Gay Erotic Stories

Badan PBB dimana aku bekerja antara lain bergerak dibidang kesejahteraan anak dan remaja.Oleh sebab itu aku banyak kenal para aktivis yang bergerak di bidang ini. Bukan hanya yang bekerja di Timor Leste, tetapi juga yang bekerja di negara-negara tetangga Timor Leste,termasuk di Indonesia.Salah seorang di antaranya adalah Bang Damian.

Bang Damian amat berpengalaman dalam memperjuang -kan hak-hak anak [child's rights atau children's right]. Salah satu hak anak yang diperjuangkan Bang Damian adalah menghapuskan pekerja-anak atau membebaskan anak dari kewajiban bekerja, mencari nafkah untuk keluarganya.Menurut Bang Damian, hak untuk bersekolah dan bermain adalah hak azasi anak.Karena itu anak tidak boleh disuruh bekerja. Bang Damian pernah bercerita tentang perjuangan-nya membebaskan anak-anak yang bekerja di jermal, di lepas pantai Sumatera Utara.Jermal atau bahasa Bugis-nya disebut bagan,adalah bangunan dari kayu di lepas-pantai yang digunakan untuk menangkap ikan dan memproses ikan menjadi ikan-kering.Agar pemilik jermal dapat memperoleh untung sebesar-besarnya,mereka mempekerjakan anak-anak di bawah umur,supaya mereka dapat memberikan upah serendah -rendahnya.Disamping diberi upah rendah,anak-anak yang dipekerjakan di jermal juga dipaksa untuk bekerja keras,sering disiksa dan diperkosa lobang -pantatnya. Anak yang bekerja di jermal semuanya anak laki-laki!

Mandor jermal yang orang dewasa laki-laki,selalu memperkosa lobang-pantat anak-anak yang bekerja di bawah pengawasannya. Selain itu mandor juga sering memukuli anak-anak pekerja jermal tanpa sebab.Dengan rotan,cambuk,atau alat-penyiksa lain -nya.Anak-anak itu tidak dapat lari kemana-mana, karena jermal letaknya di tengah-laut.

Perahu atau boat menyambangi jermal satu minggu sekali.Terkadang tiap sepuluh hari sekali,bahkan tak jarang dua minggu sekali.Yaitu buat mengambil ikan hasil tangkapan,membawa bahan makanan serta air-minum. Anak yang lebih besar juga menguasai anak-anak yang lebih-kecil atau anak-anak yang lebih lemah fisiknya! Mereka tidak jarang ikut-ikutan menyodomi lobang pantat anak yang lebih kecil atau lebih lemah itu.Selain itu bekerja di jermal juga rawan kecelaka-an dan kondisi tempat tinggal serta makanannya amatlah buruk!Oleh sebab itu kasus jermal ini pernah dibahas di Sidang Umum PBB di New York dan Pemerintah RI [Republik Indonesia] waktu itu dituduh membiarkan praktek perbudakan pada anak-anak [child slavery].

Meskipun Bang Damian bukan seorang pedofil,tetapi dia adalah penikmat sex-sejenis dan sex-sadis. Oleh karena itu dia amat tertarik dan dia banyak memberikan "perhatian" pada kasus jermal ini.Dia suka mendengar dan membaca cerita-cerita tentang perbudakan-anak,penyiksaan-anak dan pemerkosaan-anak laki-laki di jermal itu. Bahkan tanpa malu-malu, Bang Damian pernah mengatakan padaku bahwa cerita-cerita di jermal itu menjadi salah satu andalannya untuk fantasi membangkitkan berahiya waktu dia onani!Meski begitu, bukan berarti Bang Damian setuju atau mendukung tindakan-tindakan biadab di jermal itu! Ta'i!

Aku sendiri amat tertarik pada Bang Damian karena wajahnya yang tampan dan tubuhnya yang menawan[atletis,ketat,berotot].Kulit Bang Damian putih dan mulus.Wajahnya simpatik,suka tersenyum.Itulah sebabnya aku amat tergila-gila pada Bang Damian.

