Gay Erotic Stories

yang menyakitkan! Tapi diciumi begini? Yang ada Teddy kebingungan sendiri bagaimana mesti berreaksi. Belum pernah dicium. Never been kissed. Lidah Bang Gatot

malah menelusup hingga ke dalam mulutnya dan menggumuli lidahnya. Mau tak mau Teddy harus menggerakkan lidahnya juga, kalau tidak mau susah bernafas. Lantas

dirasakannya tangan Bang Gatot menjamah celana dalam yang pasti masih lembab oleh keringat. Tangan itu malah mengelus-elus jendolan di selangkangan remaja 17

tahun itu.Teddy berusaha memberontak, namun tangannya yang diborgol, tindihan badan Bang Gatot, ditambah lagi bayangan wajah papanya melihat koleksi majalah

pornonya bila melawan mengurungkan niatnya untuk lebih jauh lagi menolak perlakuan Bang Gatot.

"Jangan, Bang!" cetusnya dalam nada pasrah ketika akhirnya lelaki lebih tua itu menghentikan kecupan-kecupannya. Bang Gatot tidak menjawab, cuma menempelkan

telunjuknya di bibir saudara jauhnya seperti mengingatkan anak itu untuk tidak bicara kalau tidak mau disumbat pula mulutnya! Sementara lidah Bang Gatot kini malah

mulai menjilati telinga dan leher Teddy, membuat remaja itu mendesah pasrah, "Nnnnggggghhhhhhhh.........!" Sambil terus meremasi kancut Teddy, Bang Gatot semakin

jauh menelusuri dada Teddy dengan jilatan-jilatan kecil. Teddy berusaha untuk berfikir tentang hal-hal lain guna mencegah tubuhnya untuk berreaksi. Seperti saat dipukuli

Papa Teddy selalu mengantisipasi rasa sakit dengan mengunci fikirannya. Namun kali ini sekujur tubuhnya seperti tak terkendali. Alat vitalnya mulai mengeras kencang

dalam genggaman Gatot yang lidahnya kini sedang mengulum dan mempermainkan puting teteknya dengan lidahnya. Bergantian puting-puting tetek itu dikecap Gatot,

membuat Teddy menggeliat-geliat dengan nafas yang tambah memburu.......Lidah itu kini merambat turun ke six-pack di perutnya, kemudian menjalar ke lubang pusar.

NNNNGGGGGHHHHHHHH.....................

Teddy belum pernah mengkhayalkan tubuhnya bakal merasakan sesuatu yang begini dahsyat. Lebih menggairahkan daripada ketika ia merangsang dirinya sendiri dengan

tangannya. Semua itu membuat urat-urat kejantanan Teddy mengeras sempurna dari balik sempaknya, hingga ujungnya yang bersunat menyembul keluar dari pinggang

kancut lembabnya. Apalagi ketika Bang Gatot mengendusi penutup tubuhnya yang terakhir itu, lalu menjilat-jilat cawat katun biru muda itu. Air madi Teddy pun membedal

di ujung penisnya........

Tiba-tiba saja Teddy merasakan penutup matanya dibuka. Untuk sesaat kedua insan sesama jenis saling memandang sebelum akhirnya Gatot mengalihkan matanya ke

arah kancut Teddy. Segera saja Gatot menarik karet pinggang benda segitiga yang masih memenjarakan kelamin jantan Teddy. Teddy langsung memejamkan matanya lagi

ketika Gatot selesai meloloskan bikininya dari kedua kakinya. Ia tak sanggup menentang tatapan Bang Gatot yang begitu bergairah.Sebentar kemudian dirasakannya muka

Bang Gatot menyuruk ke selangkangannya dan mulai menciumi kantong buah-buah zakarnya yang dilembabi keringat olahragawannya......

Bagi Gatot pancaran aroma kelelakian selangkangan jauh lebih menggelitik indra penciumnya dibandingkan bau yang didapatnya kala mengendusi cawat bekas pakai anak

sambil onani setiap sore! Lalu ia mulai menjilati biji pelir Teddy satu per satu, sementara tangannya menjelajahi dada dan perut remaja atletis itu sebelum akhirnya menetap

di kedua puting teteknya. Gatot memuntir-muntir bagian tubuh sensitif Teddy itu yang kiri dan kanan sekaligus. Sedangkan hidungnya terus saja mencium-cium kontol

Teddy yang berdiri tegak menyeruak dari rerimbunan bulu-bulu jembutnya, membuat anak itu membelalakkan matanya...

