Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Belajar Sama Koko

by Poporidwan


(Ditulis khusus buat Aris Sby, Makasih udah mo sabar nungguin!)

Ado masih berusaha untu menyelesaikan PR Matematikanya. Tapi anak kelas 1 SMP itu masih belum juga bisa menuntaskan soal-soal nomor 3 dan 8. Susah! Padahal sudah jam 20.45. Ada sudah mau tidur. Dia malah sudah menganggalkan pakaiannya. Ia memang terbiasa tidur dengan hanya bercelana dalam saja. Malam itu ia mengenakan kancut bikini warna oranye yang sudah agak kesempitan. Pas menempel badan. Ado, yang juga perenang kelompok umur, memang sukanya celana dalam yang mirip cawat renangnya: minim dan ketat. Seperti kulit kedua saja.

Ado melirik ke pintu kamar kokonya diseberang kamar tidurnya. Dari pintu kamarnya yang terbuka, dilihatnya pintu kamar Fergio tertutup rapat. Pasti kokonya yang kelas 2 SMU itu masih belajar. Fergio selain juara renang juga pelajar teladan. Semua mata pelajaran Ilmu Pasti selalu dijagoinya. Ado menahan diri untuk tidak ke kamar Fergio meminta tolong dibantu merampungkan kedua nomor PR Matematikanya itu. Nanti juga kokonya bakalan mampir ke kamar Ado menanyakan apa semua PR-nya sudah selesai. Sepi sekali rasanya rumah itu. Mama dan Papa sedang ke undangan perkawinan. Semoga Ko Fergio cepat selesai belajarnya.

Pintu kamar di seberang sana akhirnya terbuka juga. Fergio berdiri di balik pintu dengan tubuh atletis khas perenang yan baru memasuki kelompok "senior", tegap dan lumayan berotot. Ko Fergio juga tampan mirip bintang film Hongkong (Ado lupa namanya). Badan Koko cuma ditutupi cawat biru tua berpinggang karet putih bertuliskan, "Calvin Klein." Remaja nyaris 17 tahun itu berjalan menuju kamar mandi yang terletak tepat di antara kedua kamar tidur mereka masing-masing. Dari tempat duduknya Ado bisa mendengar suara Fergio buang air kecil. Koko tidak pernah menutup pintu kalau sedang kencing. Tak lama kemudian diiringi air yang membilas koset, Fergio muncul dari kamar mandi dan langsung berbelok ke kamar Ado. Dihampirinya dedenya yang masih duduk di depan meja belajarnya.

"Masih bikin PR, Do?" tanya Fergio berdiri di sebelah kanan Dede.

"Iya nih. Nomor tiga sama delapan susah sekali."

Fergio memangdang sekilas saja ke kedua soal lalu mengambil pensil dan kertas coret-coretan dari atas meja belajar Ado.

"Ini begini nih," terangnya menjabarkan rumus dengan contoh penyelesaian soalnya.

"Udah jelas?"

"Oh, gitu. Ngerti deh sekarang," jawab Ado senang. Ternyata lumayan gampang.

"Sekarang coba Ado kerjakan yang nomor delapan dengan rumus itu," tukas Fergio. Ado mulai mengerjakan soal terakhirnya.

"Kalo Ado bisa nanti Koko kasih hadiah," cetus remaja ganteng itu sambil berpindah ke sisi kiri Ado. Jantung Ado langsung berdebar-debar mendengar kata "hadiah" keluar dari mulut kokonya. Lebih-lebih ketika Fergio menjulurkan tangannya dan langsung menyentuh jendolan di kancut ketat adik tunggalnya itu. Jari-jari Fergio mengelus-elus lembut. Sebentar saja alat kelamin Ado mengencang keras. Bagaimanapun juga anak pra-puber itu tetap berusaha berkonsentrasi untuk dapat menyelesaikan soal nomor 8. Supaya dapat "hadiah" dari kokonya.

"Gini kan?" tanyanya girang dengan suara yang agak bergetar. Sebentar saja dipegang-pegang oleh Fergio kemaluannya langsung terrangsang! Auratnya sudah tegang total dalam permainan jemari koko kandungnya sekarang!