Seperti aku,Bang Damian juga hobi berenang!Waktu aku berenang bareng Bang Damian di suatu hotel berbintang, aku amat terpukau oleh tubuhnya yang benar-benar sudah "jadi".Itu pasti berkat latihan -fisik, latihan-beban, dan latihan bina-raga yang intens! Otot dada Bang Damian amat menonjol ke depan, dihiasi sepasang puting-susu yang jantan, tegang dan melenting! Perutnya kencang, rata dan dihiasi otot-otot yang membentuk six-packs! Otot lengannya [bisceps] indah dan besar!Jantan!

Aku terangsang melihat lengannya yang aduhai amat jantan itu!Di bawah lengannya yang kekar itu aku menampak seberkas bulu-ketek yang hitam dan lebat tapi tumbuh indah!Enak dipandang dan merangsang! Seakan mau menyempurnakan kelaki-lakiannya serta kedewesaannya yang sempurna! Bulu-keteknya yang hitam itu tampak indah dan terasa kontras dengan kulitnya yang putih-bersih dan mulus!Jembut Bang Damian juga indah, hitam-lebat dan tumbuh luass! Amat jantan dan kelaki-lakian tampaknya!

Kelak setelah aku makin mengenal Bang Damian,aku jadi tahu bahwa Bang Damian menyukai sex-sejenis. Maka dengan berbagai jurus dan cara pendekatan [PDKT],akhirnya aku pun berhasil beroleh peluang main-cabul dengan Bang Damian. Ternyata Bang Damian adalah pakar hubungan sex-sejenis [biang ngentot] sehingga aku merasa amat puas dibuatnya! Di samping itu,kontol Bang Damian juga besar[dan sunat!]! Tak kalah besar ukuran kontolnya dengan ukuran kontol pengusaha RG yang terkenal besar ukuran kontolnya itu!

Aku sempat main-cabul dengan Bang Damian ketika aku dan Bang Damian sama-sama mengikuti seminar tentang hak azasi anak yang diselenggarakan oleh suatu badan PBB di suatu hotel bintang-lima di Jakarta.Aku sengaja minta kepada Panitia Seminar untuk menginap sekamar dengan Bang Damian, dengan alasan "efisiensi"! Padahal aku mencari peluang untuk dicabuli atau main-cabul dengan Bang Damian yang jantan dan menawan itu! Aku bersyukur bahwa kemudian harapan dan cita-cita cabulku itu ter-wujud dan lobang pantatku [silitku,boolku] sempat disodomi oleh kontol Bang Damian-ku yang perkasa itu! Bukan itu saja! Aku juga diberi kesempatan untuk mengurut, mengisap, dan menjilati kontol Bang Damian yang dahsyat,sedemikian-rupa-sehingga [s.r.s] pejuhnya pun muncrat berceceran kemana-mana: CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOT! Indah.. indah sekali!Seakan surga telah turun ke bumi kearah selangkangan Bang Damian,yaitu tempat dimana jembut,kontol,dan biji-pelernya berada!

Pejuh Bang Damian tampak muncrat terloncat-loncat keluar dari lobang kencingnya ke udara,amat jauh loncatannya!Seakan volcano eruption atau letusan gunung-berapi! Hal ini menunjukkan keperkasaan Bang Damian serta kejantanannya yang sempurna!

Ketika itu, semua pejuh yang muncrat maupun yang kemudian masih saja meleleh-leleh dari lobang kencing Bang Damian; aku jilat,seruput dan telan, semua masuk kedalam ususku! Demi memperkuat dan juga meneguhkan kelaki-lakianku! Supaya aku jadi laki-laki sempurna, seperti abangku yang perkasa: Bang Damian!Ketika itu juga nyawaku serasa moksa ke nirwana dan rohku mencapai tingkat Boddisatwa. Sadhu! Sadhu! Sadhu!

Seminar itu diselenggarakan oleh badan PBB bidang hak azasi anak.Jadi,sangat ironis,mereka membahas tentang hak azasi anak dengan cara menghamburkan uang badan PBB untuk menyewa hotel bintang lima!

Uang itu seharusnya digunakan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat dan yang benar-benar menyentuh kepentingan masyarakat-anak secara langsung!Alih-alih uang itu dihamburkan untuk membayari hotel, tiket dan uang-harian [lumpsum] bule-bule goblok yang tidak tahu apa-apa, tetapi berlagak pakar!

