana aku bisa mencabuli Marko yang ganteng itu.Meskipun Marko bukan Taruna Akmil tapi tubuh-nya tidak kalah dengan anggota TNI: ketat, keras, dan berotot.

Karena hari sudah jam 23:30 aku minta agar Marko tidur saja di kamar itu bareng aku. Tadiya Marko akan tidur berpakaian lengkap. Tapi aku bilang bahwa tidak nyaman tidur dengan pakaian lengkap :

"Dilepas saja baju luarnya", kataku.

"Saya tidak pakai baju kaos dalam", kata Marko.

"Tidak apa.Pakai kancut saja. Kita berdua 'kan sama-sama laki-laki.Saya juga tidur hanya pakai kancut",kataku lagi. Marko menurut saja.Dia pun melepaskan kemeja dan pantalonnya. Tinggal hanya berkancut saja.

Aku juga sudah melepas pakaian luarku.Hanya ber-kancut minim saja. Kancut Marko juga minim. Baru saja kami mulai berbaring...aku tak tahan lagi..! Apalagi melihat tubuh Marko yang demikian indah, menawan dan amat merangsang!Maka tubuh Marko aku peluk. "Diserang" mendadak begitu, Marko kaget. Katanya :

"Pak! Kita sama-sama laki-laki!"

"Iya!Tapi kamu ganteng!Badan kamu bagus", kataku lagi.Lalu aku mulai menindih dan memiting serta menguasai tubuh Marko.Marko mencoba melawan,tapi aku lebih kuat.Marko tidak bisa bergerak!Apalagi aku di samping rajin olah-raga, termasuk latihan beban,aku juga sering latihan dan belajar tehnik gulat gaya Yunani-Romawi [Greco-Roman].Aku suka gulat karena dengan gulat aku bisa memeluk laki-laki dengan alasan [good reason] berolah-raga!

Aku tetap berada di atas tubuh Marko.Marko tampak mulai marah dan dia membentak:

"KAMU MAU APA SIH!!!"

Aku tidak menjawab.Tapi sambil bagian bawah tubuh -ku menindihi tubuh Marko,mulut dan bibirku terus menjelajah pipi, leher, dan sekali-sekali bibir Marko yang ranum, merah-merona,dan jantan-kelaki-lakian itu! Marko menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghindar dari ciuman dan cipokanku! Tapi sekali-sekali aku berhasil juga mencuri lumatan di bibirnya yang jantan, meskipun tidak lama dan tidak dalam masuk ke mulutnya yang pasti nikmat jika disedot air-ludahnya!

Kemudian tanganku mendorong kancut Marko ke bawah agar kancutnya tanggal dan dia jadi bertelanjang-bulat.Paling tidak kontol,jembut dan biji peler-nya dapat aku lihat!Kancut Marko terjela di paha-nya bagian atas.Dengan kakiku aku terus menggeser kancutnya kebawah agar melorot ke pergelangan kakinya!

Tubuh kami licin karena sama-sama berkeringat.Bau harum deodoran dan minyak rambut Marko bercampur bau-keringat dan bau-keteknya yang jantan telah membangkitkan nuansa jantan dan amat merangsang! Aku jadi makin bernafsu ingin mencabuli Marko! Tubuhku aku gesek-gesekkan dengan nikmat ketubuh Marko yang ketat dan sudah telanjang-bulat itu. Aku juga melepaskan kancutku agar aku telanjang-bulat. Kemudian kontol dan jembutku aku gesek-gesekan ke kontol dan jembut Marko. Kontolku jadi makin ngaceng dan mengeras! Nikmatt!!!

Sekali-sekali tanganku juga memegang dan mengocok kontol Marko.Bagaimanapun juga kontol Marko jadi tegang. Oleh karena itu kontol Marko terus aku kocok-kocok paksa sehingga akhirnya Marko jadi terpaksa mengeluarkan pejuhnya : CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOT! Aku senang dapat memperkosa pemuda tampan itu! Aku paling suka main cabul dengan laki-laki melalui suatu perkelahian,pemaksaan-kehendak atau pemerkosaan! Rasanya aku jadi betul-betul jantan! Nikmatt!!!