"Isep, Bang," Teddy sampai kaget sendiri bagaimana dia bisa bilang begitu.

"Hmmmhhhhh.......?" desah Gatot menempel-nempelkan hidungnya ke alat kelamin pelajar kelas 2 SMU yang sudah benar-benar kemuncak ketegangannya dengan

urat-urat bertonjolan di sekujur batang penisnya itu.Dari ujungnya berlelehan air madi.....

"Isep kontol Teddy, Bang!" kali ini nadanya sudah seperti memerintah. Mendesak!

Gatot menanggapi dengan menjulurkan lidahnya dan memberikan skrotum Teddy jilatan pertamanya. Dimandikannya setiap satu buah zakar remaja belia itu dengan mulut

yang mengulum-ngulum.

"Isep terus, Bang. Iseppppppp..........." rintih Teddy berkelejatan, "Isep sepuas-puasnya, Bangggg.....!"

Puas memuluti kantong biji-biji pelir yang besar itu kini lidah Gatot mendaki dari pangkal batang kontol Teddy hingga ke ujungnya. Kemudian...hap! Diselomotnya corona

penis pebinaraga pemula itu ke dalam mulutnya yang menyedot-nyedot. Mula-mula hanya bagian kepala titit saja yang dipermainkannya dengan lidah, membuat Teddy

tambah bergelinjangan. Baru sesudahnya seluruh batang kelamin remaja itu di "deep-throat"-nya, jauh hingga ke pangkalnya. Ujung batang kemaluan sepanjang 15 cm itu

sampai menyentuh pangkal tenggorokannya. Lalu kepalanyapun mulai mundur maju membuat pemuda bertubuh liat itu terangkat-angkat pantatnya berusaha

menghujamkan auratnya jauh ke dalam kuluman-kuluman dahsyat Bang Gatot.Sementara puting-puting teteknya masih juga dikuasai puntiran-puntiran jari-jari pria yang

sedang kelaparan kontol itu.

"SSSSShhhhhh..............srrsrrlslfllll...fffufffhhhhhhhhhh....!

Lenguhan Teddy mengimbangi bunyi-bunyi sedotan kuat mulut Bang Gatot di bagian anatomi tubuhnya yang paling pribadi itu. Yang sama sekali baru kali itu dibegitukan!

CEKKOOOOTTTTT........CEEEEKKKOOOOOTTTTTT.

"Isep Bang, iseeeeeeeeeppppp. Isep terussssss...nnnngggggghhh!

Tubuh kuyup keringat itu tambah blingsatan, nafasnya semakin menderu-deru seperti orang yang habis berlari Marathon. Gatot lantas mengecap batang kontol anak itu

semakin membengkak di dalam permainan jalang lidah dan kuluman mulutnya, untuk kemudian meletupkan cairan kelelakian yang menyembur-nyembur beberapa kali

membanjiri rongga mulutnya.

"Telen, Bang. Telen peju Teddy......Baaaaaaaannnnnnnng!"

Gatot serta merta menghirup habis sperma perjaka Teddy dengan serakah. Segarnya air mani perjaka 17 tahun!

Lalu hening.

Teddy terkulai lemas di atas kasur memandangi Bang Gatot yang akhirnya mengeluarkan penisnya dari kulumannya sambil menjilati bibirnya sendiri.Untuk sejenak

keduanya bertatapan dalam kebisuan.Mata Gatot terus berpindah ke kelamin Teddy yang hanya berkurang sedikit saja ketegangannya.

"Saya mau lagi ya, Ted?" katanya singkat.

"Terserah Abang ajalah!" sahut anak muda itu dengan mata yang terus memejam. Tapi segera dibelalakkannya lagi penglihatannya karena Bang Gatot begitu saja

mengangkat kedua kaki Teddy ke pundaknya. Dan lelaki lebih tua itu lantas membuka belahan pantat Teddy dan langsung menjulurkan lidahnya ke arah lubang anus

Teddy!

"Ngapain, sih, Bang?" tanya Teddy keheranan. Tapi tidak panik seperti tadi!

(KABEL: Selamat Hari Kasih Sayang 2006!)