Bule-bule ini adalah teman-teman dekat atau tidak jarang pacar atau selingkuhan dari pejabat badan PBB yang bersangkutan! Hal ini lazim dilakukan oleh pejabat-pejabat badan PBB. Tindakan seperti ini pernah dilakukan oleh Paul Wolfowitz, mantan Presiden Bank Dunia [World Bank] - yang kemudian dipecat!Karena dia mempekerjakan pacarnya di Bank Dunia dan memberinya gaji berlebihan - melampaui skala-gaji normal yang berlaku di Bank Dunia!

Badan-badan PBB umumnya suka boros, menghambur-hamburkan uang,tidak efisien! Selain itu pejabat dan staf badan PBB [termasuk FAO,WHO ILO, IMO, ICAO,IOM,UNICEF,UNDP, dan entah apa lagi],selalu minta komisi dari hotel bintang-lima itu! Ta'i!Pejabat dan staf badan PBB memang bejat,jahat,dan tak bermoral! Mereka semuanya koruptor!

Menurut Bang Damian informasi tentang kejahatan pada anak yang terjadi di jermal banyak diketahui -nya dari Melchisedec [Melky] seorang pengusaha yang pernah memiliki beberapa jermal di lepas pantai Sumatera Utara.Meski sudah jadi pengusaha, tetapi waktu itu Melky umurnya masih muda sekali, sekitar 22 tahun.Maklum saja,Melky hanya mewarisi kekayaan itu dari orang-tuanya, bukan hasil usaha sendiri! Dalam usianya semuda itu dengan harta sebanyak itu, tidak heran jika Melky suka meng-explorasi atau mencobai[eksperimen] segala bentuk kenikmatan hidup, termasuk kenikmatan sexual.

Entah bagaimana ceritanya, tetapi lobang-pantat Melky juga sempat disodomi oleh Bang Damian! Kata Bang Damian,Melky sendiri yang memohon-mohon dan bahkan merengek-rengek agar Bang Damian bersedia mencobai lobang-pantatnya. Selain itu Melky juga minta, bahkan "menuntut", supaya dia dibolehkan mengisap kontol Bang Damian yang besar dan sunat-nya ketat itu, dengan biji-pelernya yang besar, sehingga produksi pejuhnya banyak serta kental!

Malah,kata Bang Damian lagi, Melky masih sempat menjilati tubuh Bang Damian yang berkilat karena bercucuran keringat waktu barusan mengentoti bool Melky. Bukan hanya dada dan punggung Bang Damian yang dijilati Melky dengan lidahnya, tetapi juga ketiak Bang Damian yang ditumbuhi oleh bulu-ketek lumayan lebat itu - tak segan-segan dijilatinya!

Barangkali itulah harga atau "kompensasi" dari kesediaan Melky membocorkan rahasia di jermal-nya kepada Bang Damian!Informasi yang diperoleh Bang Damian dari Melky, aku tuangkan dalam ringkasan cerita di bawah ini.

CERITA MELCHISEDEC

Di bawah ini adalah cerita Melchisedec [Melky] kepada Bang Damian. Melky mau membuka "rahasia" jermal setelah dia merasakan nikmatnya main-cabul dengan Bang Damian,termasuk nikmat yang dirasakan -nya saat lobang-pantatnya dihajar dengan kontol Bang Damian yang besar itu!

Dengan membuka rahasianya itu, Melky berharap dia akan dapat merasakan lagi entotan-ledzat kontol Bang Damian di silitnya dan dia berharap diboleh-kan lagi mengisap kontol Bang Damian yang besar dan disunat ketat, sebagai upah atau kompensasi! Inilah cerita Melky :

1. Pengusaha ikan-kering

[Aku pernah punya beberapa jermal di lepas pantai Sumatera Utara. Jermal itu aku beli setahap demi setahap karena keluargaku memang pengusaha ikan- kering. Termasuk ikan-teri-nasi yang amat populer dan disukai masyarakat.Ikan-teri-nasi kering ada lah salah-satu oleh-oleh dari Medan yang terkenal dan sangat diminati masyarakat.

Waktu aku membeli jermal-jermal itu,aku berpikir bahwa dengan mempunyai jermal sendiri maka untung atau laba dari perusahaan keluarga kami jadi akan lebih besar. Karena kami akan menguasai produksi komoditi [ikan-kering]yang jadi usaha perusahaan kami dari hulu sampai hilir, artinya dari mulai penangkapan ikan,pemrosesan,sampai ke pemasaran!