Marko terus aku tindih aku perkosa.Aku berpikir, pokoknya Marko tidak akan aku lepaskan kalau dia belum minta ampun dan belum mau berdamai dan ber-baik lagi dengan aku!Setelah cukup lama Marko aku tindih dan sekali-sekali aku nikmati tubuhnya dengan gesekan berbagai bagian tubuhku! Akhirnya Marko mulai menyerah. Katanya :

"Sudah Pak! Berat ditindih badan Bapak!",aku pura -pura tidak mendengar.Aku malahan mulai menciumi dan mencipoki bibirnya lagi.Marko mulai menurut. Aku dibiarkan saja menikmati bibirnya.Pelukanku mulai aku longgarkan. Tetapi aku tetap waspada.

Begitulah aku terus menggerayangi bagian-bagian tubuh Marko, khususnya puting susunya.Salah satu bagian tubuh laki-laki yang jadi favoritku.

Lalu aku membalikkan tubuhnya agar menelungkup. Marko menurut.Ketika dia aku paksa menunggingpun dia masih menurut dan setelah dia menungging,aku pun menyodomi lobang pantatnya dengan kontolku, sambil aku berlutut di atas tempat tidur!

Waktu kontolku aku sodokkan paksa ke silitnya. Aku dapat merasakan gelinjang kesakitan di tubuh Marko! Aku suka melihatnya!Maka aku pun memompa- kan kontolku dengan kasar ke boolnya sampai Marko merintih-rintih kesakitan.Tapi Marko masih saja menurut perlakuan dan perkosaanku itu!Aku mulai mencapai puncak syahwat dan pompaan kontolku aku percepat ke lobang pantat Marko dan akhirnya...: CROOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOT CROOOOOOOOT! Pejuhku muncrat keluar!Aku merasa puass dan lampias telah berhasil memperkosa Marko seorang laki-laki yang perkasa!

EPILOG

Setelah aku puas dan aku lihat bahwa Marko tidak akan melakukan perlawanan lagi, barulah tubuh Marko aku lepaskan.Hubungan kami jadi tidak enak. Aku mencoba memperbaiki hubungan yang sudah rusak itu dengan mengatakan pada Marko :

"Maafkan saya Marko",sambil memgulurkan tanganku untuk berjabatan.Tapi Marko tidak menanggapi.Aku lihat Marko berpakaian. Aku juga cepat-cepat ber-pakaian.Ketika Marko berjalan ke arah pintu. Aku menghalanginya. Kataku setengah berbisik tetapi dengan suara yang jelas dan tajam :

"Kalau kamu belum berbaik.Kamu tidak akan pernah keluar dari kamar ini!"

Marko berhenti berjalan.Dia seperti berpikir!Lalu dia mengulurkan tangannya untuk berjabatan. Meski -pun wajahnya masih tampak marah dan kesal.

Aku menjabat tangan Marko dengan erat. Lalu aku peluk tubuhnya.Marko membiarkan saja aku memeluk tubuhnya. Sambil memeluk tubuh Marko, aku masuk-kan ke saku kemejanya lima lembar uang-kertas US $ 100,-. Sambil aku berbisik :

"Maafkan saya Marko!"

Marko membuka pintu lalu dia mengeluarkan kelima lembar uang kertas itu dari sakunya kemudian dia menghempaskannya ke lantai dengan kasar dan ber-lalu dari hadapanku!Aku biarkan saja Marko pergi dengan kemarahan dan kejengkelannya.Dalam hatiku aku berpikir :

"Yang penting Marko sudah aku perkosa dan dia tak dapat mengadu kepada siapa pun bahwa dia barusan aku perkosa.Tidak ada buktinya!Kalau dia melapor kepada yang berwajib pun paling-paling ditertawa-kan.Mana mungkin lelaki yang besar,kekar,berotot seperti Marko bisa diperkosa?" Ha..ha..ha.. aku tertawa sendiri! Geli!

Aku lihat arlojiku. Agh, sudah hampir jam 02:30. Rupanya proses perkosaan tadi berlangsung hampir tiga jam!Aku memungut uang kertas yang dilempar-kan Marko ke lantai, sambil berkata pada diriku sendiri :

"Kalau tidak mau duit, ya sudah!"

Aku pergi kekamar mandi untuk mandi membersihkan diri. Pejuhku dan pejuh Marko tidak tampak ada yang menceceri badanku atau pakaian dalamku.Sebab semua terhapus pada waktu tubuh-tubuh kami yang telanjang itu bergesekan dan mungkin juga sudah mengering?

[TA'I]