Fergio melihat hasi akhir soal nomor 8 lalu memindahkan tangannya ke atas kepala Ado.

"Itu baru jagoan Koko!" katanya mengusap-usap rambut adiknya.

"Sekarang hadiahnya.....ke tempat tidur sana!" bisik Fergio. Dengan hati berbunga-bunga Ado bangkit dari kursinya dan berjalan menuju ranjang. Fergio sendiri menuju ke pintu, menutup dan menguncinya. Klik! Biar Mama dan Papa sedang tidak di rumah dia tidak ingin ada Mbak yang mendadak masuk.

Selesai mengamankan pintu kamar Dede, Fergio bergerak menuju ranjang dimana Ado sudah terlentang di atasnya dengan kedua tangan seperti orang menyerah di kiri-kanan kepalanya. Fergio suka sekali memandangi tubh dednya yang putih mulus serta sudah mulai terbentuk garis-garis keatletisannya. Ado benar-benar perenang cilik yang ganteng dan sexy! Jendolan titit di depan sempaknya memang masih mungil, tapi keras. Keras sekali!

Fergio mengulurkan tangan ke arah puting-puting susu Ado yang cukup dengan satu tangan dapat dijangkau oleh jari-jari Fergio dua-duanya. Jari-jari itu langsung mempermainkan tetek dedenya sampai keduanya mengeras, mengacung keluar. Ado menatapi Fergio dengan pandangan penuh kasih sayang sekaligus nafsu! Anak itu lalu menyabmut mulut kokonya yang merunduk melumat bibirnya. Untuk beberapa saat kedua kakak beradik sejenis kelamin itu berpagutan layaknya dua insan dilingkupi birahi cinta. Kemudian dengan nakalnya Fergio mulai menjalarkan lidahnya ke seluruh muka Ado. Lalu merambat turun ke leher, dada, untuk kemudian menjilati dan menggigit kecil puting-puting tetek Ado bergantian yang kiri dan yang kanan. Ado menggeram-geram kenikmatan dibuatnya.

"Unnnngggghhhh.....nnnnngnnggggghhhhhh.....Koooohhhhhh........kokoooooohhhhh!"

Nafas bocah 12 1/2 tahun itu tersenggal-senggal memanggili kokonya. Matanya sampai memejam-mejam sementara tubuhnya bergeleletar hebat. Sementar kokonya malahan tambah brutal menyapukan lidahnya ke dada, pinggang, dan perut dedenya. Atlet kelas 2 SMU itu mengecupi dan menjilat-jilat kesana kemari dengan gemas, sayang dan nafsu sekaligus.

Sekarang lidah Fergio menelusup ke lubang pusar Ado membuat otot-otot perut anak itu lansung berkontraksi, membentuk "six-pack" mini yang bebas lemak. Meskipun masih terdapat sisa-sisa "baby fat" namun perut perenang kelompok umur III itu padat dan mulai berotot. Ado memang perenang terlatih meskipun koleksi medalinya belum sebanyak punya kokonya. Mulut Fergio sudah berpindah ke paha kanan Ado yang langsung membentangkan kedua kakinya selebar-lebarnya meleluasakan kokonya untuk bebas menciumi dan menjilati bagian tubuhnya yang mana saja. Yang paling pribadi. Paling intim.

Sesudah puas mengecup sana-sini pada kedua paha dedenya yang kiri dan kanan sampai jari-jari Ado kejang terentang ke depan, akhirnya wajah Fergio menyuruk tepat di atas kancut oranye Ado yang agak sempit dan begitu ketat membungkus jendolan mungil yang sudah tegang sekeras-kerasnya. Terasa cawat bikini yang minim itu sampai mulai lembab oleh rembesan air madzi anak lelaki pra-remaja yang baru ketiga kali ini digumuli birahi sejenis oleh kokonya sendiri itu.