2. Mandor-remaja dan pekerja-anak

Waktu aku sudah memiliki jermal, aku melanjutkan saja tradisi yang sudah berlaku di jermal-jermal di lepas-pantai Sumatera Utara yang berlangsung sejak puluhan tahun.Dimana berlaku pola-kerja,ada seorang mandor yang bertugas di setiap jermal untuk mengawasi sekelompok anak-anak remaja usia duabelas sampai umur lima-belas tahun.Mandor yang bertugas adalah orang-laki-laki dewasa.Di samping itu ada lagi mandor-pengawas,yaitu orang yang ber -tugas mengawasi hasil produksi dan mengumpulkan hasil penagkapan-ikan serta membayar upah pekerja jermal itu! Mandor-pengawas ini tidak tinggal di jermal.Mereka naik boat dan berkeliling ke jermal -jermal yang dimiliki owner[pemilik]tempat dia bekerja, untuk melaksanakan tugasnya!

Belakangan aku tahu bahwa mereka yang bekerja di jermal biasa bertelanjang-bulat sepanjang hari!Alasannya adalah hawa di jermal terasa panas pada siang hari dan penghuni jermal itu semuanya laki-laki [meskipun ada lelaki dewasa dan anak-anak].

Di samping itu air-tawar juga sangat terbatas di jermal.Jangankan untuk cuci-pakaian, untuk minum dan mandi saja harus berhemat. Pekerja jermal itu biasanya akan mengenakan penutup[kancut] jika ada perahu atau boat yang akan singgah di jermal itu. Setelah boat itu meninggalkan jermal,mereka akan melepaskan kancutnya dan kembali telanjang-bulat!

Sebagian besar pekerja jermal itu adalah anak laki-laki di bawah umur 18 tahun.Umur anak-anak ini berkisar antara usia dua-belas tahun sampai lima-belas tahun.Ada juga yang masih berumur dua-belas tahun dan ada yang sudah berumur enam-belas tahun.Mereka yang berumur tiga-belas tahun keatas biasanya sudah mulai tumbuh jembut.Sedangkan yang berumur lima-belas tahun keatas, ada yang mulai tumbuh bulu-keteknya,walau masih sedikit.

Mandor-remaja yang bekerja jermal sudah sempurna pertumbuhan fisiknya, termasuk pertumbuhan tanda-tanda dewasanya, seperti jembut dan bulu-ketek serta ukuran kontol dan biji-peler yang besar! Karena mandor-remaja itu selalu telanjang-bulat, maka otomatis pekerja-anak jermal itu langsung belajar tentang "pertumbuhan fisik laki-laki".

Biasanya,mandor-jermal usianya masih muda-remaja sekitar 18-20 tahun dan belum kawin.Mandor-mandor usia remaja ini sering melampiaskan nafsunya di lobang-pantat anak-anak yang diawasinya. Itulah sebabnya banyak pemuda-remaja lelaki pengangguran yang berminat bekerja menjadi mandor-jermal!Yaitu setelah mereka mendengar bahwa selama bekerja di jermal mereka punya peluang untuk melampiaskan nafsu berahi mereka - meskipun hanya dilampiaskan ke lobang-pantat anak laki-laki!Mereka yang usia-nya lebih-tua,apalagi yang sudah kawin biasanya tak berminat bekerja di jermal.Sebab mereka harus meninggalkan keluarganya selama berhari-hari. Mereka yang bekerja di jermal harus tetap berada di jermal selama dua sampai tiga-minggu, dengan upah sekitar Rp 100.000,- sampai Rp 200.000,- dan selama di jermal itu mereka praktis harus bekerja siang-malam. Menarik jala ikan keatas untuk meng-ambil ikannya atau menurunkannya ke laut! Pernah juga terjadi pekerja-anak di jermal yang berasal dari pegunungan tergelincir ke laut dan hilang tak tentu rimbanya! Karena anak-gunung itu tidak bisa berenang di laut!

