Gay Erotic Stories

Di masa lalu orang-kulit putih [Eropa] dianggap membawa peradaban.Tetapi pada kenyataannya mereka justru membawa kebiadaban ke seluruh dunia.Contoh nyata dari kebiadaban orang-kulit putih adalah musnahnya penduduk dan budaya asli Asia, Afrika, Amerika, Australia,dan Pasifik. Yang pasti orang Indian Amerika yang merupakan penduduk asli benua Amerika,tinggal beberapa gelintir saja.Sebagian besar sudah habis dibunuh oleh orang-kulit putih.

Hal ini juga terjadi di Australia.Orang Aborigin penduduk-asli Australia tinggal beberapa ratus orang saja. Sebagian besar sudah dibunuh orang kulit-putih!Jutaan orang Afrika mati waktu mereka diangkut dengan kapal-laut ke Amerika akan dijadi -kan budak oleh orang kulit-putih biadab itu!

Kebiadaban orang kulit-putih masih terus saja ber -lanjut sampai abad ke-21,dengan pengerukan semua kekayaan alam negara-negara Asia,Afrika,Amerika Latin dan Pasifik oleh Amerika Serikat bersama negara-negara Eropa dan Australia.Perubahan iklim atau climate change juga terjadi oleh keserakahan dan kebiadaban negara-negara kulit-putih. Bahkan krisis finansial global tahun 2008-2009,terbukti juga disebabkan oleh keserakahan [greed] negara-negara yang penduduknya didominasi orang kulit-putih, utamanya Amerika Serikat dan Eropa.

Bukti bahwa orang kulit-putih tidak membawa per-adaban, melainkan justru kebiadaban,adalah tidak adanya satu pun negara yang pernah dikuasai oleh negara kulit-putih yang berhasil menjadi negara makmur,baik di Asia,Afrika,Amerika Latin, maupun di Kepulauan Pasifik.

Di benua Afrika dan Kepulauan Pasifik yang habis-habisan dikuasai serta diexploitasi oleh orang kulit-putih Eropa dan Amerika Serikat,tidak satu pun negara yang berhasil tumbuh menjadi negara makmur-sejahtera.Pembunuhan massal [genocide] di Rwanda dan Darfur adalah hasil dari pendidikan penjajah kulit-putih di Afrika yang menghasilkan rezim-rezim biadab, otoriter, dan pembunuh!Ta'i!

Orang kulit-putih juga mengusir penduduk pulau-pulau di Samudera Hindia untuk dijadikan tempat uji-coba ledakan nuklir. Begitu juga di Samudera Pasifik,di Karang Atol Muru Roa.Tanpa mereka me-pedulikan dampak-buruknya pada penduduk-asli dan lingkungan-hidup setempat.Orang kulit putih juga merusak penduduk asli dengan memberikan alkohol dan menyebarkan penyakit menular [juga penyakit kelamin] pada penduduk asli di wilayah yang jadi tempat jajahannya di berbagai bagian dunia.Pada tahun 1918 - 1919,orang kulit-putih New Zealand menyebarkan dan menularkan Penyakit Influenza pada penduduk-asli Samoa dan waktu itu seperlima penduduk Samoa mati akibat Wabah Influenza itu!

Di Kepulauan Pasifik tidak ada satu pun negara yang diperintah oleh penduduk asli yang bisa ber-kembang menjadi negara makmur.Sebab,kekayaan alam -nya selalu dikeruk habis-habisan oleh negara-negara kulit putih seperti Australia,New Zealand dan Amerika Serikat.

Papua New Guinea[Papua Nugini-PNG] adalah contoh negara di Kepulauan Pasifik yang kekayaan alam-nya habis disedot ke Australia. Setelah Timor Leste menjadi negara merdeka,Australia juga mulai menyedot kekayaaan alamnya.

Dalam perundingan tentang pembagian kekayaan alam minyak di Celah Timor antara Australia dan Timor Leste, Australia memaksa Timor Leste harus mau menyetujui pembagian hasil 80% untuk Australia dan hanya 20% untuk Timor Leste. Ta'i!

Meski penampilanku setengah-bule [Indo, Eurasian] dan dalam darahku mengalir darah Eropa [Spanyol] sekitar 30%,tetapi nenek-moyangku bukanlah orang biadab. Mereka datang ke Asia untuk menyebarkan agama, bukan untuk menjajah atau mengeruk hasil-bumi atau kekayaan-alam lainnya. Selain darah Eropa, di dalam tubuhku mengalir 30%-darah Melayu dan 30%-darah Cina. Aku lahir di Singapura yang merupakan "Bumi Melayu", bersekolah di Amerika yang merupakan "Bumi Indian-Amerika",dan memegang paspor Australia yang merupakan "Bumi Aborigin".

Saat cerita ini aku tulis, aku menjabat sebagai Representative [Kepala Perwakilan] suatu badan PBB [Perserikatan Bangsa-Bangsa] di Dili, Timor Leste. Aku dibesarkan dalam budaya dan tradisi Melayu dan aku fasih berbahasa Melayu [Malaysia]. Aku tidak lancar menulis dalam bahasa Indonesia. Tulisan-tulisanku di MOTNES,aku tulis dulu dalam bahasa Inggris,kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh sahabatku orang Timor Leste, yaitu Alfredo Dos Santos.

BRIAN COWOK SAMOA, ORANG POLYNESIA

Di negaraku, Australia, aku punya banyak sahabat orang-asli Kepulauan Pasifik dari berbagai negara dan wilayah,seperti Samoa, Niue, Kiribati, Nauru, Tonga, Vanuatu, Solomon Islands, Palau, Marshall Islands. Ada juga orang Maori. penduduk-asli New Zealand.Tapi umumnya sahabatku orang Pasifik ada lah dari etnis Polynesia, seperti Brian.

Brian orang Polynesia,asal Samoa.Dia tinggal di Australia,tapi dia Warga Negara New Zealand. Aku suka pada Brian karena dia tampan.Tubuhnya tinggi -besar-kekar,berdada bidang,dan atletis. Seperti umumnya laki-laki Polynesia,tubuh Brian ketat dan berotot.Brian berkulit coklat-terang. Penampilan Brian yang tampan dan menawan itu seringkali mem-bikin nafsu-berahi-sex-sejenisku jadi menggelora!

Umur Brian lima tahun lebih-muda dariku. Ketika cerita ini terjadi umurku 30 tahun dan Brian 25 tahunan. Brian bekerja sebaagi guru dan mengajar olah-raga di suatu college di Melbourne. Sewaktu cerita ini terjadi,Brian belum [tidak?] menikah!

Sewaktu aku masih tinggal di Melbourne,Australia, aku sering ke pantai untuk berenang bareng Brian, surfing atau kegiatan lainnya. Aku suka melihat tubuhnya yang teramat indah.Otot-dadanya menonjol ke depan berhiaskan sepasang puting-susu yang tegang-melenting dan amat menggoda iman.Perutnya kencang, rata dan berhiaskan otot-otot yang mem-bentuk pola six-packs. Lengannya bagus dan amat berotot, begitu juga tungkainya.Di bawah lengan-nya ada seberkas bulu-ketek yang hitam,yang enak dilihat dan sering membangkitkan berahi,sehingga kontolku jadi tegang dan mengeras : ngaceng!

Aku juga sering pergi bareng Brian berkeliling ke kota-kota di Australia saat kami liburan panjang. Seperti ke Adeilaide,Sydney,Hobart,Darwin,Perth, Brisbane dan kota-kota lainnya. Untuk menghemat, maka di hotel kami menginap bareng satu-kamar. Yang aku sukai [tentu saja], adalah jika sedang berada di kamar hotel,Brian tidak-ragu telanjang-bulat di hadapanku.Kami juga sering mandi-bareng jika kami menginap sekamar di hotel. Tentu saja kami mandi-bareng bertelanjang-bulat.Agh!Nikmat!

Oleh sebab itu aku hafal bagian-bagian tubuh yang paling pribadi dari Brian.Yaitu : kontol,jembut, biji-peler, dan lobang-pantatnya!Seperti umumnya laki-laki Polynesia termasuk cowok Samoa], kontol Brian besar diameternya.Tapi proporsional panjang -nya dengan diameternya,maupun dengan ukuran biji -pelernya.Pendeknya penampilan tubuh Brian benar-benar ideal untuk penampilan seorang laki-laki sejati! Seperti semua laki-laki Samoa,tentu saja Brian sunat dan sunatnya sempurna,high and tight! Tak terlihat ada sedikit pun sisa kulupnya yang tertinggal,semuanya sudah terkudung habis, waktu Brian disunat.Menurut Brian,dia disunat umur lima -belas tahun di New Zealand.Saat itu jembut Brian sudah tumbuh dan bahkan bulu-keteknya pun sudah mulai "mengijuk".Waktu itu Brian juga sudah mimpi -basah.Sebagai seorang pemuda-remaja yang sehat jasmani-rohani, tentu saja ketika itu Brian juga sudah mulai suka onani [ngeloco].

Sewaktu Brian bercerita kepadaku tentang episode remajanya itu,aku merasa menggigil,karena nafsu- berahiku jadi terangsang!Aku membayangkan betapa "indah" kiranya melihat Brian remaja, usia lima -belas tahun,sedang dipotong kulupnya, untuk men-jadikannya lelaki sejati[real man],seperti Brian yang sekarang! Agh! Ta'i!

Karena rumah-sakit Pemerintah di New Zealand umum -nya tidak mau melayani sunat,maka Brian disunat di sebuah rumah-sakit swasta.Oleh dokter keluarga -nya yang sangat memahami betapa pentingnya sunat bagi laki-laki dalam Budaya Samoa! Dalam tradisi Samoa, wanita Samoa tidak mau dientot oleh laki-laki manapun juga yang tidak-sunat!

Meskipun Brian disunat dirumah sakit,tetapi untuk memenuhi tuntutan budaya dan tradisi Samoa, maka Brian disunat secara tradisonal Samoa.Jadi,Brian disunat dengan tetap memperhatikan kaidah aseptik -antiseptik.Tetapi,tentu saja,pemotongan kulupnya tanpa didahului pemberian suntikan-bius [tanpa anestesi].Maksudnya agar Brian dapat benar-benar menghayati dan merasakan proses dirinya menjadi laki-laki-sejati [the passage to real manhood] - yang dijamin pasti rasanya luar-biasa nyeri itu!.

Mengomentari tetang apa yang dialaminya dan di- rasakannya waktu dia disunat, Brian mengatakan, sambil tertawa-tawa :

"It hurts like hell. But it's worth to endure. Afterwards, I'm aware and I realize that I have become a real Samoan man!", artinya : "Sakitnya bukan main!Tapi layak buat dialami dan dirasakan. Setelah disunat, aku benar-benar sadar bahwa aku sudah jadi lelaki Samoa yang sejati!".

MENDAPATI BRIAN SEDANG ONANI DI KAMAR MANDI

Aku harus mengakui bahwa aku sangat ingin punya kesempatan mengisap dan menjilati kontol Brian yang besar itu.Tapi cita-citaku luhurku itu belum pernah kesampaian. Hubunganku yang sangat dekat dengan Brian telah menghilangkan berbagai batas dan sekat pribadi.Tapi tak pernah membuka peluang bagiku untuk mencicipi "rasa" kontolnya.

Meskipun demikan pernah suatu kali aku mendapati Brian sedang onani di kamar-mandi hotel ketika kami sedang menginap sekamar di Adelaide. Tentu saja aku cepat-cepat keluar sambil berkata :

"Oops!Sorry",artinya:"Oh!Maaf",tapi dengan enteng Brian menimpali dengan kata-kata :

"I'm so horny. I need a relieve", katanya dengan suara setengah berteriak.Artinya:"Gw lagi ngaceng banget nih. Gw harus keluarin pejuh".

Rupanya Brian mengganggap biasa-biasa saja aku melihatnya sedang onani. Brian tidak risih atau malu,kedapatan sedang onani.Aku justru jadi amat bangga!Karena dengan demikan berarti Brian sudah mengganggap aku sebagai teman-dekatnya yang dapat dipercaya!

Waktu itu Brian bertelanjang-bulat dan tubuhnya tampak berkilat-kilat oleh keringatnya yang membanjir.Mungkin saat itu Brian berfantasi-sex dengan sangat intens, ampai-sampai badannya jadi berkeringat begitu!Di kamar mandi itu,Brian aku dapati menghadap frontal ke arahku.Bahkan ketika itu, pas pejuh Brian sedang muncrat-keluar dari lobang-kencingnya.Sebab,sekilas aku melihat ada cairan[lendir?] putih yang terpancar keluar dari lobang-kencingya : CROOOOOOT!CROOOOOOT!CROOOOOT! Agh! Indah, jantan, sexy,dan membangkitkan nafsu-berahiku untuk ikut-ikutan melakukan onani!Maka, ketika itu aku tidak sabar lagi untuk menunggu giliranku gantian dengan Brian masuk kamar-mandi untuk onani.

Aku lalu pergi ke balkon kamar-hotel itu,melepas-kan seluruh penutup tubuhku dan sambil aku duduk di sebuah kursi,aku merangsang,mengelus,dan juga mengocok kontolku.Aku juga tak lupa aku mengelus dan memain-mainkan kedua puting-susuku!

Tak putus-putusnya aku mengkhayal dan berfantasi tentang wajah Brian yang tampan dan tubuhnya yang menawan: Otot-lengan dan bulu-keteknya. Agh!Otot-dada dan puting-susu Brian. Agh!Pinggangnya yang ramping dan perut six-packsnya. Agh!Tubuh Brian yang barusan aku lihat sedang bertelanjang-bulat, berkilat-kilat oleh keringat!Terbayang juga oleh-ku kontolnya yang sedang memancarkan pejuh yang putih dan kental! Agh! Indah, jantan, sexy, amat merangsang nafsu-berahiku!

Setelah aku melakukan : elus - kocok-kontol dan elus puting-susu...,elus kocok-kontol dan elus puting-susu...,elus kocok-kontol dan elus puting-susu..terus..terus..terus!Makin intens dan makin intens...!Akhirnya aku tidak mampu lagi menahan pejuhku untuk tidak keluar dari biji-peler dan lobang-kencingku,dan..Agh!CROOOOOOOT!CROOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOT!Pejuhku pun keluar,dan keluar,dan keluaaar! Banyak,kental,nikmat!Lumayan!Ketika itu aku merasa puas dan lampias juga!

Tapi mungkin bagaikan "hukum karma". Karena aku memergoki Brian lagi onani, maka akupun dipergoki Brian sedang ngeloco!Sebab,waktu aku sedang asyik menikmati pancaran pejuhku,tiba-tiba aku dengar suara Brian,katanya :

"So, you need a relieve too",artinya :"Jadi, loe pengen keluar pejuh juga", lalu aku lihat Brian menjulurkan kepalanya dari balik pintu balkon - sambil tersenyum ramah.Meskipun aku salah-tingkah dan agak-malu juga ketahuan Brian sedang onani, tapi aku pura-pura bersikap biasa dan menjawab :

"Yes. I need one", artinya :"Iya!Gw juga pengen ngeloco",sambil aku ikut-ikutan tersenyum.Rupanya waktu itu Brian masih bertelanjang-bulat, karena dia juga barusan ngeloco di kamar-mandi!

Meskipun aku tak dapat langsung menikmati tubuh, kontol,dan pejuh Brian yang "Made in Samoa"[arti-nya "Buatan Samoa"] itu tetapi paling-tidak aku dapat onani dengan berfantasi tentang Brian yang sedang bermasturbasi [onani] tadi!

Bagaimanapun juga 'Peristiwa Adelaide' itu merupa -kan "shock mental dan sexual" bagiku.Karena aku secara mendadak berkesempatan untuk menyaksikan muncratnya pejuh Brian!Cowok yang aku kagumi itu! Akibatnya, aku makin penasaran dan semakin ingin menjilati dan mengisap kontol Brian! Tetapi, apa daya? Sampai waktu aku memergoki Brian sedang onani dan kemudian akupun jadi terpaksa melaku-kan onani,aku belum juga berhasil memenuhi hasrat -berahi menikmati tubuh Brian!Ketika itu aku jadi merasa amat-frustrasi!Tapi kejadian itu lalu jadi obyek-fantasi andalanku, setiap kali aku sedang onani, sampai kini..!

Sejak itu aku merasa bahwa Brian adalah sahabatku dalam susah dan senang!Selain itu,Brian juga aku anggap sebagai ...."saudara seperlocoan". Ta'i!

BERKUNJUNG KE SAMOA BERSAMA BRIAN

Suatu kali,waktu aku sedang bete[bored] di Dili, aku iseng melihat-lihat file foto-foto lama yang ada di laptopku. Aku menemukan beberapa file foto Brian yang membuat aku jadi ingat Brian dan aku jadi kangen pada Brian,cowok Polynesia,yang orang Samoa itu.Karena itu aku mencoba mengontak Brian lewat e-mail dan aku mendapat respons bahwa Brian masih tinggal di Melbourne [tempat domisiliku di Australia].Brian mengatakan bahwa dia ada rencana "pulang kampung" ke Samoa. Brian mengajakku ikut, seandainya aku sedang liburan.Brian memang sudah tahu, bahwa aku sudah lama ingin berkunjung ke Samoa - kampung halamannya.

Berhubung ada ajakan Brian ke Samoa itu,maka aku mempercepat jatahku untuk cuti tahunan. Sebetul- -nya aku sudah lama tidak cuti. Aku lebih sering pura-pura ada urusan dinas,lalu aku mampir dimana -dimana tempat yang aku perlu kunjungi. Muslihat seperti itu dilakukan oleh semua pejabat dan staf PBB di seluruh dunia dan di organisasi PBB mana pun juga[UN bodies and entities].PBB memang suatu organisasi brengsek dan tak-berguna [useless].

Maka aku minta staf-ku mengurus perjalananku ke Samoa dengan rute : Dili - Denpasar - Sydney - Auckland - Apia. Aku tidak perlu visa karena aku pemegang paspor Australia.

Aku sudah janjian dengan Brian ketemu di Sydney lalu terbang sama-sama ke Auckland kemudian ke Apia.

Pada hari yang sudah direncanakan aku mendarat di Sydney dan kangenan dengan Brian.Aku kangen berat dengan Brian yang ganteng dan berotot itu. Meski-pun aku belum pernah melakukan hubungan sex [sex-sejenis] dengan Brian,tapi aku merasa Brian sudah milikku.Jantungku sering berdebar-debar jika aku berada dekat-dekat Brian dan terus terang saja, kontolku juga ngaceng.Ketika Brian sedang berada ditempat umum,seperti di Airport Sydney maupun di Bandara Auckland, aku sering merasa banyak cewek dan cowok bule yang diam-diam melirik Brian yang tampan itu. Tentu saja hal ini membikin aku jadi dibakar api-cemburu.

Padahal orang-bule biasanya tidak pernah secara terang-terangan memperhatikan orang yang menarik perhatian mereka.Katanya demi sopan-santun.Bahkan di beberapa negara,memperhatikan seseorang dengan terang-terangan dapat dituntut di pengadilan. Dengan tuduhan melakukan pelecehan sexual [sexual harassment].Bisa jadi,penampilan Brian yang amat memukau dan menawan itu mengakibatkan bule-bule sialan itu jadi lupa-diri. Padahal Brian, bukan bule.Brian berkulit coklat-terang seperti umumnya warna kulit penduduk asli Samoa dan Kepulauan Pasifik dari etnis Polynesia.

Di pesawat jurusan Sydney - Auckland - Apia, aku duduk bersebelahan dengan Brian. Kami duduk di kelas bisnis. Aku merasa amat bahagiaaa sekali bisa berada di samping Brian,setelah sekian lama tidak jumpa.Tetapi,karena aku kecapean,maka aku lebih sering tertidur sepanjang penerbangan itu. Tahu-tahu, waktu aku terbangun,pesawat itu sudah mendarat di Apia, ibukota Independent State of Samoa [ "Malo Sa'oloto Tuto'atasi o Samoa" ].

Samoa adalah suatu negara merdeka yang terletak di Pasifik Selatan.Ada dua wilayah Samoa, yaitu Independent State of Samoa [Western Samoa] dan American Samoa - Samoa wilayah Amerika Serikat.

Di Samoa, kami berkeliling seluruh negeri yang luasnya hanya 2.831 km2 itu dan terdiri dari dua pulau yaitu Pulau Upolo dan Pulau Savai'i yang dipisahkan oleh Selat Apolima. Kami tinggal di di suatu estate yang merupakan tempat pendidikan dan latihan [training center] untuk pemain rugby. Rugby adalah olah-raga yang populer di Samoa. Estate itu adalah milik sahabat Brian - sesama orang Samoa.Tapi aku tidak sempat meninjau lokasi training center itu,sebab kami tinggal di sebuah rumah yang jaraknya sekitar dua-kilometer dari lapangan tempat latihan.

JIM, TIMOTEO DAN IUSEPPE

Rumah tempat kami menginap tidak punya sekat dan bahkan nyaris tidak ada dinding. Ada tempat-mandi yang juga tidak berdinding.Tempat mandi itu tidak beratap dan dari empat-sisinya,hanya satu sisinya yang berpagar - yaitu di arah yang menghadap ke rumah.WC jongkok juga ada tapi tidak berpintu dan tidak beratap.

Aku lihat,Brian atau Jim atau yang lainnya mandi telanjang-bulat tanpa beban.Mereka juga tak repot menghadapkan bagian depan tubuhnya ke arah lain jika ada orang di sekitar mereka. Bahkan sering-kali mereka ngobrol sambil mandi telanjang-bulat dengan orang-orang yang ada disekitar kamar-mandi itu,sambil menghadapkan frontal diarah kontolnya!

Di sisi lain ada dapur yang juga tak berdinding -tapi beratap.Pendeknya suasana di rumah itu amat terbuka! Khas fales Samoa.Di rumah itu tidak ada furniture. Yang ada hanyalah tikar saja, lantai rumah itu terbuat dari kayu dan ber-bentuk rumah panggung.

Di rumah itu ada Jim yang mengurus rumah itu.Jim adalah seorang pemuda yang tampan, dengan fisik yang ketat-berotot, khas lelaki Samoa! Umur Jim baru 18 atu 19 tahun. Jim menjadi salah seorang pelatih rugby!Tidak heran jika tubuhnya demikian memukau! Sehingga kontolku sering ngaceng jika terpandang olehku tubuh Jim yang teramat jantan itu! Dengan tubuh yang besar-kekar itu,aku yakin kontol Jim juga pasti aduhai...... gedenya!

Di rumah itu juga ada Timoteo dan Iuseppe.Kedua-nya trainees di pusat latihan rugby itu. Karena waktu kami menginap disitu mereka sedang libur, mereka membantu Jim[coach mereka] mengurus rumah dan mengurus kami tamu-tamu dari bos yang menjadi sponsor mereka.Trainees di pusat latihan itu rata -rata berusia remaja mulai umur lima-belas tahun sampai sekitar tujuh-belas tahun.

Sehari-hari ketiga pemuda itu bertelanjang-dada saja. Bagian bawah tubuh mereka ditutup dengan kain, dari pinggang sampai sekitar pertengahan paha. Ujung bagian atas kain itu diikatkan satu sama lain membentuk simpul,disamping bagian kanan pinggang mereka. Jika mereka berjalan, maka paha bagian kanan mereka terbuka. Tetapi karena tubuh mereka atletis, ketat-berotot,dan perut mereka kencang dan rata,maka kain itu tampak bagus duduk -nya!

Semula aku mengira bahwa Timoteo dan Iuseppe ada trainees biasa. Tapi pada suatu pagi, waktu kami sarapan, aku dan Brian ngobrol ke barat dan ke timur,ditemani Jim. Kami bertiga telanjang dada saja. Brian dan aku mengenakan celana pendek - model yang biasa dipakai pemain AFL [Australian Football].Untunglah badanku tidak-kalah berotot dengan Jim atau Brian,sehingga aku tak usah malu atau rendah-diri! Tubuhku "jadi", berkat latihan fisik dan latihan-beban intensif dan progresif, yang aku lakukan setiap hari tanpa jeda!

Kami bertiga makan pagi dilayani Timoteo. Timoteo bolak-balik ke dapur untuk mengganti piring-kotor atau menghidangkan makanan dan minuman. Iuseppe sedang ada pekerjaan lain, mungkin dia mengurus laundry kami.

Ketika kami tiba pada topik sunat [circumcision] dan cara-sunat serta pola-sunat di Samoa. Jim memanggil Timoteo.Ketika Timoteo datang mendekat, Jim menyuruh Timoteo menanggalkan penutup tubuh-nya,katanya pada Tim [Timoteo]:

"Tim.Take off your cover",artinya:"Tim.Telanjang loe".Tanpa ragu dan tanpa malu,aku lihat Tim lalu melepaskan kain penutupnya.Di bawah kain itu ada kancut-minim yang praktis hanya menutupi kontol dan biji-peler saja.Kain-penutup itu dihubungkan ke belakang dan ke samping dengan tali-kain.Tim juga memplorotkan kancut minimnya sampai dia jadi bertelanjang-bulat. Tanpa malu dan tanpa risih!

Tim berdiri telanjang-bulat di hadapan kami ber-tiga.Kontolnya besar, ukuran kontol cowok Samoa, dan disunat-ketat!Kepala kontolnya berwarna merah -ungu berbentuk tudung-jamur.Jembutnya hitam dan tebal,tumbuh luas,dan sexy! Ukuran biji-pelernya proporsional dengan ukuran kontolnya dan kedua biji-pelernya itu tergantung di bawah kontolnya!Disuguhi ketelanjangan Tim seperti itu,berahiku menggelegak naik ke otak!Kontolku ngaceng!Tulang-tulangku seperti terasa pegal, entah aku ingin onani atau ingin mengisap kontol Tim - aku tak tahu lagi. Gila!

Sementara itu tanpa beban, Jim menjelaskan cara-sunat tradisional Samoa dengan menggunakan kontol Tim sebagai peraga.Tim menurut saja diperlakukan seperti itu oleh Jim - pelatihnya itu. Setelah selesai jadi "peraga",Tim berlalu ke dapur, ber- telanjang bulat.Sesampainya di dapur barulah aku lihat Timoteo mengenakan lagi kancut dan sarung-pendeknya itu!Melihat adegan yang amat merangsang itu,aku jadi nanar! Aku mulai mempertanyakan, di dalam hati,seperti apa sebenarnya hubungan antara Jim - Timoteo - Iuseppe dan pemilik estate itu, dan ..... Brian? Atau ..apakah itu adat Samoa?

MALAM JAHANAM

Sementara aku masih pre-occupied dengan kejadian waktu makan-pagi,malam harinya aku mengalami hal yang tak disangka-sangka [...nikmatnya...?].

Karena sepanjang siang kami berkeliling Samoa dan melihat berbagai obyek turisme,kami merasa capek. Sesudah makan malam, kami langsung tidur. Kami tidur di tikar. Tikarku agak berjauhan letaknya dengan tikar Brian. Sejak malam sebelumnya Jim tidak tidur bersama kami di fales itu, tetapi di tempat lain!Entah dimana.Tetapi Timoteo dan juga Iuseppe tidur disitu menemani kami.

Aku lihat Brian Timoteo,dan Iuseppe, tidur hanya berkancut saja, sebab itu aku pun menyesuaikan diri dengan "tidur cara Samoa" itu.

Aku merasakan hawa-laut yang segar dan sejuk ber-tiup di fales [rumah] yang tak berdinding,dengan beratap rumbia itu.Entah sedang tak musim, entah memang seperti itu selalu, aku tak merasakan ada gangguan nyamuk.

Aku tertidur nyenyak,ketika aku terbangun lampu sudah dipadamkan dan fales itu terasa gelap.Tapi aku masih bisa melihat angka di arlojiku - yang seperti biasa berlapis Radium!Selain itu,lampu- -taman di halaman tetap menyala - jam menunjukkan pukul 24:05.

Dari arah tikar Brian aku dengar sama-samar suara lenguhan lelaki :

"MMMPH..MMMPH.MMMPH.." dan disusul suara Brian:

"Shit! It's so good Iuseppe",artinya "Ta'i! Enak banget nih Iuseppe"

Aku mengangkat tubuhku sedikit dan samar-samar di temaram fales yang bermandikan pantulan cahaya lampu-taman itu... aku melihat seseorang seperti Brian[?], berbaring setengah duduk dan ada orang lainnya [Iuseppe?] yang membenamkan wajahnya di selangkangan Brian[Iuseppe sedang mengisap kontol Brian?]. Mungkin Iuseppe hanya mengisap kontol Brian untuk membangkitkan gairahnya saja. Sebab, kemudian, mereka berganti posisi dan aku dengar mereka berbisik-bisik. Tetapi aku tak dengar apa yang dibicarakan. Kemudian Iuseppe [?] mengambil posisi memberangkang [merangkak] seperti seekor anjing dan orang yang bersuara seperti Brian tadi berlutut dan memompakan bagian kontolnya di arah lobang-pantat Iuseppe[?]:maju-mundur,maju-mundur, maju-mundur dengan amat intens dan kemudian aku dengar rintihan lenguhan lampiass dan puass agak memekik [berteriak} :

"AAAGH!"

Lalu keduanya seperti berbaring lagi,mungkin ber-pelukan atau apa?Aku hanya dengar suara seperti: CEEEPT! CEEEPT! CEEEPT! Apakah sesudah ngentot mereka masih punya minat dan enersi buat cipokan?

Aku kembali berbaring.Tetapi aku terkejut ketika ternyata di sampingku ada seseorang.Lalu aku men-dengar suara Tim [Timoteo] berbisik :

"I'm here. Sir",artinya : "Saya disini, Pak".

Entah terpengaruh oleh apa yang kudengar di tikar Brian atau memang aku sudah haus sex-sejenis.Aku langsung saja menggumuli tubuh orang yang aku dengar bersuara seperti Timoteo [Tim] itu. Tapi Tim tidak melawan aku gumuli begitu! Dia seperti menurut saja! Pasrah? Atau bahkan seperti sudah siap akan diperlakukan seperti itu....?

Aku menarik paksa kancutnya ke bawah sampai Tim telanjang-bulat. Lalu aku menindihi tubuhnya dan mencipoki mulutnya sepuas-puasku...! Aku merasa gairahku dan berahiku menyala-nyala di kala aku melumat dan mencipoki mulut dan bibir Timoteo - yang sejak pagi sudah aku incar karena tampaknya ranum, jantan dan merah-merona itu!Sementara itu sambil aku sibuk "menyetubuhi" Tim seperti itu, dengan susah-payah celana dan kancutku aku dorong ke bawah agar aku ikutan telanjang-bulat seperti Tim!

Aku mengambil posisi memberangkang [merangkak] seperti seekor anjing di atas tubuh Tim. Kemudian tubuhku bagian depan aku gesek-gesekkan ke bagian depan tubuh Tim.Tapi space kami tidak muat!Tubuh kami berdua terlalu besar.Sebab itu,kutarik tubuh Tim kesamping,sehingga kami berpelukan berbaring berhadapan! Tubuhku dan tubuh Tim mulai terasa lengket, basah oleh keringat!

Badan Tim terasa ketat,keras,dan nikmat. Tubuhku bagian depan yang bertelanjang-bulat bergesekan dengan bagian depan tubuh Tim yang juga telanjang -bulat.Agh!Amat nikmat! Kedua puting-susuku yang erektil, tegang dan melenting,aku gesek-gesekkan pada puting-susu Tim!Seakan-akan mereka berempat sedang saling "berkenalan".Begitu juga kontolku yang sudah amat tegang dan mengeras aku gesek dan "main-anggar"-kan dengan kontol Tim...Agh!Nikmat!

Aku merasa sedang intim degan Timoteo, si pemuda-remaja jantan asal Samoa itu!Gesekan kedua bagian tubuh kami terasa licin oleh keringat kami. Tapi aku tidak mencium bau-badan atau bau-ketek Tim. Bolehjadi Tim memakai deodoran-tradisiononal atau mungkin dia tercipta sebagai cowok yang tidak bau keteknya?Tidak seperti umumnya lelaki-lelaki asli Kepulauan Pasifik!

Tetapi sayang sekali.Karena aku terlalu bernafsu dan aku tidak mampu menahan gairahku!Maka jadinya aku terus-menerus menggosok dan menggesek-gesek- kan kontolku yang sudah ngaceng-berat "membara" dan sudah lama tidak diloco itu,ke jembut dan ke kontol Tim.Maka sebelum aku sempat menikmati lagi bagian-bagian tubuh Tim lainnya yang pasti ketat dan nikmat itu...pejuhku sudah terlanjur muncrat tak tertahankan lagi:Agh!CROOOOOOOT! CROOOOOOOOT! CROOOOOOOT!

Tapi aku ingin memuaskan apa yang aku lihat tadi pagi,karena itu tanganku menggerayangi kontol Tim dan aku membelai, mengurut, mengocok dan memain-mainkan kontol Tim.Sambil "tidak lupa" aku juga "mencari-cari" kedua puting-susu Tim dengan jari telunjukku untuk aku main-mainkan.....Agh.Nikmat! Timoteo menurut saja ketika dia aku apa-apakan seperti itu.

Kemudian aku merasakan Tim seperti agak gelisah dan kontol Tim yang berada dalam genggaman tangan -ku berdenyut.Lalu aku merasakan licinnya lendir yang keluar dari lobang-kencing Tim.Agh!Pejuh Tim sudah muncrat rupanya. Aku "mencari-cari" lobang-kencing Tim dengan jemariku untuk ikut merasakan denyutan dan terpancarnya pejuh pemuda Samoa itu: CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOT! Aku merasakan hangat dan nikmatnya pejuh pemuda -remaja perkasa itu di tanganku!

EPILOG

Sebetulnya aku masih ingin menikmati lagi tubuh Timoteo, remaja Samoa yang berumur tujuh-belas tahun itu.Tetapi aku dengar, suara nafas Timoteo yang teratur.Dia terbaring di sampingku.Tertidur terlentang-telanjang-bulat!Nyenyak seperti bayi.

Aku tidak tega mengganggu pemuda tampan, calon pemain rugby profesional itu.Aku biarkan agar dia beristirahat!Pastilah Tim lelah bekerja seharian. Biarlah malam jahanam itu berlalu dan berubah menjadi malam yang tenang dan damai!

Sambil berbaring bertelanjang-bulat,aku berpikir: Mengapa Tim dan Iuseppe menurut saja diperlakukan seperti itu?Apakah memang mereka berdua sudah ter - biasa menjadi sasaran pemuasan sex-sejenis Jim[coach mereka] atau sasaran pemuasan nafsu bos mereka? Pemilik estate dan training-center rugby itu?

Sesudah malam jahanam itu, kami masih menginap semalam lagi di Apia.Tetapi kami pindah menginap di hotel,tidak lagi di rugby training center atau di estate milik sahabat Brian itu. Sebab,liburan para trainees di rugby training center itu sudah selesai.Rupanya, fales tempat kami menginap itu adalah tempat tinggal para coach. Sesuai tradisi training center itu, sehari-hari para trainees bergantian melayani para coach atau para pelatih mereka di fales itu.Seperti yang dilakukan oleh Timoteo dan Iuseppe waktu kami menginap di sana.

Esok paginya kami meninggalkan Apia.Kami terbang menuju Sydney via Auckland dengan meninggalkan seribu kenangan yang teramat indah,utamanya bagi-ku! Apa yang aku lihat,dengar,alami,rasakan dan nikmati di Samoa - yang berhubungan dengan laki-laki Samoa - seakan menyadarkan aku bahwa laki- laki Samoa adalah lelaki yang terindah di dunia!Mungkin lelaki Samoa adalah bidadara-bidadara yang turun dari surga ke bumi Pasifik Selatan di Tanah Samoa.

Dari Auckland,kami terbang ke Sydney.Dari Sydney aku masih mengantarkan Brian pulang ke Melbourne yang juga merupakan kota domisiliku.Aku sekalian mau pulang-kampung[pulang mudik].Karena aku masih Warga Kota Melbourne dan Warga Negara Australia, bukan?

[JUAN CARLOS ARAGON & ALFREDO DOS SANTOS]