"Kooooohhhhh.........kohhhhhhhhhh......ngggggghhhhhhh......nggggggggghhhhhhhhh." panggil Ado bergetaran kesana kemari pinggangnya. Fergio masih saja menggodanya dedenya dengan tetatp mencium-cium dan sesekali menjilati gundukan titit Ado yang belum dibebaskannya dari sempak oranye. Tapi akhirnya Fergio bangkit dan segera saja merenggut kancut dedenya, menariknya ke bawah dan meloloskannya dari kaki-kaki Ado. Saat melakukan itu mata Fergio terpaku pada sembulan batang titit Ado dari balik cawat. Batang putih yang mulus dengan urat-urat kebiruan terukit disekujurnya menandakan anak kelas 1 SMP itu sudah berada di puncak birahi. Ujung penis sepanjang 10 cm berdiameter 2,5 cm itu masih rapat terselubung kulit kulup. Buah-buah zakarnya ketat terangkat ke arah bagian bawah perut Ado. Belum selembar bulupun merusak keindahan kelamin jantan atlet cilik yang tampan dan sexy itu. Fergio sampai menjilatkan lidah ke bibirnya sendiri. Inilah awal dari hadiah yang ingin diberikan kepada dedenya. Hmhhhh......

Fergio menjulurkan tangannya dan meraih titit Ado yang kaku mengacung ke arah pusarnya.Dikulitinya ujung titit Ado hingga kini coronanya yang merah keunguan kini tidak tertutup kulit kulup lagi. Ado melihati tangan kokonya mengelupas ujung penis mungilnya sampai kepala kelaminnya benar-benar telanjang sekarang, seperti sudah disunat. Lalu ia jarus menahan nafas ketika disaksikannya kokonya menyorongkan kepalanya ke selangkangannya yang terkangkang lebar. Namu justru kantung buah-buah pelirnyalah yang dislomot Ko Fergio. Meski bukan baru sekali ini dia dibegitukan kokonya, tetap saja anak itu tersentak ketika Fergio mengunci skrotum berisi biji-biji sebesar kelereng di dalamnya itu dan langsung memainkan dengan lidah yang menjilat-jilat dan bibir yang mengulum-ngulum! Manalagi kemudian tangan Fergio merambat naik hingga jari-jarinya mengoles-oles puting-puting tetek Ado untuk kesekian kalinya. Dilanjutkan dengan rambatan lidah Koko hingga ke ujung kontolnya dan menyergap coronanya yang sudah terkelupas dari kulupnya. Hap! Berbarengan Fergio mempermainkan tetek dedenya diiringi jilatan-jilatan dan kenyotan-kenyotan rakus di zakar mungilnya hingga ABG itu bergeletar hebat seluruh tubuh telanjangnya yang bak patung pualam Yunani itu. Kepalanya otomatis menggeleng-geleng ke kiri dan ke kanan, nafasnya memburu dan mulutnya mendesah-desah.....

"NnNNnngghhhghghghghhhhh..........Koooohhhhhhhh......ngnggghhhhhhhhh.......kohhhhhhhhh!!

Ado meraung-raung tertahan, tetap dengan tangan menyiku di kiri kanan kepalanya. Menyerah total dan membiarkan tubuhnya disayang-sayang kokonya begitu rupa.

"sssshhhh...sfshfhhhh......hhesssss!"

Fergio segera tahu apa yang bakal terjadi ketika dirasakannya kemaluan dedenya membengkak hingga ukuran maksimalnya di dalam cumbuan mulutnya.

Nyeessss.....cret...cret.....creettt!

Meletuplah sperma kekanakan dari alat vital Ado. Belum terlalu kental, dan belum banyak. Mudah saja bagi Fergio mereguknya hingga habis. Segar! Bahkan ia masih menjilat-jilat sesudahnya.

"Udah Koh....udah.......perih!" rengek Ado ketika kelaminnya jadi terlalu sensitif untuk terus di oral kokonya.

Fergio menghentika permainan oralnya pada aurat jantan dede kandungnya semata wayang. Lalu olahragawan muda itu merayap mendekati wajah Ado. Diadunya hidungnya dengan hidung perenang cilik yang sangat sexy itu.

"Sekarang Ado mau kasih hadiah sama Koko nggak?" tanya Fergio.

