Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Anak Polisi Malah Diborgol (04)

by Poporidwan


Sore itu Teddy kurang konsentrasi berlatih bebannya.

"Bener lo gak ambil lagi majalah-majalah itu, Sri?" tanya Teddy pada pasangan berlatihnya yang sejatinya bernama Kuslinar namun karena waktu sama-sama kecil dulu anak sulung perwira tinggi polisi itu selalu diantar kemana-mana oleh pengasuhnya bernama Mbak Sri sampai sudah masuk SMP sekalipun, Teddy mejulukinya Sri.

"Enggak, Ted. Suer deh!" yakin Kus.

"Jadi siapa dong? Gak mungkin Mama atau Kak Santi...Putri apalagi! Apa mungkin Sarinem?" hitung Teddy menyebuti semua anggota isi rumah yang perempuan, "Atau jangan-jangan...Bang Gatot?"

"Bisa aja," setuju Kus.

"Masak sih?" ragu Teddy membantu Kuslinar mengembalikan besi beban 20 kg ke raknya.

Dari sejak Bang Gatot tidur di kamarnya sebenarnya Teddy senang punya saudara lelaki lebih tua yang begitu perhatian mendegarkan curahan hatinya. Teddy merasa Bang Gatot berbeda dengan orang dewasa lain (Papa terutama!) yang selalu langsung menghakimi, menggurui, atau malah melecehkan perasaan-perasaannya. Makanya Teddy sering malas bicara dengan orang-orang yang lebih dewasa. Mungkin Bang Gatot cuma pinjam saja, bukan untuk mengadukannya ke Papa. Mungkin...

"Gue balik, Ted," pamit Kus setelah balkon tempat latihan beban mereka rapi kembali. Gara-gara dikira mengambil kembali majalah-majalah yang telah dijualnya ke Teddy Kuslinar jadi tidak begitu berminat untuk berlama-lama di situ.

"He-eh," gumam Teddy. Ia masih ingin berlatih pose di depan kaca dulu. Sekalian untuk menenangkan pikirannya. Ketika sedang asik-asiknya bergaya di depan kaca dengan tubuh berkilat oleh keringat Teddy sampai tidak sadar Bang Gatot sudah berdiri di pintu penghubung kamar dengan balkon. Lelaki itu melihatinya dari atas ke bawah badannya yang hanya ditutupi sempak warna biru muda. Tatapan itu membuat Teddy agak jengah.

"Ini majalah-majalah siapa, Ted?" tanya Bang Gatot dingin. Kedengaran aneh nadanya.

"Ma...maj....majalah Teddy, " akunya gagap. Tiba-tiba saja perasaan tertekan menyergapnya.

"Untuk apa?" selidik Bang Gatot lagi.

"Untuk di.....diliat-liat aja, Bang," Teddy selalu menyikapi kesalahannya dengan praktis. Mengaku kalau memang salah dan langsung menerima konsekuensinya. Baginya konsekuensi yang ditunda-tunda hanya akan menambah kesakitan.

"Perlu saya kasih ke Papa majalah-majalah ini?"

Apa yang Teddy takutkan seharian ini ternyata dilontarkan juga oleh Bang Gatot.

"Jangan Bang. Nanti saya dihukum," bergetar suara Teddy. Urusan uang sekolah belum selesai, ditambah ini lagi.

"Jadi Teddy maunya saya aja yang hukum?"

Teddy tersentak. Bang Gatot menekankan kata-kata "saya" dan "hukum" begitu gamblangnya. Tubuh Teddy bergetar. Belum pernah ada orang yang memukulnya dengan maksud menghukum kecuali Papa. Biasanya kalau ada yang mencoba menyentuhnya Teddy pasti melawan habis-habisan. Guru sekolahnya sekalipun pernah dilawannya.Walaupun sesudahnya Teddy mesti menghadapi hajaran Papa sebagai koncekuensinya.

"Jangan, Bang!"

"Jadi Papa saja?"

"Jangan."

"Jangan bagaimana. Yang jelas, Papa atau saya?"

"A...ab...abang saja.........," berat sekali Teddy akhirnya memilih kata-kata itu. Dia tidak sanggup menyelesaikanya dengan "yang menghukum."

Gatot menelan ludah.

"Ikut saya, " perintahnya.

"Teddy belum mandi, Bang!"

"Ikut sekarang."

Teddy tidak menyangka Bang Gatot bisa juga bicara setegas polisi. Seperti....Papa?