3. Diajari onani

Mandor-remaja ini sering mengajarkan anak-anak yang diawasinya untuk onani.Tentu saja anak-anak ini banyak yang biji-pelernya belum memproduksi pejuh - meskipun mereka sudah bisa ngaceng kontol -nya [ereksi].Tetapi mereka jadi tahu bahwa pada waktunya kelak,mereka juga akan mampu mengeluar kan pejuh!Seperti yang biasa mereka lihat pada mandor mereka.Para mandor-remaja ini tidak ragu untuk onani di hadapan anak-anak ini,sampai pejuh mereka keluar : CROOOOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOT!Sebagian anak-anak itu ada yang belum tahu cairan apa yang keluar dari kontol si mandor itu. Ada yang mengira cairan yang keluar dari kontol mandor itu adalah air-kencing biasa. Padahal itu adalah pejuh [air-mani] yang kental, volumenya sedikit,dan berbau khas pejuh!Di jermal perbuatan itu disebut merancap atau melancap atau mengocok batang-kemaluan [mengocok kontol]!

Waktu luang atau waktu istirahat di jermal hanya digunakan untuk tidur atau kegiatan sex seperti onani dan sodomi! Kegiatan seperti ini dilakukan bersama,baik oleh pekerja jermal dewasa maupun yang masih di bawah umur! Kegiatan seperti ini di jermal sering disebut sebagai:"belajar jadi laki-laki".

Mungkin dari segi pendidikan hal ini tidak tepat. Tapi sebetulnya hal yang serupa [tapi tak sama] juga terjadi di lingkungan sekolah[SMP dan SMA]. Murid laki-laki yang menginjak usia remaja sudah terbiasa saling tukar informasi dan saling tukar buku-cabul buat mencari dan mengexplorasi sendiri pengetahuan tentang sex dan kehidupan sexual!Hal ini terjadi karena pendidikan sex dan reproduksi masih tabu[terlarang] di berbagai negara,termasuk di Indonesia! Anak-anak ini juga meng-explorasi sendiri kenikmatan sexual melalui internet!Tentu saja yang terjadi di jermal lebih praktis dan alamiah,yaitu anak-anak melihat sendiri [praktek] laki-laki dewasa sedang onani di depan matanya!Indah bukan? Ta'i! Mandor-remaja itu sangat berkuasa terhadap anak-anak yang diawasinya. Sebab, fisik mereka kuat dan pilihan.Banyak diantaranya yang bekas preman tapi kemudian karena mereka punya masalah dengan aparat-keamanan atau dengan kelompok preman lain yang lebih-kuat, mereka terpaksa kabur sementara dan bersembunyi di jermal.

Di jermal,mereka suka melampiaskan nafsu sadis dan menunjukkan kekuasaannya pada anak-anak para pekerja jermal yang diawasinya itu!Mereka selalu menggengam alat-lecut : rotan atau cambuk atau alat pelecut lain yang mereka sukai [favorit].

Mereka sering melecuti tubuh anak-anak pekerja jermal yang bertelanjang-bulat itu dengan alat-siksanya,tanpa alasan dan tanpa sebab. Jika anak-anak itu ada yang dianggap berbuat kesalahan atau kekeliruan maka mereka bukan hanya dicambuk tapi dihajar habis-habisan, sampai mandor-remaja itu puas!Tidak jarang anak yang dihajar itu pingsan, semaput, tak sadarkan diri. Mandor-mandor remaja itu juga sering memaksa anak-anak itu mengisap kontolnya sampai pejuh mereka muncrat keluar dan berececeran kemana-mana!

Agar kekuasannya lebih mantap,maka mandor-remaja mantan-preman itu mempunyai wakil-wakil,beberapa orang! Yang terdiri dari anak-anak yang umurnya lebih tua dan badannya lebih besar [sekitar umur lima-belas tahun].Wakil-wakil ini selalu ikutan membantu bos-nya [sang mandor] dalam mengawasi anak-anak pekerja jermal yang lain. Mereka juga sering memukuli anak-anak lain yang lebih lemah dengan rotan,menyodomi, dan juga minta kontolnya diisap!

Ada di antara wakil ini yang belum keluar-pejuh-nya!Tapi ikut-ikutan minta juga diisap kontolnya!Sehingga ketika dia sampai pada puncak syahwat, kontolnya tidak mengeluarkan apa-apa!Hanya tampak sangat-tegang, memerah-ungu, berkilat-kilat dan berdenyut-denyut saja! Dengan lobang kencingnya yang menganga-lebar seperti mulut-ikan! Ta'i!