Ado mengarahkan tangannya ke celana dalam "Calvin Klein" Fergio. Dirasakannya bagaimana alat kelamin Kokonya sudah benar-benar keras!

"Mau, Ko, mau!" jawabnya penuh semangat.

###

Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

30 Gay Erotic Stories from Poporidwan

ABG Baru Kenal: Febri

Sore itu gue pulang kuliah langsung berenang di kolam apartemen tempat tinggal gue.Sepi, cuma ada ABG sekitar 12 taunan yang belom pernah gue liat.Waktu gue masuk kolam itu anak lagi berenang gaya bebas bolak-balik di kolam Olympic-size itu.Gaya renangnya bagus banget, keliatannya dia emang atlet kelompok umur.Gue terus berenang gaya bebas juga.Udah sejak mulai kuliah dan pindah ke Jakarta dari

Adik Sepupu Besok Disunat

Besok pagi Noval mau disunat.Anak sulung dan satu-satunya lelaki kepala cabang bank pemerintah yang tinggal di Bandung itu begitu dimanjakan kedua orang tuanya.Sunatannya yang bertepatan dengan liburan kelulusan Noval dari bangku Sekolah Dasar itu akan dirayakan besar-besaran.Tarup sudah dipasang di depan rumah, kursi-kursi dan meja-meja sudah ditata, perangkat sound system sewaan sudah pula

Adik Sepupu Besok Disunat

Besok pagi Noval mau disunat.Anak sulung dan satu-satunya lelaki kepala cabang pemerintah yang tinggal di Bandung itu begitu dimanjakan kedua orang tuanya.Sunatannya yang bertepatan dengan liburan kelulusan Noval dari bangku Sekolah Dasar itu akan dirayakan besar-besaran.Tarup sudah dipasang di depan rumah, kursi-kursi dan meja-meja sudah ditata, perangkat sound system sewaan sudah pula diuji

Adik Temen Digarap Juga

Semalem sebelom EBTANAS Matematika gue begadang belajar bareng emapt temen cowok laennya. Belajarnya di rumah Yudi yang emang paling gape Matematika di SMU gue.Kamar Yudi di loteng, gak ada ruang laennya.Jadi asik banget buat belajar.j Pas udah sekitar jam 2 pagi hampir semua udah pada ngantuk berat.Gue kebetulan pengen kencing.Terpaksa deh gue turun sendirian ke kamar mandi di bawah.Kamar

Adiknya Yang Malah Jadian Sama Gue

Reri baru umur 12 taun waktu itu.Gue inget banget, dia pake kaos oblong warna kuning sama celana pendek pramuka warna coklat tanah.Keliatannya celana Reri udah agak kesempitan buat badannya yang udah mulai tumbuh.Mukanya yang polos malah tambah bikin dia keliatan sexy. Reri itu adek temen gue sekelas di STM, Alex.Alex en gue juga satu grup band.Sore itu gue nganterin Alex pulang abis latihan

Aku dan Franky

Subuh-subuh kereta api malem yang gue dan Andi tumpangin dari Bandar Lampung masuk ke stasiun Kertapati Palembang.Judulnya gue mo liburan di kota Pempek diajak tetangga gue yang emang asli kota itu, Andi.Begitu kereta berenti gue ama Andi langsung ngebopong ransel terus nyari jalan keluar di antara penumpang-penumpang laen yang juga sibuk bebenah mo get out.Andi taunya udah dijemput sama Om dan

Anak Majikannya, Clayton

Clayton membuka pintu sedan Soluna dan langsung melemparkan papan renang dan papan olahraganya ke kursi belakang dan menghenyakkan pantatnya ke kursi di sebelah sopir. "Kok telat sih jemputnya?" sungut anak lelaki 13 tahun yang mengenakan kaos sepanjang paha.Dibawah kaos itu pasti ia hanya mengenakan celana renang bikininya yang minim dan ketat.Tali pinggang kancut Clayton menjulur sampai