Teddy akhirnya ikut masuk ke kamar dengan perasaan yang berkecamuk.Kalau Papa yang menghukum ia sudah hapal rutinitasnya. Telanjang bulat, posisi tegap siap, dan bertahan untuk tidak mengeluh apalagi menangis! Tapi Bang Gatot?

"Tiduran," Gatot menggerakkan kepalanya ke arah ranjang Teddy. Tangannya terlipat di depan dada.

Teddy merebahkan tubuhnya di atas kasur. Tubuhnya masih basah oleh keringat. Tapi Bang Gatot seperti tidak perduli. Dengan posisi bagaimanapun Teddy masih bersiap untuk melawan kalau lelaki yang lebih dewasa itu keterlaluan. Tapi bayangan Papa disodori majalah-majalah vulgarpun meresahkannya. Jadi serba salah. Sementara ia termangu begitu, Teddy tidak sampai tidak menyadari ketika Bang Gatot mengeluarkan dua buah borgol dari kantong celananya dan langsung memborgol tangan kanannya dan mengaitkannya ke tiang besi di bagian kepala tempat tidurnya sendiri itu.

"Mau diapain, Bang?" tanyanya agak panik. Bukannya menjawab Bang Gatot malah memborgol tangan satunya.

"Bang...?"

Bang Gatot menutup matanya dengan sapu tangan.

"Jangan Bang," Teddy semakin panik. Dengan kedua tangan terborgol ke tiang ranjang dan mata tertutup begitu ia merasa dirinya begitu rentan. Jauh lebih rentan ketika di suruh telanjang dan berdiri tegap sebelum dihajar Papa malah. Belum pernah ia dihukum dalam posisi sedemikian rupa.

"Ampun, Bang,"

"Mau diam atau harus disumbat mulutnya?"

Teddy terdiam. Menggeleng.

Siswa kelas 2 SMU nan tampan bertubuh atletis perkasa itu tidak bisa menyaksikan bagaimana Gatot melihati sekujur badannya yang masih keringatan dan cuma bercawat minim dan ketat warna biru muda itu dengan gemuruh hasrat yang begitu menggelora! Teddy tidak berani bersuara ketika tahu-tahu mulutnya dibungkam Bang Gatot dengan kuluman bibirnya!

###

30 Gay Erotic Stories from Poporidwan

ABG Baru Kenal: Febri

Sore itu gue pulang kuliah langsung berenang di kolam apartemen tempat tinggal gue.Sepi, cuma ada ABG sekitar 12 taunan yang belom pernah gue liat.Waktu gue masuk kolam itu anak lagi berenang gaya bebas bolak-balik di kolam Olympic-size itu.Gaya renangnya bagus banget, keliatannya dia emang atlet kelompok umur.Gue terus berenang gaya bebas juga.Udah sejak mulai kuliah dan pindah ke Jakarta dari

Adik Sepupu Besok Disunat

Besok pagi Noval mau disunat.Anak sulung dan satu-satunya lelaki kepala cabang bank pemerintah yang tinggal di Bandung itu begitu dimanjakan kedua orang tuanya.Sunatannya yang bertepatan dengan liburan kelulusan Noval dari bangku Sekolah Dasar itu akan dirayakan besar-besaran.Tarup sudah dipasang di depan rumah, kursi-kursi dan meja-meja sudah ditata, perangkat sound system sewaan sudah pula

Adik Sepupu Besok Disunat

Besok pagi Noval mau disunat.Anak sulung dan satu-satunya lelaki kepala cabang pemerintah yang tinggal di Bandung itu begitu dimanjakan kedua orang tuanya.Sunatannya yang bertepatan dengan liburan kelulusan Noval dari bangku Sekolah Dasar itu akan dirayakan besar-besaran.Tarup sudah dipasang di depan rumah, kursi-kursi dan meja-meja sudah ditata, perangkat sound system sewaan sudah pula diuji

Adik Temen Digarap Juga

Semalem sebelom EBTANAS Matematika gue begadang belajar bareng emapt temen cowok laennya. Belajarnya di rumah Yudi yang emang paling gape Matematika di SMU gue.Kamar Yudi di loteng, gak ada ruang laennya.Jadi asik banget buat belajar.j Pas udah sekitar jam 2 pagi hampir semua udah pada ngantuk berat.Gue kebetulan pengen kencing.Terpaksa deh gue turun sendirian ke kamar mandi di bawah.Kamar