Di antara mandor-remaja itu ada yang berasal dari daerah yang mempunyai tradisi dimana laki-laki menyunat dirinya sendiri secara tradisional.Cara yang dipakai adalah dengan mengikat kulup kuat-kuat dengan benang sehingga jaringan kulup yang diikat itu mati dan kulup itu terkudung sendiri. Cara ini dikenal dengan sebagai:"ketipi-ketipi". Tapi ada juga yang nekat memotong kulupnya dengan pisau yang tajam dibantu oleh temannya. Tentu saja cara ini sangat berbahaya.

4. Ikutan telanjang,menyaksikan sodomi dan onani.

Ketika aku mengetahui tradisi jermal yang menurut aku "amat menarik" dan "sangat baik" itu,maka aku pun sering berkunjung ke jermal dan menginap satu dua malam di jermal yang aku pilih. Aku memilih jermal yang mandornya tampan dan berotot serta usianya masih remaja,yaitu sekitar sembilan belas tahun.

Di jermal itu aku ikutan telanjang-bulat! Tentu saja aku "tidak lupa" main-cabul dengan sang mandor tampan dan berotot itu [kebetulan kontol mandor-remaja itu juga besar dan sunat]! Karena tak ada ruang tertutup di jermal itu, maka aku terpaksa main-cabul di depan anak-anak. Meskipun hari sudah malam dan lampu-petromax di jermal itu sudah padam, tetapi aku yakin anak-anak itu tahu bahwa aku dan mandor mereka sedang melakukan hubungan sex-sejenis.

Aku juga sempat melihat kegiatan sodomi dan onani di jermal itu yang dilakukan antara mandor dengan wakil,mandor dan anak-anak, dan di antara mereka sendiri! Itulah yang membuat para pekerja jermal itu, baik mandor, wakil-wakilnya maupun pekerja anak-anak itu, semuanya betah bekerja di jermal! Aku saja betah bekerja di jermal apalagi mereka!

Aku lihat para pekerja-anak di jermal itu tubuh-nya atletis semua,mungkin karena tiap hari kerja mereka menarik jala ke atas jermal.Memang menarik jala itu pekerjaan yang memerlukan kekuatan-otot, sehingga dari hari kehari otot-otot tubuh mereka terbentuk menjadi atletis.

Dengan tubuh mereka yang selalu telanjang bulat sepanjang hari itu,aku dapat melihat siapa-siapa di antara mereka yang jembutnya sudah tubuh lebat dan siapa yang bulu-keteknya sudah mulai tumbuh atau sudah lebat!Meskipun mereka telanjang-bulat semua, tetapi jika mereka ditanya tentang kontol, jembut atau bulu-ketek mereka, mereka tampak ter-sipu-sipu dan kemalu-maluan.Suatu hari aku tanya pada Fahri, pekerja-jermal yang umurnya sekitar lima-belas tahun :

"Jembut kau sudah lebat. Umur berapa kau sudah tumbuh jembut?", jawab Fahri kemalu-maluan :

"Umur tiga-belas Bang",lalu aku menyambung lagi pertanyaanku sambil mengangkat lengannya keatas:

"Bulu-ketek kau sudah tumbuh?",kulihat sudah ada bulu-bulu ringan tumbuh di ketiaknya dan Fahri remaja-ganteng itu menjawab lagi tersipu-sipu :

"Sudah Bang. Sudah tumbuh sedikit"

Fahri remaja yang tampan itu kontolnya besar dan sunat, maklumlah dia dari etnik Melayu.Fahri ada lah salah seorang wakil dari Bernard yang jadi mandor di jermal itu.Fahri agaknya anak-buah yang jadi favorit Bernard. Aku sering melihat Bernard berbaring di sudut jermal [keduanya bertelanjang-bulat]sambil memeluk Fahri dan tangannya tampak sedang mengelus-ngelus [fondling] kontol Fahri.

Kontol Fahri tampak tegang [ngaceng[ dan kepala kontolnya berkilat memerah-ungu!Aku yakin kalau mereka terus aku tunggui[dan seandainya pada umur lima-belas tahun itu Fahri sudah keluar pejuh], maka pasti tak lama lagi pejuh Fahri akan muncrat keluar!Tetapi aku tak mau mengganggu kedua insan yang sedang asyik-masyuk itu.Sebab,bahkan seorang pemburu di hutan pantang mengganggu atau menembak binatang yang sedang bersanggama.Apalagi manusia, walaupun manusia sesama jenis dan mereka "hanya" pekerja jermal!