Anak Majikannya, Clayton

Clayton membuka pintu sedan Soluna dan langsung melemparkan papan renang dan papan olahraganya ke kursi belakang dan menghenyakkan pantatnya ke kursi di sebelah sopir. "Kok telat sih jemputnya?" sungut anak lelaki 13 tahun yang mengenakan kaos sepanjang paha.Dibawah kaos itu pasti ia hanya mengenakan celana renang bikininya yang minim dan ketat.Tali pinggang kancut Clayton menjulur sampai

Anak Polisi Malah Diborgol (01)

(Tulisan untuk Kabel yang rajin kirim e-mail!) Sudah berjalan dua bulan ini Gatot tidur sekamar dengan Teddy di loteng, persis di atas garasi rumah tantenya di Jakarta. Sarjana Komunikasi baru keluaran sebuah universitas swasta di Malang berusia 23 tahun itu memang baru memulai masa percobaan bekerja di perusahaan periklanan sebagai copy writer. Sebenarnya Tante Erni termasuk saudara jauh. Ia

Anak Polisi Malah Diborgol (02)

Walaupun Teddy sudah seringkali menceritakan kegalakan papanya, Gatot tetap saja kaget bukan kepalang ketika pagi itu ia yang baru saja membuka matanya langsung mendengar derap langkah menaiki tangga dan membuka pintu kamar dengan kasar. Dilihatnya Om Hendrik berdiri di depan pintu sudah berseragam lengkap siap hendak berangkat dinas. Lalu papa Teddy menuju ke ranjang anak lelakinya yang masih

Anak Polisi Malah Diborgol (03)

Teddy mandi dengan airmata bercucuran.Ia juga kebingungan kemana mesti mencari ganti uang sekolah yang digunakannya untuk keperluan lain itu. Minta ke Mama kemungkinannya terlalu kecil untuk dikasih. Mama terlalu patuh sama Papa. Biarpun Mama selalumembujuknya setiap kali ia dipukuli papanya, namun ia tidak pernah sampai menutupi kesalahannya. Mama seuju bahwa sikap Papa itu juga demi kebaikan

Anak Polisi Malah Diborgol (04)

Sore itu Teddy kurang konsentrasi berlatih bebannya. "Bener lo gak ambil lagi majalah-majalah itu, Sri?" tanya Teddy pada pasangan berlatihnya yang sejatinya bernama Kuslinar namun karena waktu sama-sama kecil dulu anak sulung perwira tinggi polisi itu selalu diantar kemana-mana oleh pengasuhnya bernama Mbak Sri sampai sudah masuk SMP sekalipun, Teddy mejulukinya Sri. "Enggak, Ted. Suer

Anak Polisi Malah Diborgol (05)

Teddy benar-benar panik sekarang. Tadi badannya, mentalnya, tenaganya...semuanya sudah dipersiapkan untuk menerima hajaran dan pukulan dari Bang Gatot. Sesuatu yang menyakitkan! Tapi diciumi begini? Yang ada Teddy kebingungan sendiri bagaimana mesti berreaksi. Belum pernah dicium. Never been kissed. Lidah Bang Gatot malah menelusup hingga ke dalam mulutnya dan menggumuli lidahnya. Mau tak

Anak Tetangga: Simon (03)

filem baru yang gue puter itu filem G, mo ngetes reaksi Simon. Tuh anak agak kaget juga ngeliat dua anak Brazil bukannya maen bola tapi malah ganti-gantian saling ngisep kontol. Pemaen-pemaennya emang keliatan pas 18 tahunan geto, muda deh untuk ukuran pemeran filem bokep. Tapi ukuran penisnya "dewasa" buanget, panjang n gede...dua-duanya! "Gue belom pernah nonton filem laki sama laki loh,

Anak Tetangga: Simon (01)

Gue kuliah di Yogya.Udah tahun kedua.Liburn akhir semester kemaren gue balik ke rumah ortu di Tangerang.Suatu pas sore gue lagi duduk-duduk di teras rumah gue, tau-tau dari sebelah rumah keluar simon yang langsung sibuk snediri nendang-nendang bola di garasi rumahnya.Dulunya sih gue gak perhatian sama satu-satunya anaklelaki keluarga Batak sebelah rumah itu.Simon baru sekitar 14 tahun kali