Adiknya Yang Malah Jadian Sama Gue

Reri baru umur 12 taun waktu itu.Gue inget banget, dia pake kaos oblong warna kuning sama celana pendek pramuka warna coklat tanah.Keliatannya celana Reri udah agak kesempitan buat badannya yang udah mulai tumbuh.Mukanya yang polos malah tambah bikin dia keliatan sexy. Reri itu adek temen gue sekelas di STM, Alex.Alex en gue juga satu grup band.Sore itu gue nganterin Alex pulang abis latihan

Aku dan Franky

Subuh-subuh kereta api malem yang gue dan Andi tumpangin dari Bandar Lampung masuk ke stasiun Kertapati Palembang.Judulnya gue mo liburan di kota Pempek diajak tetangga gue yang emang asli kota itu, Andi.Begitu kereta berenti gue ama Andi langsung ngebopong ransel terus nyari jalan keluar di antara penumpang-penumpang laen yang juga sibuk bebenah mo get out.Andi taunya udah dijemput sama Om dan

Anak Majikannya, Clayton

Clayton membuka pintu sedan Soluna dan langsung melemparkan papan renang dan papan olahraganya ke kursi belakang dan menghenyakkan pantatnya ke kursi di sebelah sopir. "Kok telat sih jemputnya?" sungut anak lelaki 13 tahun yang mengenakan kaos sepanjang paha.Dibawah kaos itu pasti ia hanya mengenakan celana renang bikininya yang minim dan ketat.Tali pinggang kancut Clayton menjulur sampai

Anak Majikannya, Clayton

Clayton membuka pintu sedan Soluna dan langsung melemparkan papan renang dan papan olahraganya ke kursi belakang dan menghenyakkan pantatnya ke kursi di sebelah sopir. "Kok telat sih jemputnya?" sungut anak lelaki 13 tahun yang mengenakan kaos sepanjang paha.Dibawah kaos itu pasti ia hanya mengenakan celana renang bikininya yang minim dan ketat.Tali pinggang kancut Clayton menjulur sampai

Anak Polisi Malah Diborgol (01)

(Tulisan untuk Kabel yang rajin kirim e-mail!) Sudah berjalan dua bulan ini Gatot tidur sekamar dengan Teddy di loteng, persis di atas garasi rumah tantenya di Jakarta. Sarjana Komunikasi baru keluaran sebuah universitas swasta di Malang berusia 23 tahun itu memang baru memulai masa percobaan bekerja di perusahaan periklanan sebagai copy writer. Sebenarnya Tante Erni termasuk saudara jauh. Ia

Anak Polisi Malah Diborgol (02)

Walaupun Teddy sudah seringkali menceritakan kegalakan papanya, Gatot tetap saja kaget bukan kepalang ketika pagi itu ia yang baru saja membuka matanya langsung mendengar derap langkah menaiki tangga dan membuka pintu kamar dengan kasar. Dilihatnya Om Hendrik berdiri di depan pintu sudah berseragam lengkap siap hendak berangkat dinas. Lalu papa Teddy menuju ke ranjang anak lelakinya yang masih

Anak Polisi Malah Diborgol (03)

Teddy mandi dengan airmata bercucuran.Ia juga kebingungan kemana mesti mencari ganti uang sekolah yang digunakannya untuk keperluan lain itu. Minta ke Mama kemungkinannya terlalu kecil untuk dikasih. Mama terlalu patuh sama Papa. Biarpun Mama selalumembujuknya setiap kali ia dipukuli papanya, namun ia tidak pernah sampai menutupi kesalahannya. Mama seuju bahwa sikap Papa itu juga demi kebaikan

Anak Polisi Malah Diborgol (04)

Sore itu Teddy kurang konsentrasi berlatih bebannya. "Bener lo gak ambil lagi majalah-majalah itu, Sri?" tanya Teddy pada pasangan berlatihnya yang sejatinya bernama Kuslinar namun karena waktu sama-sama kecil dulu anak sulung perwira tinggi polisi itu selalu diantar kemana-mana oleh pengasuhnya bernama Mbak Sri sampai sudah masuk SMP sekalipun, Teddy mejulukinya Sri. "Enggak, Ted. Suer

Anak Polisi Malah Diborgol (05)

Teddy benar-benar panik sekarang. Tadi badannya, mentalnya, tenaganya...semuanya sudah dipersiapkan untuk menerima hajaran dan pukulan dari Bang Gatot. Sesuatu yang menyakitkan! Tapi diciumi begini? Yang ada Teddy kebingungan sendiri bagaimana mesti berreaksi. Belum pernah dicium. Never been kissed. Lidah Bang Gatot malah menelusup hingga ke dalam mulutnya dan menggumuli lidahnya. Mau tak

Anak Tetangga: Simon (03)

filem baru yang gue puter itu filem G, mo ngetes reaksi Simon. Tuh anak agak kaget juga ngeliat dua anak Brazil bukannya maen bola tapi malah ganti-gantian saling ngisep kontol. Pemaen-pemaennya emang keliatan pas 18 tahunan geto, muda deh untuk ukuran pemeran filem bokep. Tapi ukuran penisnya "dewasa" buanget, panjang n gede...dua-duanya! "Gue belom pernah nonton filem laki sama laki loh,

Anak Tetangga: Simon (01)

Gue kuliah di Yogya.Udah tahun kedua.Liburn akhir semester kemaren gue balik ke rumah ortu di Tangerang.Suatu pas sore gue lagi duduk-duduk di teras rumah gue, tau-tau dari sebelah rumah keluar simon yang langsung sibuk snediri nendang-nendang bola di garasi rumahnya.Dulunya sih gue gak perhatian sama satu-satunya anaklelaki keluarga Batak sebelah rumah itu.Simon baru sekitar 14 tahun kali

Anak Tetangga: Simon (02)

Dengan pede abis Simon melucuti cawat bikini merahnya hingga kini anak itu asli bugil. Tititnya yang masih jarang-jarang banget bulunya, ternyata lumayan gede ukurannya untuk anak seumur itu. Kulit kulupnya panjang ngebikin kelamin jantan itu jadi kayak moncong trenggiling. Setelah telanjang bebas Simon langsung cari pe-we (posisi wuenak!) di atas kasur yang cuma digelar aja langsung di atas ubin

Andhika di Atas Genteng

Biarpun bener-bener tetangga sebelahan rumah, gue sama Andhika gak deket-deket amat.Bukan apa-apa, tuh anak juga baru kelas 2 SMP soalnya, sedangkan gue tahun ini udah mo naek tingkat 4.Kamar gue sama kamar Andhika beradu dinding, jadi dari kamar gue gue sering ngeliat kalo tuh anak lagi iseng manjet-majet genteng rumahnya.Tapi dua hari yang lalu, sore-sore gue agak kaget juga waktu ngeliat

Anggota Tim Polo Air Terbaru: Jimmy

Jimmy emang udah pernah denger soal "coli pake balsem" dari senior-seniornya di tim polo air, "Pemuda Segar", asal perkumpulannya sebelom lulus seleksi untuk ikutan memperkuat tim DKI ke kejurnas pemula (untuk atlet-atlet umur 12-16 taun) antar propinsi di Jambi.Yang dia tau (Tuhan penyayang umatNya...lagunya tante Titik Puspa kale!) setiap anak baru pasti bakal ngalamin didatengin malem-malem,

Anggota Tim Polo Air Terbaru: Jimmy

Jimmy emang udah pernah denger soal "coli pake balsem" dari senior-seniornya di tim polo air, "Pemuda Segar", asal perkumpulannya sebelom lulus seleksi untuk ikutan memperkuat tim DKI ke kejurnas pemula (untuk atlet-atlet umur 12-16 taun) antar propinsi di Jambi.Yang dia tau (Tuhan penyayang umatNya...lagunya tante Titik Puspa kale!) setiap anak baru pasti bakal ngalamin didatengin malem-malem,

Belajar Sama Koko

(Ditulis khusus buat Aris Sby, Makasih udah mo sabar nungguin!) Ado masih berusaha untu menyelesaikan PR Matematikanya. Tapi anak kelas 1 SMP itu masih belum juga bisa menuntaskan soal-soal nomor 3 dan 8. Susah! Padahal sudah jam 20.45. Ada sudah mau tidur. Dia malah sudah menganggalkan pakaiannya. Ia memang terbiasa tidur dengan hanya bercelana dalam saja. Malam itu ia mengenakan kancut

Belajar Sama Koko (2)

Ado menjulurkan tangannya ke arah jendolan yang menggunung di depan cawat "Calvin Klein" hitam kokonya. Aurat kelelakian koko terasa besar sekali dalam genggamannya. Keras dan tegang! Perenang cilik itu segera menelusupkan jari-jarinya lewat karet pinggang celana dalam Fergio. Remaja 17 tahun yang sudah memuncak birahinya itu mengelus-elus kepala Ado sambil berbisik, Ayo dong, Do!" Ado

Bocah-Bocah Kesayangan Oman

Oman mencari-cari sosok Franky diantara serombongan anak SD Terang Benderang yang baru pada bubaran sekolah. Dihari Senin itu mereka berseragam putih-putih.Oman paling senang memandangi bagian pantat celana pendek anak-anak lelaki kelas 5 atau 6 dimana celana dalam menerawang beraneka warna dan gambar...membuat Oman sering berkhayal untuk menjadi sempak bocah lelaki tanggung saja! "Bang Oman,"

Kado Buat Satya

(Kuhadiahkan cerita ini khusus buat: Satya I. Thanks emailnya!) Begitu bubaran sekolah, Satya siswa kelas 1 SMP swasta, "Taruna Mesra" girang bukan kepalang.Ini hari ulang tahunnya ganjil ke 13 (kalo genap ya 14, Coy!). Lagipula sudah tiga hari ini Kak Joni menginap di kamarnya (karena di dapur banyak barang). Sepupu dari ayah Satya itu sudah kelas 3 SMU (Sekolah Maunya Udahan) karena memang

Kado Buat Satya (02)

(Ditulis khusus buat Satya I.: Mana neh emailnya lage?) "Di...di...apa, Kak?" tanya Satya ketika akhirnya udah stereo lagi. "Kamu seneng ya ngeliat kontol Kak Joni tadi dikocok-kocok sama Mang Danu?" ulang Kak Joni. Saya menunduk malu gak tau mo jawab apa. Matanya ngeliatin tangan Kak Joni di celana pendeknya. Enak loh dipegang-pegang gitu tititnya sama Kak Joni. "Yok kita mandi

Kado Buat Satya (03)

(Khusus ditulis untuk Satya I. Mana emailnya lage neh!) Satya memandangi aurat Kak Joni dengan takjub. Boleh gak ya dia gantian nyicipin peler Kak Joni yang dahsyat itu? Kak Joni menggamit lengan bocah kelas 1 SMP itu dan membawanya ke selangkangannya.Satya mencengkram benda yang hari-har belakangan ini menjadi obsesinya. Kenyal dan liat terasa ditangannya. "Isep kontol Kak Joni, Sat,"

Namanya Juga Usaha

Sejak pengumuman tentang seleksi calon peserta KDI (Kok Dangdut Iyyyy!) oleh stasiun teve TPI (Tipu Pemirsa Indonesia) akan diadain di kota Medan, Onat langsung gatel bijinya (sini digarukin) pengen ikutan. Anak SMU kelas 2 itu emang pede kalo suaranya bagus. Selaen sering diminta nyanyi di pesta-pesta kawinan (kok agak-agak kayak Delon geto latar belakangnya neh?), Onat juga punya grup nyanyi

Namanya Juga Usaha (02)

"Saya akan ngeluarin karisma kamu," yakin Om Orpin, "Taro tangan kamu dua-duanya di belakang kepala. Terus tutup matanya." Onat nurutin semua. Lantas dirasakannya tangan Om Orpin menelusuri dada dan perutnya dengan jari jemari yang menggelitik. Bulu-bulu halus di paha Onat sampai berdiri semua saking gelinya! "Konsentrasi. Bayangin kamu lolos seleksi," sugesti Om Orpin pula. Bolak balik

Si Dul Anak Piaraan

Akhirnya Angga dapet kerjaan juga di Jakarta sebagai executive sales (intinya sih nawar-nawarin barang di mal gitu deh).Dia juga untung banget bisa dapet rumah petak yang terjangkau dan deket tempat kerjanya.Ada ruang tamunya, nyambung ke kamar tidur, dapur dan kamar mandi.Untuk makan Angga biasa ke warteg, tapi untuk nyuci baju dia ngupahin Mpok Marni, yang direkomendasi sama yang punya rumah

Sunatan Asal

(Untuk Joshua - Makasih ide ceritanya!) Empat bocah sahabatan dari TK, pas liburan sekolah minta sunat asal eh sunat massal alias bareng-bareng geto! Rumah-rumah mereka juga saling deket-deketan satu kompleks (kompleks perumahan bukan kompleks pelacuran loh!).Umur keempatnya juga kompakan sama-sama 13 taun, asli belom ada yang jembutan. Kita telanjangin (kalo "dikupas" kan kasian loh!) yuk

Taxi, Part 1

Ali benar-benar tidak sadar kalau taxi "tarif lama" itu sudah dari tadi mengikutinya. Sejak anak kelas 1 SMP "Pemuda Bahagia" itu keluar dari sekolahnya.Sopir taxi memastikan Ali sudah benar-benar terpisah lumayan jauh dari teman-temannya yang lain. Anak keturunan Arab bertubuh tidak terlalu tinggi itu sudah dua hari belakangan ini diperhatikan sopir taxi. Mulanya, ketika sang sopir melewati

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story