Bernard, mandor jermal itu suka iseng.Pernah aku lihat dia memanggil salah seorang anak buahnya pekerja-jermal yang mungkin umurnya sekitar tiga-belas tahun dan jembutnya sudah tumbuh, tampak agak lebat. Katanya :

"Sini kau!",anak itu mendekat.Seperti juga semua yang ada di jermal itu, sehari-hari mereka semua-nya bertelanjang-bulat saja,begitu juga keduanya. Lalu kata Bernard lagi :

"Kau sudah sunat?"

"Sudah Bang", jawab anak itu.Ketika itu Bernard sedang duduk-duduk setengah berbaring di lantai kayu jermal itu,telanjang-bulat.Tubuhnya disangga dinding jermal!

Tubuhnya yang atletis,kekar-berotot,tampak indah dibalut kulit berwarna coklat.Kontolnya besar dan disunat ketat. Jembutnya hitam, tumbuh luas dan melatar-belakangi kontol dan biji-pelernya.Lengan -nya kekar dan indah. Seberkas bulu-ketek tampak terjepit di bawah lengannya yang kekar dan tampak berotot itu!

Bernard memperhatikan kontol anak pekerja jermal itu. Anak itu berdiri di depan Bernard.Lalu aku lihat Bernard mengurut-ngurut kontol anak itu sambil menyodok-nyodokkan telunjuknya ke lobang- pantat [silit] anak itu. Anak itu tersenyum.Dia merasa geli sekaligus nikmat. Kontolnya ngaceng, tegang-tegak,hampir menempel ke dinding perutnya bagian-bawah yang sudah berjembut itu. Kemudian aku lihat kontol anak itu seperti berdenyut dan lama-kelamaan layu lalu kontolnya itu menunduk. Kemudian kata Bernard:

"Kau belum keluar mani?"

"Belum Bang",jawab anak itu tersenyum. Kemudian kata Bernard lagi pada anak itu :

"Pergi kau!", anak itu pun berlalu!Mungkin tanpa anak itu mengerti apa maksud Bernard memperlaku-kannya seperti itu!Waktu itu aku sedang berbaring di samping Bernard! Aku juga bertelanjang-bulat, sambil memnadang ke laut lepas dan sekali-sekali ngobrol dengan mandor-sialan yang tampan itu!Aku dengar Bernard berkata :

"Anak-anak disini baru keluar air-mani umur enam-belas tahun.Aku sering mengocok kontol anak-anak disini yang belum umur enam-belas tahun.Semuanya belum keluar air-mani",Bernard mengatakan hal itu seperti tanpa beban. Bahkan dia mengocok kontol anak tadi didepanku tanpa malu dan tanpa risih. Mungkin karena dia sudah biasa melecehkan anak-anak itu secara sexual, tanpa ada yang melarang atau menegurnya!

5. Menyunat anak-anak pekerja jermal

Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan,aku mengirimkan tim kesehatan ke jermal itu untuk menyunat semua anak yang belum sunat.Supaya lebih murah biayanya,aku menyuruh mereka menyunat tanpa anestesi. Memang sakit sekali, tapi tak apa. Itu lebih baik daripada kulup mereka dipotong mandor begitu saja, secara tidak profesional!

Aku khawatir ada anak yang disunat mandor lalu meninggal karena perdarahan.Sejak itu,setiap ada pekerja-anak baru, yang akan bekerja di jermal, anak itu diperiksa dulu kesehatannya. Jika anak itu belum sunat maka dia disunat dulu dan jika dia sudah-sunat tapi masih ada sisa-kulupnya maka dia terpaksa disunat-ulang.Sebagai pengusaha aku selalu bertindak efisien! Karena itu sunat atau sunat-ulang untuk pekerja jermal anak itu selalu dilakukan tanpa anestesi.Agar tak perlu ada biaya untuk beli obat-anestesi [bius] dan alat-suntik!

Kadang-kadang ada juga anak yang pingsan karena tidak tahan sakit waktu disunat tanpa anestesi! Banyak juga yang berteriak-teriak kesakitan :

"Aduh!Sakiiit Bang!Sudaaah Bang!",mereka mengeluh pada penyunatnya.Aku selalu minta tolong pada tim kesehatan militer untuk menyunat anak-anak yang akan bekerja di jermal itu. Karena tim kesehatan militer sudah terbiasa melakukan "Sunat-Militer" [sunat tanpa-anestesi yang biayanya amat efisien itu].Agar anak-anak yang disunat itu tidak bisa berontak karena mereka merasa amat kesakitan saat disunat,maka tim kesehatan militer itu memasang-kan borgol pada tangan dan kaki anak yang sedang disunat.Jika perlu diperkuat dengan rantai untuk fiksasi. Bila anak yang disunat itu berteriak-teriak dan dirasakan terlalu berisik, maka mulut-nya disumpal dengan kain atau plester atau cello-tape lebar!Ada juga penyunat yang sadis dan waktu anak yang disunat itu berteriak-teriak kesakitan si penyunat langsung membentak dengan keras :

"DIAM KAU!!!",lalu dengan enteng dia mendaratkan tamparan keras di pipi anak-sialan itu : "PLAKK! PLAKK!".Tamparannya hanya dua-kali,tapi ternyata amat efektif! Karena anak yang disunat itu lalu terdiam!Tidak berani lagi bersuara!Meskipun pasti dia masih merasa amat kesakitan akibat kulupnya dipotong tanpa anestesi!

Ada juga penyunat yang sengaja membawa sebilah rotan.Jika anak yang disunat itu terlau "reseh", maka tanpa-ragu dan dengan enteng si penyunat itu akan menghajar tubuh-anak itu dengan ayunan keras rotan: "CEPRETT! CEPRETT!".Biasanya di paha anak itu atau di betisnya dan selalu akan membiaskan bilur-merah atau lebam-membiru! Kalau anak yang akan disunat itu sudah telanjang tapi belum duduk dimeja sunat,maka yang dihajar adalah bokong anak itu:"JEPRET!JEPRET!".Anak itu kaget-tergelinjang kesakitan dan kulit bokongnya jadi merah-membiru akibat lecutan-keras rotan itu!Sadis tapi jantan! Aku suka sekali melihatnya!!!!

Di samping aku suka melihat gelinjang dan jerit-kesakitan mereka,aku juga suka menyaksikan tim kesehatan militer yang umumnya berwajah lumayan-tampan dan bertubuh atletis ketat-berototBiasanya mereka menyunat anak-anak itu sambil bertelanjang -dada! Sehingga aku dapat menikmati pemandangan tubuh mereka yang indah-merangsang dan mengintip bulu-ketek-militer mereka yang hitam dan lebat di bawah jepitan lengannya yang besar-kekar-berotot!

Seringkali kontolku jadi ngaceng melihat lengan mereka yang kekar-berotot, ditingkah oleh bulu-ketek mereka yang lebat,diiringi jerit-kesakitan anak yang sedang disunat tanpa-anestesi!Ah!Indah, indah, sadis, jantan, merangsang, kelaki-lakian dan terkesan amat militeristik! Ta'i!

Anak yang pingsan karena amat-kesakitan waktu disunat akan segera siuman lagi setelah beberapa menit!Di Amerika Serikat,bayi-bayi juga disunat tanpa-anestesi! Demikian juga di negara-negara berkembang lainnya! Seperti di Afrika dan di Filipina,sunat pada berbagai umur tidak pernah dilakukan dengan suntikan-bius.Memang luar-biasa sakit, perih dan nyerinya!Tapi murah! Jadi, why not do it?! - mengapa tidak melakukannya?!

Keuntungan lain dari sunat tanpa anestesi adalah karena sunat itu luar-biasa nyerinya, maka anak- -anak yang merasakan sunat itu kelak tidak akan pernah lupa bagaimana proses dirinya menjadi laki -laki sempurna atau "passage to real manhood". Suatu kenangan yang teramat pedih,tapi indah dan jantan serta amat kelaki-lakian!].

EPILOG

Demikianlah cerita Melky yang tidak bermoral!Dari cerita ini terbukti bahwa memang benar terjadi pelanggaran hak azasi manusia[violation of human rights]di jermal,juga pelanggaran hak azasi anak!

[JUAN CARLOS ARAGON]