Anak Tetangga: Simon (02)

Dengan pede abis Simon melucuti cawat bikini merahnya hingga kini anak itu asli bugil. Tititnya yang masih jarang-jarang banget bulunya, ternyata lumayan gede ukurannya untuk anak seumur itu. Kulit kulupnya panjang ngebikin kelamin jantan itu jadi kayak moncong trenggiling. Setelah telanjang bebas Simon langsung cari pe-we (posisi wuenak!) di atas kasur yang cuma digelar aja langsung di atas ubin

Andhika di Atas Genteng

Biarpun bener-bener tetangga sebelahan rumah, gue sama Andhika gak deket-deket amat.Bukan apa-apa, tuh anak juga baru kelas 2 SMP soalnya, sedangkan gue tahun ini udah mo naek tingkat 4.Kamar gue sama kamar Andhika beradu dinding, jadi dari kamar gue gue sering ngeliat kalo tuh anak lagi iseng manjet-majet genteng rumahnya.Tapi dua hari yang lalu, sore-sore gue agak kaget juga waktu ngeliat

Anggota Tim Polo Air Terbaru: Jimmy

Jimmy emang udah pernah denger soal "coli pake balsem" dari senior-seniornya di tim polo air, "Pemuda Segar", asal perkumpulannya sebelom lulus seleksi untuk ikutan memperkuat tim DKI ke kejurnas pemula (untuk atlet-atlet umur 12-16 taun) antar propinsi di Jambi.Yang dia tau (Tuhan penyayang umatNya...lagunya tante Titik Puspa kale!) setiap anak baru pasti bakal ngalamin didatengin malem-malem,

Anggota Tim Polo Air Terbaru: Jimmy

Jimmy emang udah pernah denger soal "coli pake balsem" dari senior-seniornya di tim polo air, "Pemuda Segar", asal perkumpulannya sebelom lulus seleksi untuk ikutan memperkuat tim DKI ke kejurnas pemula (untuk atlet-atlet umur 12-16 taun) antar propinsi di Jambi.Yang dia tau (Tuhan penyayang umatNya...lagunya tante Titik Puspa kale!) setiap anak baru pasti bakal ngalamin didatengin malem-malem,

Belajar Sama Koko

(Ditulis khusus buat Aris Sby, Makasih udah mo sabar nungguin!) Ado masih berusaha untu menyelesaikan PR Matematikanya. Tapi anak kelas 1 SMP itu masih belum juga bisa menuntaskan soal-soal nomor 3 dan 8. Susah! Padahal sudah jam 20.45. Ada sudah mau tidur. Dia malah sudah menganggalkan pakaiannya. Ia memang terbiasa tidur dengan hanya bercelana dalam saja. Malam itu ia mengenakan kancut

Belajar Sama Koko (2)

Ado menjulurkan tangannya ke arah jendolan yang menggunung di depan cawat "Calvin Klein" hitam kokonya. Aurat kelelakian koko terasa besar sekali dalam genggamannya. Keras dan tegang! Perenang cilik itu segera menelusupkan jari-jarinya lewat karet pinggang celana dalam Fergio. Remaja 17 tahun yang sudah memuncak birahinya itu mengelus-elus kepala Ado sambil berbisik, Ayo dong, Do!" Ado

Bocah-Bocah Kesayangan Oman

Oman mencari-cari sosok Franky diantara serombongan anak SD Terang Benderang yang baru pada bubaran sekolah. Dihari Senin itu mereka berseragam putih-putih.Oman paling senang memandangi bagian pantat celana pendek anak-anak lelaki kelas 5 atau 6 dimana celana dalam menerawang beraneka warna dan gambar...membuat Oman sering berkhayal untuk menjadi sempak bocah lelaki tanggung saja! "Bang Oman,"

Kado Buat Satya

(Kuhadiahkan cerita ini khusus buat: Satya I. Thanks emailnya!) Begitu bubaran sekolah, Satya siswa kelas 1 SMP swasta, "Taruna Mesra" girang bukan kepalang.Ini hari ulang tahunnya ganjil ke 13 (kalo genap ya 14, Coy!). Lagipula sudah tiga hari ini Kak Joni menginap di kamarnya (karena di dapur banyak barang). Sepupu dari ayah Satya itu sudah kelas 3 SMU (Sekolah Maunya Udahan) karena memang

Kado Buat Satya (02)

(Ditulis khusus buat Satya I.: Mana neh emailnya lage?) "Di...di...apa, Kak?" tanya Satya ketika akhirnya udah stereo lagi. "Kamu seneng ya ngeliat kontol Kak Joni tadi dikocok-kocok sama Mang Danu?" ulang Kak Joni. Saya menunduk malu gak tau mo jawab apa. Matanya ngeliatin tangan Kak Joni di celana pendeknya. Enak loh dipegang-pegang gitu tititnya sama Kak Joni. "Yok kita mandi

Kado Buat Satya (03)

(Khusus ditulis untuk Satya I. Mana emailnya lage neh!) Satya memandangi aurat Kak Joni dengan takjub. Boleh gak ya dia gantian nyicipin peler Kak Joni yang dahsyat itu? Kak Joni menggamit lengan bocah kelas 1 SMP itu dan membawanya ke selangkangannya.Satya mencengkram benda yang hari-har belakangan ini menjadi obsesinya. Kenyal dan liat terasa ditangannya. "Isep kontol Kak Joni, Sat,"

Namanya Juga Usaha

Sejak pengumuman tentang seleksi calon peserta KDI (Kok Dangdut Iyyyy!) oleh stasiun teve TPI (Tipu Pemirsa Indonesia) akan diadain di kota Medan, Onat langsung gatel bijinya (sini digarukin) pengen ikutan. Anak SMU kelas 2 itu emang pede kalo suaranya bagus. Selaen sering diminta nyanyi di pesta-pesta kawinan (kok agak-agak kayak Delon geto latar belakangnya neh?), Onat juga punya grup nyanyi

Namanya Juga Usaha (02)

"Saya akan ngeluarin karisma kamu," yakin Om Orpin, "Taro tangan kamu dua-duanya di belakang kepala. Terus tutup matanya." Onat nurutin semua. Lantas dirasakannya tangan Om Orpin menelusuri dada dan perutnya dengan jari jemari yang menggelitik. Bulu-bulu halus di paha Onat sampai berdiri semua saking gelinya! "Konsentrasi. Bayangin kamu lolos seleksi," sugesti Om Orpin pula. Bolak balik

Si Dul Anak Piaraan

Akhirnya Angga dapet kerjaan juga di Jakarta sebagai executive sales (intinya sih nawar-nawarin barang di mal gitu deh).Dia juga untung banget bisa dapet rumah petak yang terjangkau dan deket tempat kerjanya.Ada ruang tamunya, nyambung ke kamar tidur, dapur dan kamar mandi.Untuk makan Angga biasa ke warteg, tapi untuk nyuci baju dia ngupahin Mpok Marni, yang direkomendasi sama yang punya rumah

Sunatan Asal

(Untuk Joshua - Makasih ide ceritanya!) Empat bocah sahabatan dari TK, pas liburan sekolah minta sunat asal eh sunat massal alias bareng-bareng geto! Rumah-rumah mereka juga saling deket-deketan satu kompleks (kompleks perumahan bukan kompleks pelacuran loh!).Umur keempatnya juga kompakan sama-sama 13 taun, asli belom ada yang jembutan. Kita telanjangin (kalo "dikupas" kan kasian loh!) yuk

Taxi, Part 1

Ali benar-benar tidak sadar kalau taxi "tarif lama" itu sudah dari tadi mengikutinya. Sejak anak kelas 1 SMP "Pemuda Bahagia" itu keluar dari sekolahnya.Sopir taxi memastikan Ali sudah benar-benar terpisah lumayan jauh dari teman-temannya yang lain. Anak keturunan Arab bertubuh tidak terlalu tinggi itu sudah dua hari belakangan ini diperhatikan sopir taxi. Mulanya, ketika sang sopir melewati

